Bab 18. Aku Bisa, Tapi Aku Sakit

Pagi ini, di langit Bali tampak sangat cerah. Hiruk pikuk di kota yang indah itu benar-benar amat terasa. Arga dan Shanum tengah duduk bersantai di bawah teriknya matahari.

"Kamu yakin ingin berjemur?" tanya Arga pada istrinya itu.

"Memangnya kenapa? Yang lain juga berjemur," ucap Shanum sembari mengarahkan pandangannya kepada lima orang turis yang ada di sana.

"Nanti kulitmu kembali gelap," celetuk Arga.

Mendengar hal tersebut, tentu saja membuat Shanum langsung badmood. Wanita itu mendengkus kesal karena membahas masalah kulitnya ketika masih sekolah dulu. Shanum memang dulunya memiliki kulit berwarna gelap, akan tetapi karena rajin perawatan membuat Shanum bertambah cantik dan kulitnya menjadi putih bersih.

"Dasar cerewet! Kamu kira aku bodoh apa?! Aku akan memakai ini agar terlindungi dari sinar ultraviolet," ujar Shanum memperlihatkan sunblok yang ia bawa.

"Bagaimana kamu memakainya? Bukankah kulitmu akan belang jika kamu mengoleskan krim tersebut tidak merata?"

Shanum pun membenarkan ucapan Arga. Entah mengapa hal sesederhana itu ia tidak kepikiran sama sekali.

"Apakah mau ku bantu mengoleskannya?" tawar Arga menaik turunkan alisnya.

Shanum langsung mendelik menatap suaminya itu. Bisa-bisanya Arga berucap demikian setelah insiden tadi pagi. Tentu saja Shanum tidak akan memberikan celah lagi pada mantannya itu untuk mengambil kesempatan.

"Jangan harap!" tegas Shanum yang langsung membuang muka.

Arga terkekeh melihat ekspresi kesal di wajah Shanum. Ia mengarahkan pandangannya pada dua orang turis yang tengah berjemur di bawah timbunan pasir.

"Bagaimana jika kita mencoba seperti mereka," ucap Arga menunjuk kedua turis yang mengubur dirinya di pasir.

"Baiklah, mari kita coba!"

Kedua pasutri tersebut langsung bersiap untuk meniru gaya berjemur seperti turis yang baru saja mereka lihat. Pertama Arga berbaring, lalu kemudian Shanum mengubur tubuh Arga.

"Hei! Sisakan di bagian kepalaku. Apakah kamu mau menguburku hidup-hidup?" protes Arga saat pasir tersebut mengenai wajahnya.

"Sebaiknya kamu tutup mulutmu itu. Aku ingin sekali melakukannya, tetapi aku masih punya akal sehat," ketus Shanum.

Shanum telah melakukan tugasnya. Ia sudah mengubur seluruh tubuh Arga dengan pasir hingga menyisakan bagian kepala saja.

"Gantian! Sekarang giliranmu!" ucap Shanum.

Arga tercengang mendengar ucapan istrinya itu. Bagaimana bisa ia mengubur Shanum dengan pasir sementara seluruh tubuh pria itu sudah dikubur terlebih dahulu.

"Kenapa? Apakah kamu tidak mau? Jangan curang! Aku sudah melakukan tugasku, dan sekarang giliranmu," protes Shanum.

"Aku bukan tidak mau melakukan bagianku, tetapi bagaimana aku hendak menguburmu jika seluruh badanku saja sudah terkubur terlebih dahulu," sanggah Arga.

Shanum menepuk keningnya, entah mengapa terlalu lama bersama Arga membuat wanita itu mendadak menjadi bodoh seketika.

"Ya sudah, kalau begitu nanti saja. Setelah kamu berjemur selama 10 menit," ujar Shanum.

Ia masih duduk di samping Arga. Diam tanpa melakukan aktivitas apapun membuat Shanum merasa jenuh. Ia pun beranjak dari tempat duduknya.

"Kamu mau kemana?" tanya Arga.

"Kemana saja, asalkan tidak terlalu lama melihat wajahmu yang jelek itu," ejek Shanum yang melenggang pergi begitu saja.

"Hah? Apa tadi dia bilang? Wajahku jelek? Hei kamu salah besar! Asal kamu tahu saja aku ini pria idaman para wanita. Enak saja dia berbicara seperti itu," ucap Arga yang merasa tak terima jika dirinya dikatakan tidak tampan.

Shanum berjalan menuju ke tepian pantai. Rambut indahnya tergerai sempurna, tersibak oleh angin yang membuat wanita itu tampak cantik. Dari kejauhan, di bawah pantulan sinar mentari, Arga memperhatikan sang istri yang berjalan ke sana dan kemari.

Tak dipungkiri, jantung Arga masih berdebar kencang tatkala dihadapkan dengan mantan kekasihnya itu. Perasaannya pada Shanum tak pernah berubah sama sekali.

Shanum berdiri sembari memeluk kedua tangannya. Entah apa yang tengah dipikirkan oleh wanita itu saat ini, Arga hanya bisa menyaksikannya dari kejauhan.

Arga teringat beberapa hari yang lalu, saat dirinya baru saja menikah dengan Shanum. Saat itu, Shanum tengah pergi ke salon untuk menenangkan pikirannya karena kesal terhadap Arga.

Di hari itu, Arga masuk ke dalam kamar Shanum. Ia melihat warna dinding di kamar Shanum berwarna pink. Arga langsung menghubungi ARTnya, meminta menghubungi beberapa orang untuk mengecat kamar itu dengan cepat.

Setelah itu Arga melihat foto Shanum yang ada di atas nakas, yang tepatnya di samping tempat tidur istrinya itu. Tak sengaja, Arga menemukan sebuah buku berwarna merah jambu. Tampaknya buku itu adalah buku harian Shanum.

Arga terkekeh dan sedikit tak percaya. Di era modern ini, masih ada yang menuliskan keluh kesahnya di atas kertas, bukankah jaman sekarang semua orang terbiasa mengeluh melalui sosial media mereka?

Arga merasa penasaran dengan isi dalam buku tersebut. Ia menemukan beberapa lukisan desain baju, foto-foto keluarganya serta beberapa untaian kata yang dituliskannya di bawah foto tersebut.

Dan saat Arga melihat halaman yang terakhir, keningnya berkerut. Ia benar-benar terkejut membaca satu kalimat akhir yang tertera di tulisan tersebut.

Ku harap, aku tidak pernah jatuh cinta lagi pada pria bernama Arga.

Lamunan Arga buyar seketika saat seseorang tanpa sengaja menendang kakinya. Seorang anak kecil berlarian bersama temannya tak melihat kaki Arga yang saat itu tengah terkubur di dalam pasir.

"Maaf Om," ujar anak tersebut yang setelah itu pergi begitu saja.

Arga kembali menatap Shanum. Kali ini tatapan pria itu tampak menyendu. Hanya karena kesalahpahaman dulu, ia telah membuat hati Shanum menjadi serpihan. Hingga wanita itu menuliskan tentang kebenciannya pada Arga, yang kini menjadi suaminya sendiri.

"Aku bisa saja mewujudkan harapanmu, tetapi entah mengapa terasa berat. Aku juga sakit, Sha."

Terpopuler

Comments

Mamah Kekey

Mamah Kekey

masalahnya apa yah...

2024-03-29

1

Uthie

Uthie

hmmmm ☹️

2024-03-09

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Perawan Tua
2 Bab 2. Permintaan Papa
3 Bab 3. Calon Suami
4 Bab 4. Perjanjian Pranikah
5 Bab 5. Hari H
6 Bab 6. Moza
7 Bab 7. Serba Salah
8 Bab 8. Tinggal Serumah
9 Bab 9. Salah Paham
10 Bab 10. Penampakan
11 Bab 11. Hantu Cantik
12 Bab 12. Ketahuan
13 Bab 13. Kesempatan Kedua
14 Bab 14. Pria Menyebalkan
15 Bab 15. Bulan Madu
16 Bab 16. Tak Sengaja
17 Bab 17. Terlanjur
18 Bab 18. Aku Bisa, Tapi Aku Sakit
19 Bab 19. Cemburu?
20 Bab 20. Perhatian Arga
21 Bab 21. Kebenaran Yang Baru Saja Terungkap
22 Bab 22. Suami Istri Sungguhan
23 Bab 23. Oh Ternyata ...
24 Bab 24. Di Balik Selimut
25 Bab 25. Dunia Milik Berdua
26 Bab 26. Bercerai!
27 Bab 27. Geli Ga!
28 Bab 28. Memilih Untuk Saling Mencintai
29 Bab 29. Program Hamil
30 Bab 30. Bucin Tapi Aku Suka
31 Bab 31. Wanita Sainganku
32 Bab 32. Pelakor Idaman
33 Bab 33. Terlanjur Menyukainya
34 Bab 34. Kamu Adalah Kebahagiaanku
35 Bab 35. Acara Reuni
36 Bab 36. Kamu Sangat Keren
37 Bab 37. Merasa Iri
38 Bab 38. Bakwan Jamur
39 Bab 39. Butuh Healing
40 Bab 40. Harapan Setinggi Langit
41 Bab 41. Impian Yang Terwujud
42 Bab 42.
43 Bab 43. Permintaan Arga
44 Bab 44. Milik Siapa?
45 Bab 45. Ancaman Shanum
46 Bab 46. Tidak Nyaman
47 Bab 47. Tatapan Sedih
48 Bab 48. Dia Membenciku?
49 Bab 49. Tidur Di Luar + Bonus Visual Pemeran
50 Bab 50. GGG ( Gara-Gara Gincu)
51 Bab 51. Cinta Yang Rumit
52 Bab 52. Tak Normal
53 Bab 53. Beruntung Memilikimu
54 Bab 54. Insiden Pagi Ini
55 Bab 55. Kenyataan Terpahit
56 Bab 56. Apa Salahku?
57 Bab 57. Nikmat Yang Tiada Tara
58 Bab 58. Sebuah Foto
59 Bab 59. Rasa Yang Berbeda
60 Bab 60. Memendam Luka
61 Bab 61. Cintamu Omong Kosong
62 Bab 62. Kejadian Di Hotel
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Bab 1. Perawan Tua
2
Bab 2. Permintaan Papa
3
Bab 3. Calon Suami
4
Bab 4. Perjanjian Pranikah
5
Bab 5. Hari H
6
Bab 6. Moza
7
Bab 7. Serba Salah
8
Bab 8. Tinggal Serumah
9
Bab 9. Salah Paham
10
Bab 10. Penampakan
11
Bab 11. Hantu Cantik
12
Bab 12. Ketahuan
13
Bab 13. Kesempatan Kedua
14
Bab 14. Pria Menyebalkan
15
Bab 15. Bulan Madu
16
Bab 16. Tak Sengaja
17
Bab 17. Terlanjur
18
Bab 18. Aku Bisa, Tapi Aku Sakit
19
Bab 19. Cemburu?
20
Bab 20. Perhatian Arga
21
Bab 21. Kebenaran Yang Baru Saja Terungkap
22
Bab 22. Suami Istri Sungguhan
23
Bab 23. Oh Ternyata ...
24
Bab 24. Di Balik Selimut
25
Bab 25. Dunia Milik Berdua
26
Bab 26. Bercerai!
27
Bab 27. Geli Ga!
28
Bab 28. Memilih Untuk Saling Mencintai
29
Bab 29. Program Hamil
30
Bab 30. Bucin Tapi Aku Suka
31
Bab 31. Wanita Sainganku
32
Bab 32. Pelakor Idaman
33
Bab 33. Terlanjur Menyukainya
34
Bab 34. Kamu Adalah Kebahagiaanku
35
Bab 35. Acara Reuni
36
Bab 36. Kamu Sangat Keren
37
Bab 37. Merasa Iri
38
Bab 38. Bakwan Jamur
39
Bab 39. Butuh Healing
40
Bab 40. Harapan Setinggi Langit
41
Bab 41. Impian Yang Terwujud
42
Bab 42.
43
Bab 43. Permintaan Arga
44
Bab 44. Milik Siapa?
45
Bab 45. Ancaman Shanum
46
Bab 46. Tidak Nyaman
47
Bab 47. Tatapan Sedih
48
Bab 48. Dia Membenciku?
49
Bab 49. Tidur Di Luar + Bonus Visual Pemeran
50
Bab 50. GGG ( Gara-Gara Gincu)
51
Bab 51. Cinta Yang Rumit
52
Bab 52. Tak Normal
53
Bab 53. Beruntung Memilikimu
54
Bab 54. Insiden Pagi Ini
55
Bab 55. Kenyataan Terpahit
56
Bab 56. Apa Salahku?
57
Bab 57. Nikmat Yang Tiada Tara
58
Bab 58. Sebuah Foto
59
Bab 59. Rasa Yang Berbeda
60
Bab 60. Memendam Luka
61
Bab 61. Cintamu Omong Kosong
62
Bab 62. Kejadian Di Hotel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!