BAB 12 - Siapa Sangka

Jamu itu sudah ku keluarkan dari persembunyian tanganku. Kuteguk saliva kuat-kuat, sekuat debaran jantungku bagai kuda di pacuan lepas. Oh, bagaimana aku harus mengatakan perasaan tak karuan ini.

Niatku sungguh kuat untuk Laras, membantunya membalas dendam. Tapi arkh! Aku mendesis. Bagaimana aku sanggup?

"Ini mungkin terlalu cepat, waktuku kan masih panjang mungkin bisa ku lakukan pembalasan ini minggu depan, atau bulan depan. Mungkin lebih baik aku fokus dulu membuat Mas Sam mencintaiku---kalau diselesaikan satu-satukan lebih teratur." Kataku. Ku perhatikan lagi panci kecil berisi bubur kacang hijau itu, tapi kali ini pemandangannya berbeda, tiba-tiba saja ada wajah Laras muncul memantul di dalam panci.

Kamu mengabaikan aku? Mereka itu jahat! Aku begini karena mereka. Angkasa dan Aina patut merasakan bagaimana rasanya kecewa dan kehilangan. Samudera dan Angkasa wajib tahu bagaimana rasanya seseorang saat dicampakkan! Itu semua setimpal, untuk segala rasa sakit ku. Lalu dengan semua kenyataan itu kamu masih ragu padaku? tidak cukupkah penderitaan ini kualami untuk meyakinkan kamu? Andai aku bisa bergerak sendiri, aku tak akan mengemis apa pun padamu. Kamu adalah keluargaku, dengan begitu bantulah aku...

Tuhan!!! Aku berkhayal seperti nyata. Mungkin kepalaku sudah terlalu banyak berpikir, sampai semua terbawa dari segala arah.

"Mbak Aina, aku sungguh minta maaf... "

Aku bergegas memasukkan kembali jamu itu ke saku, tak lama kemudian Mama kembali datang dan aku cepat-cepat menuju kamar Mandi.

Kami mulai dipanggil untuk makan malam sekitar lima menit kemudian. Aku membantu tuangkan makanan. Setelah berdoa bersama, semua orang menyendok masakan kami dan tak lama kemudian percakapan mengalir di sekeliling meja.

Mas Sam makan, kemudian meneguk air putih dinginnya, dan hanya setengah hati mendengarkan percakapan di meja makan. Berkali-kali ku pindah-pindahkan pandangan, pada semua orang lalu pada Mas Sam, mencuri-curi pandang.

Lalu Mama memintaku membawa bubur kacang hijau yang tadi kami buat, membuatku jadi sangat gugup. Aku tak banyak komentar, hanya ku percepat gerakku agar yang lain tak lama menunggu. Dengan hati-hati dan agak gemetar, ku bawa bubur itu menuju meja makan.

"Mama masak bubur kacang hijau ini untuk penutup, dibantu Berlian. Sam, pasti bangga punya istri yang tekun seperti Berlian ini, Kan?" Puji Mama sambil tersenyum padaku.

Mas Sam langsung mengangkat kepalanya, lalu menoleh padaku, menatapku dengan tatapan yang---dingin. Tatapan yang seolah-olah tengah memperingatkan aku.

"Ini masakan istriku, berarti aku harus mencicipinya sekarang!" Sahut Mas Sam seraya menarik mangkuk kecil yang ku sediakan di sampingnya, lalu meraih gagang centong bubur.

Semua orang memandangi sikap Mas Sam yang ugal-ugalan. Bagaimana tidak? dia makan sangat tergesa-gesa, lalu nambah dengan hitungan menit. Di luar akal sehat, dan melebihi kebiasaannya sehari-hari. Dua kali, tiga kali, sampai semua bubur di panci itu sesaat lagi mengering.

"Mas, jangan dihabiskan, sisakan untuk orang-orang. Terutama Mbak Aina," kataku memperingatkan.

