Setelah Semua yang melelahkan itu berakhir. Zero yang bermeditasi juga sebentar lagi akan segera pulih. Pemilihan pada dirinya menggunakan elixir merah pekat itu juga menjadi semakin berkurang waktunya. Karena tubuh Zero sudah beradaptasi dengan elixir tersebut.
" Hem, jadi tidak seperti sebelumnya ya. Aku mengalami adaptasi dengan elixir itu dan membuat pemulihan menjadi semakin cepat. Mungkin ada waktu dimana aku tidak perlu bermeditasi saat meminumnya nanti. Tapi, setelah mengalahkan naga darksness mungkin aku juga mendapatkan banyak poin exp yang akan langsung dialokasikan ke skillku." Zero akhirnya selesai bermeditasi dan melihat stat-nya.
...[ Level individu 105, HP 13500/16800, MP 25800/30700, Stealth level max, Blacksmith Level 35, Mage circle 7 max (sebentar lagi circle 8), Level ruang untuk makhluk summon bertambah 3/500 ... . ]...
" Tidak kusangka setelah mengalahkan naga darkness level-ku langsung naik 20 menjadi 105. Penambahan manapoinnya juga sangat banyak. Lalu, ruang untuk summon itu berarti sebuah inventory juga kan? Entahlah, tapi yang terpenting adalah aku bisa menambah summonku. " Zero bangkit dan menyapa Aireng.
" Sepertinya kau selalu bersiaga ya? " Zero mengelus kepala Aireng.
" Tentu saja tuanku. Meski tidak ada monster yang mendekat. Tapi, aku selalu waspada dengan apa yang akan terjadi. " Aireng mengibas-ngibaskan ekornya tanda dia lagi senang.
" Ho, tidak kukira serangan yang tadi akan mengikis Arai di sekitar sini. Tapi, untuk berjaga-jaga nantinya aku akan memperbaiki arai ini. " Zero berjalan kearah naga darkness yang sudah dia kalahkan.
" Aku memerlukan beberapa informasi, jadi aku harus membuatmu jadi summonku juga. Baiklah, ritualnya akan dimulai. " Zero dengan meningkatnya MP-nya itu tidak akan mengalami mana drop seperti sebelumnya kali ini. Meski dia memerlukan setengah dari mananya untuk membuat naga darkness ini menjadi makhluk summonnya.
Proses itu berhasil setelah 15 menit berlalu. Lebih cepat karena Zero dengan kapasitas MP-nya tidak perlu menghemat-hematnya seperti kasus dimana membuat Aireng menjadi summonnya.
" Terimakasih telah memberikan saya kesempatan untuk melayani anda tuanku. Maaf sebelumnya atas omongan kasar saya. Karena saya memang di tugaskan oleh seseorang untuk menjaga wilayah ini sebelumnya. " Naga darkness itu tunduk dibawah Zero setelah dia menjadi makhluk summon Zero.
" Baiklah, kumaafkan karena aku yang salah sebagai penjajah tempat ini dulu. Jadi, sebagai permintaan maafku kau akan kuberi nama. Hem, siapa ya? Oh iya, Drable. Yah, namamu Drable untuk sekarang. " Zero telah memutuskan nama untuk naga darkness tersebut.
" Terimakasih tuanku! karena kemurahan hati anda memberikanku nama yang sangat bagus. Saya menyukai nama tersebut. " Drable membungkuk tanda hotmatnya kepada Zero.
" Hem, oh iya Drable. Kenapa kau tidak berubah menjadi naga devil? Seharusnya kan berubah menjadi naga devil. Dalih berubah, kau malah naik level. Dan yah, meski tubuhmu sebelumnya masih disini. Aku tidak perlu membuat tubuh devil baru dan sepertinya itu sudah ada gitu. Bisa kau jelaskan padaku apa yang terjadi? " Zero bertanya tentang kenapa Drable dalam prosesnya tidak sama dengan Aireng saat menjadi summonnya.
" Itu terjadi karena aku adalah naga abyss. Dan aku juga memiliki tubuh dari zona Abyss atau lebih dimengerti kalau itu adalah tubuh devil. Jadi, saat aku menjadi makhluk summon yang terjadi adalah seperti sedang berganti kulit saja. " Zero mengingat kalau yang sebelumnya Drable pernah berkata kalau dia naga dari Abyss. Dan Abyss adalah tempat dimana devil berada. Jadi, itu mengapa Drable tidak perlu tubuh devil karena dia sudah merupakan devil itu sendiri.
" Yah, itu lebih seperti kau bukan hanya berganti kulit kalau kau meninggalkan tubuh lamamu disini. Jadi, kau tidak memerlukan tubuhmu yang lama lagi kan. Apakah aku bisa memanfaatkannya menjadi sebuah senjata atau semacamnya? " Zero berfikir kalau membiarkan tubuh naga membusuk disini dan mubazir jika tidak dimanfaatkan.
" Tentu saja tidak apa-apa tuanku. Itu malah menjadi sebuah kehormatan bagiku jika anda mau menggunakannya. Lagian, aku sudah mendapatkan tubuh yang tidak bisa mati ini. Dan ini jauh lebih berharga dari tubuh lamaku itu. " Drable melihat tubuh barunya yang begitu menawan menurutnya.
Dalam hati Zero. " Ahahaha, kau pun masih bisa mati nanti jika dalam pertarungan aku kehabisan mana dan mati. Kau juga akan mati. Karena keterikatan jiwaku dan summonku itu jadi satu kesatuan. "
" Oh iya Drable, kalau dipikir-pikir. Kau sedang melindungi apa di tempat seperti ini? Aku tidak yakin kau hanya melindungi bunga Cartarope yang tumbuh di sekitar daerah sini. " Zero penasaran dengan apa yang sebenarnya dilindungi oleh Drable.
" Hem, sebenarnya... itu... . " Drable membawa Zero kesuatu tempat. Tepatnya adalah goa.
" Ho, apa yang bisa kutemukan disini?" Zero masih belum melihat apa-apa kecuali dinding gua yang terbuat dari bebatuan mhyrtil.
Tapi, itu masih terlalu dangkal jika Drable hanya melindungi bebatuan tersebut.
Setelah itu Drable membuka sebuah segel tersembunyi dan membuka ruangan harta yang dimana berisi gunukan demi gunukan emas yang banyak. Dan masih ada beberapa item yang terdiri dari banyak item rank A dan beberapa item rank S dan segelintir lebih sedikit rank diatas S.
" Jadi, kau sedang melindungi harta disini? Apa terlalu sering ada orang yang mencarinya disekitar sini? " Zero melihat Grable yang menunjuk ke suatu benda dan menggeleng-gelengkan kepalanya menandakan yang dia lindungi bukanlah sekedar harta tersebut.
" Bukan itu yang utama tuanku. Yang aku lindungi adalah inti dari dungeon ini. Jika inti dari dungeon ini diambil nantinya hutan ini akan perlahan mati dan menghilang. " Drable memberitahu efek dari pengambilan inti dungeon.
Dalam hati Zero. " Jadi benar kalau hutan ini adalah sebuah dungeon itu sendiri. Jika aku membawa inti dungeon itu akan menjadi sebuah masalah nantinya. Tapi, Drable tidak menyebutkan kalau aku mengambil hartanya maka tidak akan terjadi masalah. Ehehehe, jadi intinya aku hanya perlu mengambil hartanya dan bukan inti dungeonnya kan? Lagian buat apa aku mengambil sesuatu yang tidak menguntungkan seperti inti dungeon? "
" Jadi, inti dungeon ini akan menjadi hak milik tuan karena tuanku sudah mengalahkan aku sebagai penjaga dungeon ini. " Drable terlihat sedih.
" Ahaha, buat apa aku mengambil inti dungeon itu. Lagian tanpa inti dungeon, nanti tidak akan ada habitat bagi para monster disini. Alih-alih aku mengambilnya, aku lebih memilih membiarkannya tetap disitu saja. Lagian aku juga pasti memerlukan beberapa material item dari monster di dungeon ini juga. Jadi, tidak bijak jika aku mengambil itu. " Zero lebih memikirkan apa yang terjadi nanti ketimbang harus menanggung kekacauan apa yang akan terjadi jika dia mengambilnya. Lagian Drable sebelum terbunuh juga mengatakan ada orang yang menyuruhnya menjaga dungeon tersebut. Jadi ada kekuatan yang lebih kuat nantinya yang akan memburunya jika itu dilakukan.
" Anda sungguh bijak tuan. Aku tidak pernah menyesal setelah mengikutimu, Tapi harta di dalam ruangan ini tetap berada di hak anda sebagai pemiliknya. Jadi, jangan sungkan untuk mengambil harta yang ada disini tuanku! " Drable mempersilahkan Zero mengambil semua harta di ruangan tersebut.
Dibalik senyum jahatnya itu, Zero berbisik dalam hati. " Memang ini yang aku inginkan. "
Aireng melihat Zero dengan tatapan yang begitu malas.
Akhirnya semua harta di dalam ruang harta dimasukkan kedalam inventorynya Zero.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments