Tangan Es Si Menantu Samaran
" Ini salah, bukan yang berwarna hijau tapi yang biru!"
" Lalu, bagaimana? Apa yang harus kita lakukan!"
" Lari ... sebentar lagi lab akan meledak!"
Semua ilmuan yang ada di dalam laboratorium itu berlari ke sembarang arah. Mereka mencoba menyelamatkan diri mereka masing-mading. Kenneth Bary Winkler, salah satu ilmuan yang juga ikut dalam progam penelitian di laboratorium tersebut mencoba untuk menekan ledakan. Tapi sial, ia hanya bisa meraih cairan biru, saat ia hendak menuangkan segera kecampuran, tubuhnya lebih dulu terpelanting ke belakang sejauh beberapa meter.
Bluuuk
Blaaaam ...
Sebuah ledakan besar tercipta. Gedung laboratorium bergetar, suara gemuruh reruntuhan terdengar jelas. Semua orang yang bernaung di dalamnya mulai diam dan akhirnya semuanya sunyi.
Setelah beberapa saat tidak ada pergerakan, terdengar sebuah suara dan pergerakan.
" To-long ... apa-kah a-da yang bi-sa men-de-ngarku?"
Kreeet
Gludak
Kenneth berusaha keluar dari tempat itu. Pria yang berprofesi sebagai ilmuan itu berusaha mengeluarkan tubuhnya dari bawah reruntuhan.
Tapi sebuah hal membuatnya sangat terkejut. Saat ia memegang reruntuhan, tiba-tiba reruntuhan itu berubah menjadi es dan dengan sedikit penekanan batu yang berubah jadi es itu hancur.
" Ini, kenapa dengan tanganku. Apa es itu karena sentuhanku?"
Ken kebingungan, dia melihat kedua tangannya itu. Kedua tangannya, bukan hanya itu, tapi tiba-tiba tubuhnya yang tadi sakit pun kini merasa begitu segar.
" Ken ... Kenneth, jangan melamun! Itu ada pelanggan datang minta koktail."
" Aah maaf, saya sedikit melamun tadi."
Kenneth kembali mengingat peristiwa 3 bulan yang lalu itu. Peristiwa yang lumayan lama itu masih sering terngiang dalam kepalanya. Ia selalu bertanya siapa yang hendak menghabisi mereka ketika melakukan penelitian. Kini dia menjadi seorang bartender di sebuah Bar di kota S negara A.
Dengan tertatih dia bisa bisa keluar dari laboratorium yang terletak di tengah hutan. Ia sangat sedih saat tidak menemukan salah satu temannya yang selamat.
Rupanya belum lama ini baru Kenneth ketahui, setelah kejadian itu organisasi yang mempekerjakan mereka memang ingin menghabisi nyawa para ilmuan yang ada di project tersebut. Tapi Ken tidak pernah tahu, siapa tepatnya dibalik semuanya.
Beruntung Kenneth bisa selamat dan kini dia memilih menjadi seorang peracik minuman. Ya, dia bersembunyi di kota kecil itu untuk menghindari para anggota organisasi. Ia tentu tidak ingin diketahui bahwa dirinya masih hidup.
" Silahkan dinikmati tuan," ucap Ken sambil menyajikan minuman yang dipesan.
Tidak ada yang tahu bahwa Ken sering menggunakan kemampuan tangannya untuk mendinginkan sebuah minuman. Awalnya ia pikir itu hanya efek setelah ledakan laboratorium, tapi ternyata tidak. Ken terus bisa menggunakan kemampuan tangannya untuk mengubah apapun yang ia pegang menjadi bongkahan es ataupun menjadi lebih dingin suhunya.
Diawal-awal ia mendapatkan kekuatan tangan dinginnya itu, sebuah peristiwa membuatnya hampir mati kedinginan.
Saat itu, pada malam hari, tangan Ken menyentuh sebuah botol air. Dan tiba-tiba ruangan miliknya menjadi seperti iglo yang berada di Greenland. Beruntung Ken terbangun. Ia lalu menyalakan perapian dan juga penghangat ruangan agar es-es itu cepat mencair.
" Roger, ini sudah waktunya pulang. Aku pulang dulu ya," ucap Ken kepada rekan kerjanya.
Roger mengangguk tanpa mengatakan apapun. Tapi saat sampai di parkiran, tiba-tiba Ken merasakan kepalanya sakit luar biasa. Dan, detik selanjutnya ia terjatuh. Sebelum kesadarannya hilang sepenuhnya, Ken masih bisa melihat ada beberapa orang yang mendatanginya.
" Sial, sepertinya aku diberi sesuatu. Tapi kapan mereka melakukannya?"
Gelap
Bruk!
Mata ken tertutup sepenuhnya. Ia sama sekali tidak tahu siapa orang yang memberinya obat tidur tersebut.
Matahari menerobos ke kamar melewati celah jendela. Hawa dingin jelas terasa. Meskipun tengah musim panas, tapi suhu pagi itu sekitar 20°C membuat Ken jelas bisa merasakan dinginnya.
Pria berwajah campuran Belanda dan Indonesia itu menarik selimut nya hingga ke dada. Tapi dirinya terkejut saat tangannya yang satu menyentuh gumpalan kenyal nan lembut.
" Apa itu. Astaga, tanganku sudah tidak suci lagi. Tapi tidak! Kenapa aku bisa telanjangg dan ~"
Kata-kata Ken terhenti, ia sangat terkejut. Bukan karena dirinya yang polos, tapi karena disebelah tempat tidurnya ada seorang wanita yang juga sama-sama tidak mengenakan baju. Bahkan tadi dirinya sempat memegang dadaa wanita itu.
" Siapa kau?" ucap Ken dengan lantang sehingga wanita itu pun membuka matanya.
" Sayang, kau sudah ... Kau siapa? Mengapa kamu bisa berada di atas ranjang? Mengapa kamu yang ada di sini dan bukannya ~"
Brak!!
Cekrek ... cekrek ... cekrek
Suara pintu dibuka paksa diikuti suara kamera yang mengambil gambar keduanya. Ken bergegas mengenakan pakaiannya, ia lalu melompat dari jendela dan berlari secepat mungkin.
" Sial, aku dijebak."
Ken tidak bisa berpikir jernih. Saat ini yang perlu ia lakukan adalah segera pergi dari kejaran paparazi.
" Hosh ... hosh ... hosh ... sial, siapa wanita itu. Mengapa sepertinya dia adalah orang yang terkenal. Ah persetan dengan itu semua. Saat ini aku harus bisa menjauh. Aku tidak boleh terekspose, semua yang kulakukan akan sia-sia jika orang-orang itu mengenali diriku."
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Dewi Kasinji
ijin baca kak
2024-10-06
0
komalia komalia
kanet anka nya dari siapa yaa
2024-09-25
0
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝑡ℎ𝑜𝑟 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒃𝒂𝒄𝒂 𝒍𝒈 𝒏𝒊𝒉 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂 𝒚𝒈 𝒃𝒍𝒎 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒃𝒂𝒄𝒂 𝒅𝒊 𝒌𝒂𝒓𝒚𝒂𝒎𝒖 𝒔𝒂𝒎𝒃𝒊𝒍 𝒏𝒖𝒏𝒈𝒈𝒖 𝒖𝒑 𝒏𝒚𝒂 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂 𝑲𝒂𝒊𝒗𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒏 𝑫𝒂𝒓𝒂 🤗
2024-08-20
1