Bab 17: Konfrontasi dengan Kebenaran

Jane memasuki gedung pencakar langit, tempat markas besar perusahaan Luminex Interprises berada. Dia merasakan detak jantungnya semakin bergemuruh saat dia melangkah ke arah pintu masuk. Dia berhenti sejenak untuk menata langkahnya dan memastikan bahwa dia siap menghadapi apapun yang menanti di dalam gedung.

Setelah sedikit memulihkan diri, Jane memasuki gedung dan berjalan melintasi lorong-lorong dan kantor, memperhatikan setiap sudut tempat tersebut dengan teliti di dalam pikirannya. Dia akhirnya sampai di ruang rapat utama, dan di sana dia menemukan pemilik perusahaan tengah duduk di salah satu kursi, terlihat gelisah dan cemas.

"Jane. Kamu tidak berhak untuk berada di sini," ujar pemilik perusahaan dengan tegas, yang ternyata adalah Kepala Operasi.

"Tapi saya punya alasan untuk datang ke sini, dan saya yakin, Mr juga sudah tahu alasannya," jawab Jane.

"Percuma saja, tidak akan menyelesaikan masalah apa pun," balas Kepala Operasi.

"Tidak seperti Anda, saya tidak akan berhenti sampai saya mengungkap kebenaran." ujar Jane dengan suara yang terdengar penuh tekad.

"Hehehe ... kebenaran? Kamu pikir kamu mampu menghadapi kebenaran? Kamu pikir kamu akan kuat menyaksikan kebenaran?" Kepala Operasi justru terkekeh menanggapi.

"Dia tidak hanya akan bertahan dalam menghadapi kebenaran, dia akan memenangkannya," pungkas Syah yang muncul dari pintu.

Kepala Operasi memutar bola matanya, jengah mendengar keyakinan dua orang yang saat ini berada di depannya.

"Kamu bisa terus bermimpi Syah, tapi kenyataannya adalah kamu tidak mampu memenangkan pertempuran ini. Kamu masih terlalu lemah untuk menghadapinya." Kepala Operasi, justru memojokkan posisi Syah.

"Ah, aku yakin dia cukup kuat untuk menghadapimu, ketua perusahaan," tiba-tiba suara lain bergema dari balik pintu masuk.

Jane dan Syah terkejut ketika mereka melihat seseorang yang tidak diharapkan hadir. Dia adalah seseorang yang bisa mengguncang kedua perusahaan besar yang sebelumnya terlibat dalam kasus tersebut.

"Manny!" Teriak Jane dengan bahagia.

"Saya masuk terlebih dahulu ke dalam sistem Luminex Interprises, dan saya menemukan bukti kuat tentang konspirasi yang mereka lakukan," jelas Manny sambil menunjukkan sebuah file besar.

"Saya masih memiliki satu hal yang diperlukan bagi kita, dan saya yakin dalam waktu singkat ini, kita akan menemukannya," tambahnya dengan senyum lebar.

Kepala Operasi, yang tidak ikut terseret dalam pengadilan beberapa waktu lalu mencoba tampil tenang, dengan senyumannya.

"Ini hanya tuduhan saja, dan saya percaya tidak akan ada bukti yang menunjukkan bahwa saya telah melakukan kejahatan."

"Lalu kenapa kamu cemas, Kepala Operasi?" tanya Jane sambil menunjuk ketakutan di wajah Kepala Operasi.

Kepala Operasi itu melepaskan napas berat. Dia lalu mengambil kursi di hadapan mereka dengan mulut gemetar dan tersenyum gugup.

"Aku akan mengakui segalanya," ucapnya sambil melempar file ke bawah meja rapat.

Jane dan Syah berdiri bingung.

"Tunggu, apa maksudmu mengakui segalanya?" tanya Jane dengan penasaran.

Pria itu mengangkat kepala dan tersenyum, "Aku akan memberitahumu suatu rahasia yang bahkan kalian tidak tahu."

"Rahasia apa itu?" Tanya Syah.

"Aku bukanlah pemilik sebenarnya dari Luminex Interprises," ungkap Kepala Operasi sambil tersenyum.

"Jadi, siapa yang sebenarnya memilikinya?" tanya Jane dengan ekspresi yang meningkatkan ketertarikan.

Kepala Operasi tersenyum lagi, menggeleng pelan sebelum akhirnya memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh Jane.

"Aku adalah joki dalam perusahaan besar ini. Aku bekerja sebagai eksekutif finansial dan sudah bekerja selama perusahaan berdiri."

Mereka yang hadir di dalam ruangan terdiam, membisu. Mereka tidak tahu bagaimana harus merespons pengakuan itu.

Jadi, Kepala Operasi juga hanya tameng untuk semua kejahatan yang dilakukan kelompok pemilik dua perusahaan besar yang bahkan terkenal ke manca negara.

"Aku tahu semuanya Jane. Aku tahu apa yang kamu lakukan setiap hari, aku tahu apa yang kamu lakukan untuk membantu orang-orang yang terkena dampak dari kejahatan perusahaan."

Mendengar hal itu, Jane dan Syah menatap Kepala Operasi tak percaya. Apalagi Jane, sudah tidak memiliki kepercayaan pada siapapun sejak tahun jika Kepala Operasi ada hubungannya dengan misinya ini.

Padahal Kepala Operasi juga yang memberinya tugas untuk menyelesaikan tugas yang cukup berat, dengan banyaknya tantangan dari orang-orang besar yang tidak mudah tersentuh tangan-tangan biasa.

"Jadi, Mr selalu memantau segala gerakanku?" ujar Jane, merasa terusik oleh pernyataan Kepala Operasi.

"Saya mengontrol seluruh jaringan internet di perusahaan. Tentu saja, aku tahu segalanya. Tapi, saya tidak akan memberitahu orang lain tentang hal ini, karena aku ingin menjaga saja rahasianya." Pria itu tersenyum dingin.

"Lalu apa yang akan Anda lakukan sekarang?" tanya Jane.

"Sebagai gantinya, aku memiliki sebuah permintaan," ujar Pria itu sambil tersenyum.

"Permintaan apa itu?" Tanya Syah cepat.

Terpopuler

Comments

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

suka 😍

2023-12-10

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Bully-an
2 Bab 2: Identitas Rahasia "Mata Elang"
3 Bab 3: Membalas Pembully
4 Bab 4: Misi Rahasia "Mata Elang"
5 Bab 5: Ketegangan Meningkat
6 Bab 6: Jane dan Intrik Kantor
7 Bab 7: Ancaman Terungkap
8 Bab 8: Si Mata Elang
9 Bab 9: Pengkhianatan
10 Bab 10: Jejak Tersembunyi
11 Bab 11: Permainan Intrik
12 Bab 12: Pertentangan di Tempat Kerja
13 Bab 13: Pengkhianatan Terungkap
14 Bab 14: Ancaman Terbuka
15 Bab 15: Pertarungan Mental dan Fisik
16 Bab 16: Kebenaran Terbongkar
17 Bab 17: Konfrontasi dengan Kebenaran
18 Bab 18: Pengkhianatan Kedua
19 Bab 19: Keterlibatan Syah Hardinata
20 Bab 20: Resolusi
21 Bab 21: Menjadi Target
22 Bab 22: Rahasia Pecah
23 Bab 23: Kembali beraksi
24 Bab 24: Tertipu
25 Bab 25: Melepaskan diri
26 Bab 26: Menikah
27 Bab 27: Membersihkan Nama Baik
28 Bab 28: Labirin
29 Bab 29: Tekad
30 Bab 30: Resiko
31 Bab 31: Segala Tantangan yang ada
32 Bab 32: Kecelakaan
33 Bab 33: Pesan Rahasia
34 Bab 34: Terluka
35 Bab 35: Jebakan?
36 Bab 36. Tak Terduga
37 Bab 37: Kejutan Luar Biasa
38 Bab 38: Objek Ekploitasi
39 Bab 39: Diserang
40 Bab 40: Gagal
41 Bab 41: Rasa ini
42 Bab 42: Jejak yang hilang
43 Bab 43: Bukan akhir dari segalanya
44 Bab 44: Tertembak
45 Bab 45: Tertangkap Basah
46 Bab 46: Sudah Biasa
47 Bab 47: Kita menikah saja
48 Bab 48: Menikahlah Denganku
49 Bab 49: Akhirnya Menikah
50 Bab 50: Masalah terselesaikan
51 Bab 51: Beraksi lagi
52 Bab 51: Usaha Keras
53 Bab 53: Keberhasilan dan Keraguan
54 Bab 54: Kecelakaan
55 Bab 55: Tanpa Dirinya
56 Bab 56: Terkuak
57 Bab 57: Sebuah Keputusan
58 Bab 58: Bukan Akhir
59 Bab 59: Kekhawatiran
60 Bab 60: Masalah yang sama
61 Bab 61: Dilema
62 Bab 62: Tragis
63 Bab 63: Menuntut Balas
64 Bab 64: Bukan Orang Biasa
65 Bab 65: Keputusan
66 Promo novel
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Bab 1: Bully-an
2
Bab 2: Identitas Rahasia "Mata Elang"
3
Bab 3: Membalas Pembully
4
Bab 4: Misi Rahasia "Mata Elang"
5
Bab 5: Ketegangan Meningkat
6
Bab 6: Jane dan Intrik Kantor
7
Bab 7: Ancaman Terungkap
8
Bab 8: Si Mata Elang
9
Bab 9: Pengkhianatan
10
Bab 10: Jejak Tersembunyi
11
Bab 11: Permainan Intrik
12
Bab 12: Pertentangan di Tempat Kerja
13
Bab 13: Pengkhianatan Terungkap
14
Bab 14: Ancaman Terbuka
15
Bab 15: Pertarungan Mental dan Fisik
16
Bab 16: Kebenaran Terbongkar
17
Bab 17: Konfrontasi dengan Kebenaran
18
Bab 18: Pengkhianatan Kedua
19
Bab 19: Keterlibatan Syah Hardinata
20
Bab 20: Resolusi
21
Bab 21: Menjadi Target
22
Bab 22: Rahasia Pecah
23
Bab 23: Kembali beraksi
24
Bab 24: Tertipu
25
Bab 25: Melepaskan diri
26
Bab 26: Menikah
27
Bab 27: Membersihkan Nama Baik
28
Bab 28: Labirin
29
Bab 29: Tekad
30
Bab 30: Resiko
31
Bab 31: Segala Tantangan yang ada
32
Bab 32: Kecelakaan
33
Bab 33: Pesan Rahasia
34
Bab 34: Terluka
35
Bab 35: Jebakan?
36
Bab 36. Tak Terduga
37
Bab 37: Kejutan Luar Biasa
38
Bab 38: Objek Ekploitasi
39
Bab 39: Diserang
40
Bab 40: Gagal
41
Bab 41: Rasa ini
42
Bab 42: Jejak yang hilang
43
Bab 43: Bukan akhir dari segalanya
44
Bab 44: Tertembak
45
Bab 45: Tertangkap Basah
46
Bab 46: Sudah Biasa
47
Bab 47: Kita menikah saja
48
Bab 48: Menikahlah Denganku
49
Bab 49: Akhirnya Menikah
50
Bab 50: Masalah terselesaikan
51
Bab 51: Beraksi lagi
52
Bab 51: Usaha Keras
53
Bab 53: Keberhasilan dan Keraguan
54
Bab 54: Kecelakaan
55
Bab 55: Tanpa Dirinya
56
Bab 56: Terkuak
57
Bab 57: Sebuah Keputusan
58
Bab 58: Bukan Akhir
59
Bab 59: Kekhawatiran
60
Bab 60: Masalah yang sama
61
Bab 61: Dilema
62
Bab 62: Tragis
63
Bab 63: Menuntut Balas
64
Bab 64: Bukan Orang Biasa
65
Bab 65: Keputusan
66
Promo novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!