Identitas Tersembunyi (Mata Elang)
"Hahaha … dasar bodoh!"
Suara tawa bergema di udara ketika Jane berjalan melewati koridor kantor yang menjadi tempat kerja barunya selama hampir dua minggu terakhir ini.
"Hai, itu Jane? Karwayan baru itu bukan sih?" tanya Ella dengan maksud merendahkan, lalu menarik tangannya Jane dengan kasar kemudian di bawa ke kamar mandi.
"Eh, apa ini?" seru Jane terkejut.
"Tidak usah banyak cincong!" bentak Ella.
Ternyata, di dalam kamar mandi ini susah ada Lisna dan Rico. Mereka berdua sudah menunggu, tersenyum licik melihat ke arah Jane yang dipaksa Ella dengan diseret.
"Heh! Kau pikir kau itu pintar, ha? Yang bisa bekerja di kantor ini itu bukan orang biasa, sebab semua karyawan di sini juga bukan karyawan sembarangan. Semua calon karyawan baru harus takluk dengan kami, tidak ada alasan terkecuali. Dan kau juga akan bisa menghindar dari kejaran kami, tau!"
Ella bicara panjang lebar, memberikan penjelasan pada Jane yang memang belum sempat dia bully sejak menjadi karyawan baru. Tapi bukan Ella namanya, jika ia tidak mendapatkan informasi tentang semua karyawan baru yang akan ia "ekskusi" bersama dua sahabatnya itu.
"A-pa maksudnya?" tanya Jane dengan gugup.
"Hahaha … ini menyenangkan, ya gak?" Ella beralih pada dua temannya, Lisna dan Rico.
Bruukk!
"Ahhh …"
Blebeppp blebeppp …
"Hahaha … rasakan!" seru Ella merasa puas.
Dengan kasar, Ella dibantu dua sahabatnya tadi mendorong Jane ke dalam bak kamar mandi. Suara mereka yang tertawa dan berhasil mempermainkan Jane, terdengar di seluruh ruangan kamar mandi.
Kepala Jane ditenggelamkan ke dalam air dingin beberapa kali, hingga rambutnya yang tadinya terlihat rapi kini menjadi berantakan karena perbuatannya Ella dan kedua temannya itu.
Dan pakaian kerja Jane, tentu saja ikut basah.
"Ini hanya awalan untuk memberimu peringatan, bahwa di sini kamu bukanlah siapa-siapa. Jadi, tidak perlu belagu apalagi dengan tanpamu yang biasa aja!" ujar Lisna dengan tersenyum mengejek Jane yang kedinginan.
"Apakah sekarang kau jadi tahu, kalau kau sebenarnya bodoh dan tidak berguna? Apalagi ... dengan rambut panjang jelek ini!" ejek Rico dengan tampangnya yang menjijikkan.
Semua perbuatan mereka ini tentu saja melukai hati dan perasaan Jane, tapi ia tidak ingin terpancing emosi. Meskipun ia pura-pura menangis seperti yang seharusnya dilakukan oleh orang yang lemah, tapi pada kenyataannya Ella dan teman-temannya tidak peduli dengan penderitaan yang diperlihatkan olehnya.
Tapi yang tidak disadari oleh ketiga orang yang sedang membully Jane adalah, tatapan mata Jane yang tidak seperti orang ketakutan pada umumnya.
'Dasar para pecundang yang beraninya main keroyokan,' batin Jane memberikan penilaian.
Untungnya, waktu masuk kantor segera dimulai setelah jam istirahat. Hal ini membebaskan Jane dari penyiksaan Ella dan kedua temannya itu.
Bully-an ini sebenarnya tidak mempengaruhi apapun untuk Jane sendiri, tapi ia hanya ingin bermain peran agar orang-orang di sekitarnya percaya.
Apa yang terjadi padanya ini hanyalah satu ujian kecil dari penyamaran yang ia lakukan, untuk melaksanakan tugas dari agen yang memberikannya misi ini.
"Hem, hanya seperti ini."
Jane bergumam sendiri saat mencoba untuk merapikan rambut dan pakaiannya yang basah. Ia tidak ingin terlihat sangat kacau saat kembali bekerja sebagai karyawan di perusahaan Luminex Enterprises ini.
Setelah dirasa cukup, Jane melangkah keluar dari kamar mandi. Ia tetap terlihat segar seperti biasanya sehingga tidak ada tanda-tanda bekas siksaan yang dilakukan oleh Ella dan kedua temannya tadi.
