"Aku memberimu kebebasan untuk mencari apa saja yang ingin kamu cari di sini," terang Pria itu, dengan merentangkan kedua tangannya.
Jane menimbang-nimbang tawaran tersebut. Ia tidak mungkin bisa percaya begitu saja dengan apa yang dikatakan oleh Pria itu, tadi.
"Tidak masalah jika kau tidak percaya, Jane Anna. Aku akan pergi, Dan kau bebas membuat penyelidikan."
Mulut Jane tetap tertutup rapat tanpa memberikan tanggapan apapun. Ia hanya waspada dengan memperhatikan gerak-gerik pria tersebut.
Ia hanya ingin menelusuri jejak yang lebih dalam terkait pemilik perusahaan Luminex Interprises ini, juga perusahaan ArtCorp jika itu memungkinkan. Apalagi ditambah dengan pernyataan Pria tersebut mengenai keterlibatan "Kepala Operasi" yang memberinya tugas ini.
Tahu jika Jane tidak akan mau percaya dan juga berbicara dengannya, Pria itu benar-benar pergi dan membiarkan Jane berada di ruangan tersebut sendirian.
"Silahkan mencari informasi yang kau butuhkan. Aku tidak akan mengganggumu lagi, Mata Elang. Tapi ingat, jika kau menemukan kebenaran dari apa yang aku nyatakan, jangan pernah mencariku atau mengatakan menyesal!"
Pria itu melangkah keluar setelah selesai berbicara demikian, dan Jane tetap berdiri memotong di tempatnya.
Setelah yakin bahwa pria tadi benar-benar sudah pergi, Jane segera bergerak cepat menuju ke rak buku yang berada di paling dekat dengannya.
"Aku tidak mengerti dengan semua ini. Tapi aku semakin tertarik dan merasa tertantang untuk mengungkap kebenaran dari leasing ini," gumam Jane dengan membuka satu persatu buku yang kemungkinan pia curigai.
Hampir satu jam lamanya Jane mencari informasi apapun terkait pemilik perusahaan Luminex Interprises ini, tapi nyatanya memang tidak ada apa-apa di sini.
Di perpustakaan mini ini, hanya ada buku-buku tebal mengenai bisnis dan panduan-panduan bagaimana mengelola sebuah perusahaan. Tak ada satupun buku atau hal-hal lain yang mencurigakan yang bisa dijadikan bukti untuk bisa dipelajari Jane.
"Sial! Ternyata ternyata di benar," umpat Jane dengan mata nyalang menatap ke sekeliling.
Merasa tidak menemukan apa yang dicari, jin memutuskan untuk keluar dari ruangan tersebut. Ia ingin pulang dan beristirahat, menenangkan diri dari kebenaran tentang "Kepala Operasi" yang nyatanya memiliki hubungan yang cukup dekat dengan pemilik Luminex Interpres.
***
Jane baru saja sampai di tempat parkir apartemen.
"Jane, tunggu!"
Jane menoleh cepat saat mendengar seseorang memanggil namanya. Dan saat menemukan orang tersebut, Jane menghela nafas lega.
"Heh, ternyata kau."
Di depan Jane, ada Syah yang nyengir dan belum bisa berkata apa-apa karena masih mengatur nafasnya setelah tadi mengejarnya.
Jane juga tidak langsung mengajukan pertanyaan, karena menunggu Syah yang akan mengutarakan maksud kedatangannya menemuinya malam ini.
"Emh, aku mau ajak kamu makan malam." Syah, mengatakan maksudnya menunggunya.
"Makan malam?" tanya Jane mengulang ajakan Syah, memastikan bahwa pendengarannya tidak salah.
"Ya," jawab Syah, sambil mengangguk cepat.
"Kebetulan aku memang belum makan malam, ayok!"
Mendengar persetujuan Jane, Syah tersenyum lebar sambil mengepalkan tangannya dengan penuh semangat. Ia senang karena Jane menyetujui ajakannya.
Dan akhirnya, sekarang mereka menuju ke sebuah restoran yang tak jauh dari apartemen Jane. Restoran itu dipilih Jane, karena menimbang posisinya yang lebih dekat dengan tempat tinggalnya.
"Duduk, Jane!"
"Terima kasih," ucap Jane saat Syah menarik sebuah kursi untuk dirinya.
"Emh, pesan makanan dulu. Setelah itu, kita bicara." Syah, memberikan buku menu makanan pada Jane.
Saat mereka sedang memilih makanan dan minuman yang akan mereka pesan, terdengar tepuk tangan dari arah belakang mereka.
Ternyata, orang yang sedang bertepuk tangan tersebut adalah Ella dan Lisna, tapi tidak ada Rico bersama mereka. Entah benang merah apa yang menghubungkan mereka, sehingga di restoran saja Jane harus bertemu dengan wanita tersebut.
"Wah, si cupu sedang kencan nih dengan pahlawannya!" ejek Ella dengan tersenyum miring.
"Cocok, kan?" sahut Lisna mendukung Ella.
"Kami tidak ada urusannya dengan kalian, dan ini bukan di kantor." Jane, memberikan tanggapan dengan tetap tenang.
Tapi bukan Ella namanya, jika tidak bisa terus melakukan penekanan dengan kata-katanya yang kasar dan selalu merendahkan orang yang dianggapnya lemah.
"Kau, bukan tandingan yang seimbang untukku!" Ella mencondongkan tubuhnya, berbisik pada Jane.
"Apa maksudmu?" tanya Jane lirih, tapi dengan tatapan tajam.
Jane tidak ingin mendapatkan tekanan dan intimidasi di tempat umum. Ia akan memberikan balasan, seandainya Ella berbuat sesuka hatinya seperti saat berada di kantor.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
anggita
Jane... 👏
2024-01-05
0
Elisabeth Ratna Susanti
top banget 😍
2023-12-05
0