Kurang fokus

Raja juga memperlihatkan foto istrinya yang sedang berlarian bertiga dengan temannya. Kenapa kamu suka sekali ganggu binantang begitu.?" Tanya Raja heran.

Raisya tersenyum." Yah mau gimana lagi. kebiasaan kami bertiga dari dulu. Dan kami telah lama tidak melakukannya. semenjak aku pergi ke Kairo" Jawabnya malu-malu.

"Kalian bertiga aneh. eh tapi itu teman mu gendong anak. itu anaknya.?" Tanya Raja ingin tahu seluk beluk istrinya.

"HM.iya Mas... itu Rosa yang gendong anak. dan Ina yang Gending ayam. Sebenarnya sih. kami menghalau ayam yang masuk ke sawah yang baru di tanam. Namun karena hujan. eh malah kami ketagihan..he..he.." Jawab Raisya penuh semangat.

Raja hanya bisa menarik nafas dalam. melihat istrinya yang bercerita penuh semangat.

"Oh ya dek. kamu mau kan tinggal di apartemen.?" Tanya Raja ragu-ragu.

Raisya terdiam sejenak. sebenarnya ia sangat kurang suka tinggal di apartemen. rasanya hanya gedung-gedung yang ia lihat. dia lebih suka dengan alam. Menanam dan menikmati udara segar. Tapi ia tidak berani menolak.

"Kenapa? Kamu nggak suka dek. Atau kamu punya ide nggak?" Tanya Raja yang melihat istrinya yang kurang suka.

Raisya terdiam. dia melihat suaminya. sejenak." Apakah aku boleh meminta?" Tanya Raisya ragu..

"Boleh. asal kamu nggak minta bulan aja?" Jawab Raja mencairkan suasana.

Raisya tersenyum mendengarkan godaan suaminya." Sebenarnya aku bukan tidak suka tinggal di apartemen. hanya saja aku lebih suka tinggal dan berdekatan dengan tanah. rasanya lebih adem saat berhubungan langsung dengan alam." Jawab Raisya menatap keluar kamar melalui jendela yang tampak makin gelap.

Raja pun menatap ke arah mata istrinya. "Kalau begitu nanti kita beli rumah yang kamu suka. nanti aku akan tanya pada Arya. dia kan developer. tentu lebih tahu lokasi rumah seperti itu." Raja memegang tangan istrinya lembut. membuat Raisya terkejut. Namun dia tidak berani menolak.

"Sudah larut malam. baiknya kita tidur. besok kita sambung lagi. Oh ya kamu nggak gerah kalau tidur berpakaian begitu. apakah boleh aku lepaskan?" Tanya Raja yang memegang jilbab istrinya yang masih menempel.

Raisya kikuk. dan mengangguk malu saat suaminya memintanya membuka jilbab yang selama ini menempel dan hanya saat tertentu di bukanya.

Dengan lembut Raja membukanya. sepersekian detik Raja tidak bisa berucap. saat ia melihat wajah istrinya yang tanpa penutup. jantungnya berdegup kencang..

"Cantik.." Ucap Raja lirih.

Raisya menundukkan wajahnya. namun Raja kembali mengangkat wajah istrinya."Kenapa malu. kamu itu milikku. begitu juga aku milik kamu, Jadi untuk apa kamu malu sayang.." Lirih Raja mendekati telinga istrinya.

Raisya Merinding saat nafas suaminya berhembus di telinganya. Tubuhnya gugup.

"Hari ini kita tidur saja dulu. tapi bolehkan aku memelukmu. dek.?" Tanya Raja pelan. kembali Raisya mengangguk.

Cukup lama mereka menyesuaikan diri. hingga akhirnya tertidur ke alam mimpi saat hari hampir menjelang pagi.

Suara Kokok ayam membangunkan Raisya yang terbiasa bangun pagi. Ia merasakan tubuhnya berat. sejenak ia menetralkan pikirannya.

"Oh. tak ku sangka ternyata aku sudah menikah." Ucapnya.. dan berusaha melepaskan diri dari suaminya.

"Kenapa nggak percaya kalau sudah menikah. apakah kamu punya rencana menikah lagi.?" Tanya Raja dengan mata masih tertutup.

Raisya yang mendengarkannya. kaget. dia menoleh menatap suaminya.."Apakah suami ku ini mimpi.masa orang tidur menjawab pertanyaan." Raisya bermonolog sendiri .

Raisya awalnya hanya melihat sekilas. namun kelamaan dia pun memegang wajah suaminya yang agak berbulu sedikit. ada rasa geli dia pun tersenyum.

"Apakah kamu sudah puas menatapku sayang." Pertanyaan Raja membuat Raisya terkejut. dengan spontan dia menjauhkan diri dan hampir saja jatuh jika Raja tidak menarik nya.

"Kamu kok suka jatuh sih. aku yang bisa mati ketakutan jadinya." Ujar Raja agak meninggi.

Raisya malah terperanjat. mendengar suara suaminya yang cukup tinggi. Raja tersadar dengan sikapnya. perlahan duduk dengan tangan yang masih berpegangan.

"Maaf jika kamu tidak suka. tadi aku hanya kaget. karena aku sedikit kesal. karena kamu selalu jatuh. aku jadi kesal. mungkin selama ini aku bisa menangkapnya. terus bagaimana kalau tidak. kan kamu bisa celaka." Ucap Raja cemas.

Raisya menunduk."Maaf jika aku merepotkan." Lirihnya. Dia juga heran. kenapa dekat suaminya tersebut sering sekali ia hampir jatuh.

Raja pun berdiri di belakang istrinya." Lain kali hati-hatilah. kalau begitu terus aku kan jadi takut meninggalkan mu berjalan sendiri." Raja berusaha mengumpulkan rambut istrinya dan mengikatnya.

Raisya diam membeku. mendapatkan perlakuan begitu dari suaminya. "Makasih, Aku mau wudhu dulu mas." Ucapnya berlalu ke kamar mandi mengambil wudhu sholat subuh.

Raja hanya menarik nafas dalam. Ia pun merapikan selimut yang mereka pakai. dan merapikan tempat tidur. Raja sudah biasa melakukan semuanya sendiri. karena dia tinggal di apartemen sendiri tanpa pembantu. hanya saja pakaian saja yang ia kirim ke laundry. Dan sekali seminggu meminta pembantu rumah mamanya membersihkan ruangan apartemennya semuanya.

.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!