Setelah Zero keluar gua dan ingin melanjutkan perjalanannya, dia berhenti sebentar.
" Aku tahu di sebelah sana ada kekuatan yang berbahaya. Tapi, untuk kali ini aku tidak akan menghampirinya. Kekuatanku masihlah belum cukup. Suatu hari nanti mungkin aku akan kembali ke hutan ini untuk itu. " Zero melihat kesuatu arah di dalam hutan.
Zero yang badannya dan pakaiannya kotor setelah melawan Beruang Grizer itu pergi ke sumber air dulu sebelum dia meninggalkan hutan tersebut. Dan di dekat pinggiran hutan ada sungai yang cukup bening airnya. Zero mencuci pakaiannya dan menjemurnya di dekat sungai tersebut sambil menyelam mencari ikan.
... [ Blubub-blubub-byuarr... . ]...
Zero keluar dari dalam air sambil membawa beberapa ikan tangkapan.
" Ikan disini cukup besar untuk mengisi perutku. Sebelum aku pergi ke kota. Mungkin aku harus makan lagi dulu. Karena belum tentu aku bisa dapat tempat menginap dan makanan disana. " Zero membuat api untuk menghangatkan tubuhnya dan membakar ikan hasil tangkapannya.
" Aku belum begitu tahu dengan duniaku yang sekarang. Tapi, aku tahu disini berbeda dari duniaku yang sebelumnya. Disini ada berbagai monster. Harusnya didunia ini ada juga sosok petualang atau hunter, bahkan mungkin juga ada pahlawan di dunia ini. Tapi, mengapa aku tidak bertemu satu orangpun di hutan ini? Apa hutan ini terisolasi atau memang ada larangan untuk masuk kedalam hutan ini. Entahlah, aku akan mencari tahu informasi mengenai hutan ini sesampainya di kota nanti. " Zero telah melihat sebuah tembok yang mengitari suatu wilayah. Kemungkinan itu adalah kota atau kerajaan di dunia ini. Langkah Zero selanjutnya adalah menuju kesana dan mencari informasi tentang dunianya sekarang ini.
Setelah keluar dari hutan. Dia berjalan menuju arah kota. Tidak sengaja dia bertemu dengan kereta pembawa barang dan beberapa orang yang akan menuju kesana.
Kereta kuda tersebut berhenti di samping Zero dan pengemudi kereta tersebut menawari Zero tumpangan.
" Hei nak, Apa kau akan pergi ke arah kota Garm? Kalau mau aku bisa memberimu tumpangan? " Seorang yang mengendarai kereta kuda itu berhenti dan menawari Zero tumpangan.
Dalam hati Zero. " Kenapa aku bisa mengerti bahasanya ya? Apa ini juga kemampuan setelah menyebarang dunia. Yah, setidaknya aku tidak akan kesusahan dalam berkomunikasi sekarang ini. "
" Oh iya, mohon bantuannya dan terimaksih! "Zero menundukkan kepalanya karena dia tidak tahu bagaimana mengucapkan terimakasih yang benar di adat dunia ini.
" Ho, tentu. Kamu bisa menumpang di kereta belakang. Yah, di sana ada beberapa penjaga yang aku sewa, semoga kau akrab dengan mereka. " Ternyata pengendara kereta itu adalah seorang pedagang yang akan pergi ke kota. Dan dia juga menyewa beberapa penjaga untuk menjaga barang dagangannya.
Dari yang dilihat pedagang tersebut. Zero hanya anak remaja yang ingin pergi ke kota, dan dia memberinya tumpangan. Karena dia tidak melihat Zero sebagai orang jahat. Dan daripada itu. Ada juga penjaga yang berjaga di belakang. Jadi, dia juga tidak perlu khawatir.
Zero menaiki kereta tersebut. Dan dia melihat ada sekitar empat orang disana.
" Salam kenal, namaku Zero. mohon maafkan aku bila tidak sopan! " Zero naik dan duduk di sebelah salah satu penjaga tersebut.
" Ho, kau cukup sopan ya, Perkenalkan namaku Jack, dan mereka adalah anggota partyku. Dia Stevani, Arga, dan yang kecil itu Willy, Aku tidak pernah melihatmu di sekitar sini. Dan penampilanmu juga cukup asing. Apakah kau bukan berasal dari daerah sini? " Jack penasaran dengan penampilan Zero yang tidak seperti seorang pribumi.
" Iya, aku tertinggal dari rekan-rekanku saat perjalanan ke kota. Dan sekarang aku sendirian. " Zero mencoba mencari sebuah alasan yang cukup cocok dengan keadaannya sekarang.
" Ho, kau ditinggalkan teman-temanmu. Aku tidak akan bertanya kenapa kau ditinggalkan. Karena itu privasimu. Jadi, semoga kita bisa akrab nanti. Dan semoga kita bisa bertemu lagi dilain waktu saat nanti. Aku lihat kau orang yang cukup baik. " Jack melihat Zero sebagai Remaja yang polos dan kurang berpengalaman.
" Apa pekerjaan kalian selalu menjaga barang bawaan pedagang seperti ini? " Zero mulai mengambil kesempatan untuk menggali informasi.
" Hem, kami adalah seorang petualang. Dan ini juga merupakan quest yang kita ambil. Yah, peringkat kami semua masih di peringkat D dan untuk menjalankan quest yang lebih berat itu dilarang di guild. Jadi, kebanyakan dari quest untuk petualang tingkat D adalah ya seperti ini. Jangan-jangan kau tidak tahu tentang petualang dan yang lainnya? " Jack memberi penjelasan yang mungkin ingin diketahui oleh Zero.
" Yah, aku datang dari daerah yang cukup jauh dari sekitaran sini. Jadi, aku tidak tahu banyak mengenai daerah-daerah sekitar sini. " Zero yang bingung menerangkan tentang dirinya yang datang dari dunia lain dan terdampar du dunia yang entah bagaimana dia disini itu adalah penjelasan yang akhirnya dipilih olehnya.
" Jadi begitu ya, mungkin di daerahmu pekerjaan seperti petualang mungkin ada. Dan sistemnya mungkin berbeda. Yah, intinya aku sudah menjelaskan apa yang aku tahu. Selebihnya, jika kau ingin tahu ya kau cari itu sendiri. " Jack pun berhenti berbicara dan mulai memejamkan matanya untuk beristirahat.
" Dasar babi malas. " Stevani yang melihat Jack itu memasang muka yang masam karena kesal melihat Jack.
Zero melihat kearah Stevani, tapi Stevani langsung memalingkan wajahnya.
" Ehehehe. " Zero hanya bisa tertawa karena di cuekin oleh cewek tersebut.
" Setidaknya aku tahu disini memang ada petualang. Jadi, aku tahu tujuanku pertama setelah sampai ke kota. " Dalam hati Zero berbisik pada dirinya sendiri.
Untuk mengetahui letak guild di kota yang akan dia tuju. Zero memutuskan untuk bertanya.
" Oh iya, namamu tadi Stevani kan? " Sebelum Zero menyelesaikan kata-katanya. Stevani sudah menyautinya dengan nada yang ketus.
" Iya, kenapa memangnya. Jangan mengajak aku berbicara jika tidak penting! " Tatapan tajam dari seorang wanita muda sekitar lima belas tahun itu membuat Zero agak ragu.
" Eh, iya. Ini penting atau tidaknya menurutmu. Tapi, aku berharap kau bisa mengantarku ke guild petualang nanti setibanya di kota. Ehehehe, tapi kalau tidak bisa ya nanti aku cari sendiri. " Zero yang sedikit kagok karena tadi telah di ketusin oleh Stevani itu pun memberanikan diri untuk bertanya.
" Kenapa harus aku? Bukankah kau lebih akrab dengan Jack? " Setelah Stevani mengatakan itu, Jack menyautinya.
" Ah, aku sedang malas. Jadi, kau juga tidak apa-apa. " Jack kembali menutup matanya.
" Hah, seenaknya saja memutuskan keputusan orang lain. Baiklah, aku akan mengantarmu. Tapi, kau berhutang padaku kali ini. " Sambil memalingkan mukanya lagi. Stevany bersedia mengantarkan Jack ke Guild petualang.
Perjalanan kereta tersebut akhirnya sudah sampai di gerbang utama untuk memasuki sebuah kota dan sekaligus kerajaan. Kini mereka sedang mengantri untuk memasuki gerbang tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments