Leyla merenggut saat memasuki salah satu Restaurant hotel Darmawings.Malam ini ia di hubungi secara mendadak oleh Ayu untuk membicarakan ballroom yang akan di gunakan client mereka dengan staff Marketing hotel ini.
"emang harus sekarang ya,kayak gak ada hari esok aja."Ujarnya sewot saat menduduki salah satu meja.
"aku juga heran,tiba - tiba di hubungi tadi sore."Ayu melihat kesekitar.Suasan fancy sangat terasa di sana,apa lagi mereka berada di lantai 63.
Tak lama seorang wanita datang menghampiri mereka."selamat malam mbak Ayu.Saya Mina staff Marketing yang menghubungi anda tadi sore."Ucapnya sambil mengulurkan tangan.
Ayu segera berdiri dan menyambut uluran tangan tersebut."malam mbak Mina,perkenalkan ini teman saya dan Owner GWP yang sebenarnya."
Mina segera beralih pada Leyla yang tersenyum ramah padanya."Aahh..perkenalkan saya Mina staff Marketing di hotel Darmawings."
"saya Leyla mbak,salam kenal."Jawab Leyla ramah.
"Ayo duduk...agak santai aja gak apa - apa ya."Mina mempersilahkan mereka duduk di meja berbentuk bundar yang masih menyisakan dua bangku yang kosong.
"saya pikir mbak Ayu loh,yang punya GWP.selama ini kan selalu sama mbak Ayu yang menghubungi Darmawings secara lansung." Mina tak menutupi rasa penasarannya saat bertemu lansung dengan Leyla.
"iya..kami kerja sama cuma Leyla sering kerja di balik layar atau jadi salah satu pengisi acara.Karena itu memang keinginannya."Jawab Ayu yang di angguki Leyla.
"tapi kenapa ya mbak,kita harus bertemu sekarang dan disini?" Leyla lansung pada pointnya karena biasanya mereka akan bertemu di ruang meeting.
Belum sempat Mina menjawab seorang pelayan datang dan membisikan sesuatu.Mina mengangguk lalu tersenyum kepada mereka berdua."Ayo mbak,kita pindah ketempat yang lebih enak untuk bicara."
Ayu dan Leyla saling pandang,bingung.Bukan kah mereka harus meeting di sini?walau pun demikian,mereka segera berdiri dan mengikuti pramusaji yang mengantar mereka keruang VIP.
"Gila...baru pertama kali aku masuk keruang VIP hotel ini.Wow banget gak tuh."Bisik Ayu.
Leyla hanya meringis karena ia juga baru mengetahui di hotel ink memiliki ruang VIP yang lebih fancy dari restaurant yang bahkan sudah sangat mewah.
Ruangan itu cukup besar dan terdapat lampu gantung yang sangat cantik di tengah ruangan,Di bawahnya terdapat meja berisi 5 kursi yang sudah di tempati oleh dua orang pria.
Keduanya berbalik dan Leyla menahan nafasnya sejenak saat melihat siapa yang tengah menatapnya dengan senyum tipis dan sarat akan ejekan Disana.
Ayu sudah di persilahkan duduk oleh Mina,saat Leyla masih terpaku pada pria yang masih menatapnya itu.Seperti sudah di atur sedemikian rupa.Kursi yang tersisa tinggal kursi yang bersebelahan dengan pria itu dan di apit oleh pria lainnya
"perkenalkan mbak,ini Tuan Jericho CEO Darmawings Hotel dan ini pak Ringgo asistennya."Mina memeprkenalkan dua orang itu secara bergantian.
Ayu menyalami walau merasa sedikit aneh.Kenapa CEO ikut meeting mereka,padahal selalu bisa selesai dengan baik dengan staf marketing.
Saat giliran Leyla Jericho sempat cukup erat menggenggam tangannya dengan senyum misterius.
"apa yang kamu lakukan disini?ingin mengacau?"Bisik Leyla saat semua orang sibuk memilih menu untuk menemani pembicaraan mereka.
Kehadiran Jericho di sana akan membuat pembicaraan mereka sedikit canggung,pikir Leyla.Mana ada CEO yang turun lansung mengurus hal seperti ini.
