Bab 19. Cemburu?

Malam itu semilir angin terasa menusuk ke tulang. Shanum salah kostum, ia keluar dengan pakaian agak tipis di udara sedingin ini. Wanita itu tengah duduk sendirian di salah satu kursi yang ada di bar pantai.

Salah satu pria tak dikenal tiba-tiba duduk di depan Shanum. Wanita itu mengernyitkan kening, melihat pria yang ada di depannya duduk tanpa permisi.

"Ah, maaf. Bolehkah aku mengisi kursi yang kosong ini? Lagi pula ku lihat kamu hanya sendirian," ujar pria tersebut.

Baru saja Shanum hendak membuka mulut untuk mengucapkan sesuatu, tiba-tiba ia mendapati seseorang yang dibelakang menyelimutinya dengan jaket jeans.

"Istriku, kenapa duduk sendirian di luar. Udaranya sangat dingin," ucap Arga yang muncul dari belakang.

Arga berucap dengan sedikit keras. Ia melirik tajam ke arah pria yang ada di depan istrinya itu. Arga terlihat kesal saat Shanum tiba-tiba didekati oleh pria lain.

"Oh, aku kira kamu wanita lajang," ujar pria tersebut mengendikkan bahunya lalu kemudian beranjak dari tempat duduk tersebut.

Arga mengambil alih kursi yang diduduki oleh pria tadi. Matanya menatap ke arah sang istri yang memasang wajah biasa saja.

"Apakah kamu senang ada pria lain yang menggodamu?" tanya Arga.

"Apa maksudmu?"

"Kamu terlihat sangat senang didekati oleh pria itu tadi," ujar Arga lagi.

Shanum langsung tertawa melihat Arga. Ia sungguh sangat tergelitik dengan sikap yang ditunjukkan oleh Arga barusan.

"Tidak ada angin tidak ada hujan, kamu tiba-tiba marah-marah. Perihal pria itu, biarkan saja dia lagi pula aku tidak meladeninya. Tunggu sebentar! Apakah kamu sedang cemburu?" tanya Shanum sembari terkekeh.

"A-aku? Cemburu? Mana ada! Aku ingin kamu menjaga sikap saja, karena aku tidak mau jika ada kabar yang mencoreng nama baikmu bahwa kamu tengah berselingkuh."

Arga sengaja membuat alasan demikian. Jika ia mengatakan bahwa dirinya memang cemburu, bisa dipastikan Shanum akan menjauh.

"Apakah kamu seterkenal itu?" tanya Shanum.

"Tentu saja! Aku adalah pria yang cukup berpengaruh. Jadi, ada baiknya kamu lebih berhati-hati," balas Arga yang mulai menyombongkan diri.

Shanum hanya bisa tersenyum sembari menunduk, "Kamu benar. Sekarang kamu cukup berpengaruh. Kaya dan juga memiliki banyak aset."

"Aku bersyukur atas kesuksesanmu, setidaknya kamu tidak perlu lagi menjadikan orang lain sebagai taruhan demi mendapatkan uang," lanjut Shanum.

Arga terdiam. Baru kali ini Shanum kembali membahas masalah yang dulu. Arga hanya bisa menghela napasnya dengan berat. Ia bingung harus menjelaskannya bagaimana karena Shanum sudah terlanjur menilai dirinya buruk.

"Maaf, aku memang salah pada waktu itu. Tapi aku ...."

"Sudahlah! Tidak perlu dibahas lagi. Semuanya juga sudah berlalu. Hanya saja, cukup sulit untuk melupakan masa itu. Aku hanya ingin kamu tahu, bahwa aku dulunya benar-benar hancur olehmu."

"Mulai sekarang, kita hanya berhubungan sebatas ini saja. Meskipun papa mengetahui janji pranikah kita, ku harap kamu bisa menepatinya dan jangan melanggarnya lagi," ujar Shanum panjang lebar.

Kedua orang tersebut hanya bisa menatap ke depan dengan pikiran masing-masing. Sesekali Arga melirik Shanum. Tangannya terkepal dengan erat karena meskipun sudah terjalin suatu ikatan, mereka masih tampak berjauhan.

...****************...

