*Mansion Erik Regan*
"Bayarannya besar ya?" tanya Daniel.
"Ya tentu bayarannya besar, kalau tidak besar Mana mungkin aku mau menerimanya." jawab Valerie.
"Lalu, apa tugasmu?" tanya Daniel.
"Sebenarnya tugasnya sedikit berat sih untuk gadis seusiaku." jawab Valeri yang tidak menceritakan semua kontrak yang di buat olehnya dengan tuan Fransisco.
"Pria itu bernama siapa?" tanya Daniel.
"Namanya Alexander Francisco, dia adalah penerus dari kerajaan bisnis Fransisco. Sayangnya pria itu bukannya menjadi pengusaha malah dia terjun ke dunia bisnis gelap. Sang ayah tidak mau anaknya terjerumus lebih dalam karena itu dia memintaku untuk membawanya kembali."
"Kalau dia anak usia 1 2 3 sampai 5 tahun mungkin kita bisa membawanya dengan mudah, ini usianya bahkan di atas 25 tahun. Apa benar, bagaimana caranya kita membawanya?" tanya Daniel.
"Kenapa juga aku harus memikirkannya, itu di luar nalarku kok." jawab Jesselyn.
Jesselyn mulai mencari tahu mengenai beberapa tempat yang sering didatangi oleh Alexander, pria itu memang seorang pengusaha namun sayangnya Dia adalah pengusaha gelap yang mempunyai beberapa catatan kriminal.
Ya anggap saja seperti papanya yang seorang gangster, tapi yang sedikit berbeda itu adalah Erik tidak melakukan kejahatan dalam bentuk menyelundupkan obat-obatan terlarang. Dia adalah pengusaha senjata yang disegani di beberapa negara sering menggagalkan beberapa bisnis dari beberapa musuh-musuhnya, karena bisnis itu bisa merusak para generasi muda.
"Apa kamu akan pergi ke tempat itu, Jesselyn?" tanya Daniel.
"Ya.. kita mempunyai pekerjaan masing-masing dan kita mempunyai resiko masing-masing. Aku akan pergi ke tempat itu untuk mencari pria itu, apalagi menurut informasi aku juga baru tahu kalau dia dan kekasihnya itu merusak salah satu perusahaan milik Paman Ruhan." jawab Jesselyn.
"Kapan kamu akan memulai pekerjaan itu?" satu minggu atau dua minggu lagi."
"Baiklah kalau begitu, kamu harus berhati-hati. Kamu harus selalu memberi kami informasi apapun." pinta Daniel.
"Ya tentu saja, Oh ya. aku lupa tolong kamu pantau terus David, Dia tingkahnya kan seperti mamal, takutnya dia keluar dengan segala permasalahan yang akan dia lakukan." ucap Jesselyn.
"Kamu tenang saja, aku pasti akan memantau David dan yang lain. Kamu harus hati-hati, kamu tidak boleh sampai terluka."
"Tenang saja, aku pasti berhati-hati. Aku akan selalu memberimu informasi."
Beberapa bulan lagi lebih tepatnya aduh dua bulan lagi mereka akan berusia 19 tahun, Caroline selalu meminta anak-anaknya untuk tidak melakukan sesuatu yang berbahaya karena itu akan membuat mereka dalam masalah.
*Dua Minggu kemudian*
Mexico
*Perusahaan Alexander*
Pagi setengah siang sekitar pukul 11.00 malam waktu Meksiko, Jesselyn sudah sampai di tempat itu. Dia pergi ke perusahaan Alexis sesuai rencananya, Gadis itu akan melamar pekerjaan di sana semua kebutuhan yang diperlukan oleh Jesselyn sudah diberi oleh Tuan Francisco. Dengan semua kepintaran yang dimiliki oleh Jesselyn tentu saja Gadis itu akan sangat mudah melakukan rencananya.
"Baiklah kalau begitu, Hari ini aku ingin istirahat dahulu. Aku akan menunggu email penerimaan pekerjaan di perusahaan itu."
Tentu saja Jesselyn akan sangat mudah mendapatkan pekerjaan di tempat itu karena tuan Francisco sudah mempersiapkan segalanya. Dia meminta salah satu anak buahnya yang ada di sana untuk membantu Jesselyn.
Keesokan hari.
Pagi-pagi sekali Jesselyn yang ada di apartemen yang dipersiapkan oleh Tuan Francisco, dia sudah berdandan rapi memakai kemeja berwarna putih dengan celana hitam khas orang mencari pekerjaan. Hari ini Jesselyn akan ada wawancara dengan pemilik perusahaan Alexis.
"Apa kamu pernah bekerja Nona?" tanya pria yang melakukan wawancara dengan Jesselyn.
