"Heh, Jane, apa yang lo lakuin di sini?" Ella bertanya dengan sedikit ragu, tapi tetap berkata dengan nada ketus.
"Hanya menjalankan tugas, seperti yang lainnya. Bukankah kita bekerja di perusahaan ini?" Jane menjawab dengan tenang.
Setelah serangkaian tindakan penuh kehati-hatian, Jane memilih untuk memberikan sebuah teguran halus namun tajam sebagai respons atas perilaku bully-an yang ia alami. Tindakannya ini tidak berlebihan, namun memberikan pesan yang kuat untuk mereka yang meremehkannya.
Jane, dengan sikap yang tenang namun tegas, menghadapi para pembully di lingkungan kerja mereka. Dia memberikan pandangan yang tajam dan senyuman yang samar, namun kehadirannya menimbulkan ketidaknyamanan yang tak terungkapkan di antara mereka.
Dalam situasi sehari-hari yang melibatkan interaksi profesional, Jane memilih untuk tidak merendahkan mereka seperti yang mereka lakukan padanya. Dia menunjukkan bahwa sikapnya tidak terpengaruh oleh perlakuan buruk yang dia terima, namun pada saat yang sama, ia menegaskan bahwa dia adalah rekan kerja yang punya harga diri.
"Ah, lo cuma karyawan baru. Gak usah belagu ya!" bentak Lisna merendahkan.
"Kita semua berada di sini dengan tujuan yang sama, yaitu bekerja. Ayolah, kita fokus pada tugas kita," sindir Jane dengan suara yang masih tenang.
"Cih! Sok profesional," ejek Rico menyahut.
Dalam keadaan yang menegangkan, sindiran dengan maksud menegur halus ini memberikan pesan kuat bahwa sikap profesionalisme dan ketenangan dalam menghadapi situasi yang sulit adalah kunci yang lebih berarti daripada balasan yang serupa. Sikap Jane menciptakan efek yang mengubah dinamika interaksi di antara mereka, menempatkannya pada posisi yang lebih menguntungkan tanpa harus merendahkan mereka seperti yang mereka lakukan padanya.
Jane, dengan keahliannya sebagai agen rahasia yang cerdik, telah merencanakan serangkaian tindakan yang tampaknya tidak ada hubungannya dengan kejadian bully-an yang ia alami. Namun, langkah-langkahnya secara tidak langsung memberikan tekanan tersembunyi pada para pembully, menyebabkan mereka merasa tertekan tanpa menyadari bahwa Jane adalah penyebabnya.
"Aku harus segera memberikan mereka pelajaran supaya tidak terlalu sombong," gumam Jane sendirian.
Balas dendam yang sistematik, dilakukan oleh Jane dalam beberapa langkah strategis yang secara tidak langsung memberikan tekanan pada para pembully tanpa mereka menyadari bahwa Jane adalah penyebabnya.
Jane, dengan kecerdasannya, memahami cara kerja perusahaan dan pola-pola kerja para pembully. Dia secara cermat mencari celah-celah kecil yang dapat dimanfaatkan untuk mempengaruhi hasil kerja mereka.
Dengan cermat, Jane mengidentifikasi kesalahan-kesalahan kecil atau celah dari hasil kerja bersama yang diabaikan oleh para pembully serta kesalahan-kesalahan kecil lainnya yang tidak terdeteksi oleh mereka.
Jane, tanpa mencari perhatian, secara halus memanipulasi atau menambahkan elemen-elemen yang diperlukan untuk menciptakan kesalahan-kesalahan kecil dalam hasil kerja kolaboratif. Namun, dia melakukannya dengan sangat halus sehingga tidak menimbulkan kecurigaan atau memancing reaksi dari para pembully.
Melalui serangkaian manipulasi yang halus inilah, Jane berhasil menciptakan akumulasi dari kesalahan-kesalahan kecil atau kekurangan-kekurangan yang secara bertahap mempengaruhi kinerja dan hasil kerja para pembully, hingga mereka bertiga merasa tertekan atas kesalahan mereka sendiri.
"Bagaimana bisa laporan mingguan terjadi kesalahan?" teriak manager, memarahi Ella dan kedua rekannya.
"Laporannya sudah kami buat sebagaimana biasanya, pak." Ella, berusaha membela diri.
"Revisi dengan benar, dan satu jam lagi harus selesai!" Manager memberikan perintah, kemudian berlalu tanpa bicara lagi.
"Ck, bagaimana mungkin ada kesalahan? Aku usah cek beberapa kali," keluh Rico berdecak kesal setelah manager pergi.
Dari tempatnya berada, Jane tersenyum tipis melihat dan mendengar apa yang mereka alami.
Dengan balas dendam yang halus dan tanpa disadari, Jane berhasil memberikan balasan atas bully-an yang dia terima. Ini memberikan tekanan tersembunyi pada para pembully tanpa perlu melakukan tindakan balas dendam secara langsung atau terbuka. Strategi ini menjadikan mereka merasa tertekan oleh hasil kerja yang kurang memuaskan, tanpa menyadari bahwa itu adalah dampak dari tindakan-tindakan Jane yang cerdik.
***
Malam harinya, di apartemen.
"Jane, datanglah ke arah kanan setelah jalan keluar dari apartemen, lalu masuk ke gang perkampungan. Cari tenda nasi dengan gambar lele yang tidak biasa."
Jane menerima pesan dari "Kepala Operasi" secara khusus dan rahasia. Ia diminta datang ke suatu tempat yang tidak biasa.
Tak lama kemudian, setelah berhati-hati mencari tempat yang sudah ditentukan, Jane tiba juga di tempat tersebut.
Di tempat itu, Jane dan Kepala Operasi bertemu dan berbincang layaknya teman yang bertemu secara tidak sengaja. Berbicara dengan suara rendah dengan saling menjaga jarak dan sikap seakan-akan mereka adalah pembeli di warung tenda yang dijadikan tempat pertemuan.
"Jane, kita memiliki sebuah kasus yang ternyata tidak hanya besar, tapi juga rumit. Perusahaan ArtCorp, dipimpin oleh Arya Arta, diduga terlibat dalam jaringan kegiatan ilegal bersama dengan Luminex Interprises, tempatmu berada sekarang. Kau harus mencari bukti."
Kepala Operasi, memberikan berita terkait misinya yang belum selesai. Hal ini membuat Jane mengerutkan keningnya, sebab ia belum menemukan tanda-tanda bahwa perusahaan tempatnya bekerja ini memiliki kerjasama dengan ArtCorp.
Tapi sebagai seorang "Agen" yang dipercaya, Jane mengangguk paham atas tugas yang datang meskipun misi sebelumnya belum juga diselesaikan karena kasusnya saling berkaitan.
"Saya akan segera mencari informasi-informasi terkait, Mr."
Kepala Operasi, memberikan berkas perusahaan ArtCorp dengan dibungkus plastik hitam, seperti membungkus makanan dari pinggir jalan yang padat penduduk.
Sekarang, Jane mempersiapkan diri dengan teliti. Ia akan mempelajari profil Arya Arta dan perusahaannya, yang diduga ada hubungannya dengan perusahaan Luminex Interprises.
Setahu Jane, Arya Arta adalah sosok pengusaha yang karismatik dan dekat dengan banyak pejabat pemerintahan yang memiliki perusahaan besar dengan anak cabang yang berada di seluruh bagian negara ini. ArtCorp juga perusahaan yang bersinar dari luar negeri, dan inilah yang menjadi teka-teki.
"Luminex Interprises adalah saingan ArtCorp di dunia bisnis, tapi kenapa diduga ada kerjasama yang tidak biasa?" gumam Jane.
Dengan memakai identitas palsu sebagai penyamarannya, Jane yang sudah bekerja di perusahaan Luminex Interprises memiliki tugas tambahan yang cukup besar karena saling terkait dengan misi yang diembannya saat ini. Yaitu mencari tahu informasi tentang ArtCorp yang ikut menjadi sasaran misinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
anggita
Jane.... 🦅👊👍💥
2023-12-30
0
💞Amie🍂🍃
iklan udah nemplok Kaka, mantap
2023-12-10
0
Aerik_chan
good job jane, /Rose/dan satu iklan buatmu /Plusone/
2023-12-01
0