Setelah dua Minggu berada di negara berjulukan pearl of the Orient. Ya, mutiara dari timur yang keberadaannya sangat berharga bagi negara di Asia.Akhirnya Leyla kembali pada kenyataan yang siap tidak siap harus ia jalani.
Bukan tanpa alasan wanita itu memilih negara tersebut.Ia akan selalu menyempatkan diri mengunjungi setiap negara yang terdapat Disneyland karena mengingatkannya pada seseorang.
Awalnya ia kurang menyukai tempat yang menurutnya hanya berisikan harapan dan mimpi.Namun,ketika seseorang di masa lalu mengatakan setidaknya karena sebuah impian kita bertahan untuk hidup maka Leyla memilih mengejar dan mewujudkan mimpinya.
Wanita yang masih menggunakan kacamata hitam itu tengah mengantre di imigrasi bandara.Menghela nafas dengan perlahan "Welcome to the hell,Ley."ucapnya pelan sambil menatap sekelilingnya,dimana aktivitas bandara sangat sibuk karena kebetulan ini adalah hari Minggu.Dimana banyak orang - orang juga kembali dari liburannya.
Begitu selesai dengan urusan imigrasi,Leyla melangkah menuju Conveyor belt yang mulai berjalan.Ia berdiri tidak terlalu ke depan,sehingga beberapa kali ia berdecak sebal melihat ada orang - orang yang melewati batas antre di dekat conveyor belt tersebut.
Setelah menemukan kopernya,Leyla berjalan keluar dengan tenang dan di sambut pelukan seseorang yang telah menantinya.
"Oh God...sesak nafas woy."Tegur Leyla sambil menepuk bahu sahabatnya dengan kencang.
Pria tinggi yang tengah memakai topi dan masker itu melepaskan pelukannya sambil cengengesan "sorry...sorry ayo balik.aku lapar."
"Sialan.. aku yang baru pulang dia yang kelaparan."Jawab Leyla sambil menyeret kopernya.
"Fyi niih ya...aku juga baru mendarat sejam yang lalu.Dan dengan senang hati menyambut kedatangan mu,nona."Jawab Rayi sambil mengambil alih koper sahabatnya itu.
"Memangnya negara mana lagi yang mau menerima buaya seperti kamu,Ray? dan dari mana kamu tahu aku mendarat hari ini?"Leyla menyamakan langkah kaki mereka menuju pintu keluar.Ia tidak mengumumkan kepulangannya di grup chat mereka.
Rayi mengernyitkan keningnya"Maaf aku memang seorang petualang cinta,tapi bukan buaya seperti pikiranmu.Aku selalu memutuskan mereka secara biak - baik,kalau ada yang gak terima salahkan dia yang terlalu baper."Jawabnya santai.
"Si boncel, dia ngomel saat harus ke Surabaya menemui klien sementara kamu pulang hari ini."Tambahnya lagi
Leyla hanya terkekeh mendengar panggilan 'sayang' Rayi pada sahabat mereka yang memang mempunyai hobi koleksi high heels karena tinggi badannya itu.Beda dengan dirinya yang memang sudah tinggi dan lebih menyukai sneakers.Sahabat wanitanya satu itu sudah merangkap menjadi saudari dan ibu baginya sehingga tanpa ia beritahu pun Ayu akan selalu memperhatikannya.
"Alaaah... istilahmu tentang playboy itu sama aja.Dasar buaya cap kadal.Mau makan di mana?"Tanyanya lagi yang mendapat delikan dari Rayi.
"Kamu mau makan apa?ada makanan yang kamu pengen gak?"
"Nasi padang."Jawab Leyla dengan semangat.Makanan yang selalu berhasil membuat moodnya kembali naik atau melepas stres.
"Okay...sesuai keinginanmu,tuan putri."
Leyla hanya memutar matanya malas,di bandingkan tuan Putri ia lebih tepat sebagai prajurit yang siap perang kapan pun.
Sesampainya di area parkir,Rayi Tanaka seorang penyanyi solo yang tengah naik daun itu membantu Leyla memasukan koper ke bagasi mobilnya.Kebetulan hari ini ia baru mendarat dari Malaysia,jadi ia dengan suka rela menunggu Leyla di bandara.
Setelah melalui perjalanan yang cukup memakan waktu,saat ini Rayi tengah memarkirkan mobilnya di salah satu tempat makan yang cukup terkenal dengan masakan khas Sumatra Baratnya.
"****..penuh banget sih."Keluh pria itu sambil memarkirkan mobil tanpa membuatnya lecet kanan dan kiri.
"Kalau bukan karena keinginanmu,aku gak Sudi parkir di sini."ucapnya sambil menyandarkan diri ke jok mobil setelah mematikan mesin mobilnya.
"Ayo ah..lapar nih."Ucap Leyla tanpa memperdulikan keluhan pria itu dan bergerak turun meninggalkan sahabatnya yang masih mendesah pasrah.
Tempat yang mereka masuki saat ini adalah sebuah restaurant dengan masakan yang memiliki cita rasa yang autentik.Di sukai banyak orang,bahkan Leyla pernah berkata Nasi Padang tidak pernah salah.
"Jadi apa rencana mu setelah ini?"
Selain Dahayu dan Jake,Rayi adalah orang yang cukup mengenalnya begitu pula sebaliknya.Pria yang pernah membuatnya di labrak beberapa wanita karena mengira ia memiliki hubungan spesial dengan buaya cap cicak ini mengetahui bagaimana sulitnya hidup Leyla hingga wanita itu bisa bangkit dan berdiri sekuat ini.
"Balik ke apartment dan tidur."Jawab Leyla singkat karena ia sudah ingin menyuapi ayam pop ke mulutnya."capek banget,astaga."
"Ish ... Anak ini.maksud aku rencana balas dendam mu!"Lelaki itu akhirnya menyerah dengan memperjelas apa yang ia maksud."aku bisa membantumu kapan pun kamu butuh,Ley."
Sudah ratusan bahkan ribuan kali ia mendengar sahabatnya mengatakan hal itu.Leyla hanya tersenyum sambil menggeleng."ini perang ku,Ray.Jika suatu hari aku membutuhkan bantuan,kamu orang pertama yang akan tahu."
Ia bukan tak ingin namun memang tak mau.Rayi bukanlah orang sembarangan.Selain seorang penyanyi,pria itu anak dari pemilik sebuah agensi di mana saat ini ia bernaung.Jika terlibat satu saja persoalan akan merusak citra penyanyi bersuara malaikat itu (julukan fans Rayi).
"leyla.keluar kamu!!"
Teriakan itu lah yang bangunkan Leyla di pukul sepuluh siang.Kemarin ia menghabiskan waktu seharian bersama Rayi,setelah pria itu berhasil membujuknya untuk kembali lebih awal ke apartment nya.Tentu saja dengan alasan mereka akan jarang bertemu karena sahabatnya itu akan melakukan tur ke seluruh Indonesia.
Ia menggeram saat mengetahui suara siapa yang berteriak seenaknya itu.Saat ingin mengabaikan teriakan itu semakin kencang.Akhirnya dengan tubuh tinggi semampai bak model itu Leyla membuka pintu apartemennya
"Ada apa ini !!" Tanya Leyla dengan murka
"Aku membantu polisi ini untuk menangkap penjahat seperti kamu."Jawab Shila bersedekap dada dengan tatapan merendahkan.
"Kamu ingin bermain - main denganku?"Tanya Leyla dengan sarkas.Well wanita yang lebih rendah darinya ini mengetahui di mana letak apartment nya.
"Kamu yang ingin bermain-main denganku."
Belum sempat Leyla membalas perkataan Shila. Handphonenya berbunyi di area ruang tamu yang tak jauh darinya.Tanpa memperdulikan wanita yang tampak siap menerkamnya kapan saja itu Leyla beralih meraih benda pipih dengan nomor tidak di kenal tertera di sana.
"Hallo, Leyla Kanish Wijaya."sapa Jericho dengan suara yang hangat.Namun setelah itu,laki - laki yang sempat ia tiduri di Bali itu bertanya dengan datar."apa adik tirimu telah sampai di apartment mu?"
Leyla mengernyit mendengar pria itu memanggil nama panjang yang sudah lama ingin ia lupakan"Jadi,kamu yang menyuruhnya?"
Terdengar kekehan di ujung sana."Bukan,tapi aku tahu apa yang wanita itu coba lakukan."
"Oh !"
"Mereka akan menahanmu atas kasus yang tidak pernah kamu lakukan."Seperti seorang cenayang, Jericho mengatakan hal tersebut padanya."Kalau kamu mau bebas dari penjara,kamu bisa menghubungi dan memohon kepadaku."
"Memohon kepadamu?"Rasanya Leyla sudah benar - benar akan murka mendengar perkataan pria itu.
"Dengar baik - baik ya Jericho Darmawangsa."Leyla mencoba mengatur emosinya agar tidak berteriak sebelum berhadapan lansung dengan pria itu."Apa kamu jatuh cinta kepadaku setelah malam itu?jika memang iya,,selamat kamu akan jatuh sendirian."
Leyla menutup telepon tersebut tanpa menunggu jawaban dari Jericho ( karena ia memang tidak berniat menunggu ).Pria itu pikir ia akan dengan mudah mendapatkan Leyla dengan cara seperti itu.Ia tak akan pernah berhasil,Leyla benci menjalin hubungan dengan laki - laki manapun setelah ia melihat bagaimana bentuk dari rasa itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
martina melati
wanita mandiri nih..
2025-02-02
0
martina melati
hahaha....
2025-02-02
0
Wirda Wati
visualnya thort
2024-02-08
1