" Bagus pria itu sudah pergi. Adanya dia disini membuat suasana hatiku semakin buruk. Aaah nyamannya."
Fiona menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang. Dia mulai memejamkan matanya, rasa kantuk menyerang begitu cepat. Dan hanya dalam hitungan detik Fiona terlelap. Namun, beberapa saat kemudian wanita itu terbangun. Ia merasa tubuhnya sangat panas. Fiona mengambil remote AC dan menurunkan suhunya. Tapi aneh, udara yang keluar dari pendingin udara itu tidak bisa menghilangkan rasa panas dan gerah yang tubuhnya rasakan.
" Kenapa ini? Apa yang terjadi dengan tubuhku. Uhhhmmm, itu, itu rasanya sungguh tidak nyaman. Aaah sungguh aku merasa ini aaah ... ."
Fiona menggeliat, dia menggesekkan tubuh bagian bawahnya tapi tetap tidak bisa menghilangkan rasa tidak nyaman itu. Fiona lalu masuk ke kamar mandi dan mengisi bath up dengan air dingin. Ia mencoba menetralkan ras panas itu dengan berendam di dalam air, bukannya mereda tapi malah semakin tidak nyaman. Fiona kebingungan, ia kemudian menggunakan tangannya sendiri untuk mengurangi rasa tersiksa itu, tapi itu pun tidak berhasil.
Fiona akhirnya memilih keluar dari bath up dan terus berjalan ke luar kamar dalam kondisi tubuh dan baju yang basah. Ia sepeti orang kebingungan mencari seseorang. Hingga ia menemukan seorang pria yang tidak lain adalah Loko, asisten sang ayah.
" Nona Fiona, apa yang terjadi dengan Anda."
" Aaah Loko, aku menginginkanmu, uhmmm."
Fiona mengendus leher LOko, menciuminya dnegan bertubu-tubi. bahkan tangan Fiona mulai meraba miliki Loko. Pria itu tentu langung bereaksi, bagaimanapun dia adalah pria normal. Melihat aksi Fiona ditambah tampilan wanita itu yang seksi karena baju nya basah sehingga kulit menempel sempurna dnegan kain menambah daya tarik Fiona semakin kuat.
" Nona, apa yang Anda lakukan, ini ... tidak! ini adalah hal yang tidak baik," teriak Loko berusaha untuk menahan Fiona untuk berhenti menyentuh area pribadinya.
Namun semakin dilarang, Fiona semakin agresif. bahkan tenaga wanita itu 2x lebih kuat dari biasanya. Loko tentu tidak bisa membiarkan pemandangan ini dilihat oleh orang lain. Ia lalu membawa tubuh Fiona kembali ke kamar. Loko lalu meletakkan tubuh Fiona ke dalam kamar.
Hawa dingin dari AC membuat Loko merinding, tapi tidak dengan Fiona. Wanita itu malah semkin berkeringat.
" Sepetinya aku harus memanggil dokter," gumam Loko.
Bruk!
Tubuh Loko ditarik oleh Fiona hingga terjatuh ke ranjang. Dan detik selanjutnya tubuh Loko juga terasa panas, hasrat nya naik terlebih melihat tubuh Fiona. Ia pun langsung bereaksi, menarik tubuh Fiona dan mengungkungnya.
" Nona, kamu yang meminta ini padaku."
Dengan cepat, Loko mulai melepaskan pakaiannya satu persatu, pun dengan Fiona. Keduanya polos tanpa berbalut kain barang selembar pun. Dan kejadian selanjutnya sudah bia dibayangkan. Loko dan Fiona melakukan penyatuan. Bukan hanya sekali tapi beberapa kali.
Suara laknat yang dihasilkan oleh kedua orang itu membuat orang yang berada di luar kamar mendengarnya. Mereka sedikit tidak yakin bahwa Fiona mau menerima Ken. Mereka semua menganggap bahwa Fiona tengah memadu kasih dengan sang suami.
Namun semua anggapan itu terpatahkan saat Ken datang dari arah pintu. Ia mengerutkan alisnya saat ada beberapa orang berdiri di depan kamarnya dan Fiona.
" Apa yang terjadi, mengapa kalian di sini?" tanya Ken dengan ekspresi kebingungan. Sungguh seorang raja akting, Ken benar-benar berperan dengan sangat apik.
" Lho Ken, kami pikir kamu ada di dalam. Kalau kamu di sini, lalu siapa yang ada di dalam," ucap salah satu orang di kediaman Madison. Ia terlihat bingung dan juga penasaran siapa yang ada di dalam.
Ken menggelengkan kepalanya cepat, namun suara rintihan dan erangann di kamar itu membuat semua orng kembali terkejut. ken menundukkan kepalanya, seolah-olah dia adalah suami yang tersakiti. Tanpa seorang pun tahu bahwa saat ini Ken sedang menyeringai. Seringai yang mengerikan jika mereka melihatnya secara langsung.
" Ada apa ini ribut-ribut?"
" Tu-tuan Felix."
Semua tergagap dan terkejut saat Felix Madison bertanya lalu mendekat ke arah mereka. ken bersiap menunjukkan wajah polos tanpa dosa.
Felix membulatkan matanya saat mendengar suara-suara laknat yang ternyata masih berlanjut hingga sekarang. Dia tahu itu kamar Fiona, tapi melirik ke samping Ken berdiri di luar. Pertanyaan pun muncul, siapa yang ada di dalam kamar.
Brak!
Felix meminta orang yang ada di luar kamar untuk membuka paska pintu kamar tersebut. matanya langsung membelalak saat melihat Fiona dan Loko masih dalam posisi yang begitu intim. Bahkan mereka sama sekali tidak memedulikan orang-orang yang masuk dan masih terus bermain.
" FIONA LOKO. APA YANG KALIAN LAKUKAN HAH!!!"
Teriakan Felix yang keras dan menggelegar mampu membuat Fiona dan Loko tersadar. Keduanya menyudahi permainan mereka. Fiona dan Loko sama-sama terkejut saat mendapati tubuh mereka yang sama-sama polos itu.
" Tuan ini ... "
" Ayah, aku tidak."
Loko bingung harus berkata apa , pun dengan Fiona. Dia tidak mengerti apa yang terjadi. Sedangkan Ken ini adalah kesempatan dia untuk menunjukkan kemampuan aktingnya.
" Tuan Felix, sepertinya Nona Fiona dan Tuan Loko saling mencintai. Sebaiknya saya yang pergi. Karena jujur pada hari itu saya tidak melakukan apapun terhadap Nona Fiona, dan sekarang terbukti ada yang lebih mencintai Nona. Saya tentu tidak bisa menjadi penghalang bagi mereka."
Felix memijat pangkal hidungnya yang berdenyut. Apa yang dikatakan oleh Ken tentu saja benat. Tapi hal ini juga tidak bisa langsung diputuskan. Ia tidak mungkin begitu saja membuang Ken, ini akan membuat reputasi di depan publik buruk. Terlebih, sebentar lagi akan ada pemilihan Wali Kota, ia yang alan mencalonkan diri lagi tentu tidak boleh ada skandal.
" Tidak, kamu tidak bisa pergi dari sini. Setidaknya setelah pemilihan. Kau tetap di sini tapi kau bebas melakukan apapun, kamu tidak harus sellau pulang ke mansion. Tapi dengan catatan apa yang terjadi di mansion ini tidak boleh ada yang tahu. Jika bocor, maka nyawamu tidak akan lagi ada di ragamu."
" Ba-baik Tuan Felix. Sa-saya mengerti. Heh, bagus, kebebasan sudah ku dapat. Jadi setelah ini aku bebas pergi kemanapun." Ken mengucapkan kalimat terakhirnya dalam hati.
Ia menundukkan kepala memberi hormat kepada Felix. Selanjutnya Ken memilih untuk pergi saat Felix memangill Fiona dan Loko. Ia tahu orang tua itu pasti akan melampiaskan amarahnya dan Ken tidak mau tahu soal itu.
" Aishhh, rasanya sungguh menyenangkan bukan hahhaha. Apa aku tidak baik memberi mereka kenikmatan dunia itu."
Ken pergi ke Pioneer Bar dengan hati yang sangat senang. Dia juga tidak takut jika formulanya diketahui. Karena tidak akan bisa dideteksi, formula buatannya akan menguap seiring AC dinyalakan. Tapi saat Formula itu masih ada maka hasrat orang yang menghirupnya akan semakin besar. Maka dari itu Fiona dan Loko mampu bermain berkali-kali.
" Selanjutnya, aku harus menuju kota Eldoria. Pasti ada sesuatu yang tidak beres dengan wabah ini."
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
komalia komalia
nasib mu ken ketemu sama mannusia sampah
2024-09-25
0
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒕𝒑 𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒂𝒎𝒖 𝒎𝒔𝒉 𝒔𝒖𝒂𝒎𝒊 𝒏𝒚𝒂 𝑭𝒊𝒐𝒏𝒂 𝑲𝒆𝒏 𝒋𝒅 𝒌𝒂𝒎𝒖 𝒏𝒂𝒏𝒕𝒊 𝒉𝒓𝒔 𝒄𝒆𝒓𝒂𝒊 𝒅𝒖𝒍𝒖 𝒃𝒂𝒓𝒖 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒃𝒆𝒃𝒂𝒔
2024-08-20
0
Edy Sulaiman
tapi yu ken walau bagaimanapun suami resmi Fiona .
2024-06-24
0