AMERIKA SERIKAT.
" Mas , kamu gak bisa memutuskan ini sendiri seharusnya kamu tanya sama aku. " ucap Maria marah.
Ia berdiri di balik jendela sambil mengetuk kedua jarinya di cangkir.
" Aku tidak punya pilihan lain mama, dia meminta Leta sebagai imbalannya aku tidak mau semua kekayaan ku bangkrut begitu saja. susah payah aku membangunnya sejak dulu. " ucap Matthew kekeh dengan keinginan nya.
" Tapi setidaknya jangan Leta mas, dia anakmu kau bisa memberinya yang lain asal jangan anak ku. " ucap Maria.
Mengusap wajahnya kasar pikirannya serba salah saat ini.
" Hanya itu yang bisa aku lakukan Maria, aku tidak perduli yang penting kekayaan ku tidak berkurang. " ucap Matthew telak.
Berlalu meninggalkan ruang makan dan sang istri yang masih berdiri di depan pintu.
" KAU EGOIS MAS. " teriak Maria sembari menunjuk-nunjuk ke arah
" Kenapa bukan aku saja yang kau tumbal kan ke makhluk sialan itu kenapa harus anak ku , kau ingin melihat anak mu mati !!! ditangan iblis itu !!! " ucap Maria emosi.
Maria mendekat kearah yang masih terdiam ditempatnya.memejamkan matanya dan membukanya kembali dilihat wajah amarah penuh kebencian dan kecewa di raut wajah sang istri saat ini.
" Maaf Maria, aku terpaksa ia mengatakan padaku ia jatuh cinta pada anak kita , ia sudah berjanji tidak akan menyakiti anak kita percayalah padaku Maria, kalau aku tidak melakukannya maka semua usaha ku dan jeri payah ku akan hilang diambilnya kita akan jatuh miskin. " ucap Matthew mencoba menjelaskan.
" Secara tidak langsung, kau menjual anak mu sendiri mas , kali ini aku akan mencoba percaya padamu mas. kalau sampai anak ku terjadi sesuatu yang berbahaya aku tidak akan ikut ambil dalam bagian permainan mu lagi mas. jangan harap kau akan bisa menemukan ku dan Leta camkan itu ." jelas Maria berlalu pergi dari hadapan dengan rasa kecewa.
...✿ ✿ ✿ ✿...
TOK...
TOK...
TOK...
" Masuk. " ucap seorang lelaki dengan pakaian Double Breasted berwarna vintage dengan style ala Italian dengan kacamata yang setia bertengger di hidungnya.
" Permisi saya membawakan kopi tuan bastian " ucap seorang pelayan.
" Letakan di sana. " tunjuk seorang pria memakai pakaian formal warna biru navi lengkap dengan tuxedo nya sedang menghadap kearah jendela dengan tatapan matanya berwarna merah pekat seolah-olah siap untuk membunuh mangsa nya dan ditangan nya terdapat cangklong sesekali ia gunakan disaat stres menerpa dirinya.
" Terima kasih, kopinya bibi Banny. " ucap Sebastian tersenyum manis menambah ketampanannya.
" Sama-sama tuan Sebastian, saya undur diri permisi Your Majesty. " ucap Banny pamit pergi.
" Apa tidak terlalu cepat Your Majesty? saya takut dia pasti akan sangat terkejut kau melakukan nya nanti. " tanya Sebastian hati-hati.
Archilles Gillins Camilius atau disapa sebagai Your Majesty Camilius sang penguasa alam dewa yang disebut sebagai Werewolf yang hanya di percayai para manusia dengan sebutan urban legend dan fiksi belaka.
Uniknya Archilles Gillins Camilius tidak hanya terlahir Werewolf biasa dia juga menjanjikan para manusia-manusia di luaran sana yang percaya dengan ' supranatural ' atau meminta kekayaan melalui dirinya. Camilius tentu saja bisa melakukan itu dengan mudah.
Tentu ada tapinya Camilius tidak semudah itu memberikan apa yang para manusia bodoh itu ingin dirinya harus mendapat imbalan yang harus dibayar padanya sebagai tanda bahwa perjanjian telah berhasil.
Tumbalnya hanya jiwa manusia keturunan keluarga dari si pihak yang melakukan perjanjian dengan Camilius. itu saja sangat mudah kan.
Semua jiwa-jiwa manusia itu akan Camilius kumpulkan didalam ruang bawah kastilnya yang akan dijadikan budak seumur hidupnya. perjanjian itu selesai saat si pihak yang membatalkan perjanjian nya duluan setelah lewat masa 3 tahun.
Sangat mudah sekali bukan, dengan syarat pengajuan Camilius dalam melakukan perjanjian ' supranatural ' .
Camilius mulai berjalan menjauhi jendela dan meletakan bingkai foto tersebut yang menampak seorang gadis mungil berbalutkan seragam SMA nya ia meletakkannya ke tempat nya kembali.
" Aku tahu, tapi aku sudah tidak sabar melihat reaksinya nanti. " ucap Camilius.
Sang teman sekaligus asisten nya hanya mengusap kasar wajahnya melihat kelakuan Your Majesty.
Camilius berlalu meninggalkan Sebastian yang hanya berdiri di ujung kaki kasur kebesaran Your Majesty melihat kepergian nya yang sudah Sebastian tebak ia akan kemana.
Camilius memejamkan matanya dan membuka nya kembali sampailah dia disebuah lorong mansion yang terhubung antara Taman bunga dan tempat bersantai Camilius melangkahkan kakinya menuju ke ruang utama ke kamar gadis nya .
Suara langkah kaki menggema dipenjuru ruangan setiap hentakan sepatu pantofel dengan lantai marmer terdengar.
Matanya menyipit diujung lorong menuju ke Ruang utama Camilius melihat seorang gadis yang berdiri di ambang pintu perbatasan Dapur dan Ruang tengah.
Ia sangat cantik dan sangat sexy jika berpakaian seperti itu. membuat libido Camilius naik dan ia mulai dilanda bergairah, sesuatu didalam celana bawahnya mulai mengembang meminta untuk segera dikeluarkan dari sarang nya.
Dalam sekejap tubuh Camilius transparan ia menggunakan kekuatannya agar gadis kesayangan nya tidak mengetahui keberadaan nya ia mulai berjalan santai mengikuti langkah demi langkah gadis itu sampai menutup pintu kamar.
Disaat gadis itu sudah memejamkan matanya dan benar-benar sudah tertidur pulas barulah Camilius dengan berani berjalan mendekati kasur gadis itu perlahan dengan pasti dibelainya wajah cantik dan imutnya ia mengelus surai nya dengan hati-hati seolah tubuh gadis itu rapuh.
Camilius bisa saja memperkosa gadis ini sekarang tapi ia tidak ingin membuat gadis ini ketakutan dan meninggalkan rumah ini.
Camilius menggelengkan kepalanya tidak itu tidak boleh terjadi ia harus menjamah tubuh ini secepatnya dan gadisnya harus mengetahui keberadaanya. saat Camilius beranjak dari kasur gadis itu .
" Siapa?! " spontan gadis itu terbangun dari tidur nya.
Gadis itu merasa kasurnya bergoyang jelas-jelas dia tidur sendirian dan mansion ini hanya dia yang tinggal sendiri.
DEG....
Detak jantung Camilius memacu tinggi mendengar suara gadisnya yang merdu mengalun dari bibir sexy nya yang dia dengar dari jarak sedekat ini. Camilius mengalihkan pandangan nya kearah gadis itu yang tengah menatap kearahnya tanpa gadis itu sadar.
Camilius menyeringai...
" Mine. " ucap Camilius lalu ia pergi menghilang meninggalkan keheningan malam dan kesunyian didalam kamar gadis berusia 19 tahun itu.
TIK...
TOK...
TIK...
TOK...
TIK...
TOK...
