Bab 7. Serba Salah

Arga terlihat pusing sembari memijat keningnya. Pasalnya, hewan peliharaannya itu setelah dibawa klinik ternyata positif hamil.

"Moza ... Moza ... Kenapa kamu harus hamil anak dari kucing garong itu," gumam Arga.

Moza hanya mengeong menjawab ucapan Arga. Ia menggosokkan kepalanya seolah sedang meminta maaf. Kucing tersebut seakan mengerti apa yang diucapkan oleh pemiliknya itu.

"Tidak apa-apa, intinya aku harus memberikan pengawasan yang lebih baik untukmu. Apalagi saat ini kamu tengah hamil muda," ucap Arga.

...****************...

Keesokan harinya, di kediaman Pak Bayu, semua orang tengah sibuk menata makanan di atas meja untuk menyiapkan sarapan pagi ini.

Shanum berada di dalam kamarnya dengan memasang wajah masam. Pasalnya, setelah pergi seusai pesta Arga tak bisa dihubungi sama sekali.

"Meskipun kamu tidak menyukaiku, setidaknya bisalah untuk sedikit menghargai," gerutu Shanum.

Tak lama kemudian, ia mendengar suara mobil yang baru saja tiba. Shanum berjalan menuju ke jendela, benar saja mobil tersebut milik suaminya. Shanum merasa kesal. Bukan karena malam pertamanya gagal, karena memang Shanum tak mengharapkan hal itu.

Namun, yang ia takutkan jika Pak Bayu tahu kalau Arga ada wanita lain, pasti ia akan syok mendengarnya.

Di waktu yang bersamaan, Arga turun dari mobilnya. Ia melihat mertuanya yang tengah duduk di depan membaca koran. Pria tersebut tersenyum, lalu kemudian menyalami Pak Bayu.

"Apakah sudah beres?" tanya Pak Bayu pada menantunya.

"Sudah, Pa." Arga menjawab.

"Kalau begitu, ayo masuk! Mama sudah menyiapkan sarapan untuk kita," ajak Pak Bayu sembari merangkul Arga.

Arga memasuki ruang makan. Ia melihat Bu Lina yang tampak sibuk menata makanan di atas meja. Arga menyalami mertuanya, ia pun menyingkap lengan bajunya untuk membantu sang mertua.

"Tidak perlu, Nak. Biarkan mama saja. Lagi pula nanti bajumu kotor," ucap Bu Lina.

"Tidak apa-apa, Ma. Lagi pula Arga tidak ingin melihat mama kelelahan,"timpal Arga mengambil alih piring yang dipegang oleh Bu Lina.

Bu Lina tersenyum, ia sangat senang karena mendapatkan menantu yang baik. Dan ternyata, pilihan suaminya memang tidak salah, kalau Arga bukan pria yang tidak bertanggung jawab.

Dari kejauhan, Shanum melihat interaksi Arga dengan kedua orang tuanya. Wanita itu awalnya hendak memanggil Arga dan menceramahinya, tetapi setelah melihat tingkah Arga, membuat Shanum mengurungkan niatnya.

"Kenapa diam saja di sana? Ayo turun!" seru Pak Bayu mendapati putrinya masih berada di anak tangga.

Shanum pun langsung melangkahkan kaki menuju ke meja makan. Arga menarik kursi Shanum, mempersilakan wanita itu. Shanum cukup terkejut dengan tingkah Arga. Ia pun melirik ke arah kedua orang tuanya, dan Shanum mengerti sikap Arga demikian hanya sekedar sandiwara saja.

Arga kembali mendapatkan nilai plus di mata mertuanya. Sikap pria itu, membuat Pak Bayu dan Bu Lina tak ragu untuk menyerahkan Shanum sepenuhnya kepada menantunya itu.

Saat melihat Shanum mengambil nasi dan lauk miliknya sendiri, Bu Lina langsung menegur Shanum.

"Nak, ambilkan punya Arga. Kamu harus melayani suamimu dengan baik," ujar Bu Lina.

"Tidak apa-apa, Ma." Arga tersenyum membiarkan sikap Shanum yang demikian. Namun, Bu Lina langsung menolak hal itu. Ia menatap tajam putrinya, hingga Shanum pun menurut.

Shanum mengambil piring suaminya. Terpikirkan ide yang licik untuk mengerjai Arga. Anggap saja sebagai pembalasan atas perlakuan pria itu kemarin. Shanum mengambilkan nasi dan lauk yang banyak, tak lupa ia juga menumpahkan sambal tiga sendok penuh di atas piring tersebut, padahal Shanum tahu jika Arga tidak tahan pedas.

Arga meneguk salivanya saat melihat porsi yang diberikan oleh Shanum. Bukan karena ia sudah sangat lapar, akan tetapi ia merasa cukup seram dengan makanan yang ada di atas piring tersebut.

"Apakah dia ingin membunuhku?" batin Arga.

Shanum tersenyum licik ke arah Arga tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya. Saat Arga ingin memprotes tentang makanannya, Shanum langsung memotong pembicaraan suaminya itu.

"Asal kamu tahu, masakan mama ini sangatlah enak. Masaknya pakai hati, apalagi ini adalah jamuan spesial untuk menantunya," tutur Shanum.

Arga melirik mertuanya, terutama Bu Lina yang sangat mengharapkan jika makanan tersebut akan dimakan lahap oleh pria itu. Arga tersenyum, memasukkan satu sendok makanan pedas itu ke mulutnya.

"Bagaimana rasanya, Nak? Apakah enak?" tanya Bu Lina.

"E-enak, Ma. Ini sangat enak," ujar Arga dengan mata yang mulai berair akibat memakan-makanan pedas tersebut.

"Kalau enak ayo habiskan!" celetuk Shanum yang membuat Arga ingin menghilang saat itu juga.

"Dia benar-benar menyiksaku," batin Arga yang kembali menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.

"Ambilkan minum, Nak. Mata Arga sedikit berair. Sepertinya dia tidak tahan pedas," ucap Bu Lina.

"Tidak apa-apa, Ma. Arga paling hebat dalam hal memakan yang pedas-pedas. Ah iya, air minumnya jangan ini." Shanum beranjak dari tempat duduknya. Ia mengambilkan air minum untuk suaminya.

Tak lama kemudian, Shanum kembali menaruh gelas di depan Arga. Wanita itu kembali tersenyum, tanda jika pria tersebut sudah benar-benar tak terselamatkan.

Arga meraih gelas yang ada di hadapannya. Keningnya mengkerut, karena air yang diberikan oleh Shanum bukanlah air dingin melainkan air hangat.

"Setelah memakan makanan pedas akan lebih baik jika meminum air hangat," ucap Shanum lagi.

Arga hanya bisa menahan rasa pedas yang terasa membakar mulutnya.Di bawah meja, ia sudah mengepalkan tangannya karena kesal akan ide-ide bulus yang diperlihatkan oleh Shanum untuk menyiksanya.

"Bagaimana ini? Dihabiskan salah, tidak dihabiskan juga salah," batin Arga berkecamuk.

"Nak, ambilkan air dingin saja. Mungkin masakan mama terlalu pedas untuk Arga," ujar Bu Lina.

Ucapan itu ... Arga merasa terselamatkan karena mertuanya. Ia menaruh harapan agar Shanum menaati permintaan ibunya dan menjadi putri yang baik. Namun, harapan Arga pupus seketika setelah mendengar jawaban dari Shanum.

"Tidak apa-apa, Ma. Biasanya Arga selalu meminum air hangat saat makan yang pedas-pedas. Mama tenang saja, aku sudah mengenal Arga sejak lama. Jadi, tidak perlu dikhawatirkan akan hal itu," jawab Shanum.

"Shanum! Awas saja kamu!" batin Arga berteriak.

