Jane duduk di depan layar komputer di ruang kerjanya, sedang berusaha menemukan bukti yang lebih kuat lagi tentang keterlibatan pemilik perusahaan dalam kegiatan kejahatannya. Dia merasa sangat tertekan karena jejak digital dan tanda-tanda yang semakin dekat dan terasa seperti mengancam identitas rahasianya.
"Sudah lama kamu menggali data ini. Apa yang kamu temukan?" Syah masuk ke dalam ruang kerja Jane, yang ada disudut apatememnnya dan merangkul bahu gadis tersebut.
"Ada bukti baru tentang transaksi uang yang mencurigakan dan bahkan membawa mereka ke transaksi pembelian senjata ilegal. Aku memeriksa setiap detail dan membandingkan bukti-bukti itu dengan transaksi lain yang mereka lakukan. Semuanya cocok dan membuktikan bahwa pemilik perusahaan terlibat dalam kejahatan ini," Jane menjawab dengan cepat, matanya masih terfokus pada layar.
"Kita harus membawa bukti ini ke pengadilan. Ini mungkin bisa menjadi bukti yang terkuat yang kita punya." Syah mengangguk setuju.
"Kita akan menang. Saatnya kebenaran terbongkar." Jane mengangkat kepala dan tersenyum pada temannya.
Mereka pun bersiap-siap dengan bukti yang baru ditemukan tersebut. Mereka memastikan bahwa semuanya sudah lengkap dan membawa senjata untuk melindungi diri mereka jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Di dalam bukti yang dibawa, ada data pembebasan lahan yang masih sengketa dan belum ada kabar tapi sudah diklaim sebagai milik Luminex Interprises.
Sesampainya di gedung pengadilan, mereka bertemu dengan seorang perempuan muda yang tampak sangat tegang dan cemas.
"Siapa kalian? Apakah satu kalian adalah Mata Elang?" tanya perempuan muda tersebut.
"Apa? Siapa yang bilang begitu?" Jane memalingkan kepalanya dengan cukup terkejut.
"O, maaf, tidak perlu khawatir. Saya hanya ingin memberitahu kalian bahwa saya tahu kamu adalah Mata Elang. Saya juga seorang agen, tapi beda bagian dari Kepala Operasi kau. Saya sudah melihat bagaimana mereka memperlakukan dan menipu orang-orang selama bertahun-tahun," jawab perempuan muda tersebut dengan nada rendah.
Jane merasa lega bahwa sekarang dua orang yang bisa ia percayai telah mengetahui identitas rahasianya tetapi di sisi lain, ia merasa semakin terancam.
"Mari kita bicara di dalam," tegas Syah, mempersilahkan perempuan tersebut dan mengajaknya masuk ke gedung.
Saat mereka sampai di ruangan khusus, mereka menjelaskan tentang bukti baru mereka kepada beberapa pejabat pengadilan, termasuk pengacara mereka dari pihak pemerintah.
Mereka memang sedang bekerja untuk pemerintah yang ingin memberantas kejahatan ilegal pejabat, yang kerjasama dengan pengusaha. Dari sini, mereka akan menyerukan agar mengungkap kebenaran yang tersembunyi.
"Kita harus membuka daftar rekening bank dari mereka. Semuanya tertulis di sana," ucap Jane dengan tegas pada pihak pengadilan.
"Kami akan memeriksa," ucap salah satu pejabat yang tampaknya mengerti betapa seriusnya situasi ini.
Namun, tiba-tiba tiga pria bertubuh besar muncul dari arah lift, satu di antaranya adalah pemilik perusahaan yang telah mereka hadapi beberapa waktu yang lalu. Yaitu Arya Arta.
"Anda pikir Anda berani melakukan ini terhadap kami?" tanya Arta Arya dengan nada sinis.
"Tentu saja," jawab Jane dengan semangat.
"Kami memiliki bukti dan informasi yang cukup untuk membuktikan bahwa kalian terlibat dalam kejahatan ini," imbuhnya kemudian.
Tiga pria itu dengan cepat mengambil senjata mereka dan mulai menyerang Jane dan Syah. Jane dan Syah membalas dengan senjata mereka dan mulai berlari ke arah lift.
"Kita harus ke lantai tiga. Aku punya rencana," ucap Jane pada Syah ketika mereka melewati lantai-lantai yang lain.
Setiba di lantai lima, Jane dan Syah menuju ruang data yang terkunci dan memasukkan kode akses terbatas yang sudah mereka ketahui.
"Aku akan terus memantau setiap transaksi, dan sekarang aku memiliki semua bukti yang kita butuhkan untuk mengajukan tuntutan ke pengadilan." Jane menatap layar laptopnya yang baru saja dibuka.
"Tapi bagaimana dengan kita?" tanya Syah dengan wajah tegang.
"Tidak masalah. Kita harus menyelesaikan ini dan memberikan bukti ini pada pengadilan. Kita harus menemukan cara untuk mengamankan bukti ini dengan aman dan melindungi diri kita yang ada di dalamnya," jawab Jane dengan tegas.
Mereka aman di ruangan ini, sebab tidak ada yang akan masuk karena kode baru saja mereka ganti. Setidaknya itu membuat mereka lebih tenang untuk sementara waktu.
Beberapa jam kemudian, ketika mereka keluar, mereka disambut oleh lebih banyak tentara yang bersenjata yang telah berkumpul di luar ruangan. Jane dan Syah diminta untuk menyerah, tetapi Jane dengan tegas menolak.
"Tidak akan ada penyerahan diri. Kami telah menemukan bukti yang cukup untuk mengungkap kebenaran dan kita akan mengungkapkannya ke seluruh dunia," tegas Jane.
Sementara itu, perempuan muda yang telah berbicara dengan mereka sebelumnya telah menghubungi polisi untuk membantu mereka dalam situasi ini. Seorang detektif bertindak dengan cepat dan berhasil membebaskan mereka setelah baku tembak yang intens.
"Kalian berdua baik-baik saja?" tanya Detektif Sandra, merangkul bahu Jane.
"Kami baik-baik saja, terima kasih sudah menyelamatkan kami," jawab Syah dengan nafas tersengal.
"Sudahlah, ini pekerjaan saya. Yang penting kalian selamat," balas Detektif Sandra dengan senyumannya.
***
Beberapa hari kemudian, setelah pengadilan selesai dan pengungkapan kejahatan dilakukan, Jane dan Syah duduk bersama di sebuah kafe, merayakan kemenangan mereka.
"Kita berhasil, Syah! Kita berhasil mengungkap kebenaran dan membentuk keadilan bagi orang-orang yang terkena dampaknya," ujar Jane dengan bangga.
Syah tersenyum, "Kita memang hebat. Tapi, ingatlah bahwa kita harus tetap berhati-hati. Masih banyak perusahaan besar seperti Luminex Interprises dan ArtCorp yang mungkin masih melakukan tindak kriminal."
Jane mengangguk, "Kamu benar. Tapi bukan berarti kita tidak bisa membantu. Identitas rahasiaku masih terjaga dengan baik dan saya akan terus menjadi 'Mata Elang', memastikan kebenaran hukum yang adil bagi semua orang."
Dalam pengadilan beberapa hari kemudian, bukti-bukti yang telah ditemukan oleh Jane dan Syah menjadi kunci dalam mengungkap kebenaran tentang kegiatan kejahatan Luminex Interprises dan ArtCorp.
Pemilik perusahaan dan beberapa pejabat lainnya dijatuhkan hukuman berat dan pemilik perusahaan akhirnya dinyatakan bersalah.
"Tapi aku tidak yakin jika mereka benar-benar berada di dalam penjara, atau bisa jadi ada joki yang menggantikan mereka."
Jane tersenyum tipis mengingat tingkah para konglomerat yang memiliki banyak pundi-pundi uang tak terbatas jumlahnya. Dan untuk joki seperti itu, mereka tentu sudah lebih lihai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Aerik_chan
2 iklan buat Jane 👍👍👍👍
2023-12-25
0
💞Amie🍂🍃
iklan dulu ya kak🤭
2023-12-23
0
Elisabeth Ratna Susanti
like 👍
2023-12-09
0