Konspirasi

...Happy Reading...

......................

...[06. Konspirasi]...

...----------------...

Di saat dunia sedang kacau balau dan banyak negara yang hancur, di salah satu gedung di Amerika yakni gedung putih sedang di adakan rapat para petinggi negara.

Elgar Jonh selaku presiden, membuka rapat dan mengundang para pejabat tinggi di pemerintahan maupun militer.

"Saya tidak akan berbasa-basi dalam rapat ini, tujuan di adakannya pertemuan penting ini adalah untuk membahas startegi lanjutan mengenai penaklukan Laurasia." Ucap Elgar dengan penuh percaya diri dan wibawa.

"Seperti yang kita tau kondisi di sana semakin memburuk, karena tidak adanya vaksin Anti virus untuk wabah dan serangan dadakan dari pihak kita. Tapi kita tidak boleh lengah, di sana ada beberapa negara yang patut di waspadai. Jadi saya ingin bertanya pada komandan tertinggi militer, strategi macam apa yang sebaiknya kita gunakan.. "

Suasana di ruang rapat hening untuk sejenak, menteri pertahanan dan militer Ameurasia saat ini William Hottma sedang meninjau laporan dalam berkas yang di berikan oleh ajudan Elgar.

"Rumor bahwa Russein itu memang lawan yang sulit sepertinya terbukti, saya tidak percaya mereka sedang dalam rencana untuk mengembangkan anti virus sendiri tanpa bantuan institusi sains dan pusat penelitian Callumfonia. Itu pasti akan sulit sekali.." ujar William.

"Ya selagi mereka melakukan penelitian, korban yang tewas akibat infeksi terus berjatuhan." sahut Elgar.

"Jika di lihat dari total kerusakan dan korban jiwa, entah itu Laurasia atau Eurasia akan lumpuh untuk sementara. Di samping itu, kita juga masih belum tau sampai sejauh mana wabah ini bisa kita atasi. Akan lebih baik untuk sekarang kita memfokuskan diri pada penelitian tentang virusnya dan masalah di Antartika. "

"Betul, saya juga lebih menyarankan untuk memprioritaskan masalah Antartika, pihak militer sudah bersusah payah untuk melakukan rekayasa pada ledakan lab di Peris untuk mengalihkan penyelidikan dari sana, dan membuat pihak kita yang mengungkapkan kebenarannya tentang virus yang menyebar dari es di Antartika. " ucap profesor senior yang bekerja di pusat penelitian sains Callumfonia.

Sebuah kebenaran tentang dalang di balik bencana wabah ini tak lain adalah Ameurasia ledakan lab ilegal di Peris adalah settingan untuk menyamarkan kasus yang terjadi di Benua Antartika.

Ternyata selama ini dunia sudah di bodohi oleh mereka, benua es abadi di Antartika adalah tempat yang paling di hindari karena suhu ekstremnya.

Tapi hal itu adalah kesempatan bagi Ameurasia, tempat itu menjadi markas besar penelitian tentang senjata biologis yang di kembangkan Ameurasia.

Namun pada 7 September tahun lalu asteroid jatuh di sana yang mana membuat ledakan besar, dan hal itu membuat gas berbahaya di sana bocor.

Lalu ajakan kerja sama dari institusi sains dan pusat penelitian Callumfonia pun hanyalah akting semata, para profesor di sana di ancam dan di paksa untuk melakukan pengkhianatan dan menjadi kambing hitam.

Elgar melakukan rencananya dengan mulus, ia menginvasi Laurasia, dan Eurasia tanpa menjadi pelaku dari penyebaran wabah dan hanya di cap sebagai manusia keji yang ambisius. Hal itu bukan tanpa alasan, jika seluruh dunia mengetahui jika dirinya mengembangkan senjata biologis, bukan hanya masyarakat Laurasia dan Eurasia saja yang akan mengecamnya, tapi rakyat Ameurasia sendiri pun akan ikut membencinya.

Saat ini meskipun ia melakukan pembunuhan masal dengan rudal sekalipun, rakyat Ameurasia justru mendukungnya karena mengira jika Peris lah yang melakukan kesalahan awal penyebab virus menyebar.

