Bab 7: Ancaman Terungkap

"Jane, kita tidak pernah percaya denganmu. Ada sesuatu yang kau sembunyikan, dan kami akan membongkanya!"

Ella, berkata dengan suara lirih tapi penuh penekanan sambil mencondongkan tubuhnya. Ia berbisik di telinga Jane sehingga tidak bisa didengar oleh orang lain.

"Saya tidak tahu apa yang kau maksud," jawab Jane pura-pura tidak tahu, dengan bersikap tenang

"Jangan berpura-pura! Kami sudah tahu, Jane!" Lisna, ikut berbicara dengan menekan bahu Jane pada bagian kiri.

Deg!

Jane terkejut mendengar perkataan tersebut, berpikir bahwa Ella dan kawan-kawannya mengetahui identitasnya yang sebenarnya.

Tiba-tiba Rico datang dengan membawa berkas yang Jane kenali. Yaitu berkas laporan yang dikerjakannya atas permintaan Ella, kemarin.

Plok plok plok!

Rico tersenyum sinis dengan tatapan mengancam. Menggulung berkas tersebut hingga berbentuk seperti sebuah pipa, lalu dipukul-pukulkan pada telapak tangannya sendiri. Menciptakan suara seperti orang yang sedang bertepuk tangan.

"Kau tidak bisa kabur dari ini, Jane. Kami akan mengungkap siapa sebenarnya kau!" ucap Rico dengan menatap tajam.

"Ini, ini tidak benar, kalian salah paham!" Jane mulai merasa tertekan, berusaha mengelak.

"Jangan mengelak lagi, kita sudah tahu segalanya." Ella, menyahut cepat.

Jane berdiri dari duduknya dengan cepat, mempersiapkan diri seandainya sampai terjadi kontak fisik akibat perselisihan mereka kali ini.

Apalagi kata-kata yang saling bersahutan semakin membuat arti kalimat menjadi panas dan suasana juga semakin memanas, mendekati puncak yang membahayakan bagi Jane sendiri. Bahkan sekarang, Jane berpikir bahwa mereka bertiga sudah mengetahui kebenaran tentang siapa dirinya yang sebenarnya.

"Kalian tidak tahu apa-apa!" Jane mulai kehilangan kesabaran.

"Oh ya, apa yang tidak kami ketahui?" tanya Ella dengan mata menyipit.

"Kau ..."

Suasana tegang di tempat kerjanya mencapai titik terpanas, hampir berujung pada bentrokan fisik antara Jane dengan Ella.

"Maaf, apakah semua ini baik-baik saja di sini?" tanya seseorang yang baru saja datang, memotong kalimat Jane yang belum selesai.

Orang tersebut adalah Syah, yang melangkah cepat memasuki ruangan dengan matanya yang awas.

Entah apa yang dilakukannya di ruang kerja Jane, sedangkan kepentingannya adalah hanyalah dengan perusahaan Luminex Interprises ini, sebab Syah bukanlah karyawan di kantor ini sehingga ia tidak bisa dengan mudah keluar masuk ruangan kerja karyawan.

"Siapa kau?" tanya Rico terkejut.

"Aku adalah tamu yang datang untuk ..."

"Tidak ada urusanmu di sini, orang asing! Ini masalah intern antara kami!" Rico menginterupsi sehingga Syah tidak bisa menjelaskan.

Syah mencoba meredakan situasi, membenarkan bahwa masalah di kantor ini memang bukan tanggung jawabnya.

"Mari kita bicarakan dengan tenang. Aku datang ke sini untuk keperluan tertentu, tapi itu berhubungan dengan citra baik perusahaan." Syah sedikit memberikan penjelasan.

"Dia tidak terlibat dalam masalah ini." Jane berusaha menjelaskan dengan singkat, sambil menggelengkan kepala.

"Hahaha ... punya pahlawan kesiangan kau, Jane!" Rico, menertawakan Jane dengan mencemooh.

Syah yang berusaha menenangkan situasi, tapi nyatanya Ella dan kedua rekannya justru memperkeruh suasana dengan mengedepankan emosi mereka yang belum sepenuhnya terkendali.

Jane mencoba menjelaskan tentang Syah, jika tamu tersebut adalah seorang wartawan yang diundang pihak perusahaan untuk meliput kegiatan perusahaan demi mendapatkan citra baik dari masyarakat luas tentang Luminex Interprises.

Tapi Rico berpikir bahwa Syah hanya berperan sebagai pihak luar yang berusaha menjadi seorang pahlawan, dengan melerai situasi tanpa sepenuhnya terlibat dalam masalah intern kantor.

Meskipun demikian, kehadirannya menciptakan sedikit ruang untuk menenangkan situasi sebelum konfrontasi benar-benar berujung pada pertikaian fisik.

"Ah, sudahlah! Aku rasa, kalian berdua memang cocok."

"Iya, nih! Jika dilihat-lihat, mereka memang cocok. Sama-sama tidak berguna!"

"Yups, tul banget!"

Ella, Lisna dan Rico, berbicara dengan memperhatikan Jane juga Syah, lalu memberikan penilaian dengan maksud merendahkan.

Setelahnya, mereka pergi meninggalkan meja kerja Jane dengan tersenyum miring. Memberikan tatapan tajam yang meremehkan.

"Jane, aku merasa situasi di kantor semakin sulit dikendalikan. Ada yang aneh. Apa kau baik-baik saja?" tanya Syah beruntun, ketika Ella dan kedua rekannya sudah pargi dan tidak tampak lagi.

"Aku sedang dalam tekanan, Syah. Mereka semakin nekat dan aku khawatir jika situasi ini justru mengungkap identitasku. Aku harus berhati-hati," jawab Jane dengan menghela nafas panjang.

"Apa yang kau lakukan, di sini?" tanya Syah, yang sudah memiliki pertanyaan ini dari beberapa hari yang lalu, saat secara tidak sengaja melihat Jane.

"Aku harus menyelesaikan misi ini tanpa terbongkar. Itu yang penting sekarang." Jane, tidak memberitahu misinya secara detail.

Jane dan Syah tidak saling mengenal secara dekat. Tapi Syah sendiri sudah tahu siapa Jane, begitu juga sebaliknya, karena secara tidak sengaja mereka pernah bertemu dalam satu peristiwa yang cukup besar.

Tapi yang pasti mereka tidak saling mengenal dengan akrab sehingga Jane tetap bersikap hati-hati dengan Syah, yang berprofesi sebagai seorang wartawan.

Terpopuler

Comments

Aerik_chan

Aerik_chan

2/Rose/buat author yg savage

2023-12-07

0

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

makin seru 😍

2023-11-30

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Bully-an
2 Bab 2: Identitas Rahasia "Mata Elang"
3 Bab 3: Membalas Pembully
4 Bab 4: Misi Rahasia "Mata Elang"
5 Bab 5: Ketegangan Meningkat
6 Bab 6: Jane dan Intrik Kantor
7 Bab 7: Ancaman Terungkap
8 Bab 8: Si Mata Elang
9 Bab 9: Pengkhianatan
10 Bab 10: Jejak Tersembunyi
11 Bab 11: Permainan Intrik
12 Bab 12: Pertentangan di Tempat Kerja
13 Bab 13: Pengkhianatan Terungkap
14 Bab 14: Ancaman Terbuka
15 Bab 15: Pertarungan Mental dan Fisik
16 Bab 16: Kebenaran Terbongkar
17 Bab 17: Konfrontasi dengan Kebenaran
18 Bab 18: Pengkhianatan Kedua
19 Bab 19: Keterlibatan Syah Hardinata
20 Bab 20: Resolusi
21 Bab 21: Menjadi Target
22 Bab 22: Rahasia Pecah
23 Bab 23: Kembali beraksi
24 Bab 24: Tertipu
25 Bab 25: Melepaskan diri
26 Bab 26: Menikah
27 Bab 27: Membersihkan Nama Baik
28 Bab 28: Labirin
29 Bab 29: Tekad
30 Bab 30: Resiko
31 Bab 31: Segala Tantangan yang ada
32 Bab 32: Kecelakaan
33 Bab 33: Pesan Rahasia
34 Bab 34: Terluka
35 Bab 35: Jebakan?
36 Bab 36. Tak Terduga
37 Bab 37: Kejutan Luar Biasa
38 Bab 38: Objek Ekploitasi
39 Bab 39: Diserang
40 Bab 40: Gagal
41 Bab 41: Rasa ini
42 Bab 42: Jejak yang hilang
43 Bab 43: Bukan akhir dari segalanya
44 Bab 44: Tertembak
45 Bab 45: Tertangkap Basah
46 Bab 46: Sudah Biasa
47 Bab 47: Kita menikah saja
48 Bab 48: Menikahlah Denganku
49 Bab 49: Akhirnya Menikah
50 Bab 50: Masalah terselesaikan
51 Bab 51: Beraksi lagi
52 Bab 51: Usaha Keras
53 Bab 53: Keberhasilan dan Keraguan
54 Bab 54: Kecelakaan
55 Bab 55: Tanpa Dirinya
56 Bab 56: Terkuak
57 Bab 57: Sebuah Keputusan
58 Bab 58: Bukan Akhir
59 Bab 59: Kekhawatiran
60 Bab 60: Masalah yang sama
61 Bab 61: Dilema
62 Bab 62: Tragis
63 Bab 63: Menuntut Balas
64 Bab 64: Bukan Orang Biasa
65 Bab 65: Keputusan
66 Promo novel
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Bab 1: Bully-an
2
Bab 2: Identitas Rahasia "Mata Elang"
3
Bab 3: Membalas Pembully
4
Bab 4: Misi Rahasia "Mata Elang"
5
Bab 5: Ketegangan Meningkat
6
Bab 6: Jane dan Intrik Kantor
7
Bab 7: Ancaman Terungkap
8
Bab 8: Si Mata Elang
9
Bab 9: Pengkhianatan
10
Bab 10: Jejak Tersembunyi
11
Bab 11: Permainan Intrik
12
Bab 12: Pertentangan di Tempat Kerja
13
Bab 13: Pengkhianatan Terungkap
14
Bab 14: Ancaman Terbuka
15
Bab 15: Pertarungan Mental dan Fisik
16
Bab 16: Kebenaran Terbongkar
17
Bab 17: Konfrontasi dengan Kebenaran
18
Bab 18: Pengkhianatan Kedua
19
Bab 19: Keterlibatan Syah Hardinata
20
Bab 20: Resolusi
21
Bab 21: Menjadi Target
22
Bab 22: Rahasia Pecah
23
Bab 23: Kembali beraksi
24
Bab 24: Tertipu
25
Bab 25: Melepaskan diri
26
Bab 26: Menikah
27
Bab 27: Membersihkan Nama Baik
28
Bab 28: Labirin
29
Bab 29: Tekad
30
Bab 30: Resiko
31
Bab 31: Segala Tantangan yang ada
32
Bab 32: Kecelakaan
33
Bab 33: Pesan Rahasia
34
Bab 34: Terluka
35
Bab 35: Jebakan?
36
Bab 36. Tak Terduga
37
Bab 37: Kejutan Luar Biasa
38
Bab 38: Objek Ekploitasi
39
Bab 39: Diserang
40
Bab 40: Gagal
41
Bab 41: Rasa ini
42
Bab 42: Jejak yang hilang
43
Bab 43: Bukan akhir dari segalanya
44
Bab 44: Tertembak
45
Bab 45: Tertangkap Basah
46
Bab 46: Sudah Biasa
47
Bab 47: Kita menikah saja
48
Bab 48: Menikahlah Denganku
49
Bab 49: Akhirnya Menikah
50
Bab 50: Masalah terselesaikan
51
Bab 51: Beraksi lagi
52
Bab 51: Usaha Keras
53
Bab 53: Keberhasilan dan Keraguan
54
Bab 54: Kecelakaan
55
Bab 55: Tanpa Dirinya
56
Bab 56: Terkuak
57
Bab 57: Sebuah Keputusan
58
Bab 58: Bukan Akhir
59
Bab 59: Kekhawatiran
60
Bab 60: Masalah yang sama
61
Bab 61: Dilema
62
Bab 62: Tragis
63
Bab 63: Menuntut Balas
64
Bab 64: Bukan Orang Biasa
65
Bab 65: Keputusan
66
Promo novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!