Tanpa diketahui oleh siapapun Ken, menambah suhu dingin dalam rumah sakit dengan membuat dinding rumah sakit mempunyai seperti lapisan es tipis. Dan ternyata itu sangat berguna bagi pemulihan para pasien. Terlebih formula yang diberikan Ken juga cukup untuk mengobati sementara.
" Bagaimana reaksi tubuh pasien Rose?" tanya Ken. Keduanya tengah duduk di teras rumah. Rumah tersebut merupakan rumah singgah bagi para relawan medis.
" Sejauh ini tubuh merespon baik dengan formula yang Abang buat. Tapi sepertinya sifatnya masih sementara," jawab Rose realistis karena dia melihat apa yang terjadi di lapangan.
" Ya, itu memang benar. Itu memang harus ku sempurnakan terlebih dulu. Hari ini aku akan kembali pulang ke Kota Salvalon untuk menyempurnakan formula itu."
" Butuh waktu berapa hari untuk melakukannya Bang Ken?"
" Paling cepat satu minggu dan paling lama setengah bulan. Tapi aku tetap akan berusaha lebih cepat."
Rose mengerti, meskipun dia tidak berkecimpung di laboratorium seperti ayah nya, namun ia tahu bahwa membuat formula tidaklah singkat
" Lalu, Bang Ken apakah tetap akan pergi dengan cara menyelinap?"
" Tentu saja, aturan berlaku bahwa siapapun yang masuk di kota ini tidak boleh keluar adalah mutlak. Jadi aku harus bisa menyelinap untuk bisa kembali ke rumahku."
Pembicaraan Ken dan Rose berlanjut. Karena sama-sama berasal dari tanah air, Ken seperti merasa pulang kembali. Sudah 3 tahun dia tidak pulang. Mommy nya pasti akan meledak-ledak jika dia pulang nanti.
" Lalu, apakah Abang berencana untuk kembali ke Tanah Air?" tanya Rose penasaran.
" Hmm jelas, kalau beberapa persoalan ku selesai, maka aku akan pulang."
Ken dan Rose begitu bersemangat saat membicarakan mengenai pasien-pasien yang saat ini mulai membaik. Tidak hanya itu, Rose juga mengungkapkan keresahan hatinya mengenai bencana yang terjadi. Dimana pikirannya ternyata sama dengan pikiran Ken.
" Kita akan menyelidiki ini, tunggu sampai aku kembali lagi ke sini."
" Ya, baiklah."
Upaya yang dilakukan Rose dan Ken serta Walikota Mark Hanson ternyata tidak seperti yang dimintai tanggung jawab. Siapa lagi kalau bukan sang Perdana Mentri. Orang itu saat ini malah sedang duduk santai di rumahnya sambil menikmati pesta kecil yang dia buat.
Alkohol dan wanita, dua hal itu menjadi favorit Osbert Gilmar. Apalagi para wanita yang di hadirkan merupakan wanita muda-muda hasil perdagangan manusia yang diselundupkan ke Negara Carvolan.
Membawahi Corvus Ruber menjadikan Osbert memiliki kekayaan lain yang bisa ia gunakan sesuka hati. Bahkan gajinya sebagai Perdana Mentri sungguh tidak ada apa-apanya.
" Oh baby, teruskan. Aku menyukai permainanmu. Teruss, aku akan memberimu hadiah besar jika kau bisa memuaskan aku," cercau Osbert di sela-sela permainan seorang wanita yang kini ada dia atasnya.
Osbert selalu menyukai wanita yang aktif. Itu adalah syarat mutlak jika mendapatkan giliran melayani pria itu. Jika si wanita pasif maka dia akan menyiksa wanita tersebut sehingga si wanita akan melakukan inisiatif seperti apa yang dia inginkan.
" Sesuai keinginan Anda tuan."
Si Wanita bergerak lebih cepat, sehingga Osbert berada di puncak kenikmatan. Malam ini dia benar-benar bisa puas. Maka dari itu, Wanita tersebut pasti akan jadi favoritnya dan akan melayaninya hingga seminggu ke dapan.
" Lapor Tuan!"
Hendrik datang dengan sedikit terburu. Tidak biasanya dia seperti itu. Biasanya Hendrik tidak pernah berani mengganggu Osbert jika sedang bermain dengan wanita.
" Baby, kau pergilah dulu. Hadiah mu akan segera sampai," perintah Osbert kepada wanitanya.
Si wanita hanya mengangguk sambil mengangkut semua bajunya. Dia keluar dari kamar Osbert hanya dengan menggunakan selembar selimut.
" Ada apa Hen, kamu tidak pernah begini. Apakah sangat penting?" ucap Osbert tajam dan penuh dengan penekanan. Dia menyambar jubah tidur agar tubuh polosnya tertutupi.
" Maaf Tuan jika kedatanganku mengganggu Tuan. Tapi ini sungguh informasi penting," jawab Hendrik.
Osbert mengerutkan keningnya. Selama ini Hendrik tidak pernah terlihat buru-buru seperti itu.
" Cepat katakan!"
Hendrik mendekatkan dirinya kepada Osbert lalu membisikkan sesuatu. Mata Osbert langsung membelalak. Ia tentu tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Hendrik.
" Jika apa yang kau katakan tidak benar, maka aku tidak segan-segan melubangi kepala mu Hen."
" Tidak Tuan, mana berani aku berbohong kepada Tuan. Aku mendapatkan informasi itu dari mata-mata yang sengaja ditaruh di sana. Jadi jelas itu terpercaya."
Osbert berjalan menuju jendela, dia mengambil sebuah cerutu lalau menyalakan pemantik dan mulai membakar ujung cerutunya.
Fuuuuuh
Sebuah kepulan asap keluar dari mulut Osbert. Ia berpikir sedikit lebih jauh. Ini pasti ada kaitannya dengan orang yang ia cari selama ini.
" Hanya orang itu yang bisa melakukan tindakan secepat ini. Sepertinya dia sengaja atau mungkin lupa bahwa apa yang dia lakukan bisa memancing singa keluar."
" Tuan, apa maksud Anda adalah~"
" Ya, kau benar," potong Osbert cepat.
Hendrik hanya mengangguk pelan, sepertinya apa yang dipikirkan sang perdana mentri ada benarnya.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
komalia komalia
ken minta bantuan sama.mr sun dong atuh
2024-09-25
0
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒂𝒑𝒂 𝑲𝒆𝒏 𝒅𝒂𝒉 𝒌𝒆𝒕𝒂𝒉𝒖𝒂𝒏
2024-08-20
0
Sugiharti Rusli
waduh pergerakan si Ken uda dipantau nih
2023-12-05
0