...----------------...

1 bulan berlalu yang berarti sudah tepat 1 tahun sejak bencana di mulai.

Sebuah mobil jep hitam berhenti di sebuah tempat pengisian bahan bakar, seorang pemuda dengan rambut berwarna hitam dan putih keluar dan memasang selang pengisi.

"Syukurlah, kita menemukan mobil. Aku tidak sanggup untuk jika harus berjalan hingga Switzerland.." Ucap Helio dari dalam mobil.

Sudah satu minggu mereka melakukan perjalanan menggunakan mobil, setelah berhasil menumpuk perbekalan mereka kebingungan bagaimana membawa mereka semua. Dan kebetulan tak jauh dari mereka ada sebuah mobil jep yang terlihat bagus meski tanpa kunci.

Loyd membongkar dan mengotak-atik kabelnya, ia berniat untuk membajak mobil itu karena mereka tak memengang kuncinya.

Begitulah ceritanya, sekarang mereka lebih leluasa dalam perjalanan dan tak perlu khawatir saat malam karena mereka bisa tidur di mobil.

Sejauh ini mereka belum menemukan manusia satu pun, hanya beberapa hewan seperti anjing dan kucing yang berkeliaran memakan bangkai.

"Sebentar lagi akan musim dingin, kita harus punya setidaknya satu pakaian tebal dan juga selimut yang tebal. Sekarang saja suhunya sudah turun dingin." Ucap Loyd sambil menggosok tangannya begitu ia masuk kembali ke mobil.

"Hm, kalau begitu karena pasokan makanan sudah terkumpul lumayan banyak, sekarang kita juga akan merampok toko pakaian." Ucap Helio.

"Astaga, sekarang mana ada yang namanya merampok. Kita hanya mengambil apa yang kita butuhkan.."

Mobil kembali melaju, mereka berputar-putar mencari sebuah toko pakaian yang masih utuh. Namun saat sedang sibuk mencari, tak sengaja ke dua mata Helio menatap dua sosok yang meringkuk di samping tempat sampah. Bukan kucing atau pun anjing, tapi dua orang manusia yang saling memeluk karena kedinginan.

"Hei, hei berhenti !" Seru Helio sambil bergegas membuka pintu mobil.

"Hei kau mau kemana bodoh ?!" Teriak Loyd kebingungan.

Ke dua mata Loyd mengikuti ke mana arah yang di tuju oleh Helio, saat itulah pemuda itupun turun dan mobilnya dan berlari menyusul.

"Hei, bangunlah. Ayo, bangun.. " Ucap Helio sambil menepuk-nepuk pipi ke dua anak itu.

Di lihat dari wajahnya sepertinya masih remaja.

Salah satu dari anak itu perlahan membuka matanya, wajahnya pucat dan tubuhnya menggigil.

"Tuan, bisakah tolong kakak saya.." Ucap anak perempuan itu dengan lemah.

Helio terperanjat kaget saat tangan anak itu menyentuh tangannya, sangat dingin.

"Hei, ada apa ?" Tanya Loyd, "Mereka kedinginan.."

"Loy ayo bawa mereka ke mobil, kau bawa anak laki-laki itu aku akan membantu anak perempuan ini."

Dengan susah payah Loyd dan Helio membawa ke dua anak itu ke dalam mobil, meskipun cukup sempit karena mobil di penuhi oleh pasokan makanan tapi setidaknya lebih baik dari di luar mobil.

"Hei, kau tunggu di sini bersama mereka. Aku akan pergi mencari pakaian dan beberapa selimut. " Ucap Loyd dan bergegas pergi tanpa mendengar jawaban dari Helio.

Cukup lama hingga pemuda itu kembali dengan bawaan yang lumayan.

Lima lembar selimut tebal, kaos kaki, dan mantel.

"Syukurlah di depan sana ada supermarket, untuk sekarang sepertinya ini cukup.." Ucap Loyd sambil melihat kondisi ke dua anak itu.

Untuk beberapa waktu mereka kembali menetap cukup lama di satu tempat, merawat dua bocah yang sepertinya jatuh sakit itu.

Apakah rekan perjalanan mereka akan bertambah ?

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!