Bab 19: Keterlibatan Syah Hardinata

Jane duduk di sofa, di kamarnya yang redup. Ia sibuk memikirkan segala sesuatu yang terjadi pada dirinya dan bagaimana ia bisa keluar dari situasi yang berbahaya. Tiba-tiba, teleponnya berdering.

"Siapa ini?" tanyanya, mengangkat telepon.

"Ini Syah, Jane," kata suara di seberang telepon.

"Syah?" kata Jane kaget, "apa kabar?"

"Baik-baik saja Jane. Tapi, aku ingin bertemu denganmu. Ada hal penting yang harus kukatakan padamu."

"Kapan?"

"Sepertinya sekarang paling pas, apakah kau punya waktu?"

Jane ragu, tapi ia ingin tahu apa yang ingin dikatakan Syah. Akhirnya, ia menerima pertemuan itu dan setuju bertemu di kafe terdekat.

Saat Jane sampai, Syah sudah duduk di meja yang terletak di sudut kafe. Syah memberi salam dengan senyum lebar, lalu berkata, "Jadi Jane, aku sudah tahu semuanya tentang keadaanmu."

"Bagaimana kamu bisa tahu? Siapa yang memberitahumu?" Jane bertanya dengan sedikit curiga.

"Kepala Operasi," ujar Syah sambil memandang lurus ke mata Jane.

"Kamu merujuk pada, Mr? Tapi kenapa?" tanya Jane penasaran

"Iyap, dia memerintahkan aku untuk mengawasimu. Tapi, aku melihat kamu dalam bahaya, aku ingin membantumu."

"Kalau begitu, kau mau membantuku dengan apa?"

Syah bergumam dalam hati sebelum menjawab, "Aku akan melaporkan rahasia besarmu, ke publik."

"Apa!!" Jane terkejut, "Apa yang kau bicarakan?"

Syah tersenyum, "Sebuah fakta penting yang bisa membantumu keluar dari bahaya. Namun, kamu tidak bisa melaporkannya sendiri, kamu perlu seseorang yang bisa melaporkan langsung kepada publik."

"Kamu tidak bisa melaporkannya!" tegas Jane dengan tatapan nyalang.

"Tidak. Aku bisa menulis artikel dan mengirimkannya ke media, tapi itu tidak akan cukup. Aku butuh pakar hukum dan tim investigasi untuk mendukungmu."

Jane memikirkan penawaran Syah. Ia takut untuk mempercayainya, tapi ia tidak tahu lagi harus berbuat apa untuk melindungi dirinya sendiri.

"Tapi, kenapa kamu mau membantuku?" tanya Jane.

Syah merenung sebentar sebelum menjawab, "Sejujurnya, aku menyukaimu Jane. Aku tidak ingin melihatmu menderita."

"Tapi, Mr..."

"Dia tidak tahu apa-apa tentang perasaanku. Jadi, kau mau bekerja sama atau tidak?" tanya Syah seperti mendesak.

Jane ragu-ragu, tapi ia tahu bahwa ia tidak bisa melakukan apapun tanpa bantuan orang lain dalam situasi seperti sekarang. Akhirnya, ia menerima tawaran Syah.

"Pilihan yang bijak," ucap Syah.

***

Beberapa minggu kemudian, tim investigasi yang dipimpin oleh Syah, menyelidiki rahasia besar yang sudah diselidiki dan menjadi milik Jane. Mereka mulai mengumpulkan bukti-bukti lain dan mencoba menghubungkan setiap petunjuk yang ditemukan.

Jane selalu berada di samping Syah, membantunya dengan segala cara yang ia bisa. Apalagi gerakannya tidak bisa sebebas dulu, sebelum pihak perusahaan mengetahui siapa sebenarnya dirinya.

"Mereka akan merilis berita ini dalam waktu dekat," kata Syah sambil menatap lurus ke mata Jane, "Siapkah kamu?"

Jane menelan ludah, tidak yakin apakah ia sudah siap.

"Tidak ada jalan kembali," ucap Jane, mencoba menguatkan hatinya sendiri.

"Baik," ujar Syah sambil mengambil ponselnya, "Ayo kita mulai."

Syah menekan beberapa tombol pada ponselnya, sambil menyambungkan panggilan.

"Ya, halo. Ini Syah Hardinata. Saya memiliki bukti penting tentang kasus ini. Saya ingin memberikan bukti-bukti ini ke media," ujar Syah di telepon.

Tak butuh waktu lama, semua orang terkejut dengan kabar dari media. Mereka tidak menyangka bahwa berita ini akan keluar dan melawan "sang misterius" di media.

Namun, beberapa jam kemudian, sebuah berita besar muncul di televisi dan koran. Mereka menunjukkan bukti-bukti tentang kasus besar yang melibatkan penipuan, penggelapan, lahan perkebunan yang masih sengketa dan korupsi. Laporan itu juga menunjukkan fakta penting yang berkaitan dengan keadaan Jane, yang membuat Kepala Operasi terkejut dan kehilangan uangnya.

Setelah rilis berita, Syah mendatangi Jane dan memberikan sebuah bungkusan kecil.

"Ini adalah hasil dari bukti-buktiku. Semoga bisa membantumu keluar dari agen rahasia tersebut dan mulai membuka bisnis baru," ujar Syah sambil menyerahkan bungkusan itu ke Jane.

"Sekali lagi, terima kasih banyak, Syah," ucap Jane sambil memeluk Syah erat. Tapi tidak menerima bungkusan tersebut.

"Senang bisa membantumu, Jane," jelas Syah sambil tersenyum.

***

Dari pengakuan Kepala Operasi,ia hanyalah orang bayaran dari seseorang yang tidak bisa ditekan oleh pihak manapun. Dan itu bukan hanya Kepala Operasi saja

Ada beberapa orang, yang juga memiliki nama besar di negara ini yang menjadi "joki" seperti Kepala Operasi.

"Tapi, kenapa Anda memberikan tugas tersebut kepada saya, Mr?" tanya Jane saat itu.

"Justru aku ingin terbebas dari ikatan"joki" ini, Jane. Dan aku tahu, kau mampu." Kepala Operasi memberikan alasan.

"Tapi, siapa sebenarnya Ella, Lisna dan Rico?"

Jane masih penasaran dengan keberadaan Ella, Lisna dan Rico di ruangan rahasia sewaktu ia bersama Syah menyusup.

"Mereka mendapat hukuman karena tugas yang seharusnya mereka kerjakan, justru kamu yang kerjakan. Dari situ, kau akhirnya mendapat kode akses untuk gedung perusahaan."

Akhirnya Jane paham, karena dari berkas-berkas yang ia dapatkan dari Ella waktu itulah, ia bisa mengetahui kode rahasia perusahaan ini sehingga pekerjaannya lebih cepat selesai dibandingkan perkiraan sebelumnya.

"Tapi, apa yang menjadi hukuman untuk mereka?" tanya Jane lagi, yang masih merasa penasaran.

Tapi Kepala Operasi hanya menggeleng, tidak memberikan jawaban apapun terkait pertanyaan yang diajukannya.

Terpopuler

Comments

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

😍😍😍😍😍😍

2023-12-11

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Bully-an
2 Bab 2: Identitas Rahasia "Mata Elang"
3 Bab 3: Membalas Pembully
4 Bab 4: Misi Rahasia "Mata Elang"
5 Bab 5: Ketegangan Meningkat
6 Bab 6: Jane dan Intrik Kantor
7 Bab 7: Ancaman Terungkap
8 Bab 8: Si Mata Elang
9 Bab 9: Pengkhianatan
10 Bab 10: Jejak Tersembunyi
11 Bab 11: Permainan Intrik
12 Bab 12: Pertentangan di Tempat Kerja
13 Bab 13: Pengkhianatan Terungkap
14 Bab 14: Ancaman Terbuka
15 Bab 15: Pertarungan Mental dan Fisik
16 Bab 16: Kebenaran Terbongkar
17 Bab 17: Konfrontasi dengan Kebenaran
18 Bab 18: Pengkhianatan Kedua
19 Bab 19: Keterlibatan Syah Hardinata
20 Bab 20: Resolusi
21 Bab 21: Menjadi Target
22 Bab 22: Rahasia Pecah
23 Bab 23: Kembali beraksi
24 Bab 24: Tertipu
25 Bab 25: Melepaskan diri
26 Bab 26: Menikah
27 Bab 27: Membersihkan Nama Baik
28 Bab 28: Labirin
29 Bab 29: Tekad
30 Bab 30: Resiko
31 Bab 31: Segala Tantangan yang ada
32 Bab 32: Kecelakaan
33 Bab 33: Pesan Rahasia
34 Bab 34: Terluka
35 Bab 35: Jebakan?
36 Bab 36. Tak Terduga
37 Bab 37: Kejutan Luar Biasa
38 Bab 38: Objek Ekploitasi
39 Bab 39: Diserang
40 Bab 40: Gagal
41 Bab 41: Rasa ini
42 Bab 42: Jejak yang hilang
43 Bab 43: Bukan akhir dari segalanya
44 Bab 44: Tertembak
45 Bab 45: Tertangkap Basah
46 Bab 46: Sudah Biasa
47 Bab 47: Kita menikah saja
48 Bab 48: Menikahlah Denganku
49 Bab 49: Akhirnya Menikah
50 Bab 50: Masalah terselesaikan
51 Bab 51: Beraksi lagi
52 Bab 51: Usaha Keras
53 Bab 53: Keberhasilan dan Keraguan
54 Bab 54: Kecelakaan
55 Bab 55: Tanpa Dirinya
56 Bab 56: Terkuak
57 Bab 57: Sebuah Keputusan
58 Bab 58: Bukan Akhir
59 Bab 59: Kekhawatiran
60 Bab 60: Masalah yang sama
61 Bab 61: Dilema
62 Bab 62: Tragis
63 Bab 63: Menuntut Balas
64 Bab 64: Bukan Orang Biasa
65 Bab 65: Keputusan
66 Promo novel
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Bab 1: Bully-an
2
Bab 2: Identitas Rahasia "Mata Elang"
3
Bab 3: Membalas Pembully
4
Bab 4: Misi Rahasia "Mata Elang"
5
Bab 5: Ketegangan Meningkat
6
Bab 6: Jane dan Intrik Kantor
7
Bab 7: Ancaman Terungkap
8
Bab 8: Si Mata Elang
9
Bab 9: Pengkhianatan
10
Bab 10: Jejak Tersembunyi
11
Bab 11: Permainan Intrik
12
Bab 12: Pertentangan di Tempat Kerja
13
Bab 13: Pengkhianatan Terungkap
14
Bab 14: Ancaman Terbuka
15
Bab 15: Pertarungan Mental dan Fisik
16
Bab 16: Kebenaran Terbongkar
17
Bab 17: Konfrontasi dengan Kebenaran
18
Bab 18: Pengkhianatan Kedua
19
Bab 19: Keterlibatan Syah Hardinata
20
Bab 20: Resolusi
21
Bab 21: Menjadi Target
22
Bab 22: Rahasia Pecah
23
Bab 23: Kembali beraksi
24
Bab 24: Tertipu
25
Bab 25: Melepaskan diri
26
Bab 26: Menikah
27
Bab 27: Membersihkan Nama Baik
28
Bab 28: Labirin
29
Bab 29: Tekad
30
Bab 30: Resiko
31
Bab 31: Segala Tantangan yang ada
32
Bab 32: Kecelakaan
33
Bab 33: Pesan Rahasia
34
Bab 34: Terluka
35
Bab 35: Jebakan?
36
Bab 36. Tak Terduga
37
Bab 37: Kejutan Luar Biasa
38
Bab 38: Objek Ekploitasi
39
Bab 39: Diserang
40
Bab 40: Gagal
41
Bab 41: Rasa ini
42
Bab 42: Jejak yang hilang
43
Bab 43: Bukan akhir dari segalanya
44
Bab 44: Tertembak
45
Bab 45: Tertangkap Basah
46
Bab 46: Sudah Biasa
47
Bab 47: Kita menikah saja
48
Bab 48: Menikahlah Denganku
49
Bab 49: Akhirnya Menikah
50
Bab 50: Masalah terselesaikan
51
Bab 51: Beraksi lagi
52
Bab 51: Usaha Keras
53
Bab 53: Keberhasilan dan Keraguan
54
Bab 54: Kecelakaan
55
Bab 55: Tanpa Dirinya
56
Bab 56: Terkuak
57
Bab 57: Sebuah Keputusan
58
Bab 58: Bukan Akhir
59
Bab 59: Kekhawatiran
60
Bab 60: Masalah yang sama
61
Bab 61: Dilema
62
Bab 62: Tragis
63
Bab 63: Menuntut Balas
64
Bab 64: Bukan Orang Biasa
65
Bab 65: Keputusan
66
Promo novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!