Tapi kebalikan dengan wajah datar Leyla,Jericho tersenyum senang bisa melihat wanita yang malam ini terlihat sangat cantik menggunakan dress selutut dengan blazer berwarna peach yang tampak manis di gunakan olehnya.
Rambut nya yang di sanggul rapi mempertegas leher jenjang yang mengingatkan Jericho pada aktivitas mereka yang dulu.
Menambah keinginan kuat untuk membawa Leyla kembali keranjangnya.
"karena semua sudah disini maka kita mulai saja ya."Mina mulai membuka tabletnya.
"Tadi sore sebelum kami menghubungi mbak,pak Ringgo menerima permintaan penggunaan ballroom yang tanggal pastinya belum di tentukan pihak GWP."Mina menjelaskan duduk perkaranya.
Saat semua orang mulai sibuk dengan pembicaraan mereka,sebuah telapak tangan besar Leyla rasakan di atas pahanya dan mengelus secara perlahan.Leyla menyipitkan matanya saat menatap kearah Jericho yang terlihat fokus mendengar pembicaraan ketiga orang di hadapannya.
Seakan - akan pria itu sudah biasa melakukannya terhadap Leyla.
"singkirkan tanganmu."ucap Leyla sepelan mungkin.Ia tak ingin membuat yang lain menaruh curiga.
"memangnya kenapa?"Balas Jericho.Leyla memejamkan matanya saat tangan pria itu mulai berani memasuki dress yang ia gunakan.
"Beraninya kamu bertanya kenapa?"Leyla tak habis pikir dengan pria ini.
"i love it."Jawab Jericho tanpa tahu malu.Leyla bisa merasakan tangan pria itu menyingkirkan kain yang menghalangi explorasinya.
"aku masih berbaik hati untuk tidak memasuki mu saat ini juga,mengingat tingkah mu yang cukup berani di depan ruang meeting ku dulu."Jericho mengingatkan Leyla tentang tingkah wanita itu di depan ruang meetingnya.
Leyla berusaha menyingkirkan tangan Jericho yang membuatnya panas dingin akibat tangan pria itu di dalam dressnya.
"Jerry !! "
Jericho menulikan telinganya.Ia terlalu menikmati kulit halus dan sesuatu di balik kain tipis yang menutupi pertengahan paha Leyla.
Jujur saja,ia merasa terhibur melihat Leyla menggigit bibir bawah yang berbalut lipstik nude sangat menggoda di mata Jericho untuk menahan gairah yang ia mainkan.
"Setidaknya,saat ini hanya kita berdua yang tahu.Tidak seperti tingkah mu yang berani terang - terangan saat itu."
Leyla berusaha mati - matian Manahan diri untuk tidak melakukan hal gila,seperti menendang selangkangan pria ini contohnya.Ia menghela nafas dengan kesal,laku kembali berusaha menyingkirkan tangan Jericho.
"put your hands away right now."Geram Leyla dengan nada rendah.
"if not?" tentang Jericho dengan senyuman tipisnya.
"I won't hesitate to cut it."Leyla melarikan pandangannya kearah Ayu yang kebetulan tengah menatapnya juga.
"Ley,are you okay?" Tanya Ayu saat melihat Leyla yang terus menunduk diam.
"Ng..nggak apa - apa.aku hanya lapar sepertinya."Jawab Leyla asal dan kekehan dari Jericho.
"iisshh...nih anak.malu sama pak CEO di sebelah kamu."Ucap Ayu sambil tersenyum segan pada Jericho.
"tak apa..memang sekarang saatnya makan malam kan."Jericho melirik Ringgo yang seakan mengerti.Pria itu menekan tombol kecil yang terdapat di atas meja.
Tak lama para pramusaji menghidangkan berbagai aneka makanan di atas meja."silahkan di nikmati hidangan dari restaurant kami.Dan tolong berikan masukan untuk menu baru sebagai bayarannya."Ucap Jericho tegas namun berwibawa.
Ayu hampir bersorak kegirangan jika tak mengingat di mana ia berada.table manner sangat berguna di siatusi seperti ini.Beda dengan Leyla yang menatap sinis ke arah Jericho alih - alih berterima kasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments