Kekaguman

Raisya dan Ana asyik bercerita di kamar pengantin tersebut. Sedangkan Raja dan kedua sahabatnya asyik pula bercerita. Tak terasa hari sudah larut.

"Eh. pengantin baru tidak ada niat masuk nih ceritanya?" Goda Arya pada sahabatnya.

Raja hanya diam dengan mengedikan bahunya tidak jelas, ada rasa ragu di wajahnya.

"Kenapa lu ragu bro?" Tanya Aldi penasaran.

Raja diam saja, tatapan lurus ke atas melihat langit yang penuh bintang yang bertebaran. sangat indah sekali suasana malam itu.

"Entahlah. apakah langkah ku ini benar, aku tidak tahu kedepannya. Bagaimana dengan Raisya. Dia kan belum pernah bergabung dan hidup di lingkungan yang rame.!" Ucap Raja menunduk.

"Siapa bilang nona Ica tidak pernah hidup di tengah keramaian. dia itu lulusan Kairo." Jawab seseorang laki-laki yang baru bergabung bersama mereka.

Raja dan keduanya terpaku,sampai melotot dengan mulut terbuka.

"Lulusan Kairo?" Tanya Arya tak percaya.

"Iya. nona Ica itu orangnya pendiem,tapi jika untuk melakukan sesuatu punya rencana mantap. kami sangat mengaguminya dan segan, makanya pemuda di sini agak takut mendekatinya." Jawab laki-laki yang agak berumur dari mereka.

"Terus kenapa ia milih tinggal di sini Mas?"Tanya Aldi penasaran pada laki-laki tersebut.

"Oh ya kenalkan. saya saudara jauhnya Dudung. kami dari suka panggil dia nona. karena dia cantik kayak Noni Belanda. Ica bercita-cita ingin membuat pesantren di sini. telat di atas sana. Namun belum kesampaian. karena masih terkendala dengan jembatan. Yang rencana di bangun semi permanen dan sudah di gambar kan nya. oh ya saya sempat menyimpannya, nih." Ucap Dudung melihatkan handphone nya.

"Wah. gila.. ini mah keren sekali diseian nya." Arya sampai memukul lengan Raja dengan keras saking tak percaya.

"Iya Mas. Karena Ica kan suka bermain di sawah dan bebeknya. Jadi selain belajar di akademik. dia pengen anak didiknya juga bisa mandiri seperti memelihara bebek.Ini lihat bebek peliharaannya." Ucap Dudung melihatkan foto Raisya yang asyik dengan bebek.

Raja dan kedua temannya geleng-geleng kepala, menyaksikan kebahagiaan Raisya dengan peliharaannya.

"Boleh minta mas." Ucap Raja tidak puas melihat wajah istrinya yang bahagia. dan belum pernah ia lihat. walau sudah berdiri dekat. Dudung dengan semangat mengirim ke nomor yang baru di berikan Raja.

Arya dan Aldi tersenyum saja melihat Raja yang semangat

"Gimana menurut mu bro. apakah kamu tidak punya niat untuk mewujudkan keinginan istrimu.?" Tanya Arya yang di cuekin karena Raja hanya melihat foto yang di handphonenya.

"Akan aku pikirkan.!" Jawab Raja yang tidak kelas melihat nya.

Aldi juga kesal, ia pun merebutnya." Yang nyata tuh menunggu di dalam. jangan yang di handphone. sana masuk. dia pasti sudah menunggu." Perintah Aldi yang kesal.

Raja menatap sauda sekaligus sahabatnya. " Baiklah. aku tinggal dulu ya. aku juga banyak yang di tanyakan." Jawab Raja melangkah pasti dan mengambil handphone di tangan Aldi.

"Semangat berjuang bro. moga berhasil menjebolnya juga. Oh ya kami tunggu kabarnya.ha..ha.." Arya menggodanya.

Raja pun juga pamit pada kedua orang tua dan juga mertuanya. walau sudah langkah pasti. namun rasa gugup juga menghantui langkahnya.

Raja mengetuk pintu yang dia duga adalah kamar pengantin. karena dia sempat bertanya pada salah seorang yang lewat dengannya.

Raisya membuka pintu perlahan. Dia menunduk saat mengetahui suaminya yang berdiri di depannya.

"Assalamualaikum. bolehkah aku masuk.?" Tanya Raja santai. menghilangkan rasa gugupnya.

"Waalaikumsalam. silahkan mas." Jawab Raisya lambat. dia memberikan jalan agar suaminya masuk.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!