Hari ini, Shanum sengaja bangun cukup pagi. Ia melihat Arga tidur di sofa Pria itu tampak sedikit meringkuk karena udara pagi ini masih terbilang dingin.

Semalam mereka memang tidak tidur satu ranjang lagi. Arga memilih tidur di kursi, membiarkan Shanum tidur sendirian di atas kasur.

Melihat Arga seperti itu, membuat Shanum merasa sedikit kasihan pada mantan kekasihnya yang kini telah menjadi suaminya itu. Wanita itu turun dari kasur, berjalan menuju Arga dengan membawa selimut. Ia menyelimuti suaminya. Melihat wajah Arga dari jarak dekat, tanpa sadar Shanum menarik segaris senyum di bibirnya.

Shanum tersadar bahwa saat ini dirinya tengah tersenyum bak orang yang bodoh. Wanita itu menggelengkan kepalanya, memilih untuk menjauh dari Arga.

Ia berjalan keluar, membuka pintu. Duduk di depan sembari menatap pemandangan matahari terbit secara langsung.

"Sangat indah," ucap Shanum.

Shanum tak ingin mengabaikan momen tersebut. Ia langsung mengambil ponselnya, memotret pemandangan yang ada di hadapannya itu dan langsung memasukkan foto tersebut ke sosial media.

Di waktu yang bersamaan, Arga baru saja bangun. Pria itu mengusap matanya beberapa kali. Tersadar bahwa saat ini dirinya telah diselimuti oleh kain yang tebal dan hangat. Arga tersenyum saat mendapatkan perhatian kecil dari Shanum. Tidak hanya tubuhnya saja menghangat, kali ini hatinya juga demikian.

Pria tersebut mengarahkan pandangannya ke ranjang, ia tidak menemukan Shanum di sana. Matanya menangkap sosok wanita yang tengah berdiri di depan. Ternyata saat ini istrinya itu tengah menyaksikan matahari terbenam. Arga pun berjalan mendekati Shanum.

"Kamu sudah bangun?" tanya Arga.

"Iya. Aku sengaja memasang alarm agar bangun lebih awal. Aku ingin melihat matahari terbit dari sini. Dan pemandangannya benar-benar indah," timpal Shanum dengan mata yang berbinar.

Cukup lama mereka terdiam sembari menatap pemandangan yang ada di hadapannya. Tak lama kemudian, Arga pun berinisiatif untuk mengajak istrinya keluar.

"Bagaimana kalau kita jalan-jalan ke luar sembari menikmati udara segar," ajak Arga.

"Baiklah."

