"Jane, kita tidak pernah percaya denganmu. Ada sesuatu yang kau sembunyikan, dan kami akan membongkanya!"
Ella, berkata dengan suara lirih tapi penuh penekanan sambil mencondongkan tubuhnya. Ia berbisik di telinga Jane sehingga tidak bisa didengar oleh orang lain.
"Saya tidak tahu apa yang kau maksud," jawab Jane pura-pura tidak tahu, dengan bersikap tenang
"Jangan berpura-pura! Kami sudah tahu, Jane!" Lisna, ikut berbicara dengan menekan bahu Jane pada bagian kiri.
Deg!
Jane terkejut mendengar perkataan tersebut, berpikir bahwa Ella dan kawan-kawannya mengetahui identitasnya yang sebenarnya.
Tiba-tiba Rico datang dengan membawa berkas yang Jane kenali. Yaitu berkas laporan yang dikerjakannya atas permintaan Ella, kemarin.
Plok plok plok!
Rico tersenyum sinis dengan tatapan mengancam. Menggulung berkas tersebut hingga berbentuk seperti sebuah pipa, lalu dipukul-pukulkan pada telapak tangannya sendiri. Menciptakan suara seperti orang yang sedang bertepuk tangan.
"Kau tidak bisa kabur dari ini, Jane. Kami akan mengungkap siapa sebenarnya kau!" ucap Rico dengan menatap tajam.
"Ini, ini tidak benar, kalian salah paham!" Jane mulai merasa tertekan, berusaha mengelak.
"Jangan mengelak lagi, kita sudah tahu segalanya." Ella, menyahut cepat.
Jane berdiri dari duduknya dengan cepat, mempersiapkan diri seandainya sampai terjadi kontak fisik akibat perselisihan mereka kali ini.
Apalagi kata-kata yang saling bersahutan semakin membuat arti kalimat menjadi panas dan suasana juga semakin memanas, mendekati puncak yang membahayakan bagi Jane sendiri. Bahkan sekarang, Jane berpikir bahwa mereka bertiga sudah mengetahui kebenaran tentang siapa dirinya yang sebenarnya.
"Kalian tidak tahu apa-apa!" Jane mulai kehilangan kesabaran.
"Oh ya, apa yang tidak kami ketahui?" tanya Ella dengan mata menyipit.
"Kau ..."
Suasana tegang di tempat kerjanya mencapai titik terpanas, hampir berujung pada bentrokan fisik antara Jane dengan Ella.
"Maaf, apakah semua ini baik-baik saja di sini?" tanya seseorang yang baru saja datang, memotong kalimat Jane yang belum selesai.
Orang tersebut adalah Syah, yang melangkah cepat memasuki ruangan dengan matanya yang awas.
Entah apa yang dilakukannya di ruang kerja Jane, sedangkan kepentingannya adalah hanyalah dengan perusahaan Luminex Interprises ini, sebab Syah bukanlah karyawan di kantor ini sehingga ia tidak bisa dengan mudah keluar masuk ruangan kerja karyawan.
"Siapa kau?" tanya Rico terkejut.
"Aku adalah tamu yang datang untuk ..."
"Tidak ada urusanmu di sini, orang asing! Ini masalah intern antara kami!" Rico menginterupsi sehingga Syah tidak bisa menjelaskan.
Syah mencoba meredakan situasi, membenarkan bahwa masalah di kantor ini memang bukan tanggung jawabnya.
"Mari kita bicarakan dengan tenang. Aku datang ke sini untuk keperluan tertentu, tapi itu berhubungan dengan citra baik perusahaan." Syah sedikit memberikan penjelasan.
"Dia tidak terlibat dalam masalah ini." Jane berusaha menjelaskan dengan singkat, sambil menggelengkan kepala.
"Hahaha ... punya pahlawan kesiangan kau, Jane!" Rico, menertawakan Jane dengan mencemooh.
Syah yang berusaha menenangkan situasi, tapi nyatanya Ella dan kedua rekannya justru memperkeruh suasana dengan mengedepankan emosi mereka yang belum sepenuhnya terkendali.
Jane mencoba menjelaskan tentang Syah, jika tamu tersebut adalah seorang wartawan yang diundang pihak perusahaan untuk meliput kegiatan perusahaan demi mendapatkan citra baik dari masyarakat luas tentang Luminex Interprises.
Tapi Rico berpikir bahwa Syah hanya berperan sebagai pihak luar yang berusaha menjadi seorang pahlawan, dengan melerai situasi tanpa sepenuhnya terlibat dalam masalah intern kantor.
Meskipun demikian, kehadirannya menciptakan sedikit ruang untuk menenangkan situasi sebelum konfrontasi benar-benar berujung pada pertikaian fisik.
"Ah, sudahlah! Aku rasa, kalian berdua memang cocok."
"Iya, nih! Jika dilihat-lihat, mereka memang cocok. Sama-sama tidak berguna!"
"Yups, tul banget!"
Ella, Lisna dan Rico, berbicara dengan memperhatikan Jane juga Syah, lalu memberikan penilaian dengan maksud merendahkan.
Setelahnya, mereka pergi meninggalkan meja kerja Jane dengan tersenyum miring. Memberikan tatapan tajam yang meremehkan.
"Jane, aku merasa situasi di kantor semakin sulit dikendalikan. Ada yang aneh. Apa kau baik-baik saja?" tanya Syah beruntun, ketika Ella dan kedua rekannya sudah pargi dan tidak tampak lagi.
"Aku sedang dalam tekanan, Syah. Mereka semakin nekat dan aku khawatir jika situasi ini justru mengungkap identitasku. Aku harus berhati-hati," jawab Jane dengan menghela nafas panjang.
"Apa yang kau lakukan, di sini?" tanya Syah, yang sudah memiliki pertanyaan ini dari beberapa hari yang lalu, saat secara tidak sengaja melihat Jane.
"Aku harus menyelesaikan misi ini tanpa terbongkar. Itu yang penting sekarang." Jane, tidak memberitahu misinya secara detail.
Jane dan Syah tidak saling mengenal secara dekat. Tapi Syah sendiri sudah tahu siapa Jane, begitu juga sebaliknya, karena secara tidak sengaja mereka pernah bertemu dalam satu peristiwa yang cukup besar.
Tapi yang pasti mereka tidak saling mengenal dengan akrab sehingga Jane tetap bersikap hati-hati dengan Syah, yang berprofesi sebagai seorang wartawan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Aerik_chan
2/Rose/buat author yg savage
2023-12-07
0
Elisabeth Ratna Susanti
makin seru 😍
2023-11-30
0