Bab 8: Si Mata Elang

Jam pulang kantor.

"Jane, kau terlihat sangat tegang akhir-akhir ini. Ada sesuatu yang ingin kau ceritakan?"

Jane terkejut dengan pertanyaan Lisna yang tiba-tiba ada di depan meja kerjanya. Sikap Lisna ini membuatnya curiga, sehingga Jane harus lebih berhati-hati.

"Emh, tidak. Tidak ada. Aku hanya sedang sibuk dengan pekerjaan," jawab Jane berusaha bersikap tenang.

"Aku harap begitu. Ingat! Aku akan terus memperhatikanmu!" Lisna, pergi setelah memberikan ancaman yang terkesan perhatian.

"Huhfff ... Aku tidak boleh gegabah," gumam Jane peringatkan dirinya sendiri.

Dengan cepat, Jane membereskan sisa pekerjaannya agar bisa pulang bersama-sama dengan yang lain tanpa harus lembur.

"Jane, duluan ya!" pamit rekan kerja yang ada di meja sebelah.

"Oh, ya. Aku kurang dikit lagi ini," terang Jane yang baru saja mematikan layar komputer.

Setelahnya, Jane memasukkan laptopnya juga beberapa catatan kecil ke dalam tas kerja. Lalu beranjak dari tempat duduk

Suasana kantor sudah lumayan sepi, sebab sekarang ini sudah lewat setengah jam dari jam kerja kantor meskipun masih ada beberapa karyawan yang terlihat sibuk dengan pekerjaannya. Atau bisa juga mereka mengambil waktu lembur.

Tapi Jane tidak langsung pulang. Dia justru menuju kamar mandi, dengan memperhatikan sekitar terlebih dahulu.

'Sepertinya, aman. Aku harus segera bergerak cepat agar tidak terlalu lama berada di perusahaan ini,' kata hati Jane.

Setibanya di kamar mandi, Jen masuk ke salah satu toilet dan berdiam diri di sana menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan. Tadi, ia berjalan dengan sangat hati-hati, menghindari beberapa kamera CCTV yang memperlihatkan keberadaan dirinya jika belum pulang.

Dengan kecerdikannya, Jane memanipulasi langkahnya melewati jalan keluar yang memperlihatkan bahwa dirinya sudah pulang dan tidak berada di dalam kantor lagi.

"Ini harus segera diatasi. Aku hanya bisa bergerak dengan bebas pada malam hari," gumam Jane yang duduk di kloset sambil membuka laptopnya.

Setelah bekerja di Luminex Interprises selama hampir dua bulan, Jane sudah mendapatkan peta gedung lengkap dengan tata letak ruang beserta fungsi ruangan-ruangan yang ada.

Dengan pengalamannya sebagai "Mata Elang", Jane juga sudah mendapatkan akses untuk masuk pintu-pintu ruangan yang memiliki kode rahasia.

Malam ini, Jane ingin memasuki ruangan yang berada di lantai sebelas. Di lantai tersebut, ada ruangan perpustakaan khusus yang hanya bisa dimasuki pemilik Luminex Interprises yang masih misteri.

"Harusnya Kepala Operasi memberikan bocoran, siapa nama Hutama Indra dan apa hubungannya dengan Arya Arta."

Dari profil keduanya, Jane tidak menemukan informasi apapun yang memberikan penjelasan bahwa mereka memiliki hubungan kekeluargaan atau yang lain. Hanya ada keterangan umum yang biasa diketahui masyarakat luas sebagai seorang pengusaha besar.

Saat layar jam digital ditangan telah menunjuk pada angka dua puluh satu, Jane dengan berhati-hati melangkah keluar.

"Semoga malam ini aku beruntung," gumamnya berharap.

Jane berusaha berjalan dengan hati-hati menghindari sorotan kamera CCTV yang tentunya masih aktif meskipun malam hari. Dia juga tidak naik dengan menggunakan lift, tapi tangga darurat yang pastinya jarang dilalui security saat melakukan pengecekan.

Gerakan yang dilakukan Jane sangat ringan dan berhati-hati, hingga tidak menimbulkan suara. Dan dalam waktu kurang dari lima menit dia sudah sampai di lantai sebelas.

"Huhfff ..."

Jane membuang nafas lega, meskipun pekerjaannya belum selesai. Tapi setidaknya dia sudah berada di tempat yang tepat untuk menggali informasi yang dibutuhkan.

"13012004."

Dengan mengeja angka yang menjadi kode akses masuk ruangan rahasia, Jane hasil membuka pintu secara perlahan-lahan.

Tapi yang membuat Jane sangat terkejut adalah__

Plok plok plok!

"Tak kusangka, 'Mata Elang' secepat ini beraksi!"

Seorang Pria bertepuk tangan dalam posisi duduk di kursi, yang kemungkinan besar biasa digunakan untuk membaca. Pria itu menyambut kedatangan Jane, yang pastinya tidak pernah menyangka jika mendapatkan sambutan seperti ini.

"Kau?" tanya Jane dengan wajah tegang.

Terpopuler

Comments

Aerik_chan

Aerik_chan

Astaga Jane ketahuan....

2023-12-14

1

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

like 👍

2023-12-01

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Bully-an
2 Bab 2: Identitas Rahasia "Mata Elang"
3 Bab 3: Membalas Pembully
4 Bab 4: Misi Rahasia "Mata Elang"
5 Bab 5: Ketegangan Meningkat
6 Bab 6: Jane dan Intrik Kantor
7 Bab 7: Ancaman Terungkap
8 Bab 8: Si Mata Elang
9 Bab 9: Pengkhianatan
10 Bab 10: Jejak Tersembunyi
11 Bab 11: Permainan Intrik
12 Bab 12: Pertentangan di Tempat Kerja
13 Bab 13: Pengkhianatan Terungkap
14 Bab 14: Ancaman Terbuka
15 Bab 15: Pertarungan Mental dan Fisik
16 Bab 16: Kebenaran Terbongkar
17 Bab 17: Konfrontasi dengan Kebenaran
18 Bab 18: Pengkhianatan Kedua
19 Bab 19: Keterlibatan Syah Hardinata
20 Bab 20: Resolusi
21 Bab 21: Menjadi Target
22 Bab 22: Rahasia Pecah
23 Bab 23: Kembali beraksi
24 Bab 24: Tertipu
25 Bab 25: Melepaskan diri
26 Bab 26: Menikah
27 Bab 27: Membersihkan Nama Baik
28 Bab 28: Labirin
29 Bab 29: Tekad
30 Bab 30: Resiko
31 Bab 31: Segala Tantangan yang ada
32 Bab 32: Kecelakaan
33 Bab 33: Pesan Rahasia
34 Bab 34: Terluka
35 Bab 35: Jebakan?
36 Bab 36. Tak Terduga
37 Bab 37: Kejutan Luar Biasa
38 Bab 38: Objek Ekploitasi
39 Bab 39: Diserang
40 Bab 40: Gagal
41 Bab 41: Rasa ini
42 Bab 42: Jejak yang hilang
43 Bab 43: Bukan akhir dari segalanya
44 Bab 44: Tertembak
45 Bab 45: Tertangkap Basah
46 Bab 46: Sudah Biasa
47 Bab 47: Kita menikah saja
48 Bab 48: Menikahlah Denganku
49 Bab 49: Akhirnya Menikah
50 Bab 50: Masalah terselesaikan
51 Bab 51: Beraksi lagi
52 Bab 51: Usaha Keras
53 Bab 53: Keberhasilan dan Keraguan
54 Bab 54: Kecelakaan
55 Bab 55: Tanpa Dirinya
56 Bab 56: Terkuak
57 Bab 57: Sebuah Keputusan
58 Bab 58: Bukan Akhir
59 Bab 59: Kekhawatiran
60 Bab 60: Masalah yang sama
61 Bab 61: Dilema
62 Bab 62: Tragis
63 Bab 63: Menuntut Balas
64 Bab 64: Bukan Orang Biasa
65 Bab 65: Keputusan
66 Promo novel
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Bab 1: Bully-an
2
Bab 2: Identitas Rahasia "Mata Elang"
3
Bab 3: Membalas Pembully
4
Bab 4: Misi Rahasia "Mata Elang"
5
Bab 5: Ketegangan Meningkat
6
Bab 6: Jane dan Intrik Kantor
7
Bab 7: Ancaman Terungkap
8
Bab 8: Si Mata Elang
9
Bab 9: Pengkhianatan
10
Bab 10: Jejak Tersembunyi
11
Bab 11: Permainan Intrik
12
Bab 12: Pertentangan di Tempat Kerja
13
Bab 13: Pengkhianatan Terungkap
14
Bab 14: Ancaman Terbuka
15
Bab 15: Pertarungan Mental dan Fisik
16
Bab 16: Kebenaran Terbongkar
17
Bab 17: Konfrontasi dengan Kebenaran
18
Bab 18: Pengkhianatan Kedua
19
Bab 19: Keterlibatan Syah Hardinata
20
Bab 20: Resolusi
21
Bab 21: Menjadi Target
22
Bab 22: Rahasia Pecah
23
Bab 23: Kembali beraksi
24
Bab 24: Tertipu
25
Bab 25: Melepaskan diri
26
Bab 26: Menikah
27
Bab 27: Membersihkan Nama Baik
28
Bab 28: Labirin
29
Bab 29: Tekad
30
Bab 30: Resiko
31
Bab 31: Segala Tantangan yang ada
32
Bab 32: Kecelakaan
33
Bab 33: Pesan Rahasia
34
Bab 34: Terluka
35
Bab 35: Jebakan?
36
Bab 36. Tak Terduga
37
Bab 37: Kejutan Luar Biasa
38
Bab 38: Objek Ekploitasi
39
Bab 39: Diserang
40
Bab 40: Gagal
41
Bab 41: Rasa ini
42
Bab 42: Jejak yang hilang
43
Bab 43: Bukan akhir dari segalanya
44
Bab 44: Tertembak
45
Bab 45: Tertangkap Basah
46
Bab 46: Sudah Biasa
47
Bab 47: Kita menikah saja
48
Bab 48: Menikahlah Denganku
49
Bab 49: Akhirnya Menikah
50
Bab 50: Masalah terselesaikan
51
Bab 51: Beraksi lagi
52
Bab 51: Usaha Keras
53
Bab 53: Keberhasilan dan Keraguan
54
Bab 54: Kecelakaan
55
Bab 55: Tanpa Dirinya
56
Bab 56: Terkuak
57
Bab 57: Sebuah Keputusan
58
Bab 58: Bukan Akhir
59
Bab 59: Kekhawatiran
60
Bab 60: Masalah yang sama
61
Bab 61: Dilema
62
Bab 62: Tragis
63
Bab 63: Menuntut Balas
64
Bab 64: Bukan Orang Biasa
65
Bab 65: Keputusan
66
Promo novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!