Bab 11. Hantu Cantik

"Akhhhh!!"

Arga berteriak histeris sembari menutup mata saat melihat penampakan sosok wanita yang ada di hadapannya. Ia benar-benar takut, hingga tak berani membuka mata.

"Hei! Kenapa kamu?"

Setelah mendengar ucapan tersebut, Arga pun langsung membuka mata. Ia cukup terkejut karena ternyata yang ia lihat bukanlah sosok hantu melainkan Shanum.

"Kenapa kamu berpenampilan seperti itu? Menyeramkan seperti hantu," ujar Arga.

Bagaimana Arga tidak takut? Shanum saat ini mengenakan baju daster piyama berwarna putih, dan rambut wanita tersebut sangat berantakan hingga menutupi sebagian wajahnya.

"Mana ada hantu cantik seperti ini," celetuk Shanum melewati Arga. Wanita itu mengambil sebotol air mineral yang ada di sana.

"Cantik dari mananya," gerutu Arga menenggak botol air mineral yang ada di tangannya.

"Kamu punya stok mie instan?" Shanum memegangi perutnya yang telah berbunyi sedari tadi. Rasa lapar kerap kali menyerangnya di malam hari. Beruntungnya Shanum memiliki berat yang cenderung ideal. Meskipun makan banyak, berat badannya tidak akan bertambah.

"Ada di sana," Arga menunjuk tempat penyimpanan mie instan tersebut.

Shanum pun berjalan menuju ke tempat itu. Ia menghidupkan lampu dapur, dan membuka tempat penyimpanan mie instan tersebut.

"Mie cup saja supaya lebih praktis," gumamnya mengambil salah satu mie yang ada di sana.

Arga duduk di salah satu kursi mini bar yang ada di dapur. Pria itu memperhatikan Shanum membuka wadah mie tersebut dan menyeduhnya dengan air panas. Ia sedikit terkejut karena ternyata Arga belum kembali ke kamarnya.

"Kenapa kamu di sini?" tanya Shanum.

"Kenapa kamu bertanya? Ini rumahku," jawab Arga angkuh.

Shanum berdecak sebal, ingin sekali rasanya ia menumpahkan air panas yang ada di dalam cup mie tersebut ke wajah Arga.

"Terserah kamu saja!" tukas Shanum yang juga duduk di salah satu kursi tersebut.

Sembari menunggu mienya siap disantap, Shanum memilih memainkan ponselnya dari pada mengajak pria yang ada di depannya ini mengobrol.

Mie tersebut sudah siap disantap. Shanum membuka tutupnya, dan aroma dari makanan itu tentu saja membuat perut Arga juga merasa lapar.

"Hei! Buatkan aku satu," ujar Arga.

"Buat saja sendiri sana," jawab Shanum singkat.

"Tugas istri itu melayani sua ...."

"Hei! Hei! Hei! Jangan lupakan kontrak yang telah kamu tanda tangani. Buat sendiri saja sana dan jangan menggangguku!" tukas Shanum.

Arga hanya bisa menahan rasa kesalnya. Ia beranjak dari kursi, untuk membuat mie instan yang sama persis seperti milik istrinya itu.

"Sedikit bertindak tetapi banyak maunya. Dasar wanita!!" batin Arga.

.....

Keesokan harinya, Shanum masih bergumul di bawah selimutnya. Wanita itu benar-benar tidur dengan nyenyak setelah mengisi perutnya dengan mie instan semalam.

Namun, suara bising dari luar membuat Shanum kesal. Pasalnya ketukan pintu terdengar sedari tadi tanpa berhenti. Shanum tahu jika yang melakukan hal itu pasti Arga, karena memang pria itu sedari tadi berteriak memanggil namanya.

Shanum mencoba menutup telinganya dengan bantal, tetapi ketukan pintu itu benar-benar mengganggu. Tak berhenti sedari tadi meskipun telah lama dibiarkan.

Shanum beranjak dari tempat tidurnya dengan kondisi yang acak-acakan. Ia langsung membukakan pintu sembari memperlihatkan keningnya yang berkerut.

"Ada apa?" tukas Shanum.