Terpopuler

Comments

Desilia Chisfia Lina

Desilia Chisfia Lina

ada perkembangan y hubungan mereka

2023-12-28

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Perawan Tua
2 Bab 2. Permintaan Papa
3 Bab 3. Calon Suami
4 Bab 4. Perjanjian Pranikah
5 Bab 5. Hari H
6 Bab 6. Moza
7 Bab 7. Serba Salah
8 Bab 8. Tinggal Serumah
9 Bab 9. Salah Paham
10 Bab 10. Penampakan
11 Bab 11. Hantu Cantik
12 Bab 12. Ketahuan
13 Bab 13. Kesempatan Kedua
14 Bab 14. Pria Menyebalkan
15 Bab 15. Bulan Madu
16 Bab 16. Tak Sengaja
17 Bab 17. Terlanjur
18 Bab 18. Aku Bisa, Tapi Aku Sakit
19 Bab 19. Cemburu?
20 Bab 20. Perhatian Arga
21 Bab 21. Kebenaran Yang Baru Saja Terungkap
22 Bab 22. Suami Istri Sungguhan
23 Bab 23. Oh Ternyata ...
24 Bab 24. Di Balik Selimut
25 Bab 25. Dunia Milik Berdua
26 Bab 26. Bercerai!
27 Bab 27. Geli Ga!
28 Bab 28. Memilih Untuk Saling Mencintai
29 Bab 29. Program Hamil
30 Bab 30. Bucin Tapi Aku Suka
31 Bab 31. Wanita Sainganku
32 Bab 32. Pelakor Idaman
33 Bab 33. Terlanjur Menyukainya
34 Bab 34. Kamu Adalah Kebahagiaanku
35 Bab 35. Acara Reuni
36 Bab 36. Kamu Sangat Keren
37 Bab 37. Merasa Iri
38 Bab 38. Bakwan Jamur
39 Bab 39. Butuh Healing
40 Bab 40. Harapan Setinggi Langit
41 Bab 41. Impian Yang Terwujud
42 Bab 42.
43 Bab 43. Permintaan Arga
44 Bab 44. Milik Siapa?
45 Bab 45. Ancaman Shanum
46 Bab 46. Tidak Nyaman
47 Bab 47. Tatapan Sedih
48 Bab 48. Dia Membenciku?
49 Bab 49. Tidur Di Luar + Bonus Visual Pemeran
50 Bab 50. GGG ( Gara-Gara Gincu)
51 Bab 51. Cinta Yang Rumit
52 Bab 52. Tak Normal
53 Bab 53. Beruntung Memilikimu
54 Bab 54. Insiden Pagi Ini
55 Bab 55. Kenyataan Terpahit
56 Bab 56. Apa Salahku?
57 Bab 57. Nikmat Yang Tiada Tara
58 Bab 58. Sebuah Foto
59 Bab 59. Rasa Yang Berbeda
60 Bab 60. Memendam Luka
61 Bab 61. Cintamu Omong Kosong
62 Bab 62. Kejadian Di Hotel
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Bab 1. Perawan Tua
2
Bab 2. Permintaan Papa
3
Bab 3. Calon Suami
4
Bab 4. Perjanjian Pranikah
5
Bab 5. Hari H
6
Bab 6. Moza
7
Bab 7. Serba Salah
8
Bab 8. Tinggal Serumah
9
Bab 9. Salah Paham
10
Bab 10. Penampakan
11
Bab 11. Hantu Cantik
12
Bab 12. Ketahuan
13
Bab 13. Kesempatan Kedua
14
Bab 14. Pria Menyebalkan
15
Bab 15. Bulan Madu
16
Bab 16. Tak Sengaja
17
Bab 17. Terlanjur
18
Bab 18. Aku Bisa, Tapi Aku Sakit
19
Bab 19. Cemburu?
20
Bab 20. Perhatian Arga
21
Bab 21. Kebenaran Yang Baru Saja Terungkap
22
Bab 22. Suami Istri Sungguhan
23
Bab 23. Oh Ternyata ...
24
Bab 24. Di Balik Selimut
25
Bab 25. Dunia Milik Berdua
26
Bab 26. Bercerai!
27
Bab 27. Geli Ga!
28
Bab 28. Memilih Untuk Saling Mencintai
29
Bab 29. Program Hamil
30
Bab 30. Bucin Tapi Aku Suka
31
Bab 31. Wanita Sainganku
32
Bab 32. Pelakor Idaman
33
Bab 33. Terlanjur Menyukainya
34
Bab 34. Kamu Adalah Kebahagiaanku
35
Bab 35. Acara Reuni
36
Bab 36. Kamu Sangat Keren
37
Bab 37. Merasa Iri
38
Bab 38. Bakwan Jamur
39
Bab 39. Butuh Healing
40
Bab 40. Harapan Setinggi Langit
41
Bab 41. Impian Yang Terwujud
42
Bab 42.
43
Bab 43. Permintaan Arga
44
Bab 44. Milik Siapa?
45
Bab 45. Ancaman Shanum
46
Bab 46. Tidak Nyaman
47
Bab 47. Tatapan Sedih
48
Bab 48. Dia Membenciku?
49
Bab 49. Tidur Di Luar + Bonus Visual Pemeran
50
Bab 50. GGG ( Gara-Gara Gincu)
51
Bab 51. Cinta Yang Rumit
52
Bab 52. Tak Normal
53
Bab 53. Beruntung Memilikimu
54
Bab 54. Insiden Pagi Ini
55
Bab 55. Kenyataan Terpahit
56
Bab 56. Apa Salahku?
57
Bab 57. Nikmat Yang Tiada Tara
58
Bab 58. Sebuah Foto
59
Bab 59. Rasa Yang Berbeda
60
Bab 60. Memendam Luka
61
Bab 61. Cintamu Omong Kosong
62
Bab 62. Kejadian Di Hotel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!