"Kenapa?" tanya pria itu dengan tersenyum meremehkan.
"Apa maksud dari semua ini?" tanya Jane, yang tentunya sudah berpenampilan berbeda dibandingkan saat bekerja.
Jane menggunakan pakaian serba hitam yang pas di tubuh, tak lupa topi dan kacamata hitam tembus pandang.
Kacamata ini dirancang untuk operasi agen seperti dirinya, yang tentunya tidak sembarang agen memiliki kacamata khusus tersebut sebab sudah dimodifikasi sedemikian rupa untuk bisa digunakan sebagai alat pelihat hal-hal yang tidak bisa diakses dengan mata telanjang biasa.
Dan Pria yang ada di depan Jane saat ini, menggunakan kacamata yang sama seperti yang ia gunakan. Meskipun Jane tidak bisa mengenali wajah Pria tersebut, karena menggunakan kacamata, masker dan juga topi yang cukup lebar, tapi kacamata yang digunakan Itu sudah memberikan gambaran hubungan mereka yang sebenarnya masih saling terkait.
"Hahaha ... kau harus tahu, kadang kala orang-orang yang kita percaya adalah musuh kita yang sesungguhnya. Sedangkan orang-orang yang kita anggap sebagai musuh, belum tentu adalah orang-orang yang ingin membuat kita celaka."
Pria itu memberikan jawaban yang diplomatis, tapi sepertinya itu memiliki makna yang dalam.
"Apakah ada yang ingin menjebakku?" Jane langsung memberikan jawaban, mengartikan dari kalimat jawaban pria tersebut.
"Hai, kau terlalu cepat tanggap. Otakmu memang di atas rata-rata, tapi kau harus mencari jawabnya sendiri."
Rahang Jane mengeras mendengar penjelasan Pria tersebut. Ia merasa dipermainkan dengan teka-teki yang membuatnya tidak bisa mencari benang merah dari apa yang tidak diketahui.
Menurutnya, hanya ada satu orang yang mengetahui keberadaannya di perusahaan ini. Dan orang tersebut adalah__
"Kepala Operasi?" Jane, tidak bisa menyebutkan nama atasannya.
"Hahaha ... Kau, memang cerdas!" seru Pria tersebut karena Jane menyebutkan orang yang sangat dipercayainya.
"Tidak! Itu tidak mungkin," lirih Jane dengan menggelengkan kepalanya tidak percaya.
Tapi senyuman miring yang ditunjukkan dibalik masker Pria tersebut, sudah cukup memberikan penjelasan bagi Jane. Tapi yang membuatnya bertanya-tanya adalah, apa maksud dari "Kepala Operasi" memberikan misi ini kepadanya.
"Tak perlu bingung, semua hal bisa saja terjadi. Aku, sudah menunggu lama momen ini, Jane Anna."
Mata Jane menyipit dibalik kacamata hitamnya, sebab pria tersebut bisa menyebutkan nama lengkapnya dengan benar. Padahal nama yang ia gunakan untuk bekerja di perusahaan ini adalah Jane Arshila.
Jadi, besar kemungkinan apa yang dikatakan oleh pria tersebut adalah benar. Jika pria tersebut mengetahui keberadaannya dari "Kepala Operasi" sendiri.
"Tapi, apa motifnya?" tanya Jane lagi, yang sedikit melupakan tujuan utamanya pergi ke ruangan ini.
"Aku sudah bilang, gunakan kecerdasan dan kecerdikanmu untuk mengungkapkan misteri ini. Jadi, aku hanya memperingatkanmu, Jane Anna!" Pria itu, memberikan jawaban dengan penekanan di akhir kalimat.
"Percuma kau mencari hal yang tidak perlu kau cari di tempat ini, sebab orang terdekat dan yang paling kau percaya justru lebih banyak mengetahuinya." Pria tersebut berkata lagi, memberikan tambahan penjelasan.
Jane semakin dibuat bingung dengan teka-teki misi yang diembannya. Luminex Interprises, ArtCorp, dan Kepala Operasi yang nyatanya berkhianat, yang memberikannya misi besar ini menjadi semakin misterius. Apalagi keberadaan Pria yang saat ini berada di depannya.
Menurut Jane, Pria ini memiliki hubungan yang dekat dengan Kepala Operasi, atau bisa jadi pria ini salah satu agen rahasia yang memang tidak pernah saling mengenal satu sama lain sesama agen.
"Aku, tidak percaya denganmu."
Jane, berusaha untuk mengabaikan apapun yang dikatakan pria tersebut. Ia tidak ingin terkecoh oleh situasi seperti ini. Bisa saja, saat ini ia dalam keadaan tertangkap tanpa disadari.
"Hem, kau boleh tidak percaya padaku. Tapi, aku hanya memberimu peringatan. Jangan pernah lanjutkan misi ini, jika kau masih ingin hidup!"
Mendengar ancaman tersebut, Jane semakin yakin bahwa pria di depannya ini hanyalah menggertaknya saja. Atau bisa juga Pria itu sedang berusaha membuatnya menyerah, lalu tidak meneruskan misinya.
"Dia pikir aku percaya dengannya, padahal tidak!" gumam Jane meyakinkan dirinya sendiri.
"Heh, gunakan otak pintarmu itu untuk berpikir! Jangan terlalu percaya dengan buta pada orang yang kamu hormati," ujar Pria tersebut memberikan peringatan.
"Lalu, apakah aku harus percaya padamu?" tanya Jane menyindir.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Aerik_chan
2 iklan buat Jane yang pemberani
2023-12-14
0
💞Amie🍂🍃
Jane Anna berani bgt ya
2023-12-13
0
Elisabeth Ratna Susanti
good job Thor 😍
2023-12-02
0