Jam terus berdenting ditemani dengan keheningan malam yang sunyi ini tanpa mengganggu gadis mungil dan kurus itu meringkuk kedinginan diatas kasur kebesaran seorang diri ia begitu tampak tidak terganggu sama sekali dengan dingin nya malam.
DRRT...
DRRTT...
DRRT..
DRRTT...
" Enghh...." Leta mengerang merentangkan kedua tangan nya.
Diraihnya ponsel disamping dirinya ia mematikan alarm ponselnya yang menunjukkan pukul 04.00 pagi.
" Huft...." keluhnya ia direnggangkan tubuhnya yang mulai sakit.
" Arghh...kok sakit semua ya badan ku" gumam Leta.
Leta beranjak dari kasur segera bersiap diri karena pagi ini Leta akan ke pergi ke kampus untuk melakukan registrasi selanjutnya karena jarak waktu kampus ke mansion memakan waktu yang cukup lama sekitar 1 jam Leta harus berangkat lebih pagi sebagai mahasiswa baru dan pengenalan lainnya.
Tanpa Leta sadari sejak ia terbangun ada seseorang yang memperhatikan di balik layar CCTV yang tanpa gadis itu ketahui sama sekali.
" Apa Your Majesty tidak berbuat macam-macam dengan My Queen? " tanya Sebastian mengikuti arah pandang Camilius yang terlalu fokus sampai tanpa sadar kehadirannya.
Camilius yang memincingkan matanya menatap kearah Sebastian seenaknya saja kata-kata itu keluar dari mulutnya yang kurang ajar.
" Aku tidak se-brengsek itu Tian, sebelum aku menjamahnya aku harus menikah dengan nya terlebih dahulu dan mengakui keberadaan ku. " ucap Camillius menatap tajam sang asisten.
" Ya, saya kira Your Majesty tidak tahan dengan yang di bawah sana. " lirih Sebastian.
" Aku masih bisa mendengarnya Sebastian. " geram Camilius melirik kearah Sebastian.
KLEK...
" WAHHHHH............." teriak seorang gadis yang sudah tidak muda lagi bagi bangsa mereka tapi tidak bagi bagi kaum manusia.
Dia kesal karena terlalu lelah bekerja 24 jam penuh tanpa berhenti.
" Ckk...kalau kau ingin membuat keributan disini pergilah , aku masih banyak urusan. " ucap Camilius menyantap sarapan paginya sesekali melihat ke arah layar menampakan seorang gadis disana.
" Hey !! kakak sialan, kau yang membuat ku seperti ini ya! apa kau lupa kau menelepon ku pukul 01.00 pagi untuk melacak CCTV rumah gadis orang. dasar cabul dirimu. " ucap Caroline melotot kan matanya tidak percaya.
Adrienne Caroline Carlene adik tiri dari Camilius saat Camilius berusia 18 tahun ayahnya bernama Alaric menikah lagi dengan Tamara dan menghasilkan anak dari pernikahan keduanya bernama Caroline mereka berbeda sekitaran 20 tahun.
Caroline memukul kepala sang kakak nya walaupun ia lebih tua darinya.
PLAK...
" OH ****! " umpat Camilius memegangi kepalanya dan menatap tajam adik tirinya.
" Ups., sorry sengaja. " ucap Caroline menutup bibirnya ia buru-buru menghampiri sang suami yang hanya diam menyaksikan pertunjukan antara kakak dan adiknya ditempatnya.
" Akhh... suamiku aku mau dibunuh. " teriak Caroline saat Camilius menatapnya horor dan melangkah kearahnya.
Caroline bersembunyi di dalam pelukan Sebastian...
Antonio Sebastian Morado suami sekaligus asisten dan sahabat Camilius sejak usia nya 20 tahun Caroline menikah dengan Sebastian karena takdir dari Moon Goddess sedangkan Camilius ia belum ditunjukan oleh Moon Goddess pasangan nya setelah bertahun-tahun berkelana akhirnya Moon Goddess mempertemukan mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments