Agus yang masih melihat sekitarnya dan mencari jalan menuju menara yang menjulang dari apa yang dilihatnya dari tempat Agus.
" Benar-benar tidak ada jalan lain selain melewati hutan di depanku ini. Aku merasakan sebuah tekanan yang berbahaya dari dalam hutan tersebut. Tapi, mau bagaimana lagi. Aku harus melewati hutan tersebut untuk bisa ke tempat yang memiliki populasi manusia. Kalau tidak, aku bisa mati kelaparan disini. " Agus berjalan pelan menuju hutan di hadapan matanya.
Sebuah hutan yang membentang itu adalah jalan satu-satunya ketempat tujuan Agus, meski dia tidak tahu apa yang ada setelah melewati hutan tersebut. Tapi, dia yakin ada manusia disana.
Agus berjalan memasuki hutan dan beberapa langkah ke dalam hutan tersebut tidak terjadi apa-apa.
" Ahahaha, mungkin aku terlalu khawatir dengan hutan ini. Kurasa aku bisa melewatinya. " Saat Agus berjalan, dari sudut yang bersembunyi dan siap menerkam mansanya itu siluet mata yang tajam dan bersinar meloncat keluar.
...[ Wuss... . ]...
Seekor srigala muncul didepan Agus. Pada saat itu Agus tidak lari dan dia juga khawatir bagaimana tentang keadaannya sekarang.
" Hoe-hoe-hoe, apakah ini monster yang familiar yang muncul pertama kali diawal cerita? Apa aku harus mengalahkannya untuk bisa menaikkan statku, hah... aku tidak punya senjata, lalu bagaimana aku mengalahkannya? Baiklah, kita akan bermain sedikit ya anjing hutan! " Agus bersiap untuk langkah menghindar jikalau srigala itu melompat dan menyerangnya.
Benar saja, srigala itu langsung meloncat kearah Agus.
...[ Wus... srrreettt... . ]...
Agus berhasil menghindari serangan pertama dari srigala tersebut. Agus mengambil batu yang sudah dia incar dari tadi. Saat serangan kedua terjadi.
...[ Gubrak... . ]...
Agus kini berada di bawah tikaman srigala tersebut. Tapi, rencana Agus berhasil dan sekarang tinggal bagaimana Agus menyelesaikannya, karena jarak antar Agus dan srigala tersebut sudah ditiadakan.
" Ahaha, kena kau anjing! Yang akan kenyang adalah aku, bukan kau! " Agus mencoba menggenggam tangannya erat pada batu yang dia pegang.
...[ Duess... . ]...
Dengan serangan pertama dan sekuat tenaga, Agus berhasil membuat srigala tersebut tumbang. Dan dia tidak membiarkan kesempatan tersebut sirna. Agus melanjutkan membenturkan batu yang dia pegang ke kepala srigala tersebut terus menerus sampai dia yakin kalau srigala tersebut tidak bisa bangkit lagi.
" Hehehe, akhirnya perburuan pertamaku berhasil. " Agus yang berlumuran darah srigala itu membuka bajunya dan sebuah pemberitahuan seperti di game muncul di depan Agus.
...[ Selamat! Kamu sudah mengalahkan Warewolf untuk pertama kali, kamu mendapatkan hadiah. Ingin membuka hadiahnya?]...
...[ Ya/tidak? ]...
" jadi ini dibuat seperti aku yang memahami tentang bagaimana novel dan komik isekai ya, mungkin si dewa tidak begitu buruk dalam memberikanku kehidupan ini. Baiklah, aku akan membukanya. Tinggal tekan ya kan? " Agus menekan pilihan iya untuk membuka hadiahnya.
...[ Selamat, anda mendapatkan beberapa item sebagai berikut... ]...
...[ 1. Inventory 2. Sebuah pisau Dagger yang bermaterial dari taring werewolf 3. sebuah batu werewolf. ]...
" Jadi, aku mendapatkan tempat penyimpanan untuk barang-barangku. Yah, ceritanya mungkin akan seperti ini jika dewa memberikan ini berdasarkan pada apa yang paling dipahami olehku. Jadi, aku mendapatkan batu werewolf, tapi untuk daging dan kulitnya mungkin aku harus berusaha sendiri. Tapi, setidaknya aku mendapatkan dagger yang bisa kupakai untuk memotong werewolf ini dan untuk senjataku kedepannya. " Agus memutuskan untuk memotong dan memisahkan daging werewolf dan kulitnya.
Agus memasukkan kulit werewolf tersebut kedalam inventory, kalau mungkin itu bisa dijual nanti. Tapi, dia tidak memasukkan daging werewolf tersebut kedalam inventory. Dia berencana untuk memakannya.
" Aku masih bingung kenapa daging dari werewolf ini tidak langsung masuk kedalam inventoryku.Yah, terserah lah. Yang terpenting untuk sekarang adalah aku harus makan, karena sepertinya aku sangat kelaparan setelah mengerahkan tenagaku untuk mengalahkan werewolf tadi. Lagipula memang sulit bagiku untuk mengalahkannya dalam level 0. Eh, tunggu dulu. Aku belum melihat statku tentang level." Setelah itu Agus memeriksa statnya.
" Wah, beneran naik seperti dugaanku. Sekarang aku naik ke level 2, berarti cukup cepat juga untuk hanya sekedar mengalahkan werewolf. " Agus yang senang karena naik level dan api sudah disiapkannya untuk memanggang daging werewolf yang baru saja dia kalahkan.
