"Selamat siang,Jerry."
Seluruh pasang mata yang berada di ruangan tersebut menatap wanita yang tinggi bak model papan atas itu dengan tidak percaya.
Ia bersandar pada pintu kaca ruangan tersebut sambil menyunggingkan senyum tipis dan memanggil nama sang bos besar tanpa embel - embel lain.
Berbeda dengan tatapan semua orang,Jericho tersenyum lebar "siang juga,sweety.Apa yang membawamu datang ke sini ?"
Leyla menahan dirinya untuk tak mendengus.Lalu ia menjawab sambil mengedipkan sebelah matanya "kamu."
Jericho yang jarang sekali tersenyum manis itu,terlihat senang dengan bagaimana tingkah Leyla yang berani menggodanya di tempat umum.Ia pun berdiri menghampiri wanita itu dan membelakangi peserta rapat.
"Tunggu sebentar,aku masih ada rapat."
"Apa aku terlihat ingin menunggu."ucap Leyla sambil menggigit bibir bawahnya.
Leyla mendekat dan menyelusup kan tangannya pada jas Jericho lalu mengelus secara konstan punggung lebar laki - laki itu.Ia memiringkan sedikit kepalanya sehingga orang akan berpikir ia tengah memeluk pria itu.
"Sepuluh menit saja."tawar Jericho.Ia tak menyangka kalau Leyla berani melakukan tindakan 'agresif' di depan pegawainya sendiri.
Di luar dugaan,Leyla lebih mendekat dan berbisik di telinganya dengan suara yang bisa membuat Jericho menahan nafasnya."no,i can't wait. so...make it faster."
Jericho bersumpah akan mencium wanita itu habis - habis jika tak mengingat banyak orang yang memperhatikan mereka.Tapi sebelum ia bisa melakukan hal tersebut,tangan Leyla telah berada di tubuh bagian belakangnya dan menepuknya dua kali dan berlalu pergi.
Wanita itu beranjak menuju ruang direktur yang sudah di tunjukan oleh Ringgo.
Laki - laki berwajah rupawan itu menggeleng pelan melihat tingkah Leyla.Ia berbalik ke arah pegawainya "saya rasa cukup untuk hari ini.dan jangan lupa kirim notulensi rapat hari ini pada sekretaris saya."
Jericho beranjak meninggalkan ruang rapat menuju ruangannya yang masih berada di lantai yang sama.Macan Betina itu harus ia beri pelajaran setelah membuat tontonan gratis di hadapan pegawainya.
" Monoton sekali ."komentar itulah yang keluar dari mulut Leyla melihat isi ruangan Jericho.
Ia sedang duduk di sofa dengan menggerakkan kaki yang ia silangkan.Ruangan tersebut bercat abu - abu dan terdapat sebuah lukisan di dinding yang tidak menarik sama sekali.Satu - satunya hal yang membuat ia bertahan di ruangan ini adalah pemandangan gedung - gedung di balik kaca transparan yang memenuhi dinding.
"Ada apa tuan putri datang mengunjungiku?"
Pertanyaan yang di iringi dengan terbuka dan tertutup kembali pintu itu.Leyla menoleh pada pria yang tengah bersandar di meja kerja dengan tatapan mengarah padanya.
"Mana ponselku?" Tanya Leyla tanpa mau berbasa - basi lagi."Dan tolong ganti uangku atas pembayaran hotel yang tidak aku ketahui sama sekali."
Ia menggelengkan kepala saat mengingat kejadian yang membuatnya harus tertawa atau marah terlebih dahulu.Saat ia mengembalikan kunci kamar dan seorang staff memberikannya bill yang belum di bayar sama sekali.
"Memalukan."ejeknya.Ia tak habis pikir siapa yang membawanya ke hotel dan meninggalkannya untuk membayar kamar hotel tersebut.
Jericho menaikan sebelah alisnya tak mengerti "bill?"
Leyla yang kesal melihat tingkah Jericho segera memperlihatkan bill yang masih ia simpan di tasnya sebagai barang bukti.
Jericho segera mengambil bill tersebut dengan kening berkerut dalam.Ia merasa sudah membayar semuanya bahkan termasuk sarapan yang sudah ia pesan lansung untuk Leyla.
"Aku ganti sekarang juga."Jericho memilih tak ambil pusing,nanti ia akan konfirmasi lansung ke pihak hotel tersebut.
"Tidak perlu,aku kesini hanya ingin mengambil ponselku."Ucap Leyla yang mendadak berubah pikiran.Ia merasa tak perlu meminta ganti rugi karena uang itu tak seberapa dan ia juga yang menikmati fasilitasnya.
"Ponsel yang mana?" Jericho pura - pura lupa.Ia ingin membalas atas hal yang Leyla lakukan di ruang rapat tadi dengan membuat wanita itu kesal.
Dan keinginannya terkabul melihat macan betinanya mulai menatapnya dengan tajam."brengsek kamu jer, jangan pura - pura bodoh."
"Wow..kenapa aku suka mendengar makian mu."
Leyla berusaha menahan emosinya agar tidak menendang laki - laki itu ke bulan."berikan sekarang.cepat."
"Tidak semudah itu,pretty."Jericho menyunggingkan senyum sinis yang sialnya terlihat sangat tampan."kamu telah merusak rapat ku."
"What the .....seharusnya aku tahu kamu hanya ingin mempermainkan ku."Leyla segera beranjak berdiri,sebelum Jericho bisa mencegahnya Leyla sudah berjalan ke arah pintu.
"Aku gak tahu apa yang kamu rencanakan dengan mengambil ponselku,silahkan ambil dan lakukan apapun sesukamu."
Ia beranjak membuka pintu,namun masih berdiri di sana menatap Jericho dengan senyum mengejeknya."kamu ingin pengakuan atas performa mu di ranjang.let me tell you... you are far from expected.."
Lalu dentuman keras pertanda pintu sudah tertutup dan Jericho yang terpana atas ucapan wanita itu bahwa performanya jauh dari yang diharapkan.Benar - benar menendang harga dirinya hingga di titik terendah.
"Macan betina yang benar - benar tidak takut kepadaku."Jericho tersenyum tipis setelah sadar dari keterpanaan nya.
Tak lama Ringgo masuk dengan menyerahkan dokumen penting yang harus pria itu tanda tangani.Ia menatap sang atasan dengan intens.
Jericho yang sadar tengah di perhatikan menoleh"apa kamu ingin membuktikan ucapan wanita itu?"
Ringgo lansung meringis dan menggeleng.Ia sepertinya ketahuan telah mendengar perkataan wanita yang baru saja pergi dengan wajah marah.Salahkan Leyla yang mengatakan hal tersebut dengan cukup lantang.
Setelah Ringgo menyelesaikan urusannya dan pamit.Tatapan Jericho terarah pada bill yang tertinggal di atas meja.Pria itu meraih dan menatap sesaat sebelum memutuskan menghubungi pihak hotel tersebut.
"Saya, Jericho Darmawangsa ingin mengkonfirmasi.Kenapa kamar atas nama saya harus membayar dua kali.Tadi pagi sudah saya bayar.Lalu kenapa wanita saya akan check out,kalian memintanya untuk membayar?" Tanya Jericho setelah mendengar sapaan ramah pihak hotel tersebut.
Seorang Jericho Darmawangsa bukan lah seorang yang sering keluar masuk hotel sembarangan bersama perempuan.Ia bahkan bersikap antipati pada kaum hawa tersebut.Ada hal yang membuatnya menjauh dan lebih memilih bekerja keras.
Hanya sebulan terakhir ini ia di kabarkan akan di jodohkan dengan beberapa kandidat.Padahal Jericho bahkan belum memberikan jawaban pastinya.Ia masih menyelidiki latar belakang perempuan itu dan orang tuanya yang masih di luar negeri.
"Ma-maaf pak."setelah terdengar grasak-grusuk suara tadi telah berganti,sepertinya telepon sudah berganti ke manager hotel."kami akan segera memeriksa dan akan mengembalikan pembayaran kedua secara penuh.sepertinya kami telah melakukan kesalahan."
Pihak hotel tersebut tengah kalang kabut mendapat keluhan dari seorang Jericho yang juga pemilik sebuah hotel terkenal.Di tambah ia mengklaim seorang wanita yang bahkan belum pernah ia lakukan sepanjang usianya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments