PRANG...
TRANG...
BRAK...
BUGH...
BUGH...
BUGH...
" Hentikan ayah kau bisa membunuh kakak! " teriak Caroline dari kejauhan.
" Aku tidak perduli lagi dia anak ku atau bukan! tapi aku tidak pernah mengajarinya menjadi bajingan seperti ini. " teriak Manuel kembali memukul tubuh putra nya brutal.
" Sudah suamiku kasihani dia, dia pasti merasa bersalah sudah melakukan itu pada mate nya. " ucap Tamara.
" Ini bangsa werewolf ayah, sudah biasa kaum kita meniduri mate sendiri apa salahnya aku melakukan itu pada mate ku sendiri. " ucap Camilius mengusap sudut bibirnya yang berdarah.
" Walaupun bangsa kita bukan seperti manusia, aku tidak mau sampai keturunan ku melakukan hal menjijikan sebelum ada tanda ikatan suci. " ucap Manuel menatap menghunus anaknya itu.
" Well, aku hanya memberinya tanda agar tidak bisa kabur dari pelukan ku lagi. apa aku salah? " tanya Camilius tersenyum remeh.
" Kesalahanmu, seharusnya kau tekankan hasrat menjijikan mu saat memberinya tanda. itu baru lelaki sejati yang benar. "ucap Manuel.
" Kau bisa saja membahayakan nyawa wanita itu karena ulahmu. wangi tubuhnya bisa saja tercium oleh musuh kita yang berkeliaran di dunia manusia! jika sampai dia mengandung anakmu kau harus menerima konsekuensi nya. "
" wangi harum wanita yang sudah dihamili bangsa kita akan lebih menyengat dan sangat pekat rasanya dan akan tercium lebih cepat disekitaran musuh. " ucap Manuel lagi sebelum dirinya menghilang terbawa dengan asap putih.
" Shit! sialan kau pak tua. " umpat Camilius kesal sekaligus merasa sakit tubuhnya.
Oh ayolah kemampuan Camilius memang tidak sebanding dengan Manuel ayah kandung nya karena ayahnya merupakan sesepuh leluhur werewolf yang sudah hidup beribu-ribu tahun tentu akan kalah dengan kekuatan Camilius yang baru hidup ratusan tahun.
" Mama akan menyusul ayah kalian dulu. " ucap Tamara segera pergi menyusul sang suami ke kamar mereka.
Caroline menganggukkan kepalanya menyetujui. ia mendekat ke sang kakak berniat untuk membantunya.
" Kau mau ku bantu. " tawar Caroline.
" Tidak perlu, panggil Sebastian kemari dan kau awasi setiap gerakan Leta jangan sampai kau lengah. bawa beberapa orang pasukan untuk berjaga disekitar rumahnya. " jelas Camilius.
" Baik aku mengerti. " ucap Caroline ia sempat mideline dengan Sebastian dan beberapa anak buah Caroline yang menurutnya sudah terpercaya untuk ke alam manusia.
Bertepatan dengan kepergian Caroline muncul Sebastian dari arah tangga ia berlari saat melihat Camilius sudah terduduk lantai yang mulai bersimbah darah di bagian perutnya.
" Panggil Richard untuk mengobati ku. " ucap Camilius.
" Baik My Lord. " jawab Sebastian sebelum tubuh mereka mulai menghilang.
...✿ ✿ ✿ ✿...
Rumah besar, bergaya ITALIA berbentuk L yang terletak dipinggiran Ansterdam dekat hutan tampak begitu menyeramkan. dengan pepohonan yang berdiri kokoh digerbang utama. membuat rumah besar itu semakin menyeramkan.
Di dalam rumah mewah itu terdapat seorang lelaki yang duduk di singgasana kebesaran nya dengan segelas wine dalam genggaman nya dan cerutu yang masih mengepulkan asap nya ia menatap kearah luar jendela yang menampilkan beberapa orang yang sedang berlalu lalang.
TAP...
TAP...
TAP...
Suara pantofel terdengar menggema dalam rumah mewah itu. suara itu semakin mendekat kearah lelaki yang duduk disana.
" Maaf lama, ada sedikit pekerjaan tadi. " sapa William menunduk hormat.
" Cih, kau selalu bersenang-senang dengan jalang mu setiap hari bukan. " decih Arsen meneguk segelas Wine hingga tandas.
" Tapi aku tidak membuahi mereka. " sahut William langsung mendudukkan dirinya di sofa empuk.
" Apa kau sudah menemukan keberadaan mereka William? " tanya Arson si pria tua dihadapannya itu.
" Belum! Serigala kurang ajar itu, begitu pintar menyembunyikan keberadaan mereka. " decak William geram.
" Kau benar, dia begitu pintar tapi kita pasti bisa menemukan mate dan calon anak-anaknya itu. " jawab Arson tersenyum mengerikan.
...✿ ✿ ✿ ✿...
TOK...
TOK...
TOK...
KLEK...
" Caroline? ada apa? " tanya Leta saat melihat Caroline yang mengetok pintu rumahnya malam-malam begini.
" Emm... boleh aku masuk. " tanya Caroline sedikit ragu.
" Ah... sorry, silahkan masuk. " ucap Leta tersadar.
Leta langsung menutup pintu rumahnya ia menuntun