Kenangan

Ketiga pemuda tersebut memberitahukan kalau mereka kemalaman. dan tidak mungkin pulang, mereka berniat menginap. mengingat Hanya ini kampung yang terdekat. walau mungkin tidur di lapangan terbuka sekalipun.

Ayahnya Raisya bernama Bagas. kagum dengan ketiga pemuda yang punya etika yang baik."Tidak usah tidur di luar. kami punya paviliun yang biasa di gunakan saat kakak Raisya pulang ke sini." Jawab Pak Bagus ramah.

"Oh. jadi bapak punya anak laki-laki juga.?" Tanya Raja semangat.

"Iya. namanya Fadlan. dia bekerja di kota dan jarang pulang." Jawab Pak Bagas agak sedih.

Raja terdiam, ia salah bertanya. untung saja Raisya memanggil untuk makan malam. " Oh ya ayah. makanan sudah siap." Ucap Raisya menunduk.

"Oh. baiklah.. Yuk nak Raja, Aldi dan Arya." Ajak Pak Bagas.

mereka akhirnya makan bersama. Raja diam-diam memperhatikan Raisya yang selalu menunduk. namun saat gadis tersebut tak sengaja melihat dan bertepatan dengan Raja yang juga melihat ke arahnya. Keduanya saling menatap tanpa di sadari keduanya. Arya menyenggol lengan Raja. membuat keduanya kaget dan menunduk.

"Hm. sepertinya kamu jatuh cinta dengan bidadari desa ini." Bisik Arya. Raja melotot kesal. Arya terkekeh melihat raut wajah Raja yang memerah karena malu.

Setelah selesai makan, ketiganya pun di antar pak Bagas ke paviliun yang letaknya sebelah rumah tersebut. berlantai dua. hingga udaranya sejuk tanpa AC. karena udara pegunungan yang asri. membuat suasana makin sejuk.

"Maaf ya nak Raja. hanya ini. mungkin tidak sebagus kamar nak Raja." Ucap Pak Bagas merendah.

"Wah. ini bagus kok pak. bahkan udara di sini sangat sejuk alami. ini membuat tidur kami sangat nyenyak nantinya." Jawab Raja sungkan.

"Benar pak. jangan sungkan begitu. kami malah yang seharusnya tidak merepotkan bapak sekeluarga." Aldi menambahkan. Dan di anggukan Arya.

"Kalau begitu saya pamit. jika butuh sesuatu, tidak usah malu-malu." Ucap Pak Bagas dan pamit

Ketiganya mengangguk. setelah kepergian pak Bagas. Arya dan Aldi meledek Raja, pemuda tersebut mengelak atas tuduhan keduanya.

"Ngaku aja deh bro. aku lihat langsung tadi kalian berdua saling pandang. Ngaku deh. kamu sudah jatuh cinta pada. bidadari desa ini." Todong Arya kesal dengan sahabatnya tersebut yang sangat sulit untuk jatuh cinta setelah di kecewakan.

"Kenapa kalian kepo banget sih. kayak ibuk arisan saja." Kesal Raja dan berbaring di kasur yang terletak di lantai kayu yang sudah halus. hingga kesannya benar paviliun di puncak gunung yang sebenarnya.

"Wah... segar ya... " Ucap Raja menghirup udara segar yang bebas masuk ke kamar tersebut. mereka sengaja membuka pintu..

"Iya benar sekali." Jawab Aldi yang juga tidur sambil merentangkan tangannya. Sedangkan Arya hanya termenung duduk menghadap mereka berdua

"Kamu kenapa Arya.?" Tanya Aldi yang melihat sahabat nya tersebut.

"Ah. nggak, cuman kangen aja ibu di kampung. Sudah lama aku tidak pulang kampung. Aku tidak tahu apakah ibu ku masih sehat.Terakhir aku pulang. saat adik ku menikah tiga tahun lalu." Jawab Arya.

"Kenapa kamu tidak pulang? Kan banyak waktu yang kosong.?" Tanya Aldi penasaran.

Arya menggeleng." Waktu ku habiskan dengan wanita yang sering aku ganti. sampai sekarang aku belum dapat yang cocok. aku kalau pulang pasti di tanya ibu kapan menikah, menyusul adik ku yang sudah punya anak." Jujur Arya. yang malah dapat ledekan temannya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!