Bab 4: Misi Rahasia "Mata Elang"

"Heh, Jane, apa yang lo lakuin di sini?" Ella bertanya dengan sedikit ragu, tapi tetap berkata dengan nada ketus.

"Hanya menjalankan tugas, seperti yang lainnya. Bukankah kita bekerja di perusahaan ini?" Jane menjawab dengan tenang.

Setelah serangkaian tindakan penuh kehati-hatian, Jane memilih untuk memberikan sebuah teguran halus namun tajam sebagai respons atas perilaku bully-an yang ia alami. Tindakannya ini tidak berlebihan, namun memberikan pesan yang kuat untuk mereka yang meremehkannya.

Jane, dengan sikap yang tenang namun tegas, menghadapi para pembully di lingkungan kerja mereka. Dia memberikan pandangan yang tajam dan senyuman yang samar, namun kehadirannya menimbulkan ketidaknyamanan yang tak terungkapkan di antara mereka.

Dalam situasi sehari-hari yang melibatkan interaksi profesional, Jane memilih untuk tidak merendahkan mereka seperti yang mereka lakukan padanya. Dia menunjukkan bahwa sikapnya tidak terpengaruh oleh perlakuan buruk yang dia terima, namun pada saat yang sama, ia menegaskan bahwa dia adalah rekan kerja yang punya harga diri.

"Ah, lo cuma karyawan baru. Gak usah belagu ya!" bentak Lisna merendahkan.

"Kita semua berada di sini dengan tujuan yang sama, yaitu bekerja. Ayolah, kita fokus pada tugas kita," sindir Jane dengan suara yang masih tenang.

"Cih! Sok profesional," ejek Rico menyahut.

Dalam keadaan yang menegangkan, sindiran dengan maksud menegur halus ini memberikan pesan kuat bahwa sikap profesionalisme dan ketenangan dalam menghadapi situasi yang sulit adalah kunci yang lebih berarti daripada balasan yang serupa. Sikap Jane menciptakan efek yang mengubah dinamika interaksi di antara mereka, menempatkannya pada posisi yang lebih menguntungkan tanpa harus merendahkan mereka seperti yang mereka lakukan padanya.

Jane, dengan keahliannya sebagai agen rahasia yang cerdik, telah merencanakan serangkaian tindakan yang tampaknya tidak ada hubungannya dengan kejadian bully-an yang ia alami. Namun, langkah-langkahnya secara tidak langsung memberikan tekanan tersembunyi pada para pembully, menyebabkan mereka merasa tertekan tanpa menyadari bahwa Jane adalah penyebabnya.

"Aku harus segera memberikan mereka pelajaran supaya tidak terlalu sombong," gumam Jane sendirian.

Balas dendam yang sistematik, dilakukan oleh Jane dalam beberapa langkah strategis yang secara tidak langsung memberikan tekanan pada para pembully tanpa mereka menyadari bahwa Jane adalah penyebabnya.

Jane, dengan kecerdasannya, memahami cara kerja perusahaan dan pola-pola kerja para pembully. Dia secara cermat mencari celah-celah kecil yang dapat dimanfaatkan untuk mempengaruhi hasil kerja mereka.

Dengan cermat, Jane mengidentifikasi kesalahan-kesalahan kecil atau celah dari hasil kerja bersama yang diabaikan oleh para pembully serta kesalahan-kesalahan kecil lainnya yang tidak terdeteksi oleh mereka.

Jane, tanpa mencari perhatian, secara halus memanipulasi atau menambahkan elemen-elemen yang diperlukan untuk menciptakan kesalahan-kesalahan kecil dalam hasil kerja kolaboratif. Namun, dia melakukannya dengan sangat halus sehingga tidak menimbulkan kecurigaan atau memancing reaksi dari para pembully.

Melalui serangkaian manipulasi yang halus inilah, Jane berhasil menciptakan akumulasi dari kesalahan-kesalahan kecil atau kekurangan-kekurangan yang secara bertahap mempengaruhi kinerja dan hasil kerja para pembully, hingga mereka bertiga merasa tertekan atas kesalahan mereka sendiri.

"Bagaimana bisa laporan mingguan terjadi kesalahan?" teriak manager, memarahi Ella dan kedua rekannya.

"Laporannya sudah kami buat sebagaimana biasanya, pak." Ella, berusaha membela diri.

"Revisi dengan benar, dan satu jam lagi harus selesai!" Manager memberikan perintah, kemudian berlalu tanpa bicara lagi.

"Ck, bagaimana mungkin ada kesalahan? Aku usah cek beberapa kali," keluh Rico berdecak kesal setelah manager pergi.

Dari tempatnya berada, Jane tersenyum tipis melihat dan mendengar apa yang mereka alami.

