Bab 5. Hari H

Suasana di rumah Shanum tampak sangat ramai. Hari ini merupakan hari dimana Shanum akan melepaskan masa lajangnya dan menikah dengan pilihan papanya.

Ada ratusan tamu undangan hadir, menduduki kursi yang telah disediakan. Semua orang yang ada di sana tampak berbahagia dengan hari besar itu. Terlihat senyum merekah dari orang-orang yang ada di sana.

Namun, tidak dengan Shanum. Mata berwarna hazel itu tampak sedih memandangi dirinya di depan cermin berukuran besar. Gaun berwarna putih yang indah berbalut swarovski hasil rancangannya sendiri melekat pada tubuh ramping gadis itu. Polesan make up dari perias terkenal membuat Shanum benar-benar terlihat cantik.

Di balik semua itu, ada hati pilu meratapi nasib yang akan ia jalani ke depannya. Entah bagaimana pernikahannya kelak, pria yang menjadi suaminya adalah pria yang telah menggores luka di masa lalunya.

Pintu kamar terbuka, memperlihatkan pria paruh baya dengan beberapa helai rambut yang terlihat berwarna perak. Ia tersenyum melihat ke arah putrinya yang begitu cantik di hari besarnya ini. Membuat Shanum pun membalas senyuman itu dengan lebih lebar lagi.

"Putriku benar-benar sangat cantik hari ini," ujar Pak Bayu.

"Terima kasih, Pa. Papa juga terlihat tampan," balas Shanum.

"Tetaplah tersenyum, Pa. Dengan begitu, aku bisa lebih tenang. Meskipun hatiku menolak Arga, akan tetapi jika hal ini membuat papa senang, aku akan menerimanya," batin Shanum.

Di tempat yang sama, Arga tengah berdiri gagah dengan balutan tuxedo berwarna putih. Ia memandang keluar jendela, melihat banyak tamu undangan yang telah berdatangan mengisi kursi yang belum bertuan.

Drrrttt ...

Ponsel Arga bergetar. Ia mengeluarkan benda pipih itu dari sakunya. Mengusap layar tersebut dan menempelkannya di salah satu daun telinga.

"Ada apa, Bi?" tanya Arga pada seseorang dari seberang telepon.

"Apa? Moza sakit?!" suara Arga terdengar sedikit lantang. Pria itu menyadarinya dan kembali bersuara pelan.

Arga tampak kebingungan. Sesekali memijit keningnya karena mendapatkan kabar yang kurang mengenakkan itu.

"Apa jangan-jangan Moza hamil? Astaga, ini benar-benar diluar dugaan ku. Dalam hitungan menit aku akan mengucapkan ijab kabul. Bagaimana aku bisa pergi dan meninggalkan pernikahan ini begitu saja," batin Arga berkecamuk.

"Bi, tolong bawa Moza ke rumah sakit terlebih dahulu. Nanti setelah selesai, aku akan segera ke sana."

Setelah mengucapkan kalimat tersebut, Arga langsung mematikan ponselnya. Ia kebingungan, di satu sisi Moza adalah suatu hal yang ia cintai. Di sisi lainnya, ia juga harus melaksanakan pernikahan ini.

Pak Dendi memanggil Arga untuk keluar. Itu pertanda acara akan dimulai. Arga pun langsung keluar dari ruangan tersebut. Ia menatap bilik yang ada di sebelahnya baru saja terbuka. Memperlihatkan wanita yang paling cantik di acara ini tengah keluar bersama dengan ayahnya.

Pak Bayu berjalan menuju ke Arga. Ia pun menyerahkan putrinya pada pria yang sebentar lagi akan menyandang status sebagai menantu.

"Berjalanlah ke bawah bersama dengan Shanum. Mulai hari ini, papa menyerahkan Shanum sepenuhnya kepadamu," ucap Pak Bayu.

Mendengar ucapan Pak Bayu, membuat Arga merasa mempunyai tanggung jawab yang baru, yaitu Shanum. Gadis yang pernah menjalin hubungan dengannya dulu.

Arga menatap sekilas ke arah wajah cantik Shanum, lalu beberapa detik kemudian pandangannya kembali ke depan.

"Berjalanlah ke bawah. Semua orang sudah menunggu," bisik Pak Dendi, sembari menyentuh pelan bahu putranya.

Kedua mempelai itu pun berjalan menuruni anak tangga. Menuju ke sebuah kursi, tempat dimana ijab kabul akan dilangsungkan. Pak Bayu menduduki kursinya, menjabat tangan Arga untuk menikahkan putrinya itu.

Arga mengucapkan lantang ijab kabul tersebut dengan sekali helaan napas. Para saksi pun mengesahkan pernikahan mereka. Shanum menyambut tangan Arga, yang kini telah menjadi suaminya. Arga mencium kening Shanum, meskipun agak ragu-ragu mengingat tentang perjanjian pra nikah yang diajukan oleh Shanum sebelumnya. Namun, mengingat poin terakhir di perjanjian tersebut, membuat Arga pun tetap menyentuh kening Shanum dengan bibirnya.

Setelah prosesi ijab kabul selesai, mereka pun lanjut ke resepsi. Arga dan Shanum bak raja sehari duduk di atas pelaminan.

Arga kembali mengeluarkan ponselnya. Ia melihat pesan WhatsApp yang belum terbaca.

Moza tidak ingin ke dokter, Tuan.

Setelah membaca isi pesan tersebut, membuat Arga kembali mengusap keningnya. Mustahil ia meninggalkan acara ini dengan kondisi yang ramai seperti ini.

"Ada apa?" tanya Shanum.

"Moza sakit," jawab Arga.

Shanum mengerutkan keningnya. Ia ingin bertanya lebih jauh, siapa sebenarnya Moza. Namun, kalimat selanjutnya yang keluar dari mulut Arga membuat Shanum syok.

"Dia gadis kesayanganku. Sepertinya dia hamil. Ini semua salahku," ucap Arga.

Shanum hanya membeku mendengar penuturan Arga. Jadi, selama ini Arga memiliki seseorang yang dicintainya. Lantas, mengapa ia menikah dengan Shanum.

"Tunggu saja sebentar lagi. Acara tidak akan lama lagi selesai," ujar Shanum.

Arga mengangguk, sembari menunggu acara selesai dengan hati yang berkecamuk. Raganya berada di sini, akan tetapi hati dan pikirannya berada di tempat lain.

Setelah menunggu cukup lama. Akhirnya acara pun telah selesai. Arga langsung meninggalkan Shanum begitu saja. Sementara Shanum menatap punggung Arga yang semakin menjauh.

"Arga, kamu kembali menyakitiku lagi."

Terpopuler

Comments

Ani Ani

Ani Ani

kamu Akan terima kah semua nya

2024-04-02

1

Mamah Kekey

Mamah Kekey

hadeh ikut sakit nih bacanya Thor...

2024-03-29

1

Rosalia

Rosalia

q rasa Moza tu anjing atau kucing kesayangannya Arga deh

2024-02-08

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Perawan Tua
2 Bab 2. Permintaan Papa
3 Bab 3. Calon Suami
4 Bab 4. Perjanjian Pranikah
5 Bab 5. Hari H
6 Bab 6. Moza
7 Bab 7. Serba Salah
8 Bab 8. Tinggal Serumah
9 Bab 9. Salah Paham
10 Bab 10. Penampakan
11 Bab 11. Hantu Cantik
12 Bab 12. Ketahuan
13 Bab 13. Kesempatan Kedua
14 Bab 14. Pria Menyebalkan
15 Bab 15. Bulan Madu
16 Bab 16. Tak Sengaja
17 Bab 17. Terlanjur
18 Bab 18. Aku Bisa, Tapi Aku Sakit
19 Bab 19. Cemburu?
20 Bab 20. Perhatian Arga
21 Bab 21. Kebenaran Yang Baru Saja Terungkap
22 Bab 22. Suami Istri Sungguhan
23 Bab 23. Oh Ternyata ...
24 Bab 24. Di Balik Selimut
25 Bab 25. Dunia Milik Berdua
26 Bab 26. Bercerai!
27 Bab 27. Geli Ga!
28 Bab 28. Memilih Untuk Saling Mencintai
29 Bab 29. Program Hamil
30 Bab 30. Bucin Tapi Aku Suka
31 Bab 31. Wanita Sainganku
32 Bab 32. Pelakor Idaman
33 Bab 33. Terlanjur Menyukainya
34 Bab 34. Kamu Adalah Kebahagiaanku
35 Bab 35. Acara Reuni
36 Bab 36. Kamu Sangat Keren
37 Bab 37. Merasa Iri
38 Bab 38. Bakwan Jamur
39 Bab 39. Butuh Healing
40 Bab 40. Harapan Setinggi Langit
41 Bab 41. Impian Yang Terwujud
42 Bab 42.
43 Bab 43. Permintaan Arga
44 Bab 44. Milik Siapa?
45 Bab 45. Ancaman Shanum
46 Bab 46. Tidak Nyaman
47 Bab 47. Tatapan Sedih
48 Bab 48. Dia Membenciku?
49 Bab 49. Tidur Di Luar + Bonus Visual Pemeran
50 Bab 50. GGG ( Gara-Gara Gincu)
51 Bab 51. Cinta Yang Rumit
52 Bab 52. Tak Normal
53 Bab 53. Beruntung Memilikimu
54 Bab 54. Insiden Pagi Ini
55 Bab 55. Kenyataan Terpahit
56 Bab 56. Apa Salahku?
57 Bab 57. Nikmat Yang Tiada Tara
58 Bab 58. Sebuah Foto
59 Bab 59. Rasa Yang Berbeda
60 Bab 60. Memendam Luka
61 Bab 61. Cintamu Omong Kosong
62 Bab 62. Kejadian Di Hotel
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Bab 1. Perawan Tua
2
Bab 2. Permintaan Papa
3
Bab 3. Calon Suami
4
Bab 4. Perjanjian Pranikah
5
Bab 5. Hari H
6
Bab 6. Moza
7
Bab 7. Serba Salah
8
Bab 8. Tinggal Serumah
9
Bab 9. Salah Paham
10
Bab 10. Penampakan
11
Bab 11. Hantu Cantik
12
Bab 12. Ketahuan
13
Bab 13. Kesempatan Kedua
14
Bab 14. Pria Menyebalkan
15
Bab 15. Bulan Madu
16
Bab 16. Tak Sengaja
17
Bab 17. Terlanjur
18
Bab 18. Aku Bisa, Tapi Aku Sakit
19
Bab 19. Cemburu?
20
Bab 20. Perhatian Arga
21
Bab 21. Kebenaran Yang Baru Saja Terungkap
22
Bab 22. Suami Istri Sungguhan
23
Bab 23. Oh Ternyata ...
24
Bab 24. Di Balik Selimut
25
Bab 25. Dunia Milik Berdua
26
Bab 26. Bercerai!
27
Bab 27. Geli Ga!
28
Bab 28. Memilih Untuk Saling Mencintai
29
Bab 29. Program Hamil
30
Bab 30. Bucin Tapi Aku Suka
31
Bab 31. Wanita Sainganku
32
Bab 32. Pelakor Idaman
33
Bab 33. Terlanjur Menyukainya
34
Bab 34. Kamu Adalah Kebahagiaanku
35
Bab 35. Acara Reuni
36
Bab 36. Kamu Sangat Keren
37
Bab 37. Merasa Iri
38
Bab 38. Bakwan Jamur
39
Bab 39. Butuh Healing
40
Bab 40. Harapan Setinggi Langit
41
Bab 41. Impian Yang Terwujud
42
Bab 42.
43
Bab 43. Permintaan Arga
44
Bab 44. Milik Siapa?
45
Bab 45. Ancaman Shanum
46
Bab 46. Tidak Nyaman
47
Bab 47. Tatapan Sedih
48
Bab 48. Dia Membenciku?
49
Bab 49. Tidur Di Luar + Bonus Visual Pemeran
50
Bab 50. GGG ( Gara-Gara Gincu)
51
Bab 51. Cinta Yang Rumit
52
Bab 52. Tak Normal
53
Bab 53. Beruntung Memilikimu
54
Bab 54. Insiden Pagi Ini
55
Bab 55. Kenyataan Terpahit
56
Bab 56. Apa Salahku?
57
Bab 57. Nikmat Yang Tiada Tara
58
Bab 58. Sebuah Foto
59
Bab 59. Rasa Yang Berbeda
60
Bab 60. Memendam Luka
61
Bab 61. Cintamu Omong Kosong
62
Bab 62. Kejadian Di Hotel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!