Malam hari sebelum acara perjamuan mulai, Ken datang dengan pakaian yang sudah rapi. Setelan tuxedo berwarna hitam dia pilih untuk menyempurnakan tampilannya. Saat dia memasuki pekarangan mansion, Fiona yang juga sudah siap menyambut tamu nampak begitu terpana. Dia tidak menyangka bahwa Ken benar-benar tampan.
Ketampanan Ken semakin bertambah berkali-kali lipat ketika dia tersenyum. Ya, Fiona melihat ken tersenyum saat pria itu menyalami sang ayah. Tidak mau hanya memandang karena memang sebentar lagi tamu akan datang berdatangan, Fiona langsung menghampiri Ken dan menggamit lengan sang 'suami'.
" Hay,lama tak jumpa," sapa Fiona ramah dengan full senyuman.
Ken mengerutkan kedua alisnya saat melihat Fiona yang begitu ramah padanya. Ia merasa ada yang tidak beres dengan wanita yangs aat ini melingkarkan tangannya ke lengannya. Satu hal lagi yang membuat Ken terkejut yakni saat Fiona mendekatkan tubuhnya kepada Ken hingga bukit kembar itu menempel sempurna di lengan Ken.
" Wanita ini benar-benar punya maksud terselubung. Aku harus hati-hati, mana sudi aku tercemar dengan wanita model begini," batin Ken.
Dia juga bukan pria yang polos-polos amat yang tidak tahu maksud lain dari apa yang dilakukan Fiona saat ini. Jelas sekali Fiona sedang menggoda dirinya. Tapi satu pernyataan yang terlintas di kepala Ken, mengapa Fiona melakukan ini. Bukankah wanita itu begitu membenci dirinya? Bahkan selalu mengatakan bahwa dia adalah sampah.
Sepanjang acara malam itu, Fiona benar-benar tidak melepaskan tangannya dari lengan Ken. Hal tersebut tentu tidak lepas dari penglihatan Loko.
Loko yang sedari tadi berada di samping Felix Madison tidak fokus dnegan sang tuan. Matanya selalu melihat ke arah Fiona dan Ken. Loko mengepalkan tangannya dengan erat saat melihat interaksi Fiona dan Ken. Tidak rela kah dia? Ya, sangat. Dia tidak rela dengan kedekatan Ken dan Fiona.
" Sial, orang-orang yang aku suruh untuk menghabisinya waktu itu malah mati semua. Tapi, aku jadi curiga. Siapa yang melakukannya? Apakah pria sampah itu? Tapi apakah mungkin, dan bagaimana bisa?"
Loko hanya bisa bicara dalam hati. Dia tidak mungkin bisa bicara keras-keras. Yang ada nanti semua orang tahu dengan apa yang sudah dilakukannya.
" Ada apa Loko?" tanya Felix. Dia bisa mengetahui bahwa Loko saat ini sedang tidak fokus.
" Maaf Tuan, saya harus ke belakang sebentar," ucap Loko beralasan.
Felix hanya mengibaskan tangannya tanda ia memberi izin kepada Loko.
Loko bergegas pergi dari sisi Felix. Bukan ke toilet, tapi dia pergi menuju dapur. Loko membisikkan sesuatu kepada salah seorang pelayan. Pelayan itu awalnya menggeleng, tapi saat Loko mengeluarkan beberapa lembaran uang dolar, pelayan itu berubah mengangguk.
" Pastikan kau tidak salah orang!" tegas Loko.
" Tenang saja Tuan, semuanya beres," ucap pelayan itu yakin.
Loko membenarkan jas nya, ia menyeringai sesaat lalu kembali ke sisi Felix lagi.
Ketika dia tahu bahwa Ken akan datang malam ini, tentu pria itu sudah membuat sebuah rencana. Dan Loko yakin rencananya akan berhasil. Sebenarnya, saat dia berada di kamar Fiona waktu itu, ia sudah curiga dengan Ken. Loko curiga bahwa Ken memberi Fiona sesuatu. Tapi ketika menyelediki lebih lanjut, Loko tidak menemukan apapun di kamar Fiona.
" Kamu sudah membuatku kehilangan muka di depan Tuan Felix, maka aku tidak akan sungkan lagi kepadamu," geram Loko.
Ia sejenak memperhatikan pelayang yang tadi sudah dia instruksi. Dan semua berjalan sesuai dengan apa yang dia inginkan. Loko tersenyum puas, ia kembali fokus menemani Felix menemui setiap tamu yang datang.
Di sisi lain Ken mengambil gelas yang diberikan oleh pelayan. Sebelum ia menenggak minuman itu, Ken merasakan ada bau lain di sana. Dia juga melihat samar-samar senyawa lain di gelas tersebut. Ken menarik satu sudut bibirnya.
" Ada yang ingin bermain-main dengan ku sepertinya," gumma Ken pelan.
Ia lalu meminum minuman yang ada di gelas itu. Tubuh Ken sedikit limbung. Dia pun berjalan menjauh dari arena pesta makan malam. Awalnya Fiona ingin menemani tapi dihalangi oleh Ken. Dia berdalih ingin istirahat sebentar saja dan tidak ingin Felix mencari Fiona nanti.
Sesampainya di kamar, Ken memuntahkan semua minuman yang tadi ia minum. Ia menyeringai di depan cermin.
" Tidak semudah itu kamu melakukan trik kepadaku. Kita lihat, apa yang akan dilakukan setelah ini."
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
komalia komalia
waah biar senjata makan tuan lagi ken
2024-09-25
0
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝑲𝒆𝒏 👍👍
2024-08-20
1
GiZaNy
tukan bikin formula mau dikerjain... ya gagal donk ahhh 🤣
2023-12-06
0