Aroma dari daging werewolf tersebut sangat Harum setelah dipanggang, setelah membolak-balikkan daging tersebut diatas bara api. Akhirnya daging tersebut matang dan Agus segera memakannya.
" Hem... ini enak sekali ternyata. Rasanya tidak jauh berbeda dari daging kambing pada umumnya. Eh, ngmong-ngomong disini ada kambing tidak ya? Entahlah, tidak begitu penting juga. " Agus memakan dengan lahap dan menghabiskan daging itu dengan cepat.
setelah dia kenyang dan cukup beristirahat. Agus melanjutkan perjalanannya.
" Hem, kalau dilihat namaku disini masih berbentuk tanda tanya. Lalu apakah aku harus mengubah namaku disini? " Agus berjalan sambil memandangi jendela statnya.
" Baiklah, akan kucoba. Nama apa yang cocok ya? Ah, aku tidak kepikiran nama yang bagus, baiklah aku akan mencoba mengarang, karena aku memulai semua dari level 0 bagaimana kalau aku ganti dengan Zero bagian nama yang bertanda tanya ini? " Agus mengubah namanya pada stat jendela.
...[ Nama berhasil di ganti menjadi Zero. ]...
" Heh, berhasil. baiklah, bagaimana kalau kita ubah lagi. " Agus mencoba mengubah namanya lagi.
...[ Tidak bisa melakukan tindakan yang di inginkan. ]...
...[ Tidak bisa melakukan tindakan yang di inginkan. ]...
" Heh, kok tidak bisa diubah lagi? Yah, tadi itu kan cuma nama asal-asalan. Kenapa tidak bisa diubah lagi. " Agus merenungi perbuatannya.
Dalam perjalanan. Agus mengalami sebuah mual yang teramat memuakkan. Kemudian badan Agus, maksudnya Zero mengalami panas yang luar biasa.
" Hah... apa yang terjadi padaku? " Lalu Zero mengingat bahwa daging werewolf tidak bisa langsung masuk kedalam inventory dengan sendirinya.
" Apa karena memakan daging monster disini itu tabu? Atau bahkan belum ada yang memakan daging monster disini. Jadi, alasannya masuk akal. Tapi, bagaimana aku bisa bertahan dari kondisiku yang sekarang ini? "Zero yang berjalan sempoyongan itu tiba-tiba mendapatkan sebuah pesan di jendela statnya.
...[ Selamat resistensi terhadap racun anda sudah aktif. Sebagai hadiah karena sudah bertahan dari kondisi yang hampir membuatmu mati, resistensi meningkat ke level 3.]...
" Hah? Baiklah, itu mungkin membantu. Tapi sekarang aku sudah kehabisan tenaga hanya untuk berjalan. Aku akan beristirahat dan tidur sebentar. " Zero terbaring telungkup di bawah pohon. " Zero beristirahat sebentar untuk memulihkan tenaganya.
Selama lima belas menit Zero berbaring dan akhirnya bangun.
" Hoam... Aku sampai lupa kalau aku berada di dalam hutan. Bagaimana kalau aku tadi di tikam oleh werewolf saat tidur tadi? Aku lengah karena terlalu capek. Baiklah, aku akan melanjutkan perjalanannya saja." Zero berjalan semakin memasuki hutan.
Semakin dalam Zero ke dalam hutan. Dia merasakan tekanan yang berbahaya semakin kuat. Karena didalam hutan tersebut ada banyak monster yang berbahaya.
Zero yang masih memiliki level rendah tidak begitu saja menghampiri monster yang dia lihat di dalam hutan. Tapi, dia akan melawannya jika monster itu menyerangnya dulu.
Semakin masuk kedalam hutan, Zero bertemu goblin, orc, high orc dan berbagai monster yang memiliki tingkat kecerdasan diatas werewolf. Setelah Zero memeriksa kembali jendela statusnya. Ternyata dia bisa menyalin skill dari monster yang dia makan.
Sampai sekarang, dia sudah memakan beberapa monster dan menaikkan resistensi terhadap racun sampai level 18. Skillnya juga bertambah. Kini Zero berada di level 20. Level yang seharusnya lebih dari cukup untuk menjadi seorang petualang amatir.
Entah mengapa Zero berjalan kearah sumber yang berbahaya. Karena dia menjumpai monster yang tingkatannya lebih tinggi di tempat yang dia injak selanjutnya. Atau memang karena sumber berbahaya itulah yang menarik dia saat ini untuk dihampiri.
Zero langsung berhenti tiba-tiba saat dia melihat beruang besar yang baru saja memasuki sebuah gua. Itu adalah monster Beruang Grizer yang besar dengan tanduk di kepalanya.
" Jadi, dia merupakan sumber berbahaya yang menarik ku kedalam hutan ini. Hahaha, apakah aku bisa menghadapinya kali ini? Mungkin kesempatan ini tidak akan datang dua kali bertemu dengan monster yang cukup kuat ini. Tapi, aku masih lemah untuk bertarung melawannya. Aku harus duduk sebentar dan memikirkan sebuah strategi. Atau aku akan mati konyol kali ini. " Zero duduk dan memikirkan bagaimana cara agar dia bisa mengalahkan monster beruang tersebut.
Zero melihat daftar inventorynya dan menyusun strategi untuk melawan monster beruang itu dengan peralatan yang dia miliki sekarang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments