"Ini hanya potongan puzzle kecil dari yang sebenarnya. Aku perlu menemukan yang lebih dalam," gumam Jane, saat mempelajari beberapa berkas yang ada di depannya.
"Arya Arta, siapa sebenarnya dia? Cerita-cerita ini belum cukup untuk mengungkapkan identitas sejatinya," tanya Jane yang tetap fokus membaca kertas ditangannya.
"Semakin aku mendekati kebenaran, semakin teka-teki ini terasa rumit. Ada yang disembunyikan di balik semua ini."
Jane sedang bergelut dengan pikirannya sendiri, dengan pemikiran-pemikiran yang menggambarkan keraguannya, kebingungannya, guna menemukan jawaban-jawaban yang belum terungkap dari puzzle-puzzle yang ia temui.
Meskipun profil Arya Arta sudah ia temukan dan pelajari, tapi profil pemilik perusahaan Luminex Interprises justru menjadi misterius.
Dalam dokumen yang ia baca dan pelajari, pemilik Luminex Interprises adalah Hutama Indra. Tapi orang tersebut, Hutama Indra, belum pernah diketahui oleh siapapun bagaimana sosoknya. Sebab itu jugalah yang menjadikannya sosok pemilik Luminex Interprises semakin misterius.
Ada yang mengatakan bahwa Hutama Indra menetap di Amerika, tapi ada juga yang menyatakan jika utama Indra berada di daerah Belanda.
"Kayak apa ini orangnya?" gumam Jane menanyakan sosok Hutama Indra.
"Misi ini membutuhkan lebih dari sekadar informasi. Aku perlu membongkar segala sesuatu hingga ke dasarnya." Jane kembali membuka dokumen satunya.
"Setiap transaksi, setiap catatan, ada sesuatu yang tidak beres. Aku dekat dengan sesuatu yang besar, aku harus terus menyelidikinya dengan hati-hati."
Dengan tekun, Jane terus mempelajari segala sesuatu tentang perusahaan Luminex Interprises dan sesekali membuka dokumen ArtCorp untuk mencocokkannya hingga lewat tengah malam.
Jane tenggelam dalam buku-buku dan dokumen-dokumen yang menggambarkan sejarah serta portofolio perusahaan tersebut. Dia diberikan akses terbatas, tetapi setiap informasi yang berhasil dia gali merupakan potongan puzzle-puzzle yang harus disusun untuk kepentingan misinya.
"Semua terlihat biasa, tapi jika diteliti secara detail, ada sesuatu yang memang terasa janggal." Mata Jane awas mengamati.
Jane masih duduk di meja kerja yang ditempatkan di sudut ruangan apartemennya yang modern namun klasik, dengan buku-buku dan dokumen-dokumen bergelimpangan di sekelilingnya. Dia mengamati dengan seksama laporan keuangan, struktur organisasi perusahaan, dan sejarah transaksi penting yang menjadi pusat perhatian.
Dalam buku catatan yang terpelihara dengan rapi, Jane menemukan cerita-cerita lama yang merinci transformasi perusahaan dari yang kecil hingga menjadi kekuatan ekonomi yang tak terbantahkan. Gambaran pemilik perusahaan, Luminex Interprises muncul dalam bayangannya, namun identitas sebenarnya seperti bayangan yang sulit dipahami.
"Karateker yang digambarkan sama, antara pemilik Luminex Interprises dan ArtCorp. Lalu, apakah mungkin satu orang ini memiliki dua peran berbeda dari dua perusahaan yang sama besar dan sepertinya mereka juga bersaing?" Jane mengajukan pertanyaan yang tidak ia ketahui jawabannya.
Namun, seiring dengan pencarian informasi, Jane menemukan bahwa di balik cahaya glamor ArtCorp, terdapat lapisan-lapisan kegiatan yang tampaknya disembunyikan. Ada transaksi keuangan yang tidak biasa dan asosiasi yang tidak jelas. Dalam potongan informasi itu, terpapar potensi kegelapan yang bertentangan dengan citra yang dipamerkan perusahaan.
Semua data yang ia pelajari ini adalah hasil kerjanya dengan meretas sistem keamanan perusahaan, dan itu dikerjakannya secara hati-hati dan teliti hingga tidak seorang pun yang curiga.
"Kenapa aku curiga jika sebenarnya pemilik dua perusahaan besar itu adalah satu orang yang sama?" Jane sepertinya telah membuat kesimpulan.
Semua ini memberi Jane pemahaman yang lebih dalam tentang kompleksitas dan misteri yang menyelubungi pemilik perusahaan serta perusahaan itu sendiri.
Di tengah kesunyian apartemennya, Jane merasakan tekanan untuk menemukan kebenaran di balik bayangan yang diciptakan oleh misinya yang terasa membingungkan.
***
"Eh, tau gak? Dengar-dengar, perusahaan sedang dicurigai terlibat dalam kasus besar dan ada seseorang yang sedang mengawasi?" bisik seseorang, saat berada di dalam toilet.
"Ah, yang bener?" tanya seseorang, yang tidak percaya dengan berita tersebut.
"Aku sih gak tau kebenarannya juga, orang aku juga denger dari orang."
Jane, yang sedang ada di dalam toilet, menajamkan pendengaran saat mendengar dua orang karyawan sedang bergosip.
Saat dua orang tersebut sudah tidak ada lagi di kamar mandi, Jane baru keluar dari dalam toilet. Dia sengaja melakukannya agar bisa mendengar perbincangan mereka hingga selesai.
Di kantor, di tengah kecurigaan yang meningkat, Jane terus berusaha menjaga sikap tenang sambil bergerak hati-hati di lingkungan yang semakin terasa berbahaya bagi misi dan identitas rahasianya.
Di saat Jane berjalan ke meja kerjanya, selesai dari kamar mandi, ia dikejutkan dengan suara gebrakan meja.
Braakk!
"Apa ini, ha?" teriak manager yang sedang marah pada Ella.
"Saya sudah perbaiki sesuai laporan yang Bapak minta," terang Ella membela diri.
"Sudah perbaiki kau bilang? Justru ini makin kacau, Ella! Apa yang kau kerjakan, ha!" Manager tampak semakin marah.
Jane, mengerutkan keningnya mendengar teriakan manager yang sedang marah pada Ella. Tapi tanpa ada yang tahu, sudut bibir Jane tersenyum tipis.
"Pembalasan tidak selamanya dengan fisik," gumam Jane, lirih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Elisabeth Ratna Susanti
like plus iklan 👍
2023-11-27
0