Sebuah kehebohan terjadi di pertemuan yang di adakan sosialita kelas atas.Mereka berkumpul untuk memamerkan kekayaan dan barang branded terbaru berkedok acara amal untuk sebuah panti asuhan.
Laura Wijaya tidak pernah sebahagia hari ini,bahkan melebihi kebahagian menggeser nyonya rumah dan mendepaknya keluar dari istana yang megah.
Ia yang duduk berjarak dua meja dari Airin Darmawangsa,wanita yang selalu jadi center di setiap acara tanpa sengaja menyebutkan kalau anaknya telah memilih satu dari sekian banyak perempuan yang di sodorkan oleh para orang tua menjadi calon menantunya.
"sepertinya keluarga Wijaya mendapatkan Hoki sepanjang tahun,karena anaknya di lirik keluarga Darmawangsa."
"tapi anaknya memang cantik sih,dia bahkan pernah membuat penjualan pakaianku naik drastis."
"oh ya..mahal gak tarif endorse nya?"
"lumayan lah..kan dia selegram terkenal.apa yang dia gunakan,dia pakai,bahkan tingkah lakunya selalu jadi sorotan."
"wah...beruntung banget ya.Anakku juga suka sama Shila Wijaya,tapi saingannya Jericho Darmawangsa.Mundur teratur deh."
Bisikan cukup nyaring itu membuat senyum di wajah Laura tidak bisa di hentikan.Bibirnya terangkat terus menerus.
"Selamat ya jeng...Bakalan tinggi derajatnya dari kita - kita kalau besanan dengan nyonya Airin."Salah satu temannya mulai 'menjilat' dengan terus mendekatinya.
"iya ...Shila memang cocok loh sama Jericho.Anaknya baik dan ramah.cantik banget lagi."
"terima kasih...Anak saya biasa aja jeng.Memang sudah dari lahir seperti itu."Ucapnya merendah untuk meroket.
Sebenarnya tidak ada pertemanan yang nyata di antara mereka.Di sini hanya ada koneksi,bisnis,dan pamer kekayaan.Seperti saat ini,saat ia yang akan menjadi besan keluarga Darmawangsa.Teman - temannya seakan berbondong - bondong mendekatinya lebih tepat untuk 'menjilat' agar bisnis mereka naik lagi.
Setelah acara selesai Laura sengaja bergerak lebih lambat agar Airin yang duduk di depan sana bisa dengan mudah menemukannya.Ia yakin wanita itu akan mencari keberadaannya.
"Bu Laura..."
Dan Voila.....tepat sekali apa yang dipikiran Laura.Airin tengah mengangkat tangan dan segera menuju kearahnya yang tersenyum lebar.
"akhirnya ketemu juga...kenapa gak duduk di depan.Susah banget nyarinya di belakang."Airin tersenyum anggun saat menyambut ciuman pipi kanan dan kiri Laura.
"saya mana berani duduk di depan Bu.Di depankan untuk para petinggi dan Founder Yayasan."Laura melihat penampilan Airin dengan penuh minat.
Wanita anggun ini memakai pakaian yang terlihat sederhana,tapi jangan tertipu dress yang ia gunakan bahkan bisa membeli sebuah mobil mewah.Berlian di Jari manis dengan ukuran bisa membuat siapa saja lansung melihatnya.
Airin menyadari kalau Laura tengah mengamati penampilannya.Namun ia berlagak tidak tau apapun agar wanita di hadapannya ini tidak merasa malu.
Lagi pula anak kesayangannya menyukai anak dari keluarga Wijaya.Jadi ia harus tetap menjaga wibawa.
"loh..gak harus seperti itu Bu.Siapa pun bisa kok duduk di depan."Ucap Airin heran,selama ini ia selalu duduk di bagian terdepan."oh ya...anak saya bilang kalau anak dari keluarga Wijaya membuatnya tertarik.Jadi bagaimana Bu?"
Laura hampir saja berteriak senang saat mendengar lansung dari Airin kalau anaknya menyukai Shila."oh ya..saya mengikuti anak-anak saja Bu.Kalau Jericho menyukai Shila.Saya bisa apa."
Sebelah alis Airin menukik saat mendengar nama orang lain yang di ucapkan wanita itu.Jelas - jelas Jericho mengucapkan nama Leyla saat membicarakannya.
Mungkin ia salah dengar karena situasi saat ini tengah ramai.Apa lagi kalau ibu - ibu sudah ada gosip baru,mereka akan lupa dunia.
"Bagaimana Bu,lansung kita lakukan pertunangan saja.Tidak baik menunda hal baik,iya kan?"Seru Laura tidak sabaran.Jika Jericho ingin menikah esok hari pun ia akan segara menyanggupinya.