Namun Mas Sam seolah tak mendengar itu, ia masih memasukkan makanan manis itu ke dalam mulutnya, dengan lahap dan cepat.

"Tidak, tidak. Jangan sungkan begitu," Ucap Mbak Aina tersenyum padaku. "Kalau Kak Sam suka, dihabiskan saja. Nanti aku bisa buat lagi kalau mau."

"Sam, makanlah pelan-pelan. Kalau kamu tersedak bisa gawat. Lagi pula tidak biasanya kamu makan berkali-kali begini, sampai tidak mau berbagi dengan yang lain." Sahut Mama.

"Terima kasih, Na." ucap Mas Sam sambil melirik ipar kami itu. Kemudian kembali melirik Mama lalu menundukkan kepala.

"Berlian sudah susah payah belajar membuat masakan ini, jadi aku harus menghormati usahanya." Kata Mas Sam begitu tenang, beda dengan hatiku yang berdebar hebat, berputar layaknya dinamo.

Aku menjawabnya hanya dengan seringai.

"Kalian ini sungguh luar biasa, tolonglah jaga sikap atas kecemburuan ku ini." Kata Mbak Rania dari sudut meja, menggerutu untuk menggoda kami.

Mas Sam sungguh menghabiskan bubur itu sendiri, baru kali ini kulihat sisi buruknya sebagai seorang yang egois. Tidak biasanya... dan itu membuatku takut...

"Mas---sudah ya? lebih baik habiskan nasi dulu. Kamu sudah makan terlalu banyak," kataku cemas.

"Aku menyukai masakan kamu, rasanya lezat."

Mas Sam hanya menjawab begitu.

Terpopuler

Comments

Ass Yfa

Ass Yfa

Sam tahu niat istrinya sedang dia masih mencintai Aina

2024-09-04

0

Regita Regita

Regita Regita

mungkin Sam tau niat terselubung istrinya

2023-12-13

0

Nitha Arzella Icon'zgirl

Nitha Arzella Icon'zgirl

buat pov nya kang sam dong thor,jadi penasaran banget aku sm sosoknya kang sam,,,

