Dia adalah Bibimu

"Uncle?"

Matt mendekati Viona lalu mencengkram lengan Viona. "Kenapa kamu menyuruh istriku untuk pergi dari rumah ini?" tanya Matt dengan tatapan tajam.

"Eh....anu, bu....kan seperti itu uncle." Viona berusaha tersenyum walaupun lengannya terasa sakit.

"Aku mendengar sendiri apa yang kamu katakan pada istriku. Mengapa kamu sejahat itu padanya? Bukankah dia itu adalah temanmu?"

"Aku....aku......!" Viona tak tahu harus bicara apa.

"Ada apa ini?" Mirna yang mendengar keributan, keluar dari kamarnya. Tuan Morgan juga sudah ada di sana dan juga Rachel dan Okan yang tiba bersamaan.

"Mama, sakit.....!" Viona meringis sambil menunjuk tangannya yang masih dicengkeram oleh Matt.

"Matt lepaskan tangan Viona! Kamu menyakitinya." Mirna memohon.

Matt melepaskan tangannya yang mencengkram lengan Viona. "Aku ingatkan padamu, Viona. Dan juga kepada kalian semua. Jangan pernah menganggap rendah istriku sekalipun ia bukan berasal dari keluarga kaya. Sekarang statusnya sama dengan kalian semua. Dia adalah seorang Ciputra. Aku juga memperingati kamu, Viona. Jangan pernah bersikap kasar pada istriku. Sekarang dia adalah bibimu."

"Memangnya apa yang Viona lakukan ?" tanya Mirna yang sementara memeluk putrinya.

"Aku mendengar sendiri kalau Viona mengusir Alin dari sini. Apa hak mu mengusir istriku? Rumah ini masih milik daddy jadi semua anaknya berhak ada di sini." Matt mendekati Katalina yang semenjak tadi diam tak bicara. Ia melingkarkan tangannya di bahu sang istri. "Ayo sayang, kita pergi ke kamar!"' ajak Matt. Katalina mengikuti langkah suaminya menuju ke lift.

"Apa benar kamu mengusir Lina dari sini? Bukankah kalian dulu bersahabat?" tanya Morgan sambil menatap cucunya itu dengan tajam.

"Bukan begitu, opa. Uncle Matt salah mengerti. Aku hanya marah pada Lina karena dia tak pernah menceritakan padaku kalau dia pacaran dengan uncle. Lina justru jadi marah dan menganggap kalau aku iri dengannya. Dia sendiri yang mengatakan akan pergi dari rumah ini. Ya, aku bilang, pergi saja!" Viona berusaha menyakinkan mereka. Namun Okan hanya menatap istrinya dengan wajah jijik. Ia segera pergi menaiki tangga.

Rachel menatap Viona. "Kok kalian sekarang jadi musuhan sih? Bukankah dulu kamu sangat senang bersahabat dengan Lina karena Lina banyak membantumu? Seharusnya kalian sekarang jadi semakin dekat karena sudah jadi saudara. Matt benar. Lina sekarang adalah bibimu. Kamu harus belajar menghormatinya walaupun usiamu lebih tua dari Lina."

"Kalian kok menyalahkan anak aku sih?" tanya Mirna kurang senang karena ayah mertua dan adik iparnya kini terkesan membela Lina.

"Bukan membela namun papa tak ingin kalau sampai Matt pergi dari sini hanya karena Viona bersikap kurang ajar pada Lina. Matt benar, hormati Lina sebagai bibimu." kata Morgan dengan suara yang ditekan.

Viona jadi kesal. Ia langsung ke arah arah lift untuk menuju ke kamarnya.

Sementara itu, Katalina di kamarnya hanya duduk diam di atas sofa. Matt sudah membuka jasnya lalu membuka sepatunya dan menggantinya dengan sandal rumah.

"Alin, sebenarnya aku tak mau masuk campur dengan urusan pribadimu. Namun melihat sikap Viona, aku merasa ada sesuatu diantara kalian. Apa itu?" tanya Matt lalu duduk di samping Katalina.

"Aku tak tahu, Matt." Katalina merasa enggan menyebutkan masalah Okan.

"Apa dia nggak suka kalau aku menikah denganmu?"

"Sepertinya."

"Kok Viona seperti itu sih? Mengapa dia menjadi arogan dan sombong? Aku nggak habis pikir dengannya. Pada hal dia dulu adalah gadis pemalu, gadis yang rendah hati dan selalu mau menolong orang lain."