Dengan balas dendam yang halus dan tanpa disadari, Jane berhasil memberikan balasan atas bully-an yang dia terima. Ini memberikan tekanan tersembunyi pada para pembully tanpa perlu melakukan tindakan balas dendam secara langsung atau terbuka. Strategi ini menjadikan mereka merasa tertekan oleh hasil kerja yang kurang memuaskan, tanpa menyadari bahwa itu adalah dampak dari tindakan-tindakan Jane yang cerdik.

***

Malam harinya, di apartemen.

"Jane, datanglah ke arah kanan setelah jalan keluar dari apartemen, lalu masuk ke gang perkampungan. Cari tenda nasi dengan gambar lele yang tidak biasa."

Jane menerima pesan dari "Kepala Operasi" secara khusus dan rahasia. Ia diminta datang ke suatu tempat yang tidak biasa.

Tak lama kemudian, setelah berhati-hati mencari tempat yang sudah ditentukan, Jane tiba juga di tempat tersebut.

Di tempat itu, Jane dan Kepala Operasi bertemu dan berbincang layaknya teman yang bertemu secara tidak sengaja. Berbicara dengan suara rendah dengan saling menjaga jarak dan sikap seakan-akan mereka adalah pembeli di warung tenda yang dijadikan tempat pertemuan.

"Jane, kita memiliki sebuah kasus yang ternyata tidak hanya besar, tapi juga rumit. Perusahaan ArtCorp, dipimpin oleh Arya Arta, diduga terlibat dalam jaringan kegiatan ilegal bersama dengan Luminex Interprises, tempatmu berada sekarang. Kau harus mencari bukti."

Kepala Operasi, memberikan berita terkait misinya yang belum selesai. Hal ini membuat Jane mengerutkan keningnya, sebab ia belum menemukan tanda-tanda bahwa perusahaan tempatnya bekerja ini memiliki kerjasama dengan ArtCorp.

Tapi sebagai seorang "Agen" yang dipercaya, Jane mengangguk paham atas tugas yang datang meskipun misi sebelumnya belum juga diselesaikan karena kasusnya saling berkaitan.

"Saya akan segera mencari informasi-informasi terkait, Mr."

Kepala Operasi, memberikan berkas perusahaan ArtCorp dengan dibungkus plastik hitam, seperti membungkus makanan dari pinggir jalan yang padat penduduk.

Sekarang, Jane mempersiapkan diri dengan teliti. Ia akan mempelajari profil Arya Arta dan perusahaannya, yang diduga ada hubungannya dengan perusahaan Luminex Interprises.

Setahu Jane, Arya Arta adalah sosok pengusaha yang karismatik dan dekat dengan banyak pejabat pemerintahan yang memiliki perusahaan besar dengan anak cabang yang berada di seluruh bagian negara ini. ArtCorp juga perusahaan yang bersinar dari luar negeri, dan inilah yang menjadi teka-teki.

"Luminex Interprises adalah saingan ArtCorp di dunia bisnis, tapi kenapa diduga ada kerjasama yang tidak biasa?" gumam Jane.

Dengan memakai identitas palsu sebagai penyamarannya, Jane yang sudah bekerja di perusahaan Luminex Interprises memiliki tugas tambahan yang cukup besar karena saling terkait dengan misi yang diembannya saat ini. Yaitu mencari tahu informasi tentang ArtCorp yang ikut menjadi sasaran misinya.

Terpopuler

Comments

anggita

anggita

Jane.... 🦅👊👍💥

2023-12-30

0

💞Amie🍂🍃

💞Amie🍂🍃

iklan udah nemplok Kaka, mantap

2023-12-10

0

Aerik_chan

Aerik_chan

good job jane, /Rose/dan satu iklan buatmu /Plusone/

2023-12-01

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Bully-an
2 Bab 2: Identitas Rahasia "Mata Elang"
3 Bab 3: Membalas Pembully
4 Bab 4: Misi Rahasia "Mata Elang"
5 Bab 5: Ketegangan Meningkat
6 Bab 6: Jane dan Intrik Kantor
7 Bab 7: Ancaman Terungkap
8 Bab 8: Si Mata Elang
9 Bab 9: Pengkhianatan
10 Bab 10: Jejak Tersembunyi
11 Bab 11: Permainan Intrik
12 Bab 12: Pertentangan di Tempat Kerja
13 Bab 13: Pengkhianatan Terungkap
14 Bab 14: Ancaman Terbuka
15 Bab 15: Pertarungan Mental dan Fisik
16 Bab 16: Kebenaran Terbongkar
17 Bab 17: Konfrontasi dengan Kebenaran
18 Bab 18: Pengkhianatan Kedua
19 Bab 19: Keterlibatan Syah Hardinata
20 Bab 20: Resolusi
21 Bab 21: Menjadi Target
22 Bab 22: Rahasia Pecah
23 Bab 23: Kembali beraksi
24 Bab 24: Tertipu
25 Bab 25: Melepaskan diri
26 Bab 26: Menikah
27 Bab 27: Membersihkan Nama Baik
28 Bab 28: Labirin
29 Bab 29: Tekad
30 Bab 30: Resiko
31 Bab 31: Segala Tantangan yang ada
32 Bab 32: Kecelakaan
33 Bab 33: Pesan Rahasia
34 Bab 34: Terluka
35 Bab 35: Jebakan?
36 Bab 36. Tak Terduga
37 Bab 37: Kejutan Luar Biasa
38 Bab 38: Objek Ekploitasi
39 Bab 39: Diserang
40 Bab 40: Gagal
41 Bab 41: Rasa ini
42 Bab 42: Jejak yang hilang
43 Bab 43: Bukan akhir dari segalanya
44 Bab 44: Tertembak
45 Bab 45: Tertangkap Basah
46 Bab 46: Sudah Biasa
47 Bab 47: Kita menikah saja
48 Bab 48: Menikahlah Denganku
49 Bab 49: Akhirnya Menikah
50 Bab 50: Masalah terselesaikan
51 Bab 51: Beraksi lagi
52 Bab 51: Usaha Keras
53 Bab 53: Keberhasilan dan Keraguan
54 Bab 54: Kecelakaan
55 Bab 55: Tanpa Dirinya
56 Bab 56: Terkuak
57 Bab 57: Sebuah Keputusan
58 Bab 58: Bukan Akhir
59 Bab 59: Kekhawatiran
60 Bab 60: Masalah yang sama
61 Bab 61: Dilema
62 Bab 62: Tragis
63 Bab 63: Menuntut Balas
64 Bab 64: Bukan Orang Biasa
65 Bab 65: Keputusan
66 Promo novel
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Bab 1: Bully-an
2
Bab 2: Identitas Rahasia "Mata Elang"
3
Bab 3: Membalas Pembully
4
Bab 4: Misi Rahasia "Mata Elang"
5
Bab 5: Ketegangan Meningkat
6
Bab 6: Jane dan Intrik Kantor
7
Bab 7: Ancaman Terungkap
8
Bab 8: Si Mata Elang
9
Bab 9: Pengkhianatan
10
Bab 10: Jejak Tersembunyi
11
Bab 11: Permainan Intrik
12
Bab 12: Pertentangan di Tempat Kerja
13
Bab 13: Pengkhianatan Terungkap
14
Bab 14: Ancaman Terbuka
15
Bab 15: Pertarungan Mental dan Fisik
16
Bab 16: Kebenaran Terbongkar
17
Bab 17: Konfrontasi dengan Kebenaran
18
Bab 18: Pengkhianatan Kedua
19
Bab 19: Keterlibatan Syah Hardinata
20
Bab 20: Resolusi
21
Bab 21: Menjadi Target
22
Bab 22: Rahasia Pecah
23
Bab 23: Kembali beraksi
24
Bab 24: Tertipu
25
Bab 25: Melepaskan diri
26
Bab 26: Menikah
27
Bab 27: Membersihkan Nama Baik
28
Bab 28: Labirin
29
Bab 29: Tekad
30
Bab 30: Resiko
31
Bab 31: Segala Tantangan yang ada
32
Bab 32: Kecelakaan
33
Bab 33: Pesan Rahasia
34
Bab 34: Terluka
35
Bab 35: Jebakan?
36
Bab 36. Tak Terduga
37
Bab 37: Kejutan Luar Biasa
38
Bab 38: Objek Ekploitasi
39
Bab 39: Diserang
40
Bab 40: Gagal
41
Bab 41: Rasa ini
42
Bab 42: Jejak yang hilang
43
Bab 43: Bukan akhir dari segalanya
44
Bab 44: Tertembak
45
Bab 45: Tertangkap Basah
46
Bab 46: Sudah Biasa
47
Bab 47: Kita menikah saja
48
Bab 48: Menikahlah Denganku
49
Bab 49: Akhirnya Menikah
50
Bab 50: Masalah terselesaikan
51
Bab 51: Beraksi lagi
52
Bab 51: Usaha Keras
53
Bab 53: Keberhasilan dan Keraguan
54
Bab 54: Kecelakaan
55
Bab 55: Tanpa Dirinya
56
Bab 56: Terkuak
57
Bab 57: Sebuah Keputusan
58
Bab 58: Bukan Akhir
59
Bab 59: Kekhawatiran
60
Bab 60: Masalah yang sama
61
Bab 61: Dilema
62
Bab 62: Tragis
63
Bab 63: Menuntut Balas
64
Bab 64: Bukan Orang Biasa
65
Bab 65: Keputusan
66
Promo novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!