"Saya pernah bekerja di salah satu hotel tempat saya, juga saya bekerja di salah satu perusahaan, Tuan." jawab Jesselyn.
"Lalu, Apakah kamu pernah bekerja di perusahaan.
Jesselyn mengganggukan kepalanya.
"Sebagai apa?" tanya si pria.
"Saya bekerja di bagian gudang, tuan. Saya memantau gudang di perusahaan itu." jawab Jesselyn kembali.
"Wow.. kamu masih muda tapi mempunyai banyak pengalaman ya." puji si pria.
Jesselyn nampak tersenyum, dia terlihat begitu santai seolah dia tidak sedang melakukan drama. Ya anggap saja ini pekerjaan sampingan sih, Jesselyn kan tidak ada pekerjaan lain Jadi untuk sementara waktu yang tidak ditentukan dia akan bekerja di perusahaan itu untuk memantau Alexander sesuai perintah Francisco.
"Jesselyn, Tolong kamu lihat beberapa berkas ini." pinta seorang wanita.
"Dasar kurang ajar, beraninya dia menyuruh-nyuruh aku. Dia tidak tahu apa kalau aku ini hanya pekerja sementara, dia main lempar pekerjaan padaku." gumam Jesselyn dalam hati.
"Oh ya Jesselyn. Nanti siang kamu ikut aku untuk melihat beberapa barang yang akan dipasarkan." ajak seorang pria yang menjadi tangan kanan atau orang kepercayaan dari Alexander.
"Oh ya tuan Henry, Aku belum selesai mengerjakan beberapa pekerjaan ini." jawab Jesselyn.
Henry yang hendak pergi dari meja Jesselyn kemudian dia mundur kembali. "Siapa yang menyuruhmu untuk mengerjakan itu semuanya?" tanya Henry.
"Mereka bilang itu pekerjaan saya."
"Tugasmu itu hanya untuk mencatat jadwal, merangkum semua pekerjaan dari tuan Alexander. untuk sementara karena tuan Alexander tidak diterima jadi kamu bekerja di bawah pengawasan ku. Jadi untuk itu semuanya tinggalkan." jawab Henry.
Seketika Jesselyn tersenyum, Tentu saja itu semuanya kan bukan pekerjaannya. enak sekali mereka menggunakan otaknya untuk mengerjakan pekerjaan mereka.
*Hehehe.., terima kasih Ya Tuan. Padahal otak saya ini sudah kebakaran, pekerjaan segini banyak mau dikerjakan berapa hari." Jesselyn yang kemudian tersenyum.
"Sudah-sudah kamu jangan tebar pesona terus-menerus, lebih baik kamu ikut aku sekarang. Aku akan pergi ke salah satu tempat, Henry dan Jesselyn pergi ke sebuah tempat mereka akan melihat beberapa barang yang akan dipasarkan. Jesselyn sendiri juga ingin melihat Apakah benar seperti yang dikatakan oleh Tuan Francisco kalau perusahaan milik putranya itu melakukan pekerjaan gelap.
"Apakah barang-barang ini yang mau dipasarkan,Tuan?" tanya Jesselyn.
"Iya ini semuanya produk dari perusahaan kita, semua barang ini harus lulus kualifikasi kontrol. Jika tidak jika barang ini keluar ke pasaran dan ada beberapa kecacatan bisa-bisa kita akan kena pelanggaran." jawab Henry.
pria berkacamata itu terlihat benar-benar sangat sabar, entah Seperti apa sifatnya yang sebenarnya namun Jesselyn harus mulai mengawasi orang-orang itu.
"Oh ya, nanti jangan lupa catat semua yang aku katakan. Aku harus membuat laporan kepada tuan Alexander." pinta Henry.
"Baik, Tuan." jawab Jesselyn yang kemudian mencatat beberapa laporan penting seperti yang dikatakan oleh Henry.
Ketika Jesselyn mencatat beberapa informasi penting, seorang pria datang dengan terburu-buru menghadap Henry.
"Tuan." panggil si pria.
"Ada apa." jawab Henry. terlihat bersikap santai namun ketika pria yang barusan datang itu membisikkan sesuatu seketika raut wajah Henry langsung berubah.
*Bersambung*
Mohon dukungannya untuk karyaku.
*Isteri bar-bar bos mafia
*My jodoh duren(duda keren)
*Mr. Dracula (Gadis bermata biru)
*Isteri bar-bar bos mafia(the legend)
Baca novelku yang lain, terima kasih 🥰👍❤️😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Lembenk Doank
semangat
2023-11-20
0
Lembenk Doank
lanjut
2023-11-20
0