"Aku juga nggak tahu."

"Apakah dia dan Okan beneran pacaran? Kok aku merasa kalau Okan tak mencintai dia? Mereka seperti bukan pengantin baru. Okan bahkan tak pernah menemani Viona ke dokter."

"Aku juga nggak tahu. Tiba-tiba saja ku dengar kalau mereka akan menikah karena Viona sudah hamil."

Matt menggelengkan kepalanya. "Alin, jangan sampai kamu mau diinjak-injak oleh Viona. Kamu adalah bibinya. Memang pernikahan kita akan berakhir. Namun saat kita berpisah nanti, aku akan pastikan, kehidupan mu dan anakmu tidak akan pernah kekurangan."

"Terima kasih, Matt. Entah bagaimana aku harus membalas kebaikan mu."

Matt tersenyum. "Cukup nikmati saja hidupmu saat bersamaku. Itu sebagai caramu berterima kasih. Aku mau mandi dulu setelah itu akan bicara dengan Daddy."

Lalu cowok itu melangkah ke kamar mandi sedangkan Katalina memilih untuk membuka laptopnya untuk melihat proposalnya.

Sementara itu, di kamar Viona dan Okan, nampak Viona dan Okan sedang bertengkar.

"Kamu bisa tenang nggak sih? Aku tuh sakit kepala mendengar suaramu itu." kata Okan sambil membuka kemeja yang dikenakannya.

"Kenapa kamu nggak membela aku? Aku kan istrimu?"

"Membela kamu? Bukankah itu benar? Kamu mencoba mengusir Lina dari sini karena cemburu dengan dia kan? Aku sungguh jijik melihat tingkah laku mu sekarang ini." Okan mengeluarkan kemejanya. Ia kemudian masuk ke dalam kamar mandi.

Viona semakin kesal dibuatnya. Ia melemparkan semua yang ada di atas ranjang sampai akhirnya ia merasakan kalau perutnya sakit.

"Ah.....perutku....., perutku.....!" Viona menjerit ketakutan sambil memegang perutnya.

Okan tak juga keluar dari kamar mandi. Viona melangkah perlahan sambil merasakan ada sesuatu yang mengalir di di betisnya. Ia langsung menjerit ketakutan saat melihat kalau ada darah di sana.

*************

"Kandungannya mengalami sedikit gangguan. Di harapkan agar nyonya Viona istirahat total. Nggak boleh turun dari ranjang sampai pendarahannya berhenti." dokter Laura mengingatkan.

"Terima kasih, dok." Okan mengucapkan terima kasih pada dokter yang memeriksa Viona.

Mirna dan Rachel juga ada di rumah sakit. Keduanya menemani Okan yang mengantarkan Viona ke rumah sakit.

Viona nampak diam sambil terus mengusap perutnya. Ia tak bisa memaafkan dirinya jika terjadi sesuatu dengan kandungannya.

"Perhatikan emosimu, nak. Sangat berbahaya bagi kandunganmu jika kamu selalu bersikap ceroboh seperti ini." kata Mirna lalu memperbaiki selimut yang menutupi tubuh putrinya.

"Vio hanya kesal saja karena semua menuduh Vio mengusir Lina. Makanya jadi kayak gini." kata Viona dengan wajah yang dibuat sesedih mungkin. Rachel hanya bisa menggelengkan kepalanya. Ia tahu kalau ponakannya ini berbohong.

Okan sendiri terlihat hanya biasa saja. Lelaki itu justru sibuk dengan ponselnya. Sama sekali tak menunjukan perhatian kepada istrinya yang hampir saja keguguran.

Rachel merasa ada yang tak beres dengan rumah tangga mereka.

************

"Hari ini aku akan berangkat ke Singapura. Aku dan Niken ada pekerjaan di sana kurang lebih 2 atau 3 hari." kata Matt sambil memasukan beberapa potong pakaian ke dalam koper kecilnya.

Katalina yang baru selesai mandi segera mendekat lalu membantu Matt. "Bolehkah aku tidur di rumah paman dan bibiku?"

"Tentu saja. Kamu pasti sudah merindukan mereka semua kan? Jika aku sudah kembali, aku akan menjemputmu di sana."

"Terima kasih." Katalina nampak senang. Ia memang sudah merindukan keluarganya di sana.

Katalina pulang ke rumah paman dan bibinya hari ini. Ia begitu senang karena akan berjumpa dengan keluarganya hari ini.

Si kembar Dewa dan Dewi pun sangat bersemangat melihat kedatangan Katalina.

Mereka menikmati kebersamaan dengan membuat kue bersama. Sampai akhirnya malam hari tiba, saat semua penghuni rumah sudah tidur dan Katalina mendengar ada suara ketukan pintu. Ia pun bangun dan membukanya. "Okan, apa yang kamu lakukan di sini?"

Okan maju selangkah dan langsung memeluk Katalina dengan erat. "I miss you so much!"

Katalina terkejut. Tubuhnya membeku dan perutnya bergetar menerima pelukan itu.

*****

Apa yang terjadi kemudian ?

Terpopuler

Comments

sherly

sherly

makanya vio jgn merebut milik org, jdnya kan kamu sendiri yg sengsara...

2024-05-03

1

Bundanya Jamal

Bundanya Jamal

😡😡😡 okannn , jngan dihiraukan alin , kmu udah menikah

2024-03-09

0

titiek

titiek

ceritakan aja semua sm Matt biar aman

2024-01-27

1

lihat semua
Episodes
1 Maaf, aku mencintai yang Lain
2 Mau Menikah Denganku?
3 Menyusun Rencana
4 Lamaran
5 Yes I Do
6 Malam Pertama
7 Tinggal Serumah
8 Menjadi Istri Yang Baik
9 Perubahan Gaya Hidup
10 Perhatian Kecil
11 Keinginan Ibu Hamil
12 Pengumuman Kehamilan
13 Andai Saja....
14 Memberikan Kehangatan
15 Kehangatan Pelukan
16 Pergilah Dari Rumah Ini
17 Dia adalah Bibimu
18 Penjelasan Okan (part 1)
19 Penjelasan Okan (part 2)
20 Viona dan segala Perbuatannya.
21 Aku tahu siapa lelaki itu
22 Perkenalkan Istriku
23 Makan Siang Berempat
24 Pagi yang Kacau
25 Permintaan Tuan Morgan
26 Sosok Sara
27 Kenekatan Cinta
28 Diculik
29 Tentang Ciuman
30 Sandiwara Viona
31 2 kali ciuman
32 Pemeriksaan Kehamilan
33 Letizia
34 Ancaman Viona
35 Matt Sang Penyelamat
36 Letizia yang Kuat
37 Ulang Tahun Matt
38 Ulang Tahun Matt (Part 2)
39 Aku Ada Untukmu
40 Semakin Dekat
41 Menangislah
42 Malaikat kecil di sorga
43 Kembali ke Mansion
44 Panas Hati
45 Ikatan Batin?
46 Sekedar Hasrat atau?
47 Gangguan dari Okan dan Niken
48 Kamu Bisa, Aku pun Bisa
49 Jangan Pernah Menolak Aku Lagi
50 Tanda Merah
51 Siapa Yang Melakukannya?
52 Terima Kasih Sudah Menolongku
53 Terima Kasih Sudah Menolongku
54 Jangan Pergi
55 Ulang Tahun Yang Hampir dilupakan
56 Apakah Aku Cemburu?
57 Rasa Yang Tak Biasa
58 Saling Balas?
59 Melakukan Hal yang tak Biasa
60 Masalah Kepercayaan
61 Sikap Matt Yang Berbeda
62 Tak Peduli?
63 Keputusan Katalina
64 Strategi Jitu
65 Kebenaran yang Terungkap
66 Menolak Cinta Lama
67 Apakah Dia Lupa?
68 Perjanjian Yang Sama
69 Kita Memang Tak Saling Kenal
70 Pacar Bill
71 Hujan
72 Rahasia Matt
73 Acara Keluarga
74 Saling Sindir
75 Pengakuan Cinta
76 Perjalanan Dengan Kapal Pesiar
77 Perjalanan Dengan Kapal Pesiar (part 2)
78 Perjalanan Dengan Kapal Pesiar (Part 3)
79 Bantuan
80 Memberi Kode
81 Semua Terkuak
82 Diam-diam
83 Bill Semakin Serius
84 Kedatangan Yang Tak Terduga
85 Bill Ingin Lebih
86 Ancaman Bill
87 Mencari celah
88 Mencoba pergi
89 Ketegangan Katalina
90 Haruskah Cinta itu Mengalah?
91 Dia pun pergi
92 Pertemuan Dengan Mantan
93 Perubahan Sikap Katalina
94 Yang Dinanti
95 Aku Menemukanmu
96 Ini Indonesia bukan Amerika
97 Kemenangan Bill
98 Menikmati Masa Kehamilan
99 Bill aja dulu ya?
100 Jangan Lari Bill
101 Perubahan Hidup
102 Menantu Keluarga Alexander
103 Bill yang berbeda
104 Papa-Papa Ganteng
105 Hati Yang Mulai Terikat
106 Tetap Menjadi Milikku
107 Reuni
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Maaf, aku mencintai yang Lain
2
Mau Menikah Denganku?
3
Menyusun Rencana
4
Lamaran
5
Yes I Do
6
Malam Pertama
7
Tinggal Serumah
8
Menjadi Istri Yang Baik
9
Perubahan Gaya Hidup
10
Perhatian Kecil
11
Keinginan Ibu Hamil
12
Pengumuman Kehamilan
13
Andai Saja....
14
Memberikan Kehangatan
15
Kehangatan Pelukan
16
Pergilah Dari Rumah Ini
17
Dia adalah Bibimu
18
Penjelasan Okan (part 1)
19
Penjelasan Okan (part 2)
20
Viona dan segala Perbuatannya.
21
Aku tahu siapa lelaki itu
22
Perkenalkan Istriku
23
Makan Siang Berempat
24
Pagi yang Kacau
25
Permintaan Tuan Morgan
26
Sosok Sara
27
Kenekatan Cinta
28
Diculik
29
Tentang Ciuman
30
Sandiwara Viona
31
2 kali ciuman
32
Pemeriksaan Kehamilan
33
Letizia
34
Ancaman Viona
35
Matt Sang Penyelamat
36
Letizia yang Kuat
37
Ulang Tahun Matt
38
Ulang Tahun Matt (Part 2)
39
Aku Ada Untukmu
40
Semakin Dekat
41
Menangislah
42
Malaikat kecil di sorga
43
Kembali ke Mansion
44
Panas Hati
45
Ikatan Batin?
46
Sekedar Hasrat atau?
47
Gangguan dari Okan dan Niken
48
Kamu Bisa, Aku pun Bisa
49
Jangan Pernah Menolak Aku Lagi
50
Tanda Merah
51
Siapa Yang Melakukannya?
52
Terima Kasih Sudah Menolongku
53
Terima Kasih Sudah Menolongku
54
Jangan Pergi
55
Ulang Tahun Yang Hampir dilupakan
56
Apakah Aku Cemburu?
57
Rasa Yang Tak Biasa
58
Saling Balas?
59
Melakukan Hal yang tak Biasa
60
Masalah Kepercayaan
61
Sikap Matt Yang Berbeda
62
Tak Peduli?
63
Keputusan Katalina
64
Strategi Jitu
65
Kebenaran yang Terungkap
66
Menolak Cinta Lama
67
Apakah Dia Lupa?
68
Perjanjian Yang Sama
69
Kita Memang Tak Saling Kenal
70
Pacar Bill
71
Hujan
72
Rahasia Matt
73
Acara Keluarga
74
Saling Sindir
75
Pengakuan Cinta
76
Perjalanan Dengan Kapal Pesiar
77
Perjalanan Dengan Kapal Pesiar (part 2)
78
Perjalanan Dengan Kapal Pesiar (Part 3)
79
Bantuan
80
Memberi Kode
81
Semua Terkuak
82
Diam-diam
83
Bill Semakin Serius
84
Kedatangan Yang Tak Terduga
85
Bill Ingin Lebih
86
Ancaman Bill
87
Mencari celah
88
Mencoba pergi
89
Ketegangan Katalina
90
Haruskah Cinta itu Mengalah?
91
Dia pun pergi
92
Pertemuan Dengan Mantan
93
Perubahan Sikap Katalina
94
Yang Dinanti
95
Aku Menemukanmu
96
Ini Indonesia bukan Amerika
97
Kemenangan Bill
98
Menikmati Masa Kehamilan
99
Bill aja dulu ya?
100
Jangan Lari Bill
101
Perubahan Hidup
102
Menantu Keluarga Alexander
103
Bill yang berbeda
104
Papa-Papa Ganteng
105
Hati Yang Mulai Terikat
106
Tetap Menjadi Milikku
107
Reuni

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!