Kenakalan remaja

Di saat jamuan makan yang di hadiri keluarga Raja. mereka memperkenalkan satu persatu Anggita dan juga sepupu dari Raja. Bunga sangat senang saat ia memperkenalkan Raisya sebagai iparnya.

"Abang dan kakak ku. ini kakak ipar ku. Cantikan. Bang Raja pintar milih istri." Puji Bunga pada iparnya.Raisya hanya tersenyum menanggapi ucapan adik iparnya.

"Cantik sih. tapi udik." Jawab salah seorang gadis yang kira-kira seumuran Bunga.

"Hai... jadi apa berpakaian setengah telanjang begini yang namanya modern. Kak Raisya lulusan S2 Kairo. makanya dia berpakaian begini. ini namanya pakaian muslimah bagi orang yang beragama Islam." Bunga menimpali ucapkan sepupunya yang menghina istri kakaknya. Namun membuat Jeni sepupunya itu makin kesal.

"Tapi.." Jeni tidak terima dia di pojokan.

"Maaf ya dek.. kakak rasa kamu yang lebih cantik dan lebih muda lagi... maaf! jika kakak bikin kamu tidak nyaman." Sanggah Raisya lembut, agar tidak terjadi perdebatan panjang tentang dirinya.

Jeni terdiam. Dia tidak percaya.. dia sudah menghina terus terang. tapi malah minta maaf.

"Ada apa ini.?" Tanya Raja yang keluar dari ruangan kerjanya bersama papanya, setelah makan bersama tadi

"Nggak ada Mas. cuman perkenalan saja." Jawab Raisya tersenyum pada suaminya.

Semuanya diam. Jeni menunduk kepalanya saat Raja menatapnya. Bunga pun memperhatikan Raja dan Jeni yang terasa aneh.

"Kak. ke duduk di sana yuk. gerah di sini." Bujuk Bunga menarik tangan kakak iparnya. Raisya pun menuruti.

Raja yang memperhatikan gelagat aneh saat dia datang tadi. tidak yakin kalau tidak terjadi apa-apa.

"Oh ya tunggu Bunga.. Ada apa sih. Abang rasa ada yang di sembunyikan.?" Tanya Raja menyelidik.

"Nggak ada Mas... biasa anak muda. kan darah dan emosinya masih labil. jadi nggak apa-apa kok. yuk ke sana. nggak enak ribut di saat rame. Bujuk Raisya pada suaminya dengan penampilan dinginnya.

Raja pun akhirnya berjalan beriringan menuju ruang keluarga yang masih rame dengan keluarga mereka.

Jeni dan yang lainnya pun masuk kembali duduk berkumpul. karena masih ada orang tua mereka.

Pak Bas. dua bersaudara laki-laki. yang namanya Banyuwangi. di kenal dengan nama Bayu. anaknya Jeni dan Aldi.

Sedangkan Sovia hanya anak tunggal. jadi sepupu mereka berdua hanya Aldi dan Jeni. Tapi Bunga dan Jeni jarang akrab. malah.. Aldi yang lebih dekat Bunga ketimbang Raja.

"Bang... kita pulang yok. aku capek nih." Rengek Jeni pada Aldi.

"Tidur saja di sini. Biasanya kalau acara kumpul begini kan kamu tidur di sini. Oh ya Abang masih ada urusan dengan Om." Jawab Aldi pada adiknya.

"Malas.." Jawab Jeni jutek.

Aldi tidak menghiraukannya. hingga Jeni merengek pada mamanya yang masih asyik berbincang dengan viona.

Hingga Jeni keluar. ia pergi ke taman belakang. dia duduk di taman tersebut. Raisya yang melihat kepergian Jeni. Dia pun berkeinginan mendekati gadis remaja tersebut.

"Hai cantik. bolehkah kakak menemani.?" Tanya Raisya hati-hati.

Jeni menengok ke arah suara. ia melenguh dan membuang muka." Ngapain ke sini. semua orang tuh muji anda kan. Hanya saya saja yang tidak suka. pasti anda benci kan sama saya." Tuduh Jeni.

"HM...Kamu kenapa nggak suka sama saya... sementara kita kan belum kenal. apakah ada yang telah saya buat..hingga adek marah." Tanya Raisya penasaran.

"Kenapa semua orang memuji anda. apa sih kelebihan anda.?" Tanya Jeni dengan sombongnya.

"Ha..ha.. Kakak nggak punya kelebihan dek. adek tuh makin cantik kalau cerewet gini ya. gemesin." Goda Raisya mencubit pipi Jeni yang manyun.

Jeni menggosok pipinya yang di cubit Raisya. walau tidak sakit. Entah kenapa perlakuan Raisya malah membuat hatinya tersentuh.

"Sakit ya dek. maaf.. ini balas dek.." Ucap Raisya menyerahkan muka pada Jeni.

Jeni pun memegang pipi Raisya yang mulus. Namun ia rasakan lembut. ada hal yang membuatnya tertarik. tiba-tiba Jeni memeluk Raisya. dia menangis...

Raisya sempat kaget. Namun. Dia diam saja. Ternyata dia bisa menebak. Kalau gadis yang dalam pelukannya ini kurang kasih dan perhatian. Karena orang tua yang terlalu sibuk.

"Hai. ada apa ini.?" Tanya Raja yang dari tadi mencari istrinya. ternyata di taman belakang sedang berpelukan dengan adik sepupunya.

Jeni melepaskan diri." Nggak ada bang.. kita tadi hanya cerita ya kak." Jawab Jeni yang di anggukan Raisya. Ia tersenyum pada suaminya yang menatapnya curiga.

"Oh ya dek. besok-besok kita main bareng ya sama Bunga juga. mau ya." Ajak Raisya saat Raja menariknya masuk. Jeni memberikan jempolnya tanda setuju. Dia senang punya orang yang mengerti dirinya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!