2023-12-13

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 00 - Pintu Cerita
2 BAB 01 - Pertemuan Pertama
3 BAB 02 - Kita Menikah
4 BAB 03 - Samudera Yang Misterius
5 BAB 04 - Teka-Teki Dendam Ini
6 BAB 05 - Ipar
7 BAB 06 - Buatlah Dia Cinta
8 BAB 07 - Ruang Makan
9 BAB 08 - Saudari Jahat Hati
10 BAB 09 - Usaha Yang Tak Biasa
11 BAB 10 - Jejak Pertama
12 BAB 11 - Balas Dendam
13 BAB 12 - Siapa Sangka
14 BAB 13 - Tidak Baik-Baik Saja
15 BAB 14 - Yang Tak Terduga
16 BAB 15 - Hatimu Tak Seindah Namamu
17 BAB 16 - Lebih Baik Berpisah
18 BAB 17 - Suami Sejati
19 BAB 18 - Seluas Samudera, Banyak Yang Tak Terduga
20 BAB 19 - Siapa yang Berharga?
21 BAB 20 - Menggoda Dia
22 BAB 21 - Permohonan Ulang Tahun
23 BAB 22 - Istri Tentara
24 BAB 23 - Masa Lalu
25 BAB 24 - Perempuan Jahat
26 BAB 25 - Mencari Jalan Yang Benar
27 BAB 26 - Soal Cerita Yang Lalu
28 BAB 27 - Dinginnya Angin, Malam Ini
29 BAB 28 - Menyambut Pagi Bersama?
30 BAB 29 - Teka Teki yang Masih Mengawang
31 BAB 30 - Aku Akan Mundur
32 BAB 31 - Suara Ghaib
33 BAB 32 - Ketahuan
34 BAB 33 - Tolong Jaga!
35 BAB 34 - Kabar Buruk
36 BAB 35 - Kiamat Angkasa
37 BAB 36 - Bagaimana Perasaanmu?
38 BAB 37 - Kepercayaan Yang Sudah Pudar
39 BAB 38 - Dia Menjauh, Aku terluka
40 BAB 39 - Diam-Diam Kami Datang
41 BAB 40 - Tekad Ini Berubah
42 BAB 41 - Momen (Terakhir) Kita
43 BAB 42 - Pelampiasan
44 BAB 43 - Emosi Membakar Diri
45 BAB 44 - Makan Batunya
46 BAB 45 - Mengejar Maaf Kamu
47 BAB 46 - Lelaki Misterius
48 BAB 47 - Istri Terbaik
49 BAB 48 - Tanda tanda Kejujuran Samudera
50 BAB 49 - Mahesa
51 BAB 50 - Semesta Dia
52 BAB 51 - Prajurit Terbaik Negara
53 BAB 52 - Cinta Sejati
54 BAB 53 - Cinta Samudera
55 BAB 54 - Penyesalan Terdalam
56 BAB 55 - Kehilangan Aina
57 BAB 56 - Mulai Dari Awal
58 BAB 57 - Mari Hidup Bersama
59 BAB 58 - Kejujuran
60 BAB 59 - Naluri Wanita
61 BAB 60 - Cemburu
62 BAB 61 - Suami, Pendamping Terhebat
63 BAB 62 - Pengemis Maaf
64 BAB 63 - Goresan di Hati Sebening Kristal
65 BAB 64 - Bukan untuk Berlian, Tapi Karena Kepercayaan
66 BAB 65 - Aku Tidak Buta, Aku Tidak Tuli
67 BAB 66 - Adil yang Bagaimana Bagi Mereka?
68 BAB 67 - Sentuhan Terakhir
69 BAB 68 - Air Mata dan Air Hujan
70 BAB 69 - Hari Pertama Sebelum Perpisahan
71 BAB 70 - Mengukir Kenangan di Hari Kedua
72 BAB 71 - Hari Ketiga Dan Perpisahan Kita
73 BAB 72 - Sayonara Samudera Ananta
74 BAB 73 - Masih Dengan Usahanya
75 BAB 74 - Di Malam yang Kelabu, Air Matanya Samar
76 BAB 75 - Karunia Terindah Dari Tuhan
77 BAB 76 - Yang Hadir Saat Dia Pergi
78 BAB 77 - Semua Menjadi Asing
79 Kok Ga Up, Thor ? 🫵
80 BAB 78 - Dia Masih Menjagamu
81 BAB 79 - Saudari Ku Kembali
82 BAB 80 - Saudari Sejati Yang Baik Hati
83 BAB 81 - Mas, Aku Minta Maaf
84 BAB 82 - Mata Samudera
85 BAB 83 - Masa Depan
86 BAB 84 - Kembar Jilid 2
87 POV Author unchihah sanskeh
88 Nah, Author Kembali Lagi
89 BONUS VIDEO VISUALISASI
Episodes

Updated 89 Episodes

1
BAB 00 - Pintu Cerita
2
BAB 01 - Pertemuan Pertama
3
BAB 02 - Kita Menikah
4
BAB 03 - Samudera Yang Misterius
5
BAB 04 - Teka-Teki Dendam Ini
6
BAB 05 - Ipar
7
BAB 06 - Buatlah Dia Cinta
8
BAB 07 - Ruang Makan
9
BAB 08 - Saudari Jahat Hati
10
BAB 09 - Usaha Yang Tak Biasa
11
BAB 10 - Jejak Pertama
12
BAB 11 - Balas Dendam
13
BAB 12 - Siapa Sangka
14
BAB 13 - Tidak Baik-Baik Saja
15
BAB 14 - Yang Tak Terduga
16
BAB 15 - Hatimu Tak Seindah Namamu
17
BAB 16 - Lebih Baik Berpisah
18
BAB 17 - Suami Sejati
19
BAB 18 - Seluas Samudera, Banyak Yang Tak Terduga
20
BAB 19 - Siapa yang Berharga?
21
BAB 20 - Menggoda Dia
22
BAB 21 - Permohonan Ulang Tahun
23
BAB 22 - Istri Tentara
24
BAB 23 - Masa Lalu
25
BAB 24 - Perempuan Jahat
26
BAB 25 - Mencari Jalan Yang Benar
27
BAB 26 - Soal Cerita Yang Lalu
28
BAB 27 - Dinginnya Angin, Malam Ini
29
BAB 28 - Menyambut Pagi Bersama?
30
BAB 29 - Teka Teki yang Masih Mengawang
31
BAB 30 - Aku Akan Mundur
32
BAB 31 - Suara Ghaib
33
BAB 32 - Ketahuan
34
BAB 33 - Tolong Jaga!
35
BAB 34 - Kabar Buruk
36
BAB 35 - Kiamat Angkasa
37
BAB 36 - Bagaimana Perasaanmu?
38
BAB 37 - Kepercayaan Yang Sudah Pudar
39
BAB 38 - Dia Menjauh, Aku terluka
40
BAB 39 - Diam-Diam Kami Datang
41
BAB 40 - Tekad Ini Berubah
42
BAB 41 - Momen (Terakhir) Kita
43
BAB 42 - Pelampiasan
44
BAB 43 - Emosi Membakar Diri
45
BAB 44 - Makan Batunya
46
BAB 45 - Mengejar Maaf Kamu
47
BAB 46 - Lelaki Misterius
48
BAB 47 - Istri Terbaik
49
BAB 48 - Tanda tanda Kejujuran Samudera
50
BAB 49 - Mahesa
51
BAB 50 - Semesta Dia
52
BAB 51 - Prajurit Terbaik Negara
53
BAB 52 - Cinta Sejati
54
BAB 53 - Cinta Samudera
55
BAB 54 - Penyesalan Terdalam
56
BAB 55 - Kehilangan Aina
57
BAB 56 - Mulai Dari Awal
58
BAB 57 - Mari Hidup Bersama
59
BAB 58 - Kejujuran
60
BAB 59 - Naluri Wanita
61
BAB 60 - Cemburu
62
BAB 61 - Suami, Pendamping Terhebat
63
BAB 62 - Pengemis Maaf
64
BAB 63 - Goresan di Hati Sebening Kristal
65
BAB 64 - Bukan untuk Berlian, Tapi Karena Kepercayaan
66
BAB 65 - Aku Tidak Buta, Aku Tidak Tuli
67
BAB 66 - Adil yang Bagaimana Bagi Mereka?
68
BAB 67 - Sentuhan Terakhir
69
BAB 68 - Air Mata dan Air Hujan
70
BAB 69 - Hari Pertama Sebelum Perpisahan
71
BAB 70 - Mengukir Kenangan di Hari Kedua
72
BAB 71 - Hari Ketiga Dan Perpisahan Kita
73
BAB 72 - Sayonara Samudera Ananta
74
BAB 73 - Masih Dengan Usahanya
75
BAB 74 - Di Malam yang Kelabu, Air Matanya Samar
76
BAB 75 - Karunia Terindah Dari Tuhan
77
BAB 76 - Yang Hadir Saat Dia Pergi
78
BAB 77 - Semua Menjadi Asing
79
Kok Ga Up, Thor ? 🫵
80
BAB 78 - Dia Masih Menjagamu
81
BAB 79 - Saudari Ku Kembali
82
BAB 80 - Saudari Sejati Yang Baik Hati
83
BAB 81 - Mas, Aku Minta Maaf
84
BAB 82 - Mata Samudera
85
BAB 83 - Masa Depan
86
BAB 84 - Kembar Jilid 2
87
POV Author unchihah sanskeh
88
Nah, Author Kembali Lagi
89
BONUS VIDEO VISUALISASI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!