Permulaan

Setelah kedua pengantin tersebut sholat subuh. Raisya minta izin suaminya untuk keluar dulu, untuk membuatnya minum. Ia pun memasang kerudung instan menutupi kepalanya.

"Mas. mau di sini saja, atau mau keluar. aku mau ngambil minuman dulu.?" Tanya Raisya pada suaminya.

Raja menatap istrinya sekilas." Duduklah di sini dulu. masih terlalu pagi. aku pun masih terasa lelah untuk keluar. lagian belum terdengar suara di luar." Bujuk Raja agar istri nya kembali duduk bersamanya.

Raisya pun mengambil air putih yang ia bawa semalam dan memberikannya pada suaminya."Setidaknya minumlah air putih ini mas. biar segar." Harap Raisya dan di ikutin Raja.

"Kamu nggak minum.?" Tanya Raja menyelidik. Raisya pun mengangguk. sebenarnya ia ragu. karena ia hanya bawa gelas satu. makanya ia mau keluar untuk minum. Namun suaminya menyodorkan gelas yang di berikan untuknya.

"Minumlah separoh. dan separuhnya untuk ku." Raja mengedipkan matanya membuat Raisya grogi.

Walau masih ragu. ia tetap minum separoh. dan langsung di sambar Raja saat istrinya selesai dan minum di bekas istrinya minum. membuat mata Raisya melotot. Raja yang memperlihatkan tingkah istrinya malah tersenyum.

"Kenapa kaget begitu.?" Tanya Raja air sudah habis.

"Ah nggak mas. apa mas nggak jijik.?" Tanya Raisya hati-hati. Raja pura-pura mengerutkan keningnya.

Raja meletakkan gelas ke meja. dan kembali duduk di sebelah istrinya memegang ke dua bahu istrinya yang terlihat gugup.

"Kenapa aku harus jijik. itu hanya bekas minumanmu. lebih dari itu aku mau lakukan. kamu mau sayang..?" Tanya Raja ia menatap wajah istrinya.

Raja kembali membuka kerudung instan tersebut. "Kalau hanya kita berdua. aku harap kamu tidak menutupinya. bolehkan.?" Tanya Raja hati-hati.

Raisya hanya pasrah saat suaminya mulai membelai rambutnya."Kalau boleh aku tahu. sejak kapan kamu menutupinya.?" Tanya Raja yang sudah berdiri di belakang istrinya. dan melepaskan ikatan yang ia buat tadi.

"Semenjak SMP." Jawab Raisya gugup. Karena Raja makin membelai leher istrinya yang jenjang.

"Pantas terlihat sangat terlindungi. aku merasa sangat beruntung mendapatkan dan memperistri mu sayang." Raja menciumnya. cukup lama hingga meninggalkan jejak merah di ceruk leher istrinya. Raisya merasa geli namun ia merasakan aneh pada tubuhnya.

"Kamu suka sayang. Hadi karya ku.?" Tanya Raja kembali menyelidik. dia tidak mau terburu-buru. dia ingin istrinya nyaman dulu

Dengan gugup. Raisya hanya tersenyum kecil. tak berani menjawab. Raja melihat senyum istrinya di kaca di depan mereka.

"Kau bagaikan mutiara yang tersembunyi sayang. saking mahalnya, aku harus hati-hati untuk menyentuhnya." Raja kembali mencium. namun kedua pipi istrinya.

Raisya seolah terambung tinggi mendengar pujian suaminya. matanya terpejam saat suaminya mencium kedua pipinya.

Melihat istrinya menutup mata. Raja memutar dia jingkrak menatap istrinya yang masih menutup mata.

"Apakah aku boleh memintanya sayang." Bisik Raja ke telinga istrinya. Tubuh Raisya bergetar.

Melihat reaksi istrinya. Raja mencium bibir istrinya sekilas."Tidak apa jika kamu belum siap sayang." Raja kembali duduk di samping istrinya.

"Maaf aku mengecewakan mu mas." Lirih Raisya menunduk.

"Jika kamu belum siap. aku tak akan memaksa." Jawab Raja singkat.Dia pun berdiri membuka jendela kamar. udara masuk. udara pagi masuk kedalam kamar.

Raja menghirup udara desa yang sangat segar. Dia membuang nafasnya dalam. Ia memang sedikit kecewa. Namun...

"Maaf kan aku mas. aku tidak mau jadi istri durhaka di saat malam pertama kita. aku... " Ucap Raisya ragu melanjutkan ucapannya.. Dia Memeluk tubuh suaminya dari belakang.

Raja memutar tubuhnya."Aku memang kecewa. namun kalau aku memaksa. tentu tidak enak jika kamu terpaksa.." Raja mencium bibir istrinya sekilas dan kembali lagi. karena istrinya tidak menolak.

Karena tidak adanya penolakan. ia pun memegang dagu istrinya. dan menciumnya cukup lama. hingga Raisya terlena dengan permainan mulut Raja yang lembut.

i"Kau membuatku candu sayang." Lirih Raja. dan kembali melakukannya. kali ini makin lama. bahkan Raisya yang terlena membuka mulutnya. hingga Raja dapat menelusurinya.

Keduanya makin terlena. tangan Raja pun merayap kemana-mana. Hingga secara tak sadar. Raisya melenguh dengan sentuhan suaminya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!