"Ayo lari pagi!" ajak Arga.

"Malas! Aku mau tidur," jawab Shanum kembali menutup pintunya, akan tetapi Arga menahan pintu tersebut dengan kakinya membuat pintu itu tidak tertutup dengan rapat.

"Kamu ini kenapa? Bisakah untuk tidak menggangguku, hah?!" Shanum tersulut emosi hingga wanita tersebut kembali mengeluarkan suara yang cukup nyaring di pagi ini.

"Tunggu!"

Kening Shanum berkerut saat Arga memberikan ponsel padanya. Shanum pun melihat layar menyala itu, dan betapa terkejutnya ia mendapati layar ponsel Arga tengah memperlihatkan wajah kedua orang tuanya. Rupanya Arga tengah melakukan panggilan video dengan kedua orang tua Shanum.

"Ma, Pa," ujar Shanum

"Bagus! Istri modelan apa kamu? Suami sudah lama bangun tetapi kamu masih nyaman di atas kasur!" protes Bu Lina saat melihat kelakuan putrinya.

"Pergi jogging sana! Papa tidak mau anak papa menjadi pemalas," kali ini Pak Bayu lah yang berbicara.

"Baik Pa," ucap Shanum patuh.

Tak lama kemudian, panggilan video itu pun berakhir. Shanum menatap wajah pria yang tengah menyenderkan punggungnya pada pintu. Wanita itu mengangkat ponsel Arga, berniat hendak membantingnya.

Namun, saat melihat merk ponsel dan kisaran harganya yang cukup fantastis, membuat Shanum pun mengurungkan niatnya. Ia memilih menyerahkan benda canggih itu pada Arga.

"Kenapa tidak jadi dibanting?" sindir Arga.

"Aku tidak mau membuang uangku dengan percuma. Dari pada mengganti ponselmu, mending aku investasikan uang itu untuk perutku," ucap Shanum.

"Tunggu di luar, aku ganti baju terlebih dahulu," lanjutnya dengan nada yang sangat terpaksa.

Shanum menutup pintunya dengan keras. Arga hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah sang istri.

Terpopuler

Comments

Ani Ani

Ani Ani

kena campur kedua orang Tua nya diamahu

2024-04-02

1

Uthie

Uthie

seruuu 😁

2024-03-07

2

imas sukarsih

imas sukarsih

laaahh ortunya gak curiga?

2024-02-01

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Perawan Tua
2 Bab 2. Permintaan Papa
3 Bab 3. Calon Suami
4 Bab 4. Perjanjian Pranikah
5 Bab 5. Hari H
6 Bab 6. Moza
7 Bab 7. Serba Salah
8 Bab 8. Tinggal Serumah
9 Bab 9. Salah Paham
10 Bab 10. Penampakan
11 Bab 11. Hantu Cantik
12 Bab 12. Ketahuan
13 Bab 13. Kesempatan Kedua
14 Bab 14. Pria Menyebalkan
15 Bab 15. Bulan Madu
16 Bab 16. Tak Sengaja
17 Bab 17. Terlanjur
18 Bab 18. Aku Bisa, Tapi Aku Sakit
19 Bab 19. Cemburu?
20 Bab 20. Perhatian Arga
21 Bab 21. Kebenaran Yang Baru Saja Terungkap
22 Bab 22. Suami Istri Sungguhan
23 Bab 23. Oh Ternyata ...
24 Bab 24. Di Balik Selimut
25 Bab 25. Dunia Milik Berdua
26 Bab 26. Bercerai!
27 Bab 27. Geli Ga!
28 Bab 28. Memilih Untuk Saling Mencintai
29 Bab 29. Program Hamil
30 Bab 30. Bucin Tapi Aku Suka
31 Bab 31. Wanita Sainganku
32 Bab 32. Pelakor Idaman
33 Bab 33. Terlanjur Menyukainya
34 Bab 34. Kamu Adalah Kebahagiaanku
35 Bab 35. Acara Reuni
36 Bab 36. Kamu Sangat Keren
37 Bab 37. Merasa Iri
38 Bab 38. Bakwan Jamur
39 Bab 39. Butuh Healing
40 Bab 40. Harapan Setinggi Langit
41 Bab 41. Impian Yang Terwujud
42 Bab 42.
43 Bab 43. Permintaan Arga
44 Bab 44. Milik Siapa?
45 Bab 45. Ancaman Shanum
46 Bab 46. Tidak Nyaman
47 Bab 47. Tatapan Sedih
48 Bab 48. Dia Membenciku?
49 Bab 49. Tidur Di Luar + Bonus Visual Pemeran
50 Bab 50. GGG ( Gara-Gara Gincu)
51 Bab 51. Cinta Yang Rumit
52 Bab 52. Tak Normal
53 Bab 53. Beruntung Memilikimu
54 Bab 54. Insiden Pagi Ini
55 Bab 55. Kenyataan Terpahit
56 Bab 56. Apa Salahku?
57 Bab 57. Nikmat Yang Tiada Tara
58 Bab 58. Sebuah Foto
59 Bab 59. Rasa Yang Berbeda
60 Bab 60. Memendam Luka
61 Bab 61. Cintamu Omong Kosong
62 Bab 62. Kejadian Di Hotel
63 Bab 63. Takkan Ku Biarkan
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Bab 1. Perawan Tua
2
Bab 2. Permintaan Papa
3
Bab 3. Calon Suami
4
Bab 4. Perjanjian Pranikah
5
Bab 5. Hari H
6
Bab 6. Moza
7
Bab 7. Serba Salah
8
Bab 8. Tinggal Serumah
9
Bab 9. Salah Paham
10
Bab 10. Penampakan
11
Bab 11. Hantu Cantik
12
Bab 12. Ketahuan
13
Bab 13. Kesempatan Kedua
14
Bab 14. Pria Menyebalkan
15
Bab 15. Bulan Madu
16
Bab 16. Tak Sengaja
17
Bab 17. Terlanjur
18
Bab 18. Aku Bisa, Tapi Aku Sakit
19
Bab 19. Cemburu?
20
Bab 20. Perhatian Arga
21
Bab 21. Kebenaran Yang Baru Saja Terungkap
22
Bab 22. Suami Istri Sungguhan
23
Bab 23. Oh Ternyata ...
24
Bab 24. Di Balik Selimut
25
Bab 25. Dunia Milik Berdua
26
Bab 26. Bercerai!
27
Bab 27. Geli Ga!
28
Bab 28. Memilih Untuk Saling Mencintai
29
Bab 29. Program Hamil
30
Bab 30. Bucin Tapi Aku Suka
31
Bab 31. Wanita Sainganku
32
Bab 32. Pelakor Idaman
33
Bab 33. Terlanjur Menyukainya
34
Bab 34. Kamu Adalah Kebahagiaanku
35
Bab 35. Acara Reuni
36
Bab 36. Kamu Sangat Keren
37
Bab 37. Merasa Iri
38
Bab 38. Bakwan Jamur
39
Bab 39. Butuh Healing
40
Bab 40. Harapan Setinggi Langit
41
Bab 41. Impian Yang Terwujud
42
Bab 42.
43
Bab 43. Permintaan Arga
44
Bab 44. Milik Siapa?
45
Bab 45. Ancaman Shanum
46
Bab 46. Tidak Nyaman
47
Bab 47. Tatapan Sedih
48
Bab 48. Dia Membenciku?
49
Bab 49. Tidur Di Luar + Bonus Visual Pemeran
50
Bab 50. GGG ( Gara-Gara Gincu)
51
Bab 51. Cinta Yang Rumit
52
Bab 52. Tak Normal
53
Bab 53. Beruntung Memilikimu
54
Bab 54. Insiden Pagi Ini
55
Bab 55. Kenyataan Terpahit
56
Bab 56. Apa Salahku?
57
Bab 57. Nikmat Yang Tiada Tara
58
Bab 58. Sebuah Foto
59
Bab 59. Rasa Yang Berbeda
60
Bab 60. Memendam Luka
61
Bab 61. Cintamu Omong Kosong
62
Bab 62. Kejadian Di Hotel
63
Bab 63. Takkan Ku Biarkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!