Bab 13. Kesempatan Kedua

Di ruang tunggu, Shanum menutup wajahnya sembari menangis. Lagi dan lagi ia membuat kesalahan yang menyebabkan ayahnya kembali terbaring lemah di rumah sakit.

Bu Lina menatap kosong ke arah ruangan suaminya yang tengah ditangani oleh dokter. Entah mengapa ia tak sama sekali mengucapkan sepatah kata pun pada putri dan menantunya itu.

Beberapa kali Shanum meminta maaf, akan tetapi tak ditanggapi. Begitu pula dengan Arga yang tak mendapatkan respon apa-apa dari mertuanya itu. Hanya diam seribu bahasa.

Setelah selesai ditangani oleh dokter, Bu Lina langsung masuk ke dalam ruangan tersebut. Ia menggenggam tangan suaminya, berharap agar Pak Bayu dapat kembali pulih seperti sedia kala.

Shanum dan Arga juga ikut masuk ke dalam ruangan itu. Saat Shanum melangkah lebih dekat pada ayahnya yang terbaring di atas brankar, tiba-tiba Bu Lina langsung menegurnya.

"Sebaiknya kalian pulang saja. Melihat kalian berdua berada di sini akan memperparah kondisinya nanti," ujar Bu Lina.

Mendengar kalimat yang dilontarkan oleh ibunya, membuat Shanum benar-benar hancur. Ia tidak tahu jika nantinya akan menjadi fatal seperti ini.

Arga merangkul bahu Shanum, membawanya keluar dari sana. Sesampainya di depan pintu, Shanum langsung menepis tangan suaminya itu dengan kasar.

"Hentikan! Ini semua salahmu!" ujar Shanum pelan dan penuh penekanan.

"Jika saja kamu tidak mencari-cari masalah padaku, mungkin aku tidak akan mengucapkan kalimat itu. Kamu tidak berubah, Arga! Aku membencimu," ucap Shanum yang memilih pergi dari tempat itu.

Arga menatap punggung Shanum yang semakin lama semakin menjauh. Pandangan Arga menyendu seusai mendengar ucapan istrinya itu.

"Maafkan aku, Shanum."

....

Di luar, Shanum menghadang taksi. Ia pergi menuju ke butik dengan taksi. Tanpa diketahui oleh wanita itu, Arga mengikutinya dari belakang. Membuntuti taksi yang membawa istrinya agar memastikan bahwa Shanum baik-baik saja.

Di dalam taksi tersebut, Shanum menangis sejadi-jadinya. Entah bagaimana ia menebus kesalahannya pada ayahnya, mendapatkan permohonan maaf agar ayahnya tidak membenci dirinya.

"Maafkan aku, Pa. Aku terpaksa melakukan ini karena aku membencinya. Aku berpikir, membuat perjanjian pranikah dengan Arga adalah jalan terbaik, karena aku tidak akan memberikan hatiku padanya untuk yang kedua kali," batin Shanum.

Tak lama kemudian, Shanum pun tiba di butik. Wanita itu langsung masuk ke dalam gedung tersebut setelah membayar biaya taksinya.

Dari kejauhan, Arga menatap Shanum dari dalam mobilnya. Pria itu terdengar menghela napasnya dengan berat. Tak lama ponselnya berdering, Arga pun langsung mengangkat panggilan tersebut.

"Pak, sampai kapan saya berjaga untuk menunggu taksi tidak lewat di depan rumah?" tanya seseorang dari seberang telepon.

"Bapak bisa pulang sekarang! Nanti uangnya akan saya berikan saat saya pulang dari kantor," ucap Arga yang langsung mematikan sambungan teleponnya.

Sebelumnya, memang Arga berniat untuk melarang taksi lewat di depan rumahnya agar Shanum tetap ikut ke butik bersama dengannya. Namun, sesuatu tak terduga telah terjadi, membuat semuanya menjadi kacau.

