Bab 18: Pengkhianatan Kedua

Jane menatap pria itu dengan tatapan tajam. "Permintaan apa itu?" ulangnya.

"Pertama-tama, saya ingin meminta maaf atas apa yang telah saya lakukan dan menjadi bagian dari rencana mereka. Saya tahu tidak akan bisa menghapus kesalahan saya, tetapi setidaknya saya ingin mencoba memperbaiki apa yang sudah rusak," jawab Kepala Operasi dengan nada yang rendah.

Jane masih mencerna informasi yang baru saja diungkapkan oleh Kepala Operasi. Dia tidak tahu harus percaya atau tidak, mengingat pengakuan terbaru dari pria itu.

Apalagi sejak mengetahui kebenaran tentang Kepala Operasi, yang hanya menjadikan dirinya sebagai umpan dan tumbal dari misi kasus tersebut.

"Jadi, apa yang kamu harapkan dari kami, Mr?" tanya Syah, mencoba memperoleh informasi lebih.

"Saya ingin membantu kalian mengumpulkan bukti dan membongkar seluruh konspirasi ini. Saya tahu tempat mereka mengadakan pertemuan rahasia dan saya bisa membantu kamu masuk ke sana," jelas Kepala Operasi dengan suara yang mantap.

Jane dan Syah terlihat saling pandang. Mereka tahu bahwa mereka harus berhati-hati, tetapi pada saat yang sama, mereka tidak bisa menolak tawaran bantuan dari seseorang yang tahu lebih banyak tentang rahasia perusahaan ini.

"Baiklah, kami menerima bantuan Anda, Mr. Tapi, ingat, jika Anda berusaha untuk mempermainkan kami lagi, Anda akan bertanggung jawab atas konsekuensi yang akan Anda hadapi nantinya," ujar Jane dengan suara tegas.

Kepala Operasi mengangguk dalam pengertian. "Saya mengerti dan siap menerima risikonya. Kamu, tenang saja Jane."

Merekapun bersepakat untuk bekerja sama. Kepala Operasi memberikan akses pada Jane dan Syah untuk masuk ke dalam gedung rahasia tersebut, dan membantu mereka dalam memperoleh bukti.

Dalam perjalanan untuk memasuki gedung, Jane dan Syah melihat beberapa rekan kerja mereka. Beberapa dari mereka terlihat gugup dan cemas, sementara yang lain terlihat tenang dan tenang.

Ada juga yang terlihat seperti mereka yang bersedia bekerja sama, dan ada juga yang terlihat seperti mereka yang akan mengkhianati mereka.

"Perlu aku ingatkan, kita tidak boleh membiarkan siapapun tahu tentang rencana kita," kata Jane sambil menatap Syah dan Kepala Operasi.

Mereka menyetujui, dan terus bergerak maju.

Sampai di dalam gedung, Jane merasa seperti ia sedang berada di tengah-tengah dunia yang berbeda. Gedung itu sangat besar dan terkesan "gelap" hingga dia dapat merasakan ketegangan di udara.

Mereka bergerak melalui lorong-lorong dan tangga, melewati ruangan yang terlihat seperti laboratorium rahasia dan ruangan yang terlihat seperti kamar kotak isolasi. Setiap kali mereka tiba di pintu, Jane dan Syah mengamati perlahan agar tidak terlihat mencurigakan.

Hingga akhirnya, mereka tiba di ruangan utama tempat pertemuan rahasia akan dilaksanakan. Ruangan itu gelap, hanya ada satu lampu meja kecil di tengah-tengah ruangan. Ada beberapa orang sedang duduk di sekitar meja, sementara yang lain berdiri di belakang mereka.

Jane mengamati mereka dengan hati-hati. Dia bisa merasakan detak jantungnya semakin cepat, karena dia tahu bahwa hal ini adalah bagian dari tugas yang sangat berbahaya.

Tiba-tiba, Kepala Operasi memegang bahunya dengan lembut. "Aku akan ada di sini untukmu, Jane." Bisiknya dengan suara tenang.

Jane menatap pria itu dan tersenyum. Dia tahu bahwa dia bisa mengandalkan bantuannya, dan itu memberinya semangat untuk terus maju.

Jane dan Syah menyelinap ke belakang para pengunjung, mencoba tidak terlihat oleh mereka yang berada di ruangan itu. Mereka memperhatikan setiap gerakan yang dilakukan oleh orang-orang di ruangan itu, mencari tahu apa yang mereka bahas dan rencana apa yang mereka buat.

Tut Tut Tut!

"Ada penyusup!"

Suara peringatan terdengar dan itu membuat situasi yang tidak terduga, sebab Jane dan Syah tersadar bahwa mereka telah terlihat. Beberapa dari mereka mulai bergerak menuju tempat Jane dan Syah berada.

Jane dan Syah mencoba melawan, tetapi jumlah mereka terlalu banyak. Mereka bertarung dengan sisa tenaga yang mereka miliki, tetapi pada akhirnya, mereka kalah.

Mereka berdua ditemukan tergeletak di lantai, dengan banyak luka dan lecet di tubuh. Kepala Operasi, yang sudah menunggu di sudut gedung, terkejut melihat kondisi mereka.

"Sudah kubilang untuk lebih berhati-hati," ujarnya.

"Sudah ada beberapa rekan kerja Jane, yang berubah menjadi musuh," ujar Syah dengan suara tertahan.

Jane menatap ke langit-langit ruangan, merasa frustasi karena mereka gagal dalam misi mereka. Namun, dia tidak menyerah.

Dan tadi, ia melihat Ella, Lisna dan Rico juga ada di dalam kotak khusus. Entah apa yang terjadi pada mereka.

"Mereka mungkin menang hari ini, tetapi perang belum berakhir," kata Jane dengan suara tegas.

"T-api, itu tadi ..."

"Jane, ayok!"

Mereka berdua bangkit dan berjalan perlahan menuju pintu keluar. Kepala Operasi mengikuti mereka dengan perasaan yang mencoba untuk membantu mengatasi dampak dari kekalahan mereka.

Mereka keluar dari ruangan, dan menemukan bantuan yang sedang menunggu mereka di luar. Mereka saling berpandangan, mempersiapkan diri untuk pertempuran selanjutnya yang akan menghadang langkah mereka.

