"Hari ini saya ada jadwal ?"
"Tidak ada lagi karena meeting yang seharusnya di jam dua siang ini,di undur jadi pukul 10 besok pagi."Ringgo menatap iPad yang di genggamnya dengan teliti.
Jericho menganggukan kepala,berarti ia cukup senggang hari ini."oke,aku mau ke kamarku saja."Ia mematikan laptop dan segera beranjak.
Di hotel ini ia memiliki kamar pribadi yang bisa di bilang seperti sebuah penthouse.Ia hanya akan kembali ke rumah di weekend saja.
Setelah membersihkan diri,ia bersantai di ruang baca sambil memainkan handphonenya.Tiba - tiba ia teringat pada macan betina yang sudah beberapa hari ini tidak ia jumpai.
Jarinya menekan sebuah aplikasi dan muncullah foto seseorang yang beberapa jam lalu di upload.Ia hanya mengikuti satu orang di sosial media yang baru beberapa waktu lalu ia buat.
@MadeByleyla : Work feels like a holiday (dengan foto di pantai menggunakan bikini di lapisi outer panjang yang bahkan tidak menutupi apapun.)
Membuat Jericho mengepalkan tangannya,entah mengapa ia kesal saat wanita itu memamerkan tubuhnya.Terdapat ribuan like dan komentar di sana.
Ia segera menghubungi Juan si Hackers andalah The Ethereal.
"Apa Jadwal Leyla Minggu ini?"tembaknya lansung tanpa sapaan apapun.
"Haaah...jadwal?"Terdengar suara serak baru bangun tidur di sana."Jadwal nona Leyla...ia di Bali untuk pernikahan seorang artis Disana."
Jericho mengangguk mengerti,namun saat sadar Juan tidak akan bisa melihat anggukannya ia kembali bersuara."oke..kabari terus jadwalnya pada saya."Lalu mematikan sambungan telepon tersebut.
Sementara di seberang sana Juan hanya melongo dengan tingkah kaptennya.Ia baru saja tidur setelah bekerja semalaman.
"Apa aku melamar jadi sekretaris nona Leyla saja."Gumamnya mengucek mata."Kapten yang jatuh cinta itu,sangat merepotkan."ia menguap lebar lalu membaringkan tubuhnya untuk tidur kembali.
"sepertinya kamu memang berniat mengejar ku ?"
Perkataan dari seorang wanita berkacak pinggang di hadapannya ini membuat Jericho membuka mata yang sempat ia pejamkan sesaat.Wanita itu menutup pemandangan sunset di hadapannya ini.Dengan menggunakan bikini dan outer tipis wanita itu menatapnya datar.
Tangan Jericho gatal sekali ingin mengelus rambut yang beterbangan di sapi angin.she looked like the sexiest devil he had ever seen.
"Well..aku selalu mendapatkan apa yang aku mau."Jawab Jericho dengan santai.Ia sedikit heran kenapa ia bisa berada di tempat ini.Di sebuah pantai berpasir putih,terdapat laut luas di hadapannya dengan sunset terindah yang pernah ia lihat.
"jangan terlalu percaya diri."Leyla tersenyum sinis lalu berjalan ke salah satu kursi malas yang tersedia.Ia berbaring dan memejamkan matanya.
Walau senyum itu cenderung meremehkan,tapi Jericho tetap menikmatinya.Tidak bisa ia pungkiri kalau senyum itu tetap manis sekaligus seksi yang pernah ia lihat.
"memangnya hal apa yang tidak bisa aku dapatkan?"Tanya Jericho.Dengan kekuasaan dan uang yang ia miliki,bahkan ia hanya perlu menggerakkan satu jarinya saja sesuatu yang ia inginkan akan ia dapatkan.
"mendapatkan...aku."
Jericho terkekeh sejenak "aku rasa kamu salah."
"hahh?"
"aku sudah mendapatkan kamu sejak pertama kali kita bertemu."Ucapnya merujuk pada pertemuan pertama yang tak kan pernah ia lupakan.
Jericho tertawa saat melihat sebuah dengusan yang Leyla berikan sebagai tanggapan.
"itu hanya masa lalu,apa yang bisa kamu banggakan tentang hal yang bahkan telah berlalu."ujar Leyla sambil meraih kelapa muda yang sudah tersedia di samping tempat duduknya.
"Apa kamu mencoba menantang ku?aku pastikan kamu akan menyesalinya,cantik."Jericho kembali bersandar setelah memasang kaca mata hitamnya.
Jericho tak mendengar tanggapan lagi.Namun ia merasakan tempat berbaring ya di dekati seseorang.Ia membuka mata secara perlahan dan mendapati Leyla tengah menatapnya cukup dekat.
wanita itu membelai pipi Jericho dengan jari lentiknya.Mulai dari pipi hingga ke dada bidang yang memiliki sedikit bulu di sana.
Wanita itu tersenyum manis,amat manis malahan."aku tidak pernah menyesali apapun keputusanku Jerry.Satu - satunya yang aku sesali adalah lahir sebagai Anak Bramantyo Wijaya."
Jericho menatap wajah sinis wanita itu,namun ia terpaku pada matanya yang kecoklatan dengan rambut panjang yang di terbangkan angin perlahan dengan background warna jingga di belakang sana.Sahdu dan indah sekali.
Sorot mata itu jika di tatap sekilas memang tampak tajam,namun jika di tatap secara intens terlihat ada luka dan dendam di sana.Jericho penasaran,apa yang telah di lalui wanita cantik di hadapannya ini.
"Apa yang membuat mu membenci ayahmu sendiri?".
Senyum sinis terbit di bibir yang ingin Jericho nikmati sampai nafasnya tersengal "Kamu bukan seseorang yang pantas untuk mengetahuinya."
"Kalau begitu,aku akan memanfaatkan diri untuk mengetahuinya."Tanpa mendengar Jawaban Leyla.Jaricho menarik tengkuk wanita itu untuk menyatukan bibir mereka pada sebuah ciuman yang dalam.
Laki - laki itu tersenyum saat tak merasakan penolakan dari Leyla.Sebaliknya,Leyla mendekatkan jarak yang sempat memisahkan tubuh mereka.
Tangannya sibuk menyusuri bagian tubuh Jericho yang terdapat otot -otot liat dan membuat air liur wanita menetes saat melihatnya.
Tak tinggal diam,Jericho mulai menelusuri paha Leyla.Merasakan kulit halus Leyla hingga kemudian menyapa sesuatu di balik dalaman yang hanya menutupi inti wanita itu saja.
"Jerry.."
Dan desahan itu sebagai undangan untuk ia melakukan hal yang lebih dari ini lagi.Jika Leyla adalah seorang iblis maka Jericho rela menjadi tawanan iblis itu dan menanggung dosa berbentuk kenikmatan yang di berikan wanita itu.
Segera ia membalikan keadaan agar Leyla berada di bawah Kungkungan nya untuk memulai menu utama.Saat tangannya siap menjelajahi bagian kembar yang menjadi kesayangannya,deringan telepon yang cukup keras menyadarkannya.
Seperti di tampar bolak - balik,Jericho seakan di hantam kesadaran ketika matanya terpaksa di buka.
"Aah sialan...."Jericho ingin membanting ponsel yang terus berdering akibat sebuah panggilan masuk,namun ia menahan diri.
Deringan ponsel itu berhenti,ia enggan mengangkatnya.Matanya menatap bagian bawah tubuh dan melihat bagaimana payah dirinya.Bukti gairah yang terbawa kedunia nyata hanya karena sebuah mimpi.Benar - benar payah.
Jericho mengusap kasar wajahnya.Bagaimana bisa seorang Leyla bisa membuatnya seperti ini?
Deringan telepon kembali terdengar.Ia mengangkat dengan ogah - ogahan panggilan itu.
"hhmm..."
"dimana Lo? masih hidup kan? main - main lah kesini?"
"Lo lagi jomblo ya.gangguin orang aja."jawab Jericho dengan ketus.Tawa Auriga terdengar jelas di seberang sana.
"Gue sudah punya istri kalau Lo lupa."Ujarnya lagi.
Jericho merotasi matanya,malas."Dan semua orang juga tahu,Lo sedang menyia - nyiakan wanita yang Lo panggil istri itu."
Skakmat !! Auriga kalah telak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Wirda Wati
semakin asyik bacanya
2024-02-08
0