Arga kembali menempelkan benda pipih itu ke telinganya untuk menelepon sekretarisnya. Tak lama kemudian, terdengar suara wanita dari seberang telepon.

"Halo, Pak."

"Tia, tolong dicancel semua jadwal saya hari ini!"

"Baik, Pak."

Setelah mendengar jawaban dari sekretarisnya itu, Arga pun langsung mematikan ponselnya. Ia memutar balik kendaraan roda empat tersebut untuk kembali ke rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit, ia menuju ke ruangan Pak Bayu. Dari ambang pintu, Arga melihat Pak Bayu yang sudah sadarkan diri tengah berbincang dengan Bu Lina. Arga mengetuk pintu perlahan sebelum akhirnya masuk ke dalam ruangan tersebut.

Pria itu melangkahkan kaki mendekat ke arah Pak Bayu. Bu Lina sempat membuang muka, hendak mengusir Arga lagi. Namun, tindakannya langsung dihentikan oleh Pak Bayu.

"Bisakah kamu tinggalkan kami berdua saja? Ada hal yang ingin kubicarakan empat mata dengan Arga," ujar Pak Bayu.

Bu Lina pun beranjak dari tempat duduknya, menuruti perintah suaminya. Wanita itu keluar dan kembali menutup pintu kamar Pak Bayu.

"Duduklah!" titah Pak Bayu pada menantunya.

Arga menjatuhkan bokongnya di kursi yang sebelumnya diduduki oleh Bu Lina. Ia memberanikan diri untuk menatap Pak Bayu dan meminta maaf pada mertuanya itu.

"Pa, aku minta maaf atas kejadian tadi. Aku minta maaf untuk segala hal, Pa." Arga berucap dengan penuh sesal.

"Jujur saja, aku sangat kecewa dengan kalian berdua, terutama denganmu," ucap Pak Bayu.

"Bukankah aku telah memberikan kesempatan kedua padamu untuk mengejar putriku? Kenapa justru kalian membuat sebuah pernikahan kontrak seperti ini?" tanya Pak Bayu lirih.

"Maafkan aku, Pa. Salah satu syarat yang diajukan oleh Shanum adalah kontrak tersebut. Aku tidak akan mengingkari janjiku, Pa. Akan ku lepaskan jika Shanum tak bisa membuka hatinya untukku dan bertemu dengan pria yang lebih baik. Namun, sebelumnya izinkan aku untuk menjaga Shanum, menebus kesalahanku sebelumnya," tutur Arga.

Pak Bayu terdiam, menelaah semua perkataan yang ucapkan oleh Arga. Fakta sebenarnya adalah bahwa Pak Bayu sudah sejak lama mengenal Arga. Kala itu Arga mengenakan pakaian putih abu-abu menghampirinya dan meminta maaf atas kesalahannya terhadap Shanum. Ia juga menjelaskan bahwa dirinya akan menikahi Shanum setelah dewasa nanti, setelah Arga menjadi pria yang sukses.

Dan sekarang, Arga telah menjadi pria sukses, datang kembali menemui Pak Bayu untuk meminta dijodohkan dengan Shanum. Semua rencana tersebut sudah diatur sedari awal. Pak Bayu juga sudah mengenal Arga sejak lama, maka dari itu ia percaya dan berani menjamin bahwa Arga adalah pria yang tepat untuk Shanum.

"Aku berjanji, akan menjaga Shanum sampai ia menemukan kebahagiaannya sendiri bersama pria lain," ucap Arga lagi, mencoba meyakinkan mertuanya itu agar mendapatkan permohonan maaf.

Pak Bayu memegangi pundak Arga. Ia hanya mengembangkan senyumnya tanpa berkata apa-apa. Arga bisa menebak, bahwa dirinya telah mendapatkan maaf dari mertuanya itu. Membuat Arga sedikit merasa lega.

"Sebaiknya kamu pergilah ke kantor. Papa tahu jika kamu meninggalkan setumpuk pekerjaanmu hanya demi menemuiku. Jika senggang, berkunjunglah bersama Shanum nanti malam. Putriku pasti sedih melihat aku kembali sakit," ujar Pak Bayu.

"Baik, Pa." Arga mengangguk patuh.

Pria itu mulai beranjak dari tempat duduknya. Ia pun langsung berpamitan dengan Pak Bayu, menyalami punggung tangan pria yang rambutnya mulai ditumbuhi uban tersebut.

Saat keluar dari ruangan, Arga melihat Bu Lina sedang duduk di kursi yang ada di depan ruangan. Arga pun menghampiri Bu Lina dan juga meminta maaf pada mertuanya itu.

"Kenapa ... kamu menyetujui kontrak pernikahan itu. Mama sungguh kecewa mengetahui kebenarannya," ucap Bu Lina.

"Namun, aku berharap lebih padamu. Tolong jaga putriku dengan baik," lanjut Bu Lina lagi.

Arga langsung tersenyum dan memeluk wanita paruh baya tersebut. "Aku akan menjaga Shanum, Ma. Mama tidak perlu khawatir akan hal itu," ujar Arga.

Setelah mendapatkan maaf dari Bu Lina, Arga berpamitan untuk berangkat ke kantor. Namun, saat pria itu berjalan beberapa langkah, Arga kembali menengok ke belakang.

"Ma, bisakah mama rahasiakan yang sesungguhnya pada Shanum?" tanya Arga.

Bu Lina tersenyum lalu menganggukkan kepalanya.

"Dan ... untuk perjanjian pranikah, tolong rahasiakan juga dari kedua orang tuaku," ucap Arga lagi.

