Hampir saja gagal nikah

Raja, Arya dan Aldi sibuk menelpon keluarga mereka. menyampaikan maksud dari Raja yang ingin meminang dan sekaligus menikahi gadis kembang desa tetangga tempat mereka buat perumahan elit di desa sebelah.

Sedangkan pak kades dan istri juga sibuk menyampaikan pada tetangga. juga mencari penghulu yang akan menikahkan mereka.

Pak Kades pun meminta para warganya mendirikan tenda yang mereka miliki saat ada perayaan di desa tersebut. hanya butuh beberapa jam. semuanya selesai, berkat kerja sama warga. pak kades juga mengundang Kades tetangga mereka. walau Semuanya serba mendadak tetapi para tetangga dan warga setempat bahu membahu.

Raja dan teman-temannya sangat kagum dengan semuanya. begitu kompaknya para warga bekerja.

tenda tempat akad juga sudah selesai di sulap secara dadakan. Raisya pun sudah di siapkan oleh tim penghias atau WO yang di datangkan dari kota tetangga. serta baju pengantin oleh Arya dan Aldi. karena mereka tidak ingin hanya berdiam diri saja. mereka pun menyiapkan beberapa menu untuk di hidangkan.

"Wah cantik sekali pengantin wanitanya. lantas saja ya. Pak Raja tertarik dan menikahi secepatnya." Goda salah satu tim perias Raisya.

"Ah mbak bisa aja." Jawab Raisya malu-malu. Hatinya dag Dig dug dari tadi. semenjak Raja menyetujui pernikahan ini.

"Benar lo mbak. Pak Raja tuh kan idola para cewek. Jadi Mbak harus kuat menjaganya dari pelakor." Nasehat salah seorang perias pengantin tersebut.

"Pelakor?" Tanya Raisya yang tidak paham. Raisya menatap keduanya bergantian, itu membuat keduanya pun Aling pandang dan mengangkat bahu mereka.

Ibunya Raisya datang menjemputnya. "Walah.. cantiknya anak ibu. ibu jadi pangling nak." Seru ibu Raisya melihat anaknya.

"Benar lo buk. anak ibu cantik sekali bak bidadari syurga." Puji salah seorang WO.

"Ha..ha.. bisa aja anak ini. Oh ya apakah sudah selesai. semuanya pada sudah menunggu." Ucap ibunya Raisya.

Dan di anggukan keduanya.

Raisya sudah pun di giring ke panggung di mana tempat akad di adakan. Raja dan kedua temannya melongo menatap pengantin wanitanya yang sangat cantik.

Tamu laki-laki pun tak kalah heboh. berbisik merasa Raja beruntung mendapatkannya.

Raja sangat grogi dengar semuanya.

Akad nikah pun akan di mulai. Raja dan Pak kades sudah berhadapan. Pak penghulu pun sudah memberikan wejangan dulu buat kedua pengantin. karena ini dadakan. jadi tidak terlalu lama.

Saat akad akan di Mai. datang segerombolan dengan menggunakan motor milik warga tetangga sebelah.

Raja dan kedua sahabatnya terpaku. siapa yang datang. mereka terpana. kedua orang tuanya Raja datang bersama dengan orang tua Aldi. mereka menelan ludah karena takut.

Jika keluarganya menggagalkan ini. pasti sangat berdampak buruk bagi pak kades sekeluarga. terutama Raisya.

"Ma.... Mi. Papi." Ucap Raja terbata. Semua mata melihat ke arah sekelompok orang yang baru datang dengan berpakaian sangat mewah.

Tepuk tangan menggema dari seorang yang berpakaian Rapi dengan stelan kebangsaan nya. berjalan angkuh mendekati panggung.

"Jadi ini sikap mu pada kami ah.. anak durhaka.." Tunjuk Baskoro Hendarso pada anaknya. dan juga saudara sepupu dan temannya.

"Bukan.. begitu.. pa.. aku.. " Raja tidak bisa melanjutkan ucapannya.

Pak kades pun terkejut. ia berpikir, mungkin ini yang membuat Raja ragu untuk menikahi anaknya. Pak Kades merasa kasihan menatap anaknya yang tertunduk.

"Hai. kamu.. lihat aku.." Tunjuk Pak Bas pad Raisya. Raisya yang di dampingi ibunya meminta anaknya melihatkan wajahnya.

"HM. pantas anak ku tergila-gila. sampai ia menyembunyikan pernikahannya. siapa nama mu.?" Tanya Pak Bas duduk di dekat Raisya.

Tubuh Raisya menggigil karena takut. "Nama saya Raisya Om." Ucap Raisya mengenalkan diri dan menjulurkan tangan ke pada Pak Bas.

Namun di tolak Pak Bas. membuat Raisya dan keluarga nya kaget. "Apakah Anda ayahnya.?" Tanya Pak Bas pada Pak Kades yang tadi siap akan menjabat tangan Raja mau menikahkan.

"Benar Pak. saya Ayahnya Raisya dan ini istri sekaligus ibunya. Maaf ya Pak jika kami sangat membuat bapak dan keluarga kecewa. Karena tidak menyambut kehadiran nya."Ucap Pak Kades berusaha tenang. walau dalam hatinya. ia sudah sangat gugup, takut jika acara ini di batalkan. sudah dua kali anaknya di permalukan.

Pak Bas menatap sekeliling. "Kapan kalian merencanakan pernikahan ini.?" Tanya Pak Bas menatap sekeliling. Dekorasi yang sederhana akan pedesaan namun sangat membuat suasana seolah ada pesta rakyat gitu suasananya.

"Rencana dari pagi, saat kami membeli kabar pada Om pagi tadi. dan sore ini baru akadnya Om." Jawab Aldi yang tidak tega melihat Raja sepupunya yang sudah tidak berkutik.

Dalam masalah bisnis dan lainnya. Raja sangat ambisius, namu ia sangat ciut menghadapi situasi ini.

"Oh. good... Jika kalian merencanakan lebih awal kan lebih bagus. Namun gimana lagi.. papi tidak bisa lagi menggagalkan. Papi takut kamu makin trauma dan frustasi. bukan berarti kamu dan kalian berdua lepas dari hukumanku." Ancam Pak Bas menunjuk ketiganya.

Serentak ketiganya mengangguk." Ya udah tunggu apa lagi pak Penghulu. Oh ya Mi. temani calon menantu mu tuh. kayak ya sudah ketakutan dari tadi." Ucap Pak Bas cuek.

"Ok Pi. makasih ya Pi. tidak emosi." Goda Sovia maminya Raja. yang sebelumnya ia memeluk anaknya.

"Makasih mi. sudah merestui kami." Raja memeluk maminya haru. Sedangkan Pak Bas akan turun. karena sepertinya nggak muat tempat ia duduk.

"Maaf. bapak mau kemana? Saya sangat berterima kasih jika bapak duduk bersama di sini. menyaksikan pernikahan anak kita." Ucap Kades berharap.

Aldi yang tadinya jadi wali dari Raja. pun turun. meminta Omanya duduk mendampingi anaknya menikah. Suasana yang tadinya sedikit tegang. Kembali normal. bahkan semuanya tersenyum bahagia.

Pak Penghulu pun memulainya kembali hingga tanda Syah menyertai dan tanda pernikahan ini selesai.

Kebahagiaan pengantin dadakan tersebut terpancar dari wajahnya yang menyalami para tamu. mereka berdua tidak bisa mengungkapkan kebahagiaan yang tadinya sempat membuat suasana hati mereka terkoyak. karena takut di gagalkan. berganti dengan kebahagiaan. saat makan telah selesai. semua tamu mengalami pengantin bergantian.

Untunglah tadinya Arya dan Aldi menyiapkan menu tambahan. walaupun dadakan. namun tamu sampai malam tidak habisnya. bahkan semakin larut malah makin rame. Karena mereka penasaran siapakah gerangan pengantin pria gadis kembang desa tersebut.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!