Setelah melambaikan tangan Leyla dan Tante Lauza berpisah.Wanita paruh baya itu di jemput sopir sementara Leyla mengemudi mobilnya sendiri.Mereka baru saja menyelesaikan dinner yang seru,saling bertukar pikiran.Kegiatan yang seru.
Saat sedang memanaskan mobilnya,tatapannya tertumbuk pada satu mobil yang baru saja parkir tak jauh dari mobilnya.
Awalnya Leyla hanya melihat secara sekilas.Tapi melihat siapa yang baru saja keluar dari mobil tersebut,Leyla menyipitkan matanya untuk melihat pergerakan seorang wanita yang baru saja memasuki restoran.
"Loren Inggita...."Ucapnya dengan suara bergetar.Wanita itu adalah adik dari Laura Wijaya yang telah membantu wanita sialan itu mengusir mama dan dirinya keluar dari rumah.
Apa setelah ini ia akan bertemu dengan Laura Wijaya.Tidak,Shila Wijaya ?
Masih segar di ingatan Leyla bagaimana tawa mengejek bibi Shila yang bahkan umurnya terpaut 2 tahun lebih tua darinya.Wanita yang masih single itu terlihat glamor dengan pakaian yang ia kenakan
Api dendam di hati Leyla tak pernah padam.Masih berkobar dan besar.Ia hidup berdampingan dengan rasa itu agar tetap kuat untuk melihat kehancuran orang - orang yang telah menyakitinya.
"Sepertinya aman??"Gumam Leyla saat melihat sekeliling,mencari titik CCTV."Kalaupun ada tinggal suruh orang buat menghapusnya."
Setelah yakin keadaan aman,ia keluar dari Audi A8 miliknya lalu berlagak santai agar berpapasan dengan orang lain tidak terlalu mencurigakan.
Ketika telah sampai di samping Mini Cooper merah milik Loren,Leyla segera menjalankan aksinya.Wanita itu mengempeskan dua ban belakang sekaligus.Bukan hal yang mudah,tapi ia pernah di ajarkan temannya saat masa kuliah dahulu.
Ketika sudah memastikan dua ban tersebut kempes,wanita yang hari ini mengunakan crop top hitam dan di lapisi blazer abu - abu itu beranjak ke mobilnya sendiri untuk segera pulang.
"Anggap saja uji coba kemampuanku setelah sekian lama."Gumam Leyla laku menekan pedal gas untuk meninggalkan parkiran restoran tersebut.
Namun setelah berpikir beberapa saat,rasanya hanya mengerjai ban belakang mobil milik Loren saja tidak lah cukup.Mengingat apa saja hal yang telah di lakukan wanita itu kepada dirinya.
Setelahnya,ia meraih airpods untuk menghubungi seseorang yang tidak di ketahui siapapun selain dirinya.Orang ini lah sumber infomasi dan tangan kanannya.
"Hallo Dion..."Sapa Leyla pada seorang laki - laki Bernama Dion tersebut."Saya punya kerjaan untuk kamu."
"Siap Bu.Kerjaan apa?"
"ada mobil mini Cooper merah di Moesjin Korea Restoran dengan plat B 1415 REN.kamu rusak remnya hingga blong.Pahamkan?"
"Paham Bu,ada lagi?"
Bekerja dengan Dion adalah hal yang mudah.Cukup perintah yang singkat ,padat dan jelas.Maka laki - laki itu akan membereskannya dengan rapi.Walaupun bayarannya juga cukup di atas rata - rata namun ia sangat profesional.
"Bereskan CCTV di seluruh area parkir dan sekitarnya sekitar satu atau dua jam terakhir.Segitu aja dulu,I'll call you Latter."
"Siap laksanakan Bu."
"Loren Inggita??"Jericho menaikan sebelah alisnya.
"Benar tuan.Loren Inggita."Ulang Ringgo dengan sabar.
"Baiklah,kita lihat apa yang ia tawarkan."
Ringgo mengangguk mengerti dan membawa mobil yang mereka kendarai mengarah ke salah satu Restoran Korea.Hari ini Loren Inggita menghubungi Ringgo untuk membuat janji temu dengan Jericho Darmawangsa.
Awalnya Ringgo ragu untuk menyampaikan hal tersebut kepada Jericho,kemudian mengingat kalau Loren Inggita masih memiliki kekerabatan dengan keluarga Wijaya.Ringgo memutuskan untuk memberitahukannya.
Wanita yang lebih muda 3 tahun dari Jericho itu,meminta bertemu di salah satu Restoran Korea yang tak jauh dari Darmawings Hotel.
Karena ingin tahu apa yang akan di sampaikan wanita itu Jericho memilih menerima undangan tersebut.
Sesampainya di parkiran Restoran,ia segera turun dari mobilnya dan masuk melalui pintu Khusus untuk tamu VIP.Restoran ini memang menjunjung tinggi privasi orang - orang yang memang membutuhkannya,sehingga terdapat dua pintu masuk yang berbeda.
Namun,sebelum Jericho beranjak masuk matanya menatap seorang wanita yang menggunakan pakaian semi formal tengah menuju Mini Cooper merah yang tak jauh dari mobil wanita tersebut.
"Leyla."Gumam Jericho saat melihat gerak - gerik wanita itu.Ia segera bersembunyi di balik salah satu mobil yang terparkir agar tak terlihat oleh Leyla.
Ia tersenyum melihat cara wanita itu dengan halus dan mulus mengempeskan ban mobil tersebut kemudian berlalu pergi.Seakan - akan tidak melakukan hal apapun.
"Mobil siapa ??"Gumam Jericho beranjak masuk,seolah - olah ia tak melihat apapun.
Sambil memikirkan hal tersebut,ia menuju sebuah Private Room dengan di antar seorang pramusaji yang di pesan atas nama Loren Inggita.
Sebelum membuka pintu ia menoleh ke arah Asisten pribadinya."Ringgo."
"iya ,tuan?"
"Cari dan Salin rekaman CCTV di sekitar parkir tadi dan cari tahu itu mobil siapa?"Perintah Jericho yang lansung di sanggupi oleh Ringgo."Baik Tuan."
Kenapa akhir - akhir ini keluarga Wijaya menarik minat Jericho.Apakah ia sudah menyukai wanita yang telah di buang oleh keluarga tersebut.
"Pak Jericho,selamat datang."Sambut wanita yang menggunakan baju ketat berwarna silver itu.Cantik namun berlebihan.Sangat berbeda dengan Leyla yang terkesan seksi walau menggunakan baju tertutup sekali pun.
Jericho mengerjap saat menyadari ia mulai membandingkan setiap perempuan yang ia temui degan macan betinanya,Leyla.
Ia membalas dengan anggukan.Jericho menduduki kursi di hadapan wanita itu dengan santai.Ringgo yang awalnya ikut segera menyingkir karena akan melaksanakan tugas baru yang di berikan Jericho.
"Ada apa sampai anda ingin bertemu saya."Tembak Jericho melewatkan sesi basa-basi.
Wanita itu terkekeh,berusaha terlihat anggun."Bisakah kita tidak terlalu formal.aku lebih muda 3 tahun dari mu dan aku adik dari Laura Wijaya."Terangnya
Jericho mengernyit heran.Apa kolerasi nya dengan pertemuan ini?
Loren berdeham sejenak untuk menutupi kecanggungan akibat Jericho yang tidak bereaksi atas perkataannya."Saya ingin menawarkan kerjasama dengan Darmawings Hotel."
Jericho bergerak membuka kancing jasnya."Apa yang anda bisa tawarkan?"
"Kerjasama dengan Event organizer milik saya.Karena banyak event - event besar akan kami handle mulai tahun depan."Ucap wanita itu dengan suara mendayu.
Ia ingin mengambil kesempatan untuk merayu bujang paling di incar ini.Bagaimana tubuh bugar dengan dada bidang itu ia peluk tanpa sehelai benang pun sebagai penghalang.
Jericho hanya menatap datar tanpa ekspresi melihat wanita yang seperti kegerahan sendiri padahal ruang ini cukup sejuk karena pendingin ruangannya bekerja dengan baik.
"Silahkan ajukan kerjasamanya dengan staff hotel saya.Akan saya pertimbangkan."Jawabnya singkat.
Wanita itu menganggu kepala mengerti.Namun dengan berani kaki yang menggunakan Stiletto berwarna merah itu menyentuh betis Jericho."Aku dengar kamu menyukai keponakanku,Shila."
Jericho masih diam dan mengamati sampai dimana wanita itu akan bertindak.Ia sudah bisa membaca gerak - geriknya saat menduduki diri di ruangan itu.
"Kalau kamu tidak puas dengan serve keponakanku.Aku siap menerimamu di tempatku."Ucapnya lagi dengan menggigit bibir bawahnya sensual.
Jericho tersenyum sinis,Wanita sinting."Saya tidak pernah berkata demikian."Jericho beranjak untuk segera pergi.Ia sudah jijik dengan tingkah jalang di hadapannya ini.
Sebelum menyentuh pintu,ia berbalik"Satu hal lagi.Aku tidak menyukai wanita murahan seperti anda."Ucapnya sebelum menutup pintu dengan keras.
Meninggalkan Loren yang ternganga akibat perkataan Jericho barusan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Wirda Wati
Dasar murahannn...
2024-02-08
0