Terpopuler

Comments

Ani Ani

Ani Ani

Bila semua nya berhari

2024-04-02

1

Mamah Kekey

Mamah Kekey

kenapa aku Yg nyesek yah baca nopel ini..apa pengaruh di masa laluku ...😭🤫

2024-03-29

1

Desilia Chisfia Lina

Desilia Chisfia Lina

jadi sudah terjadi kesepakatan antara orang tua shanun dan arga

2023-12-15

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Perawan Tua
2 Bab 2. Permintaan Papa
3 Bab 3. Calon Suami
4 Bab 4. Perjanjian Pranikah
5 Bab 5. Hari H
6 Bab 6. Moza
7 Bab 7. Serba Salah
8 Bab 8. Tinggal Serumah
9 Bab 9. Salah Paham
10 Bab 10. Penampakan
11 Bab 11. Hantu Cantik
12 Bab 12. Ketahuan
13 Bab 13. Kesempatan Kedua
14 Bab 14. Pria Menyebalkan
15 Bab 15. Bulan Madu
16 Bab 16. Tak Sengaja
17 Bab 17. Terlanjur
18 Bab 18. Aku Bisa, Tapi Aku Sakit
19 Bab 19. Cemburu?
20 Bab 20. Perhatian Arga
21 Bab 21. Kebenaran Yang Baru Saja Terungkap
22 Bab 22. Suami Istri Sungguhan
23 Bab 23. Oh Ternyata ...
24 Bab 24. Di Balik Selimut
25 Bab 25. Dunia Milik Berdua
26 Bab 26. Bercerai!
27 Bab 27. Geli Ga!
28 Bab 28. Memilih Untuk Saling Mencintai
29 Bab 29. Program Hamil
30 Bab 30. Bucin Tapi Aku Suka
31 Bab 31. Wanita Sainganku
32 Bab 32. Pelakor Idaman
33 Bab 33. Terlanjur Menyukainya
34 Bab 34. Kamu Adalah Kebahagiaanku
35 Bab 35. Acara Reuni
36 Bab 36. Kamu Sangat Keren
37 Bab 37. Merasa Iri
38 Bab 38. Bakwan Jamur
39 Bab 39. Butuh Healing
40 Bab 40. Harapan Setinggi Langit
41 Bab 41. Impian Yang Terwujud
42 Bab 42.
43 Bab 43. Permintaan Arga
44 Bab 44. Milik Siapa?
45 Bab 45. Ancaman Shanum
46 Bab 46. Tidak Nyaman
47 Bab 47. Tatapan Sedih
48 Bab 48. Dia Membenciku?
49 Bab 49. Tidur Di Luar + Bonus Visual Pemeran
50 Bab 50. GGG ( Gara-Gara Gincu)
51 Bab 51. Cinta Yang Rumit
52 Bab 52. Tak Normal
53 Bab 53. Beruntung Memilikimu
54 Bab 54. Insiden Pagi Ini
55 Bab 55. Kenyataan Terpahit
56 Bab 56. Apa Salahku?
57 Bab 57. Nikmat Yang Tiada Tara
58 Bab 58. Sebuah Foto
59 Bab 59. Rasa Yang Berbeda
60 Bab 60. Memendam Luka
61 Bab 61. Cintamu Omong Kosong
62 Bab 62. Kejadian Di Hotel
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Bab 1. Perawan Tua
2
Bab 2. Permintaan Papa
3
Bab 3. Calon Suami
4
Bab 4. Perjanjian Pranikah
5
Bab 5. Hari H
6
Bab 6. Moza
7
Bab 7. Serba Salah
8
Bab 8. Tinggal Serumah
9
Bab 9. Salah Paham
10
Bab 10. Penampakan
11
Bab 11. Hantu Cantik
12
Bab 12. Ketahuan
13
Bab 13. Kesempatan Kedua
14
Bab 14. Pria Menyebalkan
15
Bab 15. Bulan Madu
16
Bab 16. Tak Sengaja
17
Bab 17. Terlanjur
18
Bab 18. Aku Bisa, Tapi Aku Sakit
19
Bab 19. Cemburu?
20
Bab 20. Perhatian Arga
21
Bab 21. Kebenaran Yang Baru Saja Terungkap
22
Bab 22. Suami Istri Sungguhan
23
Bab 23. Oh Ternyata ...
24
Bab 24. Di Balik Selimut
25
Bab 25. Dunia Milik Berdua
26
Bab 26. Bercerai!
27
Bab 27. Geli Ga!
28
Bab 28. Memilih Untuk Saling Mencintai
29
Bab 29. Program Hamil
30
Bab 30. Bucin Tapi Aku Suka
31
Bab 31. Wanita Sainganku
32
Bab 32. Pelakor Idaman
33
Bab 33. Terlanjur Menyukainya
34
Bab 34. Kamu Adalah Kebahagiaanku
35
Bab 35. Acara Reuni
36
Bab 36. Kamu Sangat Keren
37
Bab 37. Merasa Iri
38
Bab 38. Bakwan Jamur
39
Bab 39. Butuh Healing
40
Bab 40. Harapan Setinggi Langit
41
Bab 41. Impian Yang Terwujud
42
Bab 42.
43
Bab 43. Permintaan Arga
44
Bab 44. Milik Siapa?
45
Bab 45. Ancaman Shanum
46
Bab 46. Tidak Nyaman
47
Bab 47. Tatapan Sedih
48
Bab 48. Dia Membenciku?
49
Bab 49. Tidur Di Luar + Bonus Visual Pemeran
50
Bab 50. GGG ( Gara-Gara Gincu)
51
Bab 51. Cinta Yang Rumit
52
Bab 52. Tak Normal
53
Bab 53. Beruntung Memilikimu
54
Bab 54. Insiden Pagi Ini
55
Bab 55. Kenyataan Terpahit
56
Bab 56. Apa Salahku?
57
Bab 57. Nikmat Yang Tiada Tara
58
Bab 58. Sebuah Foto
59
Bab 59. Rasa Yang Berbeda
60
Bab 60. Memendam Luka
61
Bab 61. Cintamu Omong Kosong
62
Bab 62. Kejadian Di Hotel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!