Lamaran

"Uncle?" Viona terkejut melihat kedatangan Matt di pagi ini. Okan yang melihat Matt hanya diam saja.

"Good morning!"

"Nak!" Betapa senangnya Morgan melihat putra bungsunya itu hadir kembali di rumahnya.

Luke dan Mirna nampak cuek seperti biasa sedangkan Rachel langsung memeluk adiknya itu.

 Matt hanya tersenyum. Ia tahu kalau Rachel sayang kepadanya "Daddy, aku akan menikah."

Morgan terkejut. "Oh ya?"

Luke dan Mirna saling berpandangan. Mereka tahu jika Matt menikah maka ia akan mendapatkan saham ibunya. Dan saham ibunya lebih banyak dari saham yang Luke dan Rachel miliki.

"Siapa calon mu, nak? Apakah orang tuanya daddy kenal?"

"Nggak. Aku ingin Daddy melamarnya untuk aku karena dia wanita yang pantas untuk mendampingiku. Aku tak butuh status sosial. Karena aku menikah ingin bahagia. Bukan untuk memperbanyak kekayaan." Matt tahu bagaimana pernikahan Luke dan Mirna. Menikah hanya Karena ingin menjaga kerja sama 2 keluarga. Sekalipun tak pernah terbukti, namun Matt tahu kalau Luke memiliki banyak sugar baby di luar sana.

Morgan menatap putranya. Ia ingin agar Matt tetap di sampingnya. Makanya ia akan melakukan apapun juga untuk anaknya itu.

"Apakah dia tinggal di Indonesia atau di luar negeri?" tanya Rachel.

"Tinggal di sini. Jaraknya tak sampai satu jam dari mansion ini."

"Waw, aku penasaran. Bolehkah besok aku ikut dengan mu untuk melamarnya?"

"Nggak. Kakakku yang cantik ini, akan menyiapkan pestanya. Karena pernikahan kami akan dilaksanakan 3 hari lagi."

"Apa?" Morgan terkejut.

"Tenanglah daddy. Dengan uang segalanya bisa diatur. Lagi pula, kami sudah hampir 2 tahun pacaran. Aku sudah tak sabar untuk menjadikannya nyonya Ciputra." Matt sengaja menekan kata itu karena ia tahu Luke sangat mengagungkan nama "Ciputra yang disandangnya."

"Uncle apakah dia cantik?" tanya Viona yang sebenarnya sangat penasaran.

"Cantik. Bahkan menurut uncle lebih cantik darimu. Maaf ya? Uncle bicara sesuai fakta." Matt mengambil sepotong kue di atas meja. Ia memasukannya ke dalam mulut. "Aku jemput nanti malam pukul 8, ya?" lalu Matt pun berlalu.

Okan menyelesaikan sarapannya dan segera menuju ke kamar. Viona mengikutinya. "Kamu mau ke mana?"

"Pulang ke peternakan."

"Aku ikut."

"Kamu kan sedang hamil. Berdiam diri lah di sini. Karena dari rumah orang tuaku, aku akan langsung ke kantor." Okan mengambil ponsel dan kunci mobilnya.

"Okan.....!" Viona merajuk namun Okan tak memperdulikannya. Ia segera meninggalkan kamar itu dan langsung pergi.

Saat Okan melewati rumah tempat tinggal Katalina, ia melihat ada sedikit kesibukan di sana. Ia tak menghiraukannya dan segera menuju ke mansion.

"Sayang, kok kamu di sini sih?" tanya Anna Bagaskara, ibunya Okan.

"Memangnya aku nggak boleh datang ke sini?" tanya Okan.

"Tentu saja kamu boleh datang. Ini kan rumahmu. Mana istrimu?"

"Di rumahnya. Aku datang hanya mengambil beberapa pakaian. Aku mau kerja."

"Sayang, kamu kan masih pengantin baru. Masa sih harus kerja."

Okan segera menuju ke kamarnya untuk ganti pakaian dan mengambil beberapa pakaian juga dan memasukannya ke sebuah koper kecil.

Saat ia keluar, mamanya masih menunggu di ruang tamu. Okan menuju ke dapur. Ia ingin minum air putih.

"Ma, bibi Feni kemana?" tanya Okan.

"Dia ijin hari ini. Katanya ada acara di rumahnya."

"Oh...., aku pergi dulu ya?" pamit Okan. Ia pun kembali menatap ke arah rumah tempat tinggal Katalina. Hatinya ingin tahu, ada apa di sana. Namun dia juga berusaha membuang semuanya itu. Sekarang dia adalah lelaki yang sudah menikah.

**********

Semua pekerja peternakan yang di undang saling berbisik-bisik saat melihat calon suami Katalina yang terlihat begitu tampan dan tentu saja tajir.

"Tuan Morgan Ciputra?" Katalina terkejut melihat siapa yang menjadi ayah Matt.

"Lina?" Morgan tentu saja mengenal Katalina karena gadis itu adalah sahabat cucunya. Morgan yang awalnya agak kecewa saat melihat keadaan rumah calon menantunya, kini sedikit tersenyum. Ia tahu kalau Katalina gadis baik, pintar dan juga telah banyak membantu Viona yang pemalu menjadi gadis yang percaya diri. Katalina juga sering membantu Viona dalam menyelesaikan tugas-tugas kuliahnya.

Katalina menjadi tegang. Jika tuan Morgan adalah ayah Matt, bukankah berarti ia akan sering ketemu dengan Viona dan Okan?

"Aku......!" Katalina ingin membatalkan saja lamaran ini. Namun melihat wajah bahagia paman dan bibinya, melihat keramahan tuan Morgan dan bagaimana antusiasnya para tetangga mengikuti setiap acara, Katalina pun tak tahu bagaimana harus menolaknya.

Apalagi saat tahu kalau pernikahan mereka akan dilaksanakan 3 hari lagi.

"Daddy, jika orang rumah bertanya, bolehkah daddy tak mengatakan apapun tentang calon istriku? Aku tak ingin mereka menggagalkan pernikahan ini." kata Matt saat keduanya dalam perjalanan pulang.

"Baiklah. Asalkan kau berjanji, setelah menikah kamu akan tinggal di mansion."

Matt diam tak menanggapi.

"Kamarmu masih ada dan tak pernah digunakan oleh siapapun. Aku ingin merasakan hidup bersama dengan kamu lagi, Matt. Aku sudah tua. Umurku mungkin tak akan lama lagi. Tinggallah beberapa saat dengan aku, Matt."

"Hanya beberapa bulan saja. Karena aku tak akan selamanya tinggal di sini. Bisnisku lebih banyak di Amerika."

"Baiklah, Matt." Morgan sangat senang. Setelah bertahun-tahun lamanya, Matt akhirnya mau kembali ke rumah itu.

***********

Sepanjang malam Katalina tak bisa tidur. Ia tak pernah menyangka akan menikah dengan pamannya Viona.

Ia tak bisa mundur lagi.

Bagaimana reaksi mereka saat tahu kalau aku akan menikah dengan Matt? Ya Tuhan, mengapa Kau biarkan ini terjadi? Apakah ini hukuman karena aku sempat ingin bunuh diri?

Ketakutan dan kecemasan itu tak bisa menghentikan waktu. Hari pernikahan itu pun tiba.

***********

"Aku nggak bisa pergi. Lagian hari ini, aku ada rapat."

Viona nampak kecewa mendengar penolakan Suaminya. "Tapi, uncle pasti akan kecewa saat kita nggak datang."

"Kamu pergi sendiri saja."

Viona mendekati suaminya yang sementara mengenakan sepatunya.

"Okan, ayolah!"

Okan tak bicara. Ia meraih tas kantornya. "Resepsinya jam berapa?"

"Jam 7 malam di vila keluarga yang ada di dekat pantai. Uncle ingin merayakan pernikahannya di sana. Yang hadir juga tak banyak. Hanya keluarga dan beberapa teman uncle."

"Akan ku usahakan." Lalu Okan segera pergi. Entah mengapa pagi ini mood nya sedang tak bagus. Sejak semalam perasaannya tak enak.

Tak ada rapat hari ini. Itu hanya alasan Okan saja karena ia memang tak ingin pergi. Ia sudah mendengar bagaimana hubungan mertuanya dengan paman Matt. Lelaki itu juga terlihat sedikit sombong dan arogan. Itu yang Okan tak suka. Ia memilih untuk pergi ke kantor sebentar dan beristirahat makan siang di peternakan orang tuanya.

Pukul 14 lewat, Okan meninggalkan kantor. Saat ia melewati rumah tempat Katalina tinggal, ia melihat kalau rumah itu tertutup rapat. Seperti tak ada aktifitas. Jendela rumah juga semuanya terkunci.

Begitu ia tiba di rumah, dilihatnya juga kalau rumah nampak sepi.

"Mama ke mana?" tanya Okan pada salah satu pembantunya.

"Nyonya sedang pergi ke acara pernikahan."

"Pernikahan?"

"Iya. Ponakannya bibi Feni."

Okan yang baru saja akan menaiki tangga menuju ke kamarnya, kembali membalikan badannya. "Ponakan bibi Feni yang mana?"

"Lina."

"Katalina?"

"Iya. Ponakan bibi Feni kan memang hanya Lina."

"Menikah dengan siapa?"

"Saya juga nggak tahu tuan muda. Pokoknya orangnya tampan, dan kelihatannya anak orang kaya. 3 hari yang lalu mereka melaksanakan acara lamaran, dan hari ini menikah."

Jantung Okan bagaikan berhenti berdetak. Lina menikah? Dengan siapa? Lelaki itu menjadi gila sendiri. Ia menghubungi mamanya namun ponsel mamanya terdengar sibuk.

"Kamu tahu di mana pernikahan itu di laksanakan?" tanya Okan pada pelayan yang tadi.

Pelayan berusia 40an itu mengangguk. "Kami semua juga mau pergi ke sana, tuan. Nyonya mengijinkan kami untuk pergi."

"Pergi bersama aku saja."

"Benarkah tuan? Saya panggil yang lain ya?"

Okan mengusap wajahnya kasar. Bagaimana mungkin seorang gadis yang baru saja seminggu lebih terluka karena perbuatannya, kini akan menikah?

Okan yakin kalau Lina sangat sedih sampai membakar pondok tempat pertemuan mereka.

***********

Bagaimana pertemuan Okan, Katalina dan Viona?

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

kenapa kamu jd kepo, Okan.. apa pernikahanmu dgn Viona krn janin dlm rahimnya? kamu terpaksa menikahinya?? 🤔🤔

2024-08-08

0

titiek

titiek

kacian okan makanya jg suka nyakitin cewek. lah pacaran ke lima malah ke viona jg.

2024-01-27

2

Sunny

Sunny

semua yg nadir pasti kaget siapa calon pengantin Matt

2023-12-18

2

lihat semua
Episodes
1 Maaf, aku mencintai yang Lain
2 Mau Menikah Denganku?
3 Menyusun Rencana
4 Lamaran
5 Yes I Do
6 Malam Pertama
7 Tinggal Serumah
8 Menjadi Istri Yang Baik
9 Perubahan Gaya Hidup
10 Perhatian Kecil
11 Keinginan Ibu Hamil
12 Pengumuman Kehamilan
13 Andai Saja....
14 Memberikan Kehangatan
15 Kehangatan Pelukan
16 Pergilah Dari Rumah Ini
17 Dia adalah Bibimu
18 Penjelasan Okan (part 1)
19 Penjelasan Okan (part 2)
20 Viona dan segala Perbuatannya.
21 Aku tahu siapa lelaki itu
22 Perkenalkan Istriku
23 Makan Siang Berempat
24 Pagi yang Kacau
25 Permintaan Tuan Morgan
26 Sosok Sara
27 Kenekatan Cinta
28 Diculik
29 Tentang Ciuman
30 Sandiwara Viona
31 2 kali ciuman
32 Pemeriksaan Kehamilan
33 Letizia
34 Ancaman Viona
35 Matt Sang Penyelamat
36 Letizia yang Kuat
37 Ulang Tahun Matt
38 Ulang Tahun Matt (Part 2)
39 Aku Ada Untukmu
40 Semakin Dekat
41 Menangislah
42 Malaikat kecil di sorga
43 Kembali ke Mansion
44 Panas Hati
45 Ikatan Batin?
46 Sekedar Hasrat atau?
47 Gangguan dari Okan dan Niken
48 Kamu Bisa, Aku pun Bisa
49 Jangan Pernah Menolak Aku Lagi
50 Tanda Merah
51 Siapa Yang Melakukannya?
52 Terima Kasih Sudah Menolongku
53 Terima Kasih Sudah Menolongku
54 Jangan Pergi
55 Ulang Tahun Yang Hampir dilupakan
56 Apakah Aku Cemburu?
57 Rasa Yang Tak Biasa
58 Saling Balas?
59 Melakukan Hal yang tak Biasa
60 Masalah Kepercayaan
61 Sikap Matt Yang Berbeda
62 Tak Peduli?
63 Keputusan Katalina
64 Strategi Jitu
65 Kebenaran yang Terungkap
66 Menolak Cinta Lama
67 Apakah Dia Lupa?
68 Perjanjian Yang Sama
69 Kita Memang Tak Saling Kenal
70 Pacar Bill
71 Hujan
72 Rahasia Matt
73 Acara Keluarga
74 Saling Sindir
75 Pengakuan Cinta
76 Perjalanan Dengan Kapal Pesiar
77 Perjalanan Dengan Kapal Pesiar (part 2)
78 Perjalanan Dengan Kapal Pesiar (Part 3)
79 Bantuan
80 Memberi Kode
81 Semua Terkuak
82 Diam-diam
83 Bill Semakin Serius
84 Kedatangan Yang Tak Terduga
85 Bill Ingin Lebih
86 Ancaman Bill
87 Mencari celah
88 Mencoba pergi
89 Ketegangan Katalina
90 Haruskah Cinta itu Mengalah?
91 Dia pun pergi
92 Pertemuan Dengan Mantan
93 Perubahan Sikap Katalina
94 Yang Dinanti
95 Aku Menemukanmu
96 Ini Indonesia bukan Amerika
97 Kemenangan Bill
98 Menikmati Masa Kehamilan
99 Bill aja dulu ya?
100 Jangan Lari Bill
101 Perubahan Hidup
102 Menantu Keluarga Alexander
103 Bill yang berbeda
104 Papa-Papa Ganteng
105 Hati Yang Mulai Terikat
106 Tetap Menjadi Milikku
107 Reuni
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Maaf, aku mencintai yang Lain
2
Mau Menikah Denganku?
3
Menyusun Rencana
4
Lamaran
5
Yes I Do
6
Malam Pertama
7
Tinggal Serumah
8
Menjadi Istri Yang Baik
9
Perubahan Gaya Hidup
10
Perhatian Kecil
11
Keinginan Ibu Hamil
12
Pengumuman Kehamilan
13
Andai Saja....
14
Memberikan Kehangatan
15
Kehangatan Pelukan
16
Pergilah Dari Rumah Ini
17
Dia adalah Bibimu
18
Penjelasan Okan (part 1)
19
Penjelasan Okan (part 2)
20
Viona dan segala Perbuatannya.
21
Aku tahu siapa lelaki itu
22
Perkenalkan Istriku
23
Makan Siang Berempat
24
Pagi yang Kacau
25
Permintaan Tuan Morgan
26
Sosok Sara
27
Kenekatan Cinta
28
Diculik
29
Tentang Ciuman
30
Sandiwara Viona
31
2 kali ciuman
32
Pemeriksaan Kehamilan
33
Letizia
34
Ancaman Viona
35
Matt Sang Penyelamat
36
Letizia yang Kuat
37
Ulang Tahun Matt
38
Ulang Tahun Matt (Part 2)
39
Aku Ada Untukmu
40
Semakin Dekat
41
Menangislah
42
Malaikat kecil di sorga
43
Kembali ke Mansion
44
Panas Hati
45
Ikatan Batin?
46
Sekedar Hasrat atau?
47
Gangguan dari Okan dan Niken
48
Kamu Bisa, Aku pun Bisa
49
Jangan Pernah Menolak Aku Lagi
50
Tanda Merah
51
Siapa Yang Melakukannya?
52
Terima Kasih Sudah Menolongku
53
Terima Kasih Sudah Menolongku
54
Jangan Pergi
55
Ulang Tahun Yang Hampir dilupakan
56
Apakah Aku Cemburu?
57
Rasa Yang Tak Biasa
58
Saling Balas?
59
Melakukan Hal yang tak Biasa
60
Masalah Kepercayaan
61
Sikap Matt Yang Berbeda
62
Tak Peduli?
63
Keputusan Katalina
64
Strategi Jitu
65
Kebenaran yang Terungkap
66
Menolak Cinta Lama
67
Apakah Dia Lupa?
68
Perjanjian Yang Sama
69
Kita Memang Tak Saling Kenal
70
Pacar Bill
71
Hujan
72
Rahasia Matt
73
Acara Keluarga
74
Saling Sindir
75
Pengakuan Cinta
76
Perjalanan Dengan Kapal Pesiar
77
Perjalanan Dengan Kapal Pesiar (part 2)
78
Perjalanan Dengan Kapal Pesiar (Part 3)
79
Bantuan
80
Memberi Kode
81
Semua Terkuak
82
Diam-diam
83
Bill Semakin Serius
84
Kedatangan Yang Tak Terduga
85
Bill Ingin Lebih
86
Ancaman Bill
87
Mencari celah
88
Mencoba pergi
89
Ketegangan Katalina
90
Haruskah Cinta itu Mengalah?
91
Dia pun pergi
92
Pertemuan Dengan Mantan
93
Perubahan Sikap Katalina
94
Yang Dinanti
95
Aku Menemukanmu
96
Ini Indonesia bukan Amerika
97
Kemenangan Bill
98
Menikmati Masa Kehamilan
99
Bill aja dulu ya?
100
Jangan Lari Bill
101
Perubahan Hidup
102
Menantu Keluarga Alexander
103
Bill yang berbeda
104
Papa-Papa Ganteng
105
Hati Yang Mulai Terikat
106
Tetap Menjadi Milikku
107
Reuni

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!