Tapi sebelum ia memasuki ruangan tempatnya bekerja, Ella dan kedua temannya sudah menghadangnya di depan pintu.
"Ingat, Jane! Kau, harus tunduk pada kami!" bisik Lisna, melirik ke arah Ella dan Rico.
"Harus!" sahut Rico dengan senyum sinisnya.
Ella hanya mengangguk saja tanpa mengeluarkan sepatah kata pun, sebab kedua temannya sudah mewakili dirinya.
"Eh, tapi itu hanya sekedar permainan fisik yang tidak seberapa." Jane balas berbisik, sehingga membuat ketiga orang di depannya saling lirik satu sama lain.
"What do you mean? Aren't you afraid of us?" Ella mengajukan pertanyaan.
Ella berpikir bahwa Jane tidak takut menghadapi dirinya, juga semua bullyan yang sudah dilakukannya.
"Ah, udah El! Dia hanya kebanyakan minum air WC, hahaha ..." Rico menenangkan Ella.
"Udah yuk, balik!" ajak Lisna, takut jika ketahuan atasan sedang mengeroyok Jane.
Ella akhirnya menurut dan tidak lagi bertanya pada Jane. Tapi sebelum pergi, ia Jane yang masih berdiri dengan tenang di depan pintu ruangannya.
Sementara Lisna dan Rico berjalan di sisi kanan kiri Ella, seperti sedang mengawal seorang Tuan Putri saja. Hal ini membuat Jane tersenyum tipis, karena merasa lucu dengan sikap rekan kerjanya tersebut.
"Hahhh ... ada saja yang seperti ini," gumam Jane menggeleng-gelengkan kepalanya beberapa kali.
Tiba-tiba, ada satu teman kerja yang mendekat sebelum jin duduk di tempat duduknya. Orang itu sedari tadi memperhatikan interaksi antara Jane dan Ella, tapi memang tidak berani ikut campur.
"Jane, kau tak apa-apa?" tanya rekan kerjanya Jane tersebut.
"Tidak, aku tidak apa-apa. Memang ada apa?" Jane balik bertanya pura-pura tidak tahu.
"Em ... Itu tadi, si Ella ngapain?" tanya orang itu lagi.
Tapi Jane tidak ingin menyebarkan berita tentang situasi yang sedang ia hadapi dengan bullyan yang diterimanya, dan ini bukan karena ia takut dengan ancaman Ella dan kedua temannya tadi. Ia hanya ingin menciptakan suasana kerja yang tenang dan aman, tanpa harus saling menjatuhkan dan juga menciptakan situasi yang tidak nyaman.
Namun demikian, sepertinya jawaban Jane tidak memuaskan rekan kerjanya tadi. Atau bisa juga, kelakuan Ella ini memang seperti tradisi sehingga setiap ada karyawan baru dan didekati Ella, semua orang juga akan tahu apa yang sedang dihadapi oleh karyawan baru tersebut.
"Aku tidak apa-apa, tadi mbak Ella hanya ngajak kenalan kok," terang Jane, sambil tersenyum tipis.
"Oh, kamu hati-hati aja sama dia, ya Jane!" pesan rekan kerjanya tersebut.
"Ya, terima kasih perhatiannya."
Setelahnya, mereka kembali ke meja kerja masing-masing dan bekerja sesuai dengan apa yang memang harus mereka kerjakan.
Tapi Jane tidak sadar, jika ada seseorang yang yang tidak terjangkau dari tempatnya Jane berada.
"Itu bukannya Jane, Si Mata Elang? Ngapain dia di sini?" tanya orang tersebut, yang mengenali sosok Jane.
Tidak semua orang bisa mengenali Jane yang aslinya seperti apa, sebab saat ini dia memang sedang melakukan penyamaran untuk menyelesaikan misinya.
Tapi sepertinya orang yang mengenalinya ini adalah orang yang tahu banyak tentang dirinya, dengan pekerjaan aslinya sebagai seorang agen rahasia.
"Apa tujuannya di sini?" tanya orang itu lagi, dengan bergumam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
💞Amie🍂🍃
Hai kak, Aku mampir ya jika berkenan mampir juga kekaryaku my ex Sagara mari saling dukung 🙏🙏
2023-12-08
4
Aerik_chan
wahhh karya baru nih...baru bab pertama tapi seru abizzzzz.....1 iklan buat kakak
2023-11-25
0
Elisabeth Ratna Susanti
wah ada yang baru 😍 langsung like favorit and iklan
2023-11-24
3