Terpopuler

Comments

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

top 👍

2023-12-10

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Bully-an
2 Bab 2: Identitas Rahasia "Mata Elang"
3 Bab 3: Membalas Pembully
4 Bab 4: Misi Rahasia "Mata Elang"
5 Bab 5: Ketegangan Meningkat
6 Bab 6: Jane dan Intrik Kantor
7 Bab 7: Ancaman Terungkap
8 Bab 8: Si Mata Elang
9 Bab 9: Pengkhianatan
10 Bab 10: Jejak Tersembunyi
11 Bab 11: Permainan Intrik
12 Bab 12: Pertentangan di Tempat Kerja
13 Bab 13: Pengkhianatan Terungkap
14 Bab 14: Ancaman Terbuka
15 Bab 15: Pertarungan Mental dan Fisik
16 Bab 16: Kebenaran Terbongkar
17 Bab 17: Konfrontasi dengan Kebenaran
18 Bab 18: Pengkhianatan Kedua
19 Bab 19: Keterlibatan Syah Hardinata
20 Bab 20: Resolusi
21 Bab 21: Menjadi Target
22 Bab 22: Rahasia Pecah
23 Bab 23: Kembali beraksi
24 Bab 24: Tertipu
25 Bab 25: Melepaskan diri
26 Bab 26: Menikah
27 Bab 27: Membersihkan Nama Baik
28 Bab 28: Labirin
29 Bab 29: Tekad
30 Bab 30: Resiko
31 Bab 31: Segala Tantangan yang ada
32 Bab 32: Kecelakaan
33 Bab 33: Pesan Rahasia
34 Bab 34: Terluka
35 Bab 35: Jebakan?
36 Bab 36. Tak Terduga
37 Bab 37: Kejutan Luar Biasa
38 Bab 38: Objek Ekploitasi
39 Bab 39: Diserang
40 Bab 40: Gagal
41 Bab 41: Rasa ini
42 Bab 42: Jejak yang hilang
43 Bab 43: Bukan akhir dari segalanya
44 Bab 44: Tertembak
45 Bab 45: Tertangkap Basah
46 Bab 46: Sudah Biasa
47 Bab 47: Kita menikah saja
48 Bab 48: Menikahlah Denganku
49 Bab 49: Akhirnya Menikah
50 Bab 50: Masalah terselesaikan
51 Bab 51: Beraksi lagi
52 Bab 51: Usaha Keras
53 Bab 53: Keberhasilan dan Keraguan
54 Bab 54: Kecelakaan
55 Bab 55: Tanpa Dirinya
56 Bab 56: Terkuak
57 Bab 57: Sebuah Keputusan
58 Bab 58: Bukan Akhir
59 Bab 59: Kekhawatiran
60 Bab 60: Masalah yang sama
61 Bab 61: Dilema
62 Bab 62: Tragis
63 Bab 63: Menuntut Balas
64 Bab 64: Bukan Orang Biasa
65 Bab 65: Keputusan
66 Promo novel
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Bab 1: Bully-an
2
Bab 2: Identitas Rahasia "Mata Elang"
3
Bab 3: Membalas Pembully
4
Bab 4: Misi Rahasia "Mata Elang"
5
Bab 5: Ketegangan Meningkat
6
Bab 6: Jane dan Intrik Kantor
7
Bab 7: Ancaman Terungkap
8
Bab 8: Si Mata Elang
9
Bab 9: Pengkhianatan
10
Bab 10: Jejak Tersembunyi
11
Bab 11: Permainan Intrik
12
Bab 12: Pertentangan di Tempat Kerja
13
Bab 13: Pengkhianatan Terungkap
14
Bab 14: Ancaman Terbuka
15
Bab 15: Pertarungan Mental dan Fisik
16
Bab 16: Kebenaran Terbongkar
17
Bab 17: Konfrontasi dengan Kebenaran
18
Bab 18: Pengkhianatan Kedua
19
Bab 19: Keterlibatan Syah Hardinata
20
Bab 20: Resolusi
21
Bab 21: Menjadi Target
22
Bab 22: Rahasia Pecah
23
Bab 23: Kembali beraksi
24
Bab 24: Tertipu
25
Bab 25: Melepaskan diri
26
Bab 26: Menikah
27
Bab 27: Membersihkan Nama Baik
28
Bab 28: Labirin
29
Bab 29: Tekad
30
Bab 30: Resiko
31
Bab 31: Segala Tantangan yang ada
32
Bab 32: Kecelakaan
33
Bab 33: Pesan Rahasia
34
Bab 34: Terluka
35
Bab 35: Jebakan?
36
Bab 36. Tak Terduga
37
Bab 37: Kejutan Luar Biasa
38
Bab 38: Objek Ekploitasi
39
Bab 39: Diserang
40
Bab 40: Gagal
41
Bab 41: Rasa ini
42
Bab 42: Jejak yang hilang
43
Bab 43: Bukan akhir dari segalanya
44
Bab 44: Tertembak
45
Bab 45: Tertangkap Basah
46
Bab 46: Sudah Biasa
47
Bab 47: Kita menikah saja
48
Bab 48: Menikahlah Denganku
49
Bab 49: Akhirnya Menikah
50
Bab 50: Masalah terselesaikan
51
Bab 51: Beraksi lagi
52
Bab 51: Usaha Keras
53
Bab 53: Keberhasilan dan Keraguan
54
Bab 54: Kecelakaan
55
Bab 55: Tanpa Dirinya
56
Bab 56: Terkuak
57
Bab 57: Sebuah Keputusan
58
Bab 58: Bukan Akhir
59
Bab 59: Kekhawatiran
60
Bab 60: Masalah yang sama
61
Bab 61: Dilema
62
Bab 62: Tragis
63
Bab 63: Menuntut Balas
64
Bab 64: Bukan Orang Biasa
65
Bab 65: Keputusan
66
Promo novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!