Jericho pernah memimpikan sebuah pernikahan yang indah nan spektakuler untuk mewujudkan impian pasangannya.Namun itu hanya masa lalu sebelum semuanya telah berubah menjadi sekumpulan orang yang membosankan baginya.
Ia tengah menghadiri sebuah pesta pernikahan anak dari salah satu kolega bisnis.Bersama Ringgo yang selalu setia menemaninya.
"Setelah mengucapkan selamat dan bertemu Bapak Husen,kita lansung pergi."Ujarnya datar di meja VIP yang telah tersedia.Mereka tengah menunggu kedua pengantin memasuki ballroom hotel Darmawings.
Kalau bukan kolega dekat dan mengadakan pesta pernikahan di hotel miliknya,Jericho memilih untuk mengurus pekerjaan yang tak pernah habis di dalam suite nya.
Dekorasi bak negeri dongeng bernuansa biru putih itu tak membuatnya takjub sama sekali.Dengan langit - langit di penuhi chandelier dan kue setinggi 5 meter di depan sana.
Tak lama lampu - lampu mulai redup hanya menyisakan cahaya dari Chandelier yang terlihat sangat cantik.Tak lama suara alunan sebuah alat musik di atas panggung memainkan lagu dari film Barbie yang berjudul written in your heart.
Saat pintu terbuka dan masuk lah sepasang anak manusia dengan perempuan menggunakan ball gown dan laki - laki menggunakan tuxedo dengan tangan saling bertautan.Tampak raut wajah bahagia terpancar dari keduanya.
Namun yang menarik perhatian Jericho bukan pada pengantin yang tengah berjalan menuju pelaminan mereka.Melainkan pada seorang wanita yang tengah asik memainkan flute nya dengan sangat indah.
Wanita yang menggunakan gaun berwarna Rose pink berlengan panjang menampilkan bahunya yang indah.Rambutnya di gerai dan di tata sedemikian rupa menambah kesan indah tak terelakan.
Jericho tidak pernah tau kalau wanita yang selalu membuatnya tersiksa gairah itu seorang flautist.Ia bahkan tak rela mengerjakan mata takut kalau keindahan di hadapannya ini akan segera sirna.
Jantung nya berdegup kencang saat melihat bagaimana piawainya wanita itu bermain alat musik tiup tersebut.Keindahan nan megah yang tak akan Jericho lewatkan sama sekali.
kemana saja ia selama ini,sehingga baru melihat hal yang seperti ini.Ringgo yang duduk di sampingnya melihat raut keterkejutan di mata seorang Jericho.
"Apa pesta ini di handle GWP?"Ia bertanya pada Ringgo.
"Benar tuan.WO milik nona Leyla."Ringgo memperjelas maksud dari pertanyaan Jericho.
Jericho kembali memfokuskan atensinya pada Leyla yang masih bermain Flute di atas panggung."Cantik.."Ia bergumam hampir tak bersuara.
Setelah melewati beberapa acara.Kedua pengantin turun ke lantai dansa,kembali ia melihat Leyla memainkan flute nya.Kali ini lantunan lagu Barbie 12 Dancing Princess.
Walau Jericho belum pernah mendengar lantunan musik yang di mainkan wanita itu.Tapi suara indah yang di hasilkan flute nya membuat Jericho merasakan dirinya berada di dimensi berbeda.Sangat menakjubkan.
Fokusnya hanya tertuju pada Leyla dan mengabaikan orang - orang di sekitarnya.
"Pengantinnya serasi banget ya.pemilihan musiknya juga pas."
"Bukannya dia Flautist nya GWP ya.bagus banget ya mainnya,mana cantik banget lagi."
"please besok aku nikah pake lagu ini juga."
"jodohnya cari dulu woy."
kira - kira ucapan seperti itulah yang tertangkap indera pendengaran Jericho."Apa ponsel pesanan saya sudah kamu dapatkan?"Jericho mencondongkan sedikit tubuhnya untuk bertanya pada Ringgo.
"sudah tuan, warna dan model sesuai anda inginkan."Jawab Ringgo.
Jericho mengangguk pelan"Bisa kamu ambilkan,saya mau lansung memberikannya pada Leyla."
Ringgo lansung beranjak untuk naik ke suite Jericho dimana ponsel baru itu ia letakan.Jericho bisa saja memberikan ponsel lama wanita itu.Tapi ia sedikit egois karena ingin menikmati foto - foto wanita itu seorang diri.
Setelah acara dansa berakhir dan semua orang mulai beranjak menyalami pengantin.Mata Jericho menyipit ke arah panggung.Dimana ada seorang pria tengah merangkul bahu Leyla dengan sangat akrab.
Bahkan wanita itu tertawa dan menerima uluran minuman yang di berikan pria itu.
"Apa - apaan itu !!"Jericho mendengus tak suka.
"Pak Jericho?"
"Pak Husen.."Jericho segera menoleh pada sumber suara dan menetralkan kembali ekspresinya saat melihat kolega bisnis bersama istrinya mendekat.
"wah..wah..sendiri saja,pak."Pria paruh baya itu merangkul bahu Jericho dengan akrab.Ia menjadi kolega bisnis di bidang transportasi.
Tidak heran lagi sebuah hotel,apa lagi hotel berbintang lima milik Jericho membutuhkan akomodasi untuk setiap tamunya.Sehingga para tamu mendapatkan rekomendasi positif dengan ketersediaan kendaraan.Dan juga perusahaan transportasi memiliki intensif penumpang yang di berikan pihak hotel.
Kerjasama yang saling menguntungkan bukan?
Jericho melirik asisten pribadi yang baru saja kembali dengan menenteng sebuah paper bag."Saya bersama asisten saya,pak."Jawab Jericho dengan senyum formal.
"Kalau saya punya anak perempuan akan saya jodohkan sama kamu,Pak Jericho.Benarkan Bu?"Pak Husen menoleh kepada istrinya yang berdiri di samping pria itu.
"Hus..nanti pacarnya marah,pak.Gak mungkin orang seperti pak Jericho masih sendiri."Ucap istri pak Husen sambil tersenyum.
Jericho hanya tertawa saja,sudah biasa di goda pria paruh baya itu."Do'akan saja pak,Bu.Semoga saya bisa menyusul anak pak Husen.Segera."
"Ahh..hampir saya lupa.selamat ya pak,bu.atas pernikahan anaknya."Imbuh Jericho yang di sambut dengan anggukan oleh sepasang suami istri itu.
Setelah berbicara beberapa saat dan mereka berpisah,sebab pak Husen ingin menyapa tamu lainnya.Jericho beranjak ke arah backstage mencari Leyla di sana.
Disana ia melihat Leyla duduk seorang diri tengah menikmati waktu istirahatnya dengan semangkuk zuppa soup.Ia membiarkan wanita itu menikmati makanannya terlebih dahulu.
Kemudian ia mendekat dan meletakan paper bag yang sempat di serahkan Ringgo tadi ke atas pangkuan Leyla.
Leyla melirik kearah Paper bag dan Jericho bergantian.Sebenarnya ia sudah melihat Jericho yang berdiri tak jauh darinya tadi,namun memilih cuek saja.
Wanita itu berdiri untuk meletakan mangkuknya."kamu mau kemana?"Jericho mencekal sebelah tangannya.Leyla melirik mangkuk di tangannya sejenak.
Seakan mengerti maksud Leyla,Jericho mengambil mangkuk tersebut dan meletakan di atas meja begitu saja.Ia menarik Leyla kearah sudut yang sedikit tertutup.Tak terlihat oleh orang - orang jika mereka melintas di sana.
"Kita bisa bertemu di luar tanpa bersembunyi di sini."Akhirnya Leyla mengeluarkan suaranya.Ia menatap malas pada Jericho yang tengah mengungkung tubuhnya.
Pria itu menatap lapar pada lehernya yang menggoda karena ia menggunakan gaun yang mengekspose bahu hingga lehernya.
Jericho mengangkat tangannya untuk menyentuh tulang selangka Leyla hingga bagian atas dada wanita itu dengan sentuhan seringan bulu.
"Aku menyesal tidak memberikan tanda di sini."
"Jangan pernah berani kamu lakukan."Ucap Leyla yang masih diam menatapnya.
"Sssstt..."Jericho menunduk untuk mensejajarkan wajahnya dengan Leyla."semakin kamu larang,semakin ingin aku melakukannya,paham?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Wirda Wati
lanjuut
2024-02-08
0
Videlia Laia
di tunggu up nya thor
2023-12-15
0