Terpopuler

Comments

Ani Ani

Ani Ani

selalu Salah faham Jadi masalah

2024-04-02

1

Uthie

Uthie

lucu 😁

2024-03-07

2

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussemsngat

2024-01-20

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Perawan Tua
2 Bab 2. Permintaan Papa
3 Bab 3. Calon Suami
4 Bab 4. Perjanjian Pranikah
5 Bab 5. Hari H
6 Bab 6. Moza
7 Bab 7. Serba Salah
8 Bab 8. Tinggal Serumah
9 Bab 9. Salah Paham
10 Bab 10. Penampakan
11 Bab 11. Hantu Cantik
12 Bab 12. Ketahuan
13 Bab 13. Kesempatan Kedua
14 Bab 14. Pria Menyebalkan
15 Bab 15. Bulan Madu
16 Bab 16. Tak Sengaja
17 Bab 17. Terlanjur
18 Bab 18. Aku Bisa, Tapi Aku Sakit
19 Bab 19. Cemburu?
20 Bab 20. Perhatian Arga
21 Bab 21. Kebenaran Yang Baru Saja Terungkap
22 Bab 22. Suami Istri Sungguhan
23 Bab 23. Oh Ternyata ...
24 Bab 24. Di Balik Selimut
25 Bab 25. Dunia Milik Berdua
26 Bab 26. Bercerai!
27 Bab 27. Geli Ga!
28 Bab 28. Memilih Untuk Saling Mencintai
29 Bab 29. Program Hamil
30 Bab 30. Bucin Tapi Aku Suka
31 Bab 31. Wanita Sainganku
32 Bab 32. Pelakor Idaman
33 Bab 33. Terlanjur Menyukainya
34 Bab 34. Kamu Adalah Kebahagiaanku
35 Bab 35. Acara Reuni
36 Bab 36. Kamu Sangat Keren
37 Bab 37. Merasa Iri
38 Bab 38. Bakwan Jamur
39 Bab 39. Butuh Healing
40 Bab 40. Harapan Setinggi Langit
41 Bab 41. Impian Yang Terwujud
42 Bab 42.
43 Bab 43. Permintaan Arga
44 Bab 44. Milik Siapa?
45 Bab 45. Ancaman Shanum
46 Bab 46. Tidak Nyaman
47 Bab 47. Tatapan Sedih
48 Bab 48. Dia Membenciku?
49 Bab 49. Tidur Di Luar + Bonus Visual Pemeran
50 Bab 50. GGG ( Gara-Gara Gincu)
51 Bab 51. Cinta Yang Rumit
52 Bab 52. Tak Normal
53 Bab 53. Beruntung Memilikimu
54 Bab 54. Insiden Pagi Ini
55 Bab 55. Kenyataan Terpahit
56 Bab 56. Apa Salahku?
57 Bab 57. Nikmat Yang Tiada Tara
58 Bab 58. Sebuah Foto
59 Bab 59. Rasa Yang Berbeda
60 Bab 60. Memendam Luka
61 Bab 61. Cintamu Omong Kosong
62 Bab 62. Kejadian Di Hotel
63 Bab 63. Takkan Ku Biarkan
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Bab 1. Perawan Tua
2
Bab 2. Permintaan Papa
3
Bab 3. Calon Suami
4
Bab 4. Perjanjian Pranikah
5
Bab 5. Hari H
6
Bab 6. Moza
7
Bab 7. Serba Salah
8
Bab 8. Tinggal Serumah
9
Bab 9. Salah Paham
10
Bab 10. Penampakan
11
Bab 11. Hantu Cantik
12
Bab 12. Ketahuan
13
Bab 13. Kesempatan Kedua
14
Bab 14. Pria Menyebalkan
15
Bab 15. Bulan Madu
16
Bab 16. Tak Sengaja
17
Bab 17. Terlanjur
18
Bab 18. Aku Bisa, Tapi Aku Sakit
19
Bab 19. Cemburu?
20
Bab 20. Perhatian Arga
21
Bab 21. Kebenaran Yang Baru Saja Terungkap
22
Bab 22. Suami Istri Sungguhan
23
Bab 23. Oh Ternyata ...
24
Bab 24. Di Balik Selimut
25
Bab 25. Dunia Milik Berdua
26
Bab 26. Bercerai!
27
Bab 27. Geli Ga!
28
Bab 28. Memilih Untuk Saling Mencintai
29
Bab 29. Program Hamil
30
Bab 30. Bucin Tapi Aku Suka
31
Bab 31. Wanita Sainganku
32
Bab 32. Pelakor Idaman
33
Bab 33. Terlanjur Menyukainya
34
Bab 34. Kamu Adalah Kebahagiaanku
35
Bab 35. Acara Reuni
36
Bab 36. Kamu Sangat Keren
37
Bab 37. Merasa Iri
38
Bab 38. Bakwan Jamur
39
Bab 39. Butuh Healing
40
Bab 40. Harapan Setinggi Langit
41
Bab 41. Impian Yang Terwujud
42
Bab 42.
43
Bab 43. Permintaan Arga
44
Bab 44. Milik Siapa?
45
Bab 45. Ancaman Shanum
46
Bab 46. Tidak Nyaman
47
Bab 47. Tatapan Sedih
48
Bab 48. Dia Membenciku?
49
Bab 49. Tidur Di Luar + Bonus Visual Pemeran
50
Bab 50. GGG ( Gara-Gara Gincu)
51
Bab 51. Cinta Yang Rumit
52
Bab 52. Tak Normal
53
Bab 53. Beruntung Memilikimu
54
Bab 54. Insiden Pagi Ini
55
Bab 55. Kenyataan Terpahit
56
Bab 56. Apa Salahku?
57
Bab 57. Nikmat Yang Tiada Tara
58
Bab 58. Sebuah Foto
59
Bab 59. Rasa Yang Berbeda
60
Bab 60. Memendam Luka
61
Bab 61. Cintamu Omong Kosong
62
Bab 62. Kejadian Di Hotel
63
Bab 63. Takkan Ku Biarkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!