Hello,Love
Apa yang orang pikirkan saat kamu menyerahkan keperawanan mu pada seorang pria yang bahkan tidak kamu kenal?itu lah yang terlintas di benak Leyla Kanish di antara kabut gairah yang menyelimutinya.
Jericho sendiri sudah tidak bisa berpikir lagi.Selama ini menurutnya banyak hal yang lebih menarik dari pada urusan ranjang.Tapi pikiran itu lansung hilang di benaknya saat ia merasakan kelembutan yang tak pernah ia rasakan sebelumnya.seperti saat ini.
"Gosh..,"desahnya pelan,bibirnya mencari - cari benda kenyal milik perempuan di bawahnya ini dan lansung di sambut dengan semangat oleh wanita tersebut.
"Why are you so fucking hot ?"
Jericho menyusuri lekukan tubuh yang indah di bawah Kungkungan nya itu.Beberapa helai rambut menempel pada wajah perempuan itu karena keringat.
Ia menatap wajah bak malaikat dengan suara seperti iblis penggoda yang membuat Jericho hampir gila.
"to get a man like you " Leyla menjawab sambil terkekeh pelan sebelum ia kembali menggeliat nikmat atas sentuhan di setiap inci tubuhnya.
Entah sudah berapa lama mereka berada di kamar hotel tersebut, tapi rasanya baru sebentar saja,karena Jericho belum puas mereguk kenikmatan yang sebelumnya tak pernah terpikir olehnya
"Right there,Jer"
"Right here ?" Jericho kembali bergerak menyentuk titik di mana sebelumnya Leyla memekik pelan.
perempuan berparas ayu khas blasteran Jawa - Tionghoa terlihat benar - benar menggoda Jericho.Bibir ranumnya terbuka sedikit,mengeluarkan ******* yang membuat Jericho yang semakin tidak bisa berpikir jernih.
"Yes,oh God....i can't stand it ."
Jericho menyeringai sembari mempercepat gerakannya.seakan menyambut Jericho,Leyla mengalungkan lengannya ke leher pria tersebut dan melengkungkan tubuhnya ke depan.
Tubuh yang bersimbah keringat itu pun menempel tanpa ada batas pemisah apa pun.******* pelan lolos begitu saja saat sensasi puncak itu datang melibasnya bertubi - tubi.
"Jerry...."panggilan pelan Leyla pada tubuh kekar itu sebelum ambruk di atasnya.beruntung lelaki itu tidak menumpukan seluruh berat badannya.
Setelah lebih baik,lelaki itu menyingkir dan berbaring di samping Leyla.
"Gosh...that was wonderful." Ucap Jericho setelah beberapa saat terdiam sembari mengatur nafas.
"Hhmm..."Hanya gumaman yang terdengar dari mulut wanita itu.Bukan kenikmatan yang sebenarnya perempuan itu cari.Ia bahkan tidak mengira bisa menikmatinya juga.
"So...."Jericho memiringkan tubuhnya menghadap Leyla yang masih berbaring menatap langit - langit kamar hotel."Apa yang membuatmu menggodaku di acara pernikahan sahabatku sendiri ?
"Mau jawaban jujur atau bohong ?"Leyla bertanya santai.
"Hhhmm...bohong?"
"Aku menyukaimu."
Jericho tertawa pelan 'benar - benar sebuah kebohongan' pikirnya.
"Kalau yang jujur ?"
leyla menatapnya sesaat.Haruskah ia memberitahu pria ini tentang tujuannya.
Setelah mempertimbangkan beberapa saat ia memutuskan.
"Balas dendam,an eye for an eye.blood for blood."
"Balas dendam kesiapa ?"Jericho mengernyitkan keningnya tak mengerti.
Yang Jericho tahu perempuan ini bekerja di sebuah WO cukup terkenal dan sering di gunakan orang - orang kelas atas.
Mereka pernah beberapa kali berpapasan tapi tak pernah tegur sapa.
"Shila. Shila wijaya."Leyla tersenyum sinis saat mengingat adik tiri yang berbeda 2 tahun darinya itu "dia pasti akan histeris mengetahui 'tunangannya' tidur dengan kakak tirinya."
Tanpa memperdulikan respon Jericho.Leyla berdiri dengan tubuh polosnya tanpa takut di terkam singa kelaparan,dan memungut kembali pakaiannya.
"Kenapa balas dendam ?"
Leyla yang baru selesai mengenakan branya menoleh pada Jericho dengan satu alis terangkat.
Jericho yang tengah bersandar pada kepala ranjang dan menutup dirinya dengan selimut hingga batas pinggangnya
"Apa yang membuatmu ingin membalas dendam pada Shila dan setahuku ia tidak punya kakak atau pun adik."
"Ah hanya dendam kecil."Leyla kembali mengenakan dress satin yang memiliki belahan hingga ke pahanya di bawah tatapan Jericho.
"Dia beberapa kali berusaha menyingkirkan ku.Dan yang baru - baru ini mengirim seseorang untuk melecehkan ku.cuma itu"jawabnya dengan nada sarkasme.
"Kamu mau kemana setelah ini ?" Tanya Jericho lagi saat Leyla telah selesai dengan pakaiannya dan sekarang sedang touch up di depan cermin besar di sudut kamar.
Leyla yang tengah mengenakan lipstick berbalik menatap Jericho dengan datar."Pulang.aku perlu memberitahukan keberhasilanku malam ini pada Adikku tersayang."
Jericho terlihat mengeluarkan sesuatu di dompetnya dan menuliskan sesuatu di sebuah kertas." Ambil ini untuk ongkos taksi."Pria itu lalu beranjak menuju kamar mandi.Tak lama kemudian suara shower teedengar di nyalakan.
Leyla melirik kertas yang di tinggalkan pria itu di atas nakas dengan senyum miris.
Hanya segini nilai gue?gue bahkan bisa menghasilkan lebih dari ini.Pikirnya sebelum beranjak.
Ia mengambil clutch yang sempat ia lempar sembarangan saat memasuki kamar ini tadi dan siap hengkang dari sana.Saat tangan sudah memegang handle pintu ia berhenti,lalu kembali berjalan ke arah kertas yang di tinggalkan Jericho tadi.
Setelah menuliskan sesuatu di kertas yang sama,ia tersenyum licik.Kemudian mengecup kertas tersebut dengan bibir yang telah menggunakan lipstik merah.
Tanpa menghiraukan apapun lagi ia segera pergi.Ia melenggang santai meninggalkan suite room tersebut.Ia pantas berbangga diri setelah berhasil menyelesaikan misi yang menentang mautnya ini.
Ia memasuki lift dan menyandarkan diri pada dindingnya setelah memastikan Jericho tidak mengejar ( untuk apa laki - laki itu ingin mengejarnya.Ia tak mengalami kerugian atas percintaan tadi !!).
"****...it's freaking hurt."keluh Leyla.
Satu jam yang lalu ia masih perawan karena kehidupan seksualnya hanya mentok pada ciuman saja.Hidup di tengah - tengah keluarga Wijaya tentu saja tak akan membiarkannya bersantai memiliki kekasih dan bermesraan hingga di mabuk kepayang.
"Jadi seperti ini rasanya tidak perawan lagi."Leyla berusaha kuat menahan air matanya yang mencoba turun karena rasa sakit yang menderanya.
Harusnya tadi ia istirahat saja hingga esok pagi.Tapi keinginan untuk memberi tahukan keberhasilannya kepada sang adik menggebu - gebu karena telah berhasil meniduri tunangannya atau masih calon?
Setelah sampai di lobi ia meminta bantuan resepsionis memesan taksi yang biasanya tersedia 24 jam.
Malam itu Leyla memasuki kamar villanya dengan emosi bercampur jadi satu.Senang,sakit,puas bercampur aduk sehingga ia sulit memilahnya.
"Leyla....keluar.Di luar banyak kodok terbang."
Teriakan itulah yang membangunkan Leyla di jam 6 pagi ini.Ia menggeram kesal saat ia mengetahui suara siapa itu.
Akhirnya perempuan bertubuh tinggi selayaknya model papan atas itu bangkit dari ranjangnya dan membuka pintu kamarnya.
"Sepertinya akan ada badai."Jawabnya melantur.Ia masih enggan membuka mata,kapan manusia satu ini akan waras?
Wanita yang bertubuh mungil itu butuh beberapa detik hingga tawanya meledak kalau mereka berdua sama - sama melantur.
"Oh ayo lah...kamu mengganggu mimpi indah ku.Katak terbang tidak mengejutkanku."Ia menghempaskan tubuhnya pada sofa yang berada di tengah - tengah ruangan itu.
"Hei...kita harus berangkat sekarang sebelum di tinggal pesawat."Dahayu Ugahari atau yang biasa di panggil Ayu berusaha membangunkan Leyla yang kembali tertidur.Dan ya Tuhan.....gadis itu bahkan kembali mendengkur.
Holla readerss...
Ketemu lagi sama cerita kedua aku...
maaf agak lama.
Follow Ig aku @wewe_n19
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Zhu Yun💫
Lanjut 👍
2023-12-12
0