Bab 16: Kebenaran Terbongkar

Jane duduk di depan layar komputer di ruang kerjanya, sedang berusaha menemukan bukti yang lebih kuat lagi tentang keterlibatan pemilik perusahaan dalam kegiatan kejahatannya. Dia merasa sangat tertekan karena jejak digital dan tanda-tanda yang semakin dekat dan terasa seperti mengancam identitas rahasianya.

"Sudah lama kamu menggali data ini. Apa yang kamu temukan?" Syah masuk ke dalam ruang kerja Jane, yang ada disudut apatememnnya dan merangkul bahu gadis tersebut.

"Ada bukti baru tentang transaksi uang yang mencurigakan dan bahkan membawa mereka ke transaksi pembelian senjata ilegal. Aku memeriksa setiap detail dan membandingkan bukti-bukti itu dengan transaksi lain yang mereka lakukan. Semuanya cocok dan membuktikan bahwa pemilik perusahaan terlibat dalam kejahatan ini," Jane menjawab dengan cepat, matanya masih terfokus pada layar.

"Kita harus membawa bukti ini ke pengadilan. Ini mungkin bisa menjadi bukti yang terkuat yang kita punya." Syah mengangguk setuju.

"Kita akan menang. Saatnya kebenaran terbongkar." Jane mengangkat kepala dan tersenyum pada temannya.

Mereka pun bersiap-siap dengan bukti yang baru ditemukan tersebut. Mereka memastikan bahwa semuanya sudah lengkap dan membawa senjata untuk melindungi diri mereka jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Di dalam bukti yang dibawa, ada data pembebasan lahan yang masih sengketa dan belum ada kabar tapi sudah diklaim sebagai milik Luminex Interprises.

Sesampainya di gedung pengadilan, mereka bertemu dengan seorang perempuan muda yang tampak sangat tegang dan cemas.

"Siapa kalian? Apakah satu kalian adalah Mata Elang?" tanya perempuan muda tersebut.

"Apa? Siapa yang bilang begitu?" Jane memalingkan kepalanya dengan cukup terkejut.

"O, maaf, tidak perlu khawatir. Saya hanya ingin memberitahu kalian bahwa saya tahu kamu adalah Mata Elang. Saya juga seorang agen, tapi beda bagian dari Kepala Operasi kau. Saya sudah melihat bagaimana mereka memperlakukan dan menipu orang-orang selama bertahun-tahun," jawab perempuan muda tersebut dengan nada rendah.

Jane merasa lega bahwa sekarang dua orang yang bisa ia percayai telah mengetahui identitas rahasianya tetapi di sisi lain, ia merasa semakin terancam.

"Mari kita bicara di dalam," tegas Syah, mempersilahkan perempuan tersebut dan mengajaknya masuk ke gedung.

Saat mereka sampai di ruangan khusus, mereka menjelaskan tentang bukti baru mereka kepada beberapa pejabat pengadilan, termasuk pengacara mereka dari pihak pemerintah.

Mereka memang sedang bekerja untuk pemerintah yang ingin memberantas kejahatan ilegal pejabat, yang kerjasama dengan pengusaha. Dari sini, mereka akan menyerukan agar mengungkap kebenaran yang tersembunyi.

"Kita harus membuka daftar rekening bank dari mereka. Semuanya tertulis di sana," ucap Jane dengan tegas pada pihak pengadilan.

"Kami akan memeriksa," ucap salah satu pejabat yang tampaknya mengerti betapa seriusnya situasi ini.

Namun, tiba-tiba tiga pria bertubuh besar muncul dari arah lift, satu di antaranya adalah pemilik perusahaan yang telah mereka hadapi beberapa waktu yang lalu. Yaitu Arya Arta.

"Anda pikir Anda berani melakukan ini terhadap kami?" tanya Arta Arya dengan nada sinis.

"Tentu saja," jawab Jane dengan semangat.

"Kami memiliki bukti dan informasi yang cukup untuk membuktikan bahwa kalian terlibat dalam kejahatan ini," imbuhnya kemudian.

Tiga pria itu dengan cepat mengambil senjata mereka dan mulai menyerang Jane dan Syah. Jane dan Syah membalas dengan senjata mereka dan mulai berlari ke arah lift.

"Kita harus ke lantai tiga. Aku punya rencana," ucap Jane pada Syah ketika mereka melewati lantai-lantai yang lain.

Setiba di lantai lima, Jane dan Syah menuju ruang data yang terkunci dan memasukkan kode akses terbatas yang sudah mereka ketahui.

"Aku akan terus memantau setiap transaksi, dan sekarang aku memiliki semua bukti yang kita butuhkan untuk mengajukan tuntutan ke pengadilan." Jane menatap layar laptopnya yang baru saja dibuka.

"Tapi bagaimana dengan kita?" tanya Syah dengan wajah tegang.

"Tidak masalah. Kita harus menyelesaikan ini dan memberikan bukti ini pada pengadilan. Kita harus menemukan cara untuk mengamankan bukti ini dengan aman dan melindungi diri kita yang ada di dalamnya," jawab Jane dengan tegas.

Mereka aman di ruangan ini, sebab tidak ada yang akan masuk karena kode baru saja mereka ganti. Setidaknya itu membuat mereka lebih tenang untuk sementara waktu.

Beberapa jam kemudian, ketika mereka keluar, mereka disambut oleh lebih banyak tentara yang bersenjata yang telah berkumpul di luar ruangan. Jane dan Syah diminta untuk menyerah, tetapi Jane dengan tegas menolak.

"Tidak akan ada penyerahan diri. Kami telah menemukan bukti yang cukup untuk mengungkap kebenaran dan kita akan mengungkapkannya ke seluruh dunia," tegas Jane.

Sementara itu, perempuan muda yang telah berbicara dengan mereka sebelumnya telah menghubungi polisi untuk membantu mereka dalam situasi ini. Seorang detektif bertindak dengan cepat dan berhasil membebaskan mereka setelah baku tembak yang intens.

"Kalian berdua baik-baik saja?" tanya Detektif Sandra, merangkul bahu Jane.

"Kami baik-baik saja, terima kasih sudah menyelamatkan kami," jawab Syah dengan nafas tersengal.

"Sudahlah, ini pekerjaan saya. Yang penting kalian selamat," balas Detektif Sandra dengan senyumannya.

***

Beberapa hari kemudian, setelah pengadilan selesai dan pengungkapan kejahatan dilakukan, Jane dan Syah duduk bersama di sebuah kafe, merayakan kemenangan mereka.

"Kita berhasil, Syah! Kita berhasil mengungkap kebenaran dan membentuk keadilan bagi orang-orang yang terkena dampaknya," ujar Jane dengan bangga.

Syah tersenyum, "Kita memang hebat. Tapi, ingatlah bahwa kita harus tetap berhati-hati. Masih banyak perusahaan besar seperti Luminex Interprises dan ArtCorp yang mungkin masih melakukan tindak kriminal."

Jane mengangguk, "Kamu benar. Tapi bukan berarti kita tidak bisa membantu. Identitas rahasiaku masih terjaga dengan baik dan saya akan terus menjadi 'Mata Elang', memastikan kebenaran hukum yang adil bagi semua orang."

Dalam pengadilan beberapa hari kemudian, bukti-bukti yang telah ditemukan oleh Jane dan Syah menjadi kunci dalam mengungkap kebenaran tentang kegiatan kejahatan Luminex Interprises dan ArtCorp.

Pemilik perusahaan dan beberapa pejabat lainnya dijatuhkan hukuman berat dan pemilik perusahaan akhirnya dinyatakan bersalah.

"Tapi aku tidak yakin jika mereka benar-benar berada di dalam penjara, atau bisa jadi ada joki yang menggantikan mereka."

Jane tersenyum tipis mengingat tingkah para konglomerat yang memiliki banyak pundi-pundi uang tak terbatas jumlahnya. Dan untuk joki seperti itu, mereka tentu sudah lebih lihai.

Terpopuler

Comments

Aerik_chan

Aerik_chan

2 iklan buat Jane 👍👍👍👍

2023-12-25

0

💞Amie🍂🍃

💞Amie🍂🍃

iklan dulu ya kak🤭

2023-12-23

0

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

like 👍

2023-12-09

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Bully-an
2 Bab 2: Identitas Rahasia "Mata Elang"
3 Bab 3: Membalas Pembully
4 Bab 4: Misi Rahasia "Mata Elang"
5 Bab 5: Ketegangan Meningkat
6 Bab 6: Jane dan Intrik Kantor
7 Bab 7: Ancaman Terungkap
8 Bab 8: Si Mata Elang
9 Bab 9: Pengkhianatan
10 Bab 10: Jejak Tersembunyi
11 Bab 11: Permainan Intrik
12 Bab 12: Pertentangan di Tempat Kerja
13 Bab 13: Pengkhianatan Terungkap
14 Bab 14: Ancaman Terbuka
15 Bab 15: Pertarungan Mental dan Fisik
16 Bab 16: Kebenaran Terbongkar
17 Bab 17: Konfrontasi dengan Kebenaran
18 Bab 18: Pengkhianatan Kedua
19 Bab 19: Keterlibatan Syah Hardinata
20 Bab 20: Resolusi
21 Bab 21: Menjadi Target
22 Bab 22: Rahasia Pecah
23 Bab 23: Kembali beraksi
24 Bab 24: Tertipu
25 Bab 25: Melepaskan diri
26 Bab 26: Menikah
27 Bab 27: Membersihkan Nama Baik
28 Bab 28: Labirin
29 Bab 29: Tekad
30 Bab 30: Resiko
31 Bab 31: Segala Tantangan yang ada
32 Bab 32: Kecelakaan
33 Bab 33: Pesan Rahasia
34 Bab 34: Terluka
35 Bab 35: Jebakan?
36 Bab 36. Tak Terduga
37 Bab 37: Kejutan Luar Biasa
38 Bab 38: Objek Ekploitasi
39 Bab 39: Diserang
40 Bab 40: Gagal
41 Bab 41: Rasa ini
42 Bab 42: Jejak yang hilang
43 Bab 43: Bukan akhir dari segalanya
44 Bab 44: Tertembak
45 Bab 45: Tertangkap Basah
46 Bab 46: Sudah Biasa
47 Bab 47: Kita menikah saja
48 Bab 48: Menikahlah Denganku
49 Bab 49: Akhirnya Menikah
50 Bab 50: Masalah terselesaikan
51 Bab 51: Beraksi lagi
52 Bab 51: Usaha Keras
53 Bab 53: Keberhasilan dan Keraguan
54 Bab 54: Kecelakaan
55 Bab 55: Tanpa Dirinya
56 Bab 56: Terkuak
57 Bab 57: Sebuah Keputusan
58 Bab 58: Bukan Akhir
59 Bab 59: Kekhawatiran
60 Bab 60: Masalah yang sama
61 Bab 61: Dilema
62 Bab 62: Tragis
63 Bab 63: Menuntut Balas
64 Bab 64: Bukan Orang Biasa
65 Bab 65: Keputusan
66 Promo novel
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Bab 1: Bully-an
2
Bab 2: Identitas Rahasia "Mata Elang"
3
Bab 3: Membalas Pembully
4
Bab 4: Misi Rahasia "Mata Elang"
5
Bab 5: Ketegangan Meningkat
6
Bab 6: Jane dan Intrik Kantor
7
Bab 7: Ancaman Terungkap
8
Bab 8: Si Mata Elang
9
Bab 9: Pengkhianatan
10
Bab 10: Jejak Tersembunyi
11
Bab 11: Permainan Intrik
12
Bab 12: Pertentangan di Tempat Kerja
13
Bab 13: Pengkhianatan Terungkap
14
Bab 14: Ancaman Terbuka
15
Bab 15: Pertarungan Mental dan Fisik
16
Bab 16: Kebenaran Terbongkar
17
Bab 17: Konfrontasi dengan Kebenaran
18
Bab 18: Pengkhianatan Kedua
19
Bab 19: Keterlibatan Syah Hardinata
20
Bab 20: Resolusi
21
Bab 21: Menjadi Target
22
Bab 22: Rahasia Pecah
23
Bab 23: Kembali beraksi
24
Bab 24: Tertipu
25
Bab 25: Melepaskan diri
26
Bab 26: Menikah
27
Bab 27: Membersihkan Nama Baik
28
Bab 28: Labirin
29
Bab 29: Tekad
30
Bab 30: Resiko
31
Bab 31: Segala Tantangan yang ada
32
Bab 32: Kecelakaan
33
Bab 33: Pesan Rahasia
34
Bab 34: Terluka
35
Bab 35: Jebakan?
36
Bab 36. Tak Terduga
37
Bab 37: Kejutan Luar Biasa
38
Bab 38: Objek Ekploitasi
39
Bab 39: Diserang
40
Bab 40: Gagal
41
Bab 41: Rasa ini
42
Bab 42: Jejak yang hilang
43
Bab 43: Bukan akhir dari segalanya
44
Bab 44: Tertembak
45
Bab 45: Tertangkap Basah
46
Bab 46: Sudah Biasa
47
Bab 47: Kita menikah saja
48
Bab 48: Menikahlah Denganku
49
Bab 49: Akhirnya Menikah
50
Bab 50: Masalah terselesaikan
51
Bab 51: Beraksi lagi
52
Bab 51: Usaha Keras
53
Bab 53: Keberhasilan dan Keraguan
54
Bab 54: Kecelakaan
55
Bab 55: Tanpa Dirinya
56
Bab 56: Terkuak
57
Bab 57: Sebuah Keputusan
58
Bab 58: Bukan Akhir
59
Bab 59: Kekhawatiran
60
Bab 60: Masalah yang sama
61
Bab 61: Dilema
62
Bab 62: Tragis
63
Bab 63: Menuntut Balas
64
Bab 64: Bukan Orang Biasa
65
Bab 65: Keputusan
66
Promo novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!