Jericho bangun agak terlambat pagi ini.Ia tidur cukup larut karena kembali mengerjakan pekerjaan yang tak pernah habisnya.
Semalam Leyla meninggalkannya setelah membuat Jericho terbang hingga ke langit ketujuh untuk di hempaskan kembali ke bumi.Ia mandi air dingin cukup lama untuk menenangkan junior yang bersiap perang tanpa memiliki lawan.
Dada bidangnya jelas terlihat hingga otot perut yang pas saat ia mendudukkan diri menampilkan tubuh bagian atasnya yang polos.Jericho memang tidak suka memakai atasan saat ia tidur.
Menoleh ke arah nakas untuk menjangkau sesuatu yang berkilau di timpa cahaya matahari.Saat dalam perjalanan pulang cahaya lampu jalanan membuat Jericho menangkap benda berkilau di bawah jok yang ia duduki.
Sebuah anting
Pria itu mengernyit heran saat menyadari anting dengan model simpel tapi tetap elegan itu ada di dalam mobil yang notabenenya belum pernah di naiki perempuan mana pun.
Kecuali seorang perempuan yang berani menggodanya tanpa bertanggung jawab atas kekacauan yang ia ciptakan.
Sepertinya bukan hanya Jericho saja yang bersemangat.Perempuan bernama Leyla Kanish itu juga terlihat sama semangatnya dalam menggoda satu sama lain.
Hingga tidak sadar meninggalkan salah satu antingnya.
Kalau Cinderella meninggalkan sepatu,Leyla meninggalkan anting dan Jericho yang sudah sangat bergairah tanpa sebuah pelepasan.
Sial!!! Jericho sangat ingin menerkamnya.
Pria itu segera beranjak menuju kamar mandi untuk menyelesaikan ritual paginya.Setelah selesai Jericho turun untuk sarapan walau sudah pukul 9 pagi.
"Pagi ma."Sapa Jericho sambil mencium pipi nyonya Airin Darmawangsa,kebiasaan yang tak pernah hilang"udah sarapan?"
"udah tadi sama papa."Jawab mama Airin sambil menyiapkan sarapan Jericho."tapi mama tetap nunggu dan nemenin kamu kok."
"makasih mam."Jericho menerima semua yang di hidangkan sang ibu.
"Your welcome,son."
Orang - orang di luar sana hanya mengenal seorang Airin Darmawangsa sebagai wanita anggun dan juga polos padahal mamanya ini sangat cerdas dan bisa membaca situasi dengan sangat baik.
Mama Airin sangat bahagia memiliki Jericho sebagai putra semata wayangnya.Terlepas dari masa lalu yang sampai saat ini belum terpecahkan,ia bangga pada Jericho yang cerdas dan juga tampan layaknya dewa Yunani yang di gambarkan orang - orang.
wanita paruh baya itu menatap anaknya yang tak pernah gengsi menunjukan kasih sayang kepada orang tua walaupun berada di tempat umum.Jericho pernah berkata ia tak akan gengsi sebab hal itu merupakan bentuk kasih sayang dia pun begitu juga sebaliknya.
"kenapa mama,sayang?" Jericho yang merasa di perhatikan segera mengalihkan pandangan pada mamanya itu.
"kalau sayang,kapan kamu mau ngasih mama cucu."Pertanyaan yang berhasil membuat Jericho tersedak.Karena tau maksud dari sang mama.Menginginkan ia segera Menikah.
Mama Airin mendekatkan segelas air putih yang segera tandas diminum Jericho."pertanyaannya brutal banget,mam."Keluhnya
Wanita itu menghela nafas,sangat susah meminta hal yang satu itu dari Jericho."Mama sudah tua loh Jer,Mau nimang cucu juga."
"siapa yang berani bilang mama tua,keliatan masih 20 tahun kok."Jawab Jericho dengan nada canda.
"iihh..nih anak."Mama Airin memukul bahu kekar anaknya dengan kesal namun juga tersenyum.
"Nanti ya ma,tunggu nikah dulu.masa mau lansung minta cucu."
"Makanya cepetan nikahnya.wong tinggal pilih kok."
"emang barang main pilah - pilih."Jericho terkekeh mendengar permintaan mama Airin.
"Ya maksudnya kandidat sudah ada beberapa,tinggal kamu pilih mana yang kamu suka."Mama Airin gemas sekali setiap membicarakan hal ini bersama Jericho.
Ia bukannya ingin memaksa tapi anaknya sendiri yang sepertinya menghindari perempuan.Kan bahaya kalau Jericho sampai menyeleweng.
"Sebenarnya aku menemukan satu yang menurut aku menarik." Jericho tidak bisa tidak tersenyum melihat wajah antusias sang mama.
"Apa salah satu keluarga yang sempat mama perkenalkan??"
Ayu menatap Leyla dari atas hingga bawah dengan pandangan menilai."please...jangan berniat ngontenin aku jadi bahan untuk bersyukur."Leyla merotasi matanya malas.
"tau banget kamu sama dunia perkontenan."Ayu mengalihkan pandangannya kesekitar cafe tempat mereka menunggu kopi sebelum berangkat ke kantor GWP.
"selalu lewat di Fyp aku soalnya,sekarang apa - apa jadi bahan untuk bersyukur."Leyla yang berpenampilan santai menggunakan jeans cargo dan kemeja putih yang 2 kancing teratasnya ia buka memperbaiki posisi jam di pergelangan tangan kirinya.
"anyway...aku dapet klien orang Surabaya ."ungkap Ayu mulai sesinya.
"Bukannya persiapan udah di handle anak - anak ya?" seingat Leyla wedding di Surabaya sudah hampir mendekati the day dan anggota mereka sudah di turunkan untuk menyukseskannya.
Ayu berdecak pelan."Bukan yang itu...ini bisa di bilang crazy Rich nya di sana.kali ini gak bisa main - main,waktu persiapannya juga sangat sedikit."
Leyla mengangguk pelan,GWP memang kerap kali menangani pernikahan kalangan atas bahkan beberapa artis sering menggunakan jasa mereka.
"Bu Dahayu?"
Panggilan itu membuat mata Leyla terbelalak dan Ayu yang tersenyum senang saat seseorang menyapanya.
"Pak Jayden ....selamat pagi."Ayu tersenyum ramah saat melihat laki - laki jangkung yang tengah berjalan ke arah mereka.
"Apa anda tinggal disini?"
"gak pak,ini dari unit apartemen teman saya."Ayu menarik tangan Leyla."Kenalin pak,ini Leyla Partner saya."
Leyla sebenarnya tak ingin menyambut uluran tangan pria itu,mengingat ia menertawakan Leyla pada kejadian konyol kemaren malam.Namun melihat wajah antusias Ayu,ia menyambut uluran tangan dan menariknya kembali.
"Nice to meet you..kerja di GWP juga?"Tanya pria itu dengan senyum di wajah tampannya.
Sepertinya laki - laki itu mengingat Leyla yang bertingkah ceroboh dan menertawakannya.
"Iya." jawab Leyla singkat,teramat singkat malah.
"ini loh pak,owner GWP sebenarnya.saya hanya bagian ngurusin ini dan itu."Ayu yang merasakan jawaban singkat Leyla tanpa ragu menambahkan.
"Dan Ley..Pak Jayden ini owner Coffee shop ini dan memiliki cabang dimana - mana loh."Ayu mengedipkan sebelah mata saat melirik ke arah Leyla.Apa maksudnya itu?
Leyla sedikit bingung dengan tingkah sahabatnya itu.Aah..matanya kelilipan maskara kali,pikir Leyla.
"oh ya.."pria itu menatap Leyla dengan tertarik."saya pikir Bu Ayu punya unit di atas Soalnya lumayan 'rajin' mampir ke sini."
"aduhhh jangan panggil ibu lah pak,saya belum nikah padahal."Ayu terkekeh sejenak"Kebetulan Leyla yang punya unit di atas pak.Saya hanya main dan kadang - kadang jemput dia juga."Ayu memegang bahu sahabatnya itu
Panggilan nama mereka mengintrupsi obrolan tersebut.Kebetulan Leyla sudah tak tahan untuk kabur dari sana.
"kita permisi dulu ya pak."Pamit Leyla menarik tangan Ayu.
"Duluan pak."
Yang di jawab anggukan pria itu.Mata pria itu terus memandangi kemana arah Leyla melangkah.Beruntung ia menyempatkan untuk meninjau Coffee shop ini yang terletak di tengah - tengah tower apartemen mereka.
Sebuah pertemuan yang menarik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Wirda Wati
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2024-02-08
1