Kedatangan Felicya

Di Fabiyan's Corp

Ardigo sedang berkutat dengan setumpuk berkas perusahaan yang menuntutnya untuk berkonsentrasi penuh. Tiba tiba pintu ruangannya diketuk dari luar, setelah mempersilakan untuk masuk ternyata sosok itu adalah Andre

"Maaf Pak, nona Felicya ada disini. Dia terus saja memaksa untuk masuk dan bertemu anda" ujar Andre. Rahang Ardigo tampak mengetat mendengar nama yang baru saja disebutkan oleh Andre

Mau apa lagi dia kesini. Batin Ardigo kesal

"Baiklah, biarkan dia masuk" titah Ardigo yang langsung diangguki oleh Andre

Tak lama kemudian masuklah seorang perempuan cantik berpenampilan anggun dan cantik, seperti biasa. Ardigo hanya menatap datar ke arah perempuan tersebut, yang tidak lain adalah Felicya. Jika biasanya kedatangan Felicya disambut hangat dengan tatapan penuh cinta dari Ardigo, kini tatapan itu seolah hilang dan digantikan dengan wajah datar tanpa ekspresi, seakan tidak pernah ada Felicya di hatinya.

"Ada apa mendatangiku?" tanya Ardigo to the point

Felicya lalu mendekat dan duduk di hadapan sang mantan kekasih. Dia terlihat gugup menatap wajah datar Ardigo yang tidak pernah dilihatnya selama ini. Selama memiliki hubungan dengan Ardigo, Felicya memang diperlakukan layaknya seorang ratu.

"Aku ingin menjelaskan sesuatu kepadamu"

"Silahkan"

"Digo, maafkan aku. Aku sangat menyesal melakukan itu kepadamu. Mungkin selama ini aku memang menyukaimu karena hartamu, tapi tidak untuk sekarang. Aku benar-benar mencintaimu Digo. Aku tidak punya hubungan apapun lagi dengan Jerry, tadinya aku pikir aku masih mencintainya, tapi sekarang aku sadar bahwa yang ku cintai itu adalah kamu. Aku sangat mencintaimu" ucap Felicya disertai dengan isak tangisnya. Entahlah itu tangisan tulus atau hanya sandiwara, hanya Felicya yang tau

"Benarkah?" tanya Ardigo tenang

"Iya, sayang. Aku sungguh mencintaimu, ku mohon percayalah. Aku ingin kita kembali seperti dulu lagi. Kembalilah kepadaku" ucap Felicya sangat kentara memohon

"Jika aku melakukan hal yang sama, apa kamu akan kembali kepadaku?"

"Maksudmu?" tanya Felicya tidak mengerti

Ardigo bangkit dari duduknya lalu berdiri di samping meja kerjanya

"Apa kamu akan kembali kepada seseorang yang telah menipumu? yang mengatakan jika dia mencintaimu dan sudah tidak memiliki hubungan lagi dengan kekasih lamanya, tapi ternyata dia berbohong. Dia berada di dekatmu, tapi dia mencintai orang lain. Dan lebih parahnya kamu tidak tau jika dia memobohongimu, bahkan kamu melakukan semua yang dia minta. Bukan hanya itu, dia bahkan berniat mengkhianati pernikahan bahkan sebelum pernikahan itu terjadi. Sedangkan kamu sangat mengharapkan kebahagiaan atas pernikahan itu. Lalu setelah kamu mengetahui semuanya, dia memintamu untuk kembali kepadanya. Apakah kamu akan kembali menerima orang yang seperti itu?" ucap Ardigo yang menyindir Felicya. Jelas saja sosok yang diceritakannya tersebut tidak lain adalah Felicya sendiri

Felicya terhenyak dan menegang mendengar ucapan dan pertanyaan Ardigo. Dia merasa sangat tertampar dengan ucapan pria itu yang terkesan tenang namun menikam. Dia terdiam tanpa bisa menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Ardigo, dia tidak tau harus menjawab apa

"Aku bertanya kepadamu, akankah kamu kembali kepada orang itu?" ulang Ardigo tajam. Dia sangat emosi mengingat semua perbuatan Felicya kepadanya

"A.. aku.... Aku..." Felicya tidak bisa melanjutkan kata katanya

"Kamu tidak ingin, bukan? begitu juga denganku!" tekan Ardigo

"Digo, tapi aku sangat mencintaimu"

"KAMU TIDAK PERNAH MENCINTAIKU, FELICYA!!" Teriak Ardigo yang membuat Felicya terlonjak dan mengundang rasa takutnya

"Kamu tidak pernah mencintaiku" ulang Ardigo dengan suara memelan

"Kamu hanya mencintai hartaku. Dan asal kamu tau, selama ini aku memang sudah merasa bahwa kamu tidak mencintai diriku. Aku tau bahwa akulah yang paling menginginkanmu. Tapi aku masih menerima semua itu, aku tidak masalah jika kamu hanya menginginkan hartaku. Karena itu aku selalu bekerja keras agar kau selalu berada di sisiku. Aku pikir selama aku memiliki banyak harta, setidaknya kamu akan tetap bersamaku. Tapi ternyata kamu mengkhianatiku dengan lelaki bajingan itu, dan itu yang tidak bisa aku terima!"

Felicya semakin tersudut dengan ucapan Ardigo. Isakannya semakin keras memenuhi ruangan itu

"Aku minta maaf, Digo. Aku sungguh menyesal"

"Aku juga menyesal, Fel. Aku menyesal mengenal dan jatuh cinta kepadamu!" sarkas Ardigo tajam

"Kamu masih mencintaiku, kan? Aku yakin kamu pasti masih mencintaiku, Digo" kini Felicya ikut bangkit dan berjalan mendekati Ardigo

"Aku memang mencintaimu, tapi itu dulu. Aku bukan pria bodoh yang akan jatuh di tempat yang sama"

"Kenapa kamu menikahi wanita murahan itu? dia telah merusak pernikahan kita, Digo. Ini pasti rencananya, dia ingin menggantikanku untuk menikah denganmu"

"Setidaknya dia lebih baik daripada dirimu. Dia adalah orang yang telah menyelamatkanku dari sandiwaramu. Dan karena kebencianku kepadamu, aku juga ikut membencinya alih alih mengucapkan terimakasih kepadanya. Kamu membuatku membenci orang yang tidak seharusnya aku benci, Felicya!!"

"Aku tau, kamu pasti menikahinya hanya untuk menjaga nama baikmu, bukan? aku akan menunggumu menceraikan wanita murahan itu-.." ucapan Felicya terpotong oleh hardikan Ardigo

"DIA BUKAN WANITA MURAHAN!! DIA ISTRIKU!" saat ini emosi Ardigo sudah sampai ke ubun ubun. Mendengar Felicya merendahkan Friska membuat emosinya memuncak begitu saja

"Dia tidak seperti dirimu! hanya karena kamu berbuat seperti itu, bukan berarti dia melakukan hal yang sama"

"Tapi aku ingin kita kembali seperti dulu lagi, Digo. Tolong beri aku kesempatan kedua"

"Aku rasa kamu cukup mengenalku, Fel. Kamu tau bukan, hal yang tidak mudah aku berikan kepada orang lain? Kepercayaan dan kesempatan kedua. Jadi pergilah dari sini karena kamu tidak akan mendapatkan keduanya"

Felicya menelan salivanya dengan susah. Ardigo adalah tipikal pria yang memegang teguh ucapannya. Jika dia mengatakan tidak, itu berarti Felicya memang tidak punya harapan untuk kembali bersamanya

"Aku sudah mengatakan ini di hari pernikahan dulu, pergi dari sini dan dari hidupku. Jadi, aku harap ini adalah pertemuan terakhir kita. Karena aku tidak ingin lagi melihatmu di dalam hidupku!" ujar Ardigo tegas sambil menatap tajam ke arah manik mata Felicya

Pupus sudah harapan Felicya untuk kembali bersama Ardigo. Dia bangkit sambil berderai air mata lalu berjalan menuju pintu. Saat sudah berada di luar, dia menghentikan langkah kakinya dengan ekspresi penuh kebencian

"Aku tidak akan membiarkan perempuan itu bahagia bersamamu, Digo!" gumamnya pelan, lalu kembali melanjutkan langkahnya

Sepeninggal Felicya, Ardigo kembali duduk di kursi kebesarannya sambil sedikit melamun

Mengapa aku sangat emosi ketika Felicya merendahkan Friska? ada apa denganku? batin Ardigo bingung dengan dirinya sendiri

Setelah membaca riwayat hidup Friska tadi malam, dia mendapati fakta bahwa semua yang dikatakan oleh gadis itu memang benar adanya. Tidak ada yang ditambah ataupun dikurangi. Bahkan dia mengetahui hal lain yang bahkan tidak diceritakan oleh Friska sendiri. Karena itulah penilaiannya terhadap Friska sedikit berubah. Dan karena itu juga dia sudah mau menerima tawaran kopi dari Friska tadi pagi dan berpamitan saat akan berangkat bersama Vano.

Tidak mau berlarut larut dengan pikirannya, Ardigo kembali melanjutkan pekerjaan yang sempat tertunda akibat kedatangan Felicya.

To be continued.

Terpopuler

Comments

Memyr 67

Memyr 67

𝗳𝗲𝗹𝘆𝗰𝗶𝗮 𝘁𝗲𝗿𝗹𝗮𝗹𝘂 𝘀𝗼𝗺𝗯𝗼𝗻𝗴. 𝗷𝗮𝗱𝗶 𝘁𝗶𝗱𝗮𝗸 𝗺𝗲𝗻𝘆𝗮𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗸𝗮𝗹𝗮𝘂 𝗱𝗶𝗿𝗶𝗻𝘆𝗮 𝗴𝗼𝗯𝗹𝗼𝗴. 𝗺𝗲𝗿𝗮𝘀𝗮 𝗯𝗶𝘀𝗮 𝗺𝗲𝗻𝗶𝗽𝘂 𝘀𝗲𝗺𝘂𝗮 𝗼𝗿𝗮𝗻𝗴, 𝘁𝗲𝗿𝗺𝗮𝘀𝘂𝗸 𝗳𝗿𝗶𝘀𝗸𝗮. 𝗮𝗽𝗮 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗱𝗶𝗮 𝘁𝗮𝘂, 𝘀𝗼𝗮𝗹 𝗳𝗿𝗶𝘀𝗸𝗮? 𝘀𝗲𝗲𝗻𝗮𝗸𝗻𝘆𝗮 𝗺𝗲𝗿𝗮𝘀𝗮 𝗹𝗲𝗯𝗶𝗵 𝗱𝗶 𝗮𝘁𝗮𝘀 𝗳𝗿𝗶𝘀𝗸𝗮? 𝗱𝗮𝘀𝗮𝗿 𝗴𝗼𝗯𝗼𝗴

2024-04-13

1

Praised94

Praised94

terima kasih

2024-04-23

0

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trusceria

2024-03-29

1

lihat semua
Episodes
1 Kedatangan Wanita Asing
2 Kehidupan Baru
3 Aku Sudah Menikah, Kak
4 Sabar Friska, Sabar..
5 Curhatan Vano
6 Rumah Sakit
7 Permohonan Friska
8 Kemarahan Friska
9 VISUAL
10 1 tahun
11 Mulai Berteman
12 Manusia Menyebalkan
13 Ke Rumah Mama
14 Masa Lalu
15 Maaf, Saya Tidak Sengaja
16 Tumben
17 Kedatangan Felicya
18 Masih Tetap Arogan dan Kurang Ajar
19 Menarik
20 Perayaan Pertemanan
21 Mama
22 Siapakah Lelaki Itu?
23 Kesal
24 Sopir Baru
25 Tidak Jadi Mengagumi
26 Sedikit Iri
27 Bebek Goreng
28 Bertemu Kembali
29 Kehangatan Keluarga
30 Kehangatan Keluarga Part 2
31 Hari Pertama Magang
32 Bertemu CEO
33 Pendamping Hebat
34 Adik Vano
35 Mengunjungi Kafe
36 Obrolan Menegangkan
37 Ada Apa Dengan Mereka?
38 Sakit Tapi Bahagia
39 Office Girl dan Friska
40 Lembur di Kafe
41 Pertengkaran
42 Menyesal
43 Sarapan
44 Kedatangan Heri
45 Perlu Berbicara
46 Permintaan Maaf
47 Kegagalan Berbuah Manis
48 Pengakuan
49 Perhatian itu
50 Cinta atau Perasaan Terbiasa?
51 Kesedihan Vano
52 Pelajaran Untuk Vano
53 Permintaan Ardigo
54 Cemas
55 Dokter
56 Jahil
57 Permintaan Vano
58 Dibatalkan Sepihak
59 Dikunjungi Sahabat
60 Rencana
61 Sikap Aneh
62 Tragedi
63 Kenyataan
64 Harapan
65 Serangan Mendadak
66 Kembali
67 Menginterogasi
68 Maaf ya readers
69 Hukuman
70 Pulang
71 Reyhan dan Friska
72 Reyhan dan Friska 2
73 Berawal Dari Pelukan
74 Sorry and I love You
75 Bolehkah?
76 Candu
77 Morning Mood
78 Family Time
79 Family Time 2
80 Makan Siang Bersama
81 Diantara Dua Lelaki
82 Kabar Bahagia
83 Kebahagiaan Kecil
84 Mantan Mertua
85 Tentang Sarah
86 Rasa Takut
87 Memastikan Sendiri
88 Luapan Emosi
89 Surprise Gagal
90 Kejutan Lagi
91 I Love You My Perfect Stranger
92 PENGUMUMAN PENTING!
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Kedatangan Wanita Asing
2
Kehidupan Baru
3
Aku Sudah Menikah, Kak
4
Sabar Friska, Sabar..
5
Curhatan Vano
6
Rumah Sakit
7
Permohonan Friska
8
Kemarahan Friska
9
VISUAL
10
1 tahun
11
Mulai Berteman
12
Manusia Menyebalkan
13
Ke Rumah Mama
14
Masa Lalu
15
Maaf, Saya Tidak Sengaja
16
Tumben
17
Kedatangan Felicya
18
Masih Tetap Arogan dan Kurang Ajar
19
Menarik
20
Perayaan Pertemanan
21
Mama
22
Siapakah Lelaki Itu?
23
Kesal
24
Sopir Baru
25
Tidak Jadi Mengagumi
26
Sedikit Iri
27
Bebek Goreng
28
Bertemu Kembali
29
Kehangatan Keluarga
30
Kehangatan Keluarga Part 2
31
Hari Pertama Magang
32
Bertemu CEO
33
Pendamping Hebat
34
Adik Vano
35
Mengunjungi Kafe
36
Obrolan Menegangkan
37
Ada Apa Dengan Mereka?
38
Sakit Tapi Bahagia
39
Office Girl dan Friska
40
Lembur di Kafe
41
Pertengkaran
42
Menyesal
43
Sarapan
44
Kedatangan Heri
45
Perlu Berbicara
46
Permintaan Maaf
47
Kegagalan Berbuah Manis
48
Pengakuan
49
Perhatian itu
50
Cinta atau Perasaan Terbiasa?
51
Kesedihan Vano
52
Pelajaran Untuk Vano
53
Permintaan Ardigo
54
Cemas
55
Dokter
56
Jahil
57
Permintaan Vano
58
Dibatalkan Sepihak
59
Dikunjungi Sahabat
60
Rencana
61
Sikap Aneh
62
Tragedi
63
Kenyataan
64
Harapan
65
Serangan Mendadak
66
Kembali
67
Menginterogasi
68
Maaf ya readers
69
Hukuman
70
Pulang
71
Reyhan dan Friska
72
Reyhan dan Friska 2
73
Berawal Dari Pelukan
74
Sorry and I love You
75
Bolehkah?
76
Candu
77
Morning Mood
78
Family Time
79
Family Time 2
80
Makan Siang Bersama
81
Diantara Dua Lelaki
82
Kabar Bahagia
83
Kebahagiaan Kecil
84
Mantan Mertua
85
Tentang Sarah
86
Rasa Takut
87
Memastikan Sendiri
88
Luapan Emosi
89
Surprise Gagal
90
Kejutan Lagi
91
I Love You My Perfect Stranger
92
PENGUMUMAN PENTING!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!