Bab 8. Tinggal Serumah

Arga sedari tadi mondar-mandir ke toilet. Pria itu benar-benar kesal dengan istrinya karena telah mengerjainya dengan memberikan makanan pedas.

"Awas saja, kamu Shanum. Aku akan membalasmu nanti karena kamu telah membuatku ... Awww, perutku ...," ucap Arga memegangi perutnya dan kembali masuk ke dalam toilet.

Sementara di waktu yang bersamaan, Shanum tertawa keras. Wanita itu tampak terlihat sangat puas karena telah mengerjai suaminya itu.

"Rasakan Arga! Lagi pula sekali-kali kamu memang harus diberikan pelajaran supaya tidak terlalu menjadi pria yang br*ngsek," gumam Shanum yang masih tertawa geli sembari memegangi perutnya.

Saat Shanum masuk ke kamarnya, Ia melihat Arga dengan tatapan membunuh. Pria itu langsung menarik paksa tangan Shanum untuk masuk ke dalam ruangan tersebut dan menutup pintunya.

"Hei! Apa yang kamu lakukan?! Jangan macam-macam ya? Atau aku akan melaporkan kamu ke polisi!" ancam Shanum.

"Laporkan saja, silakan." Arga mengendikkan bahunya, seolah menantang wanita yang ada di hadapannya.

"Kamu ...." Shanum menggeram kesal, saat Arga dengan sengaja menyudutkan istrinya itu dan mengunci dengan kedua tangannya.

"Lepaskan!" tukas Shanum.

"Kamu sengaja kan memberikan aku makanan pedas tadi?" tanya Arga.

"Kalau iya memangnya kenapa?"

"Oh, jadi kamu sudah berani cari-cari masalah denganku. Baiklah, aku akan membalasmu."

Arga mendekatkan wajahnya pada Shanum. Shanum membelalakkan matanya melihat Arga yang terlihat hendak menciumnya itu.

"Arga, jangan macam-macam!" Shanum memperingatkan pria tersebut.

"Kamu yang lebih dulu mencari masalah," ujar Arga menyeringai.

"Arga, ingat perjanjian kita!!"

Pria itu mengabaikan peringatan dari Shanum. Ia masih mendekatkan wajahnya pada istrinya itu. Dan sesaat kemudian ...

Buggghhh ...

"Awwww ...." Arga langsung menjauh sembari memegang keningnya. Pria tersebut meringis kesakitan karena Shanum membenturkan keningnya pada kening suaminya itu.

"Kamu ...." Arga menunjuk Shanum dengan sebelah tangannya yang masih memegangi kening. Ia seolah kehabisan kata-kata karena ulah sang istri yang telah menyakiti fisiknya sebanyak dua kali.

"Apa?! Bukankah sudah kuperingatkan! Kalau kamu berani macam-macam, kamu juga akan menanggung akibatnya. Perlu diingat, perjanjian pranikah yang kamu tanda tangani jangan hanya sekedar dibaca saja, tetapi juga perlu dipahami!" tukas Shanum yang langsung meningge

okkkalkan Arga pergi dengan perasaan yang kesal.

Sementara Arga, pria itu hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala. "Padahal aku hanya bercanda, bukan serius. Aku juga tidak akan melakukan hal itu padamu," gumam Arga.

....

Hari pun menjelang sore, Shanum baru saja pulang dari salon. Hal ini ia lakukan karena ingin menjernihkan pikirannya dari suaminya yang menyebalkan itu.

Saat ia berjalan menuju ke ruang tengah, Shanum tertegun mendapati ibu, ayah, dan suaminya duduk di sofa dengan semua mata memandang ke arahnya.

"Ada apa?" tanya Shanum kebingungan sembari mengerjapkan matanya beberapa kali.

"Shanum, duduklah dulu, Nak. Mama dan papa ingin menyampaikan sesuatu padamu," ucap Bu Lina.

Shanum perlahan menjatuhkan bokongnya ke sofa. Matanya masih menatap ketiga orang yang ada di hadapannya secara bergantian.

"Mama mau bilang apa?" tanya Shanum.

"Mulai sekarang, kamu tinggallah di rumah Arga, Nak." Pak Bayu membuka suara, mengutarakan apa yang hendak diucapkan olehnya pada Shanum.

"Apa?!" Shanum tercengang, ia seolah tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh ayahnya itu.

"Pa, papa bercanda kan?" tanya Shanum memastikan.

"Tidak, Nak. Sudah sepantasnya kamu ikut bersama suamimu." Kali ini Bu Lina lah yang menjawab ucapan putrinya itu.

Shanum mengarahkan pandangannya pada Arga. Ia melihat Arga menyeringai, membuat Shanum mengerti mengapa kedua orang tuanya berucap demikian, tentu saja karena Arga yang sudah membujuknya.

"Ma, Pa, tolong pikirkan baik-baik. Shanum ingin tetap tinggal di sini. Lagi pula tidak enak dengan mama mertua nantinya di sana," ujar Shanum yang masih berusaha untuk menentang perintah dari orang tuanya itu.

"Kamu tenang saja, Istriku. Aku sudah memiliki rumah sendiri. Jadi, kita akan menikmati waktu berdua di sana nantinya," ucap Arga dengan menggunakan bahasa yang lemah lembut di depan mertuanya itu.

"Yabg benar bertiga dengan Moza," celetuk Bu Lina.

Mulut Shanum menganga, ia tak menyangka jika ibunya tahu tentang Moza.

"Jadi, selama ini mama ...." Shanum benar-benar tak habis pikir bagaimana bisa kedua orang tuanya menjodohkan dirinya dengan pria b*jingan seperti Arga.

"Mama tahu dengan Moza?" tanya Shanum mencoba memastikan.

"Iya."

"Dia hamil, Ma."

"Iya, mama tahu. Moza sedang hamil muda. Jadi, nanti kamu tidak akan kesepian di sana. Kamu bisa berteman baik dengan Moza nantinya," ucap Bu Lina.

Sementara Shanum, ia hanya bisa menatap kosong ke depan. Saat ini, ia sudah membayangkan bagaimana hidup akur bersama wanita yang dicintai oleh suaminya itu.

"Dasar Arga br*ngsek!" umpat Shanum dalam hati.

Terpopuler

Comments

yoongi kocheng

yoongi kocheng

moza lucu koq num, kamu juga nanti bakalan cinta sama moza 🤣🤣🤣

2024-05-09

1

Ani Ani

Ani Ani

tak habis lagi fikiran nya yang salah

2024-04-02

1

Mamah Kekey

Mamah Kekey

shanum nasibmu blm tau dia...

2024-03-29

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Perawan Tua
2 Bab 2. Permintaan Papa
3 Bab 3. Calon Suami
4 Bab 4. Perjanjian Pranikah
5 Bab 5. Hari H
6 Bab 6. Moza
7 Bab 7. Serba Salah
8 Bab 8. Tinggal Serumah
9 Bab 9. Salah Paham
10 Bab 10. Penampakan
11 Bab 11. Hantu Cantik
12 Bab 12. Ketahuan
13 Bab 13. Kesempatan Kedua
14 Bab 14. Pria Menyebalkan
15 Bab 15. Bulan Madu
16 Bab 16. Tak Sengaja
17 Bab 17. Terlanjur
18 Bab 18. Aku Bisa, Tapi Aku Sakit
19 Bab 19. Cemburu?
20 Bab 20. Perhatian Arga
21 Bab 21. Kebenaran Yang Baru Saja Terungkap
22 Bab 22. Suami Istri Sungguhan
23 Bab 23. Oh Ternyata ...
24 Bab 24. Di Balik Selimut
25 Bab 25. Dunia Milik Berdua
26 Bab 26. Bercerai!
27 Bab 27. Geli Ga!
28 Bab 28. Memilih Untuk Saling Mencintai
29 Bab 29. Program Hamil
30 Bab 30. Bucin Tapi Aku Suka
31 Bab 31. Wanita Sainganku
32 Bab 32. Pelakor Idaman
33 Bab 33. Terlanjur Menyukainya
34 Bab 34. Kamu Adalah Kebahagiaanku
35 Bab 35. Acara Reuni
36 Bab 36. Kamu Sangat Keren
37 Bab 37. Merasa Iri
38 Bab 38. Bakwan Jamur
39 Bab 39. Butuh Healing
40 Bab 40. Harapan Setinggi Langit
41 Bab 41. Impian Yang Terwujud
42 Bab 42.
43 Bab 43. Permintaan Arga
44 Bab 44. Milik Siapa?
45 Bab 45. Ancaman Shanum
46 Bab 46. Tidak Nyaman
47 Bab 47. Tatapan Sedih
48 Bab 48. Dia Membenciku?
49 Bab 49. Tidur Di Luar + Bonus Visual Pemeran
50 Bab 50. GGG ( Gara-Gara Gincu)
51 Bab 51. Cinta Yang Rumit
52 Bab 52. Tak Normal
53 Bab 53. Beruntung Memilikimu
54 Bab 54. Insiden Pagi Ini
55 Bab 55. Kenyataan Terpahit
56 Bab 56. Apa Salahku?
57 Bab 57. Nikmat Yang Tiada Tara
58 Bab 58. Sebuah Foto
59 Bab 59. Rasa Yang Berbeda
60 Bab 60. Memendam Luka
61 Bab 61. Cintamu Omong Kosong
62 Bab 62. Kejadian Di Hotel
63 Bab 63. Takkan Ku Biarkan
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Bab 1. Perawan Tua
2
Bab 2. Permintaan Papa
3
Bab 3. Calon Suami
4
Bab 4. Perjanjian Pranikah
5
Bab 5. Hari H
6
Bab 6. Moza
7
Bab 7. Serba Salah
8
Bab 8. Tinggal Serumah
9
Bab 9. Salah Paham
10
Bab 10. Penampakan
11
Bab 11. Hantu Cantik
12
Bab 12. Ketahuan
13
Bab 13. Kesempatan Kedua
14
Bab 14. Pria Menyebalkan
15
Bab 15. Bulan Madu
16
Bab 16. Tak Sengaja
17
Bab 17. Terlanjur
18
Bab 18. Aku Bisa, Tapi Aku Sakit
19
Bab 19. Cemburu?
20
Bab 20. Perhatian Arga
21
Bab 21. Kebenaran Yang Baru Saja Terungkap
22
Bab 22. Suami Istri Sungguhan
23
Bab 23. Oh Ternyata ...
24
Bab 24. Di Balik Selimut
25
Bab 25. Dunia Milik Berdua
26
Bab 26. Bercerai!
27
Bab 27. Geli Ga!
28
Bab 28. Memilih Untuk Saling Mencintai
29
Bab 29. Program Hamil
30
Bab 30. Bucin Tapi Aku Suka
31
Bab 31. Wanita Sainganku
32
Bab 32. Pelakor Idaman
33
Bab 33. Terlanjur Menyukainya
34
Bab 34. Kamu Adalah Kebahagiaanku
35
Bab 35. Acara Reuni
36
Bab 36. Kamu Sangat Keren
37
Bab 37. Merasa Iri
38
Bab 38. Bakwan Jamur
39
Bab 39. Butuh Healing
40
Bab 40. Harapan Setinggi Langit
41
Bab 41. Impian Yang Terwujud
42
Bab 42.
43
Bab 43. Permintaan Arga
44
Bab 44. Milik Siapa?
45
Bab 45. Ancaman Shanum
46
Bab 46. Tidak Nyaman
47
Bab 47. Tatapan Sedih
48
Bab 48. Dia Membenciku?
49
Bab 49. Tidur Di Luar + Bonus Visual Pemeran
50
Bab 50. GGG ( Gara-Gara Gincu)
51
Bab 51. Cinta Yang Rumit
52
Bab 52. Tak Normal
53
Bab 53. Beruntung Memilikimu
54
Bab 54. Insiden Pagi Ini
55
Bab 55. Kenyataan Terpahit
56
Bab 56. Apa Salahku?
57
Bab 57. Nikmat Yang Tiada Tara
58
Bab 58. Sebuah Foto
59
Bab 59. Rasa Yang Berbeda
60
Bab 60. Memendam Luka
61
Bab 61. Cintamu Omong Kosong
62
Bab 62. Kejadian Di Hotel
63
Bab 63. Takkan Ku Biarkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!