" Ternyata kelemahanmu hanyalah seorang manusia lemah, Your Majesty. " ucap Pedro menatap remeh dan memuntahkan darah dari mulutnya.
" Brengsek! " geram Camilius berlari dengan gesit dan mencekik leher pria itu kuat dan mengangkatnya ke atas dan mendesak tubuh itu semakin rapat dan mencengkeram hingga tanah dibawahnya semakin berlubang.
" RATU! " Sebastian berteriak membuat Camilius mengalihkan intensitas nya ke arah Leta.
Pelindung Leta pecah akibat hasrat kehidupan nya menipis. Sebastian tidak dapat menolong sama sekali, karena ada beberapa tusukan tombak yan menancap pada tubuhnya.
" Kau sekarat Queen. " tanya Arson yang kini dengan mudah menggenggam erat leher putih Leta yang mulai mengeluarkan darah segar disela-sela jari-jari kuku pria itu.
" Hem.... darah mu sangat harum My Queen. " lanjut Arson menghirup bau darah.
" Enghh... " Leta melenguh pelan, dia sulit bernafas tapi tidak bisa mengeluarkan suara. pikiran nya kosong. hidupnya hancur dan dia pasrah saat jari-jari kuku runcing makhluk dihadapannya semakin menusuk seakan mengoyak kulit leher nya.
" BERHENTI DISANA, YOUR MAJESTY! ATAU AKU AKAN MEROBEK LEHER WANITA MANUSIA INI!!! " teriak Arson keras saat melihat Camilius dengan cepat berlari kearah nya.
Camilius menghentikan langkah kakinya ditatapnya wajah Leta yang hanya terdiam pucat darah dari lehernya semakin merembes kebawah mengotori dress bagian leher wanita itu.
Tatapan nya masih sama, kosong. dan nafasnya lebih memburu dan tampak berat.
" Kita harus pergi Arson, William. " ucap Pedro pelan tepat disamping Arson yang masih setia mencekik leher wanita hamil itu.
" Lalu, bagaimana dengan manusia dan anak anjing nya? " tanya William heran, mangsa mereka sudah didepan mata saat ini.
" Jika induknya mati, maka janin itu pasti akan mati! " ucap Pedro menyeringai seram, karena kematian Mate dan bayi nya sama saja membuat sang raja perlahan-lahan akan mati.
" Baiklah. " ucap Arson dan William.
William melepaskan ujung tombak yang tusukan ke tubuh Sebastian tanpa henti yang sudah tidak lagi berdaya saat ini. sedangkan Leta merasa seperti nyawa nya dicabut paksa saat jari-jari kuku tajam yang mencekiknya bergerak perlahan melepaskan cengkraman nya.
Leta merasa tubuhnya seperti melayang, dirinya terlempar sangat jauh saat ini. Arlan yang melempar tubuh lemah Leta dan segera menghilang bersama Pedro dan William.
Camilius berlari sekencang mungkin, jangan sampai dirinya terlambat menangkap tubuh ringkih Leta yang sudah dapat dipastikan keadaan nya kritis saat ini.
GREP...
Camilius berhasil menangkap tubuh lemah Leta, sesaat beberapa meter lagi menghantam bangunan tembok akibat lemparan yang dilakukan Arlan.
" Leta... sadarlah, Leta!!! " pekik Camilius mengguncang tubuh Leta kuat, berharap dirinya sedikit saja merespon.
Leta yang tidak sanggup berkata apa-apa lagi hanya membuka matanya pelan dan kembali terpejam. hal terakhir yang dia lihat adalah wajah panik dan ketakutan nya Camilius terpancar disana.
...✿ ✿ ✿ ✿...
" Kau hanya dijadikan wadah seorang raja untuk menghasilkan keturunan lalu kau akan dibuang selama-lama nya. "
" Tidak ada tempat untukmu berlindung, tidak ada keluarga atau siapa pun yang akan perduli denganmu. "
" Keluargamu menjual mu hanya demi harta, mereka tidak benar-benar menyayangimu. "
" Orang tua mu memasang topeng di hadapanmu agar rencana mereka tidak ketahuan. "
Suara tawa terdengar begitu memekakkan dengan siratan tawa mengejek dan semua tatapan orang-orang itu mengasihi seorang wanita yang meringkuk ketakutan memeluk lututnya berharap ada seseorang yang menolong nya dan mengeluarkan dari kegelapan ini.
Suara tawa itu semakin mengeras dan semakin mendekat wanita itu menutup telinga nya.
" Aku tidak mau mendengarnya. "
" Hentikan semua ini! "
" Mereka tidak membuang ku, mereka sangat menyayangiku, aku tidak mau mati !!! " wanita itu berteriak histeris air mata berjatuhan tiada henti.
TAP...
TAP...
TAP...
GREP...
Seseorang memeluk wanita muda itu dari belakang dengan penuh kasih sayang dan lembut. wanita itu berhenti menangis ia membalikan tubuhnya melihat seseorang yang memeluknya dan menenangkannya.
" Hei, jangan menangis lagi. semua akan baik-baik saja. "
" Bagaimana bisa, kau ada disini? apa aku sudah mati?! "
Orang itu menggelengkan kepalanya tidak membenarkannya.
" Aku menemui mu hanya ingin mengatakan bahwa semua orang menyayangimu. "
" Laki-laki yang bersama mu dia sangatlah baik, dia tidak ada niatan jahat sama sekali. "
" Tapi dia berniat membunuhku. "
" Tidak Leta, dia rela mati hanya untukmu dan anak mu, takdir telah mempersatukan kalian walaupun dengan jalan yang salah. "
Wanita itu, Leta. menggelengkan kepalanya ia tidak percaya dengan semua ini. semua orang yang memberikan harapan pada Leta hanya sebuah kebohongan.
" Kembalilah, mereka semua menunggumu dan juga bayi mu. "
Spontan Leta memegangi perutnya yang buncit.
" Aku tidak mau! aku mau tetap disini bersama mu David. " ucap Leta.
" Tempat mu bukan di sini Leta, kembalilah. mereka semua khawatir padamu. " ucap David memegang wajah Leta dan tersenyum tulus.
" Maafkan aku David, atas kematian mu.... ak-aku tidak sempat. " ucap Leta terhenti.
" Tidak perlu menangisi ku, aku tidak suka orang yang ku sayang menangisi kepergianku. "
" Ikhlaskan aku Leta, aku sudah bahagia diatas sana. "
" Si-siapa yang membunuhmu David, bukan pria itu kan? " tanya Leta disela isak nya.
David tidak menjawab dia hanya tersenyum singkat sebagai jawaban untuk Leta.
" Maafkan aku sekali lagi. " isak Leta.
" Kembalilah Leta, mereka menunggumu. kita akan bertemu lagi nanti di waktu yang tepat. " ucap David lalu menghilang.
...✿ ✿ ✿ ✿...
" Hah! " Leta tersentak dan segera bangun dirinya meringis dengan luka dilehernya sedikit perih.
Seakan tersadar, Leta menyibakkan selimut tebal yang menutupi tubuhnya. dilihatnya perutnya yang masih membuncit.
" Huh! syukurlah, kalian baik-baik saja. " ucap Leta lega memegangi perutnya yang masih membulat.
KLEK...
" Lepaskan aku Cheles! berapa kali lagi aku harus memeriksa wanitamu!? " ucap Jack kesal saat tubuhnya dipaksa masuk kedalam kamar.
" Periksa dia, kenapa dia belum sadar juga hah!!! " bentak Camilius geram.
" Heh tenanglah! dia tidak akan mati, aku sudah bilang bersabarlah besok atau lusa dia akan benar-benar pulih. wanitamu kehabisan banyak darah tau! " ucap Jack kesal saat tubuhnya benar-benar terlempar masuk kedalam kamar.
" PERIKSA DIA, AKU TIDAK MAU TAU! BUAT DIRINYA SADAR BAGAIMANA PUN CARANYA!!! " teriak Camilius dari luar pintu dan kembali menutupnya rapat.
BRAK...
" Apa kau tidak keterlaluan pada Jack? dia sudah 3 hari ini kau paksa berjaga semalaman demi Leta sadar. " ucap Michael merasa kasihan pada dokter satu itu.
" Huh! itu resiko nya menjadi dokter. " ucap Camilius mendengus.
" Tapi kau terlalu mengerikan, tidak membiarkan nya beristirahat sebentar saja. " ucap Michael.
" Kalau kau tidak tahu apa-apa sebaiknya diam saja Kak. "
" Apa kau tidak lihat bagaimana kondisi Sebastian? dia saja baru sadar tadi pagi. lalu kenapa istri ku belum sadar juga sampai sekarang. " ucap Camilius tidak terima.
" Bersabarlah semua butuh proses. " ucap Michael melenggang pergi.
Camilius mendengus kesal ia menyandarkan tubuhnya ke pintu kamar sembari menunggu Jack.
BRAK...
DUK...
" Kau bosan hidup Jack!! " pekik Camilius saat tiba-tiba pintu dibuka membuat Camilius tidak siap berakhir terjatuh pantat seksi nya berciuman dengan lantai marmer.
" Sorry, aku tidak sabar memberitahumu tadi. " ucap Jack tanpa rasa bersalah.
" Apa yang- " ucap Camilius terhenti saat pandangan nya terjatuh pada Leta yang menyandarkan tubuhnya diatas kasur dan menatap kearah mereka berdua.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Azahara
updatenya kelamaan
2023-11-26
1