Siapa yang tidak ingin menjadi besan keluarga Darmawangsa.Pemilik Darmawings Hotel dan Resort yang mengakar ke berbagai daerah.Bahkan saat ini Darmawings hotel sedang membangun sebuah hotel di Singapura dan Malaysia.
"Jericho bilang ia ingin melakukan pendekatan alami Bu,tidak ingin terburu - buru.Nanti ia sendiri yang akan memberi tahukan kapan mereka siap untuk bertunangan."Airin menjawab dengan senyuman yang anggun.
Padahal Jericho yang ingin melakukan pendekatan hanya mentok di buat panas dingin oleh Leyla saja.Macam betina itu sangat liar untuk di taklukan.
"ya namanya juga anak muda bu.bagaimana baiknya saja."
"baiklah kalau begitu Bu,saya harus segera permisi.Mau belanja bulanan dulu sebelum pulang.Mari Bu."Airin segera beranjak untuk pergi bersama asistennya.
'sok banget..padahal udah punya asisten kan bisa di pake.Enak banget pembantu rumah tangganya kalau dia yang belanja' pikir Laura walau senyum terpantri di bibirnya.
Leyla mendorong troli belanjanya sambil mengecek catatan di ponsel.Apa lagi yang harus ia beli?
Ia berhenti saat berdiri di deretan buah - buahan.Salah satu hal yang wajib berada di kulkasnya.Karena kepandaian dalam memasak sebuah hidangan di bawah rata - rata jadi jika ia lapar di saat malam hari dan terlalu malam untuk memesan makanan,buah adalah alternatif terbaiknya.
Saat tengah asik memilih alpukat, trolinya di tabrak ibu - ibu yang tengah menelpon menggunakan salah satu tangannya.
"maaf...maaf saya tidak sengaja."ujar ibu - ibu paruh baya itu dengan wajah menyesal.Leyla yang sempat terkejut akibat dorongan dari troli tersebut hanya membalas dengan senyum.
"iya Bu..gak apa - apa saya hanya kaget aja."Jawabnya dengan senyuman pula.
"benarkan gak apa - apa? apa perlu kita ke klinik untuk periksa?" seruan wanita itu membuat Leyla heran.Berlebihan sekali.
"saya benar gak apa - apa Bu.Benaran."Leyla tertawa canggung sambil menunjukan dua jari berbentuk v.
"Syukur lah..hhmm kebetulan saya juga milih mau alpukat juga."Wanita itu ikut berdiri di dekat Leyla dan mulai memilih.
Leyla menggeser posisi berdiri untuk memberi wanita itu tempat.Mereka sama - sama memilih alpukat.
"kamu sendirian aja?"Tanya wanita itu sekedar basa - basi.
"Iya Bu.."
"tante.panggil saya Tante saja."Jawabnya memotong perkataan Leyla.Wanita itu melirik alpukat - alpukat pilihan Leyla.
"Sepertinya kamu salah memilihnya."Ujarnya merujuk ada pilihan Leyla.Wanita itu mengambil salah satu alpukat pilihan Leyla lalu menggoyangkan alpukat tersebut."ini belum matang."
Leyla mengambil salah satu pilihannya,apa iya?
Wanita paruh baya itu mengambil salah satu pilihannya lalu menyerahkan pada Leyla.
"alpukat yang matang kulitnya mulus dan hijau gelap,kalau di goyangkan bijinya seperti terlepas,cari yang bongkolnya masih hijau dan pastikan empuk."Ucapnya menjelaskan.
Leyla mencari - cari seperti yang di katakan wanita itu.Ia tersenyum menemukan yang sesuai penjelasan tadi."seperti ini Tante?"
"iya,kamu cepat belajar ya."Jawabnya sambil tertawa.Airin tidak mengerti kenapa ia bisa peduli pada perempuan yang tanpa sengaja ia tabrak ini.Tapi tak apa-apa lah,hitung - hitung membagi ilmu.
"ini Bu trolinya."Seorang wanita mengintrupsi kegiatan mereka.Leyla melirik wanita yang membawa sebuah troli baru karena troli yang di Sorong wanita itu sudah hampir penuh.
"oke...kami duluan ya ...."seakan mengerti kebingungan wanita itu."Leyla tante...panggil saja Ley kalau kepanjangan."
Wanita itu tersenyum setelah terdiam sejenak."bye Leyla."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Wirda Wati
ketemu calon mantu...
2024-02-08
0
Videlia Laia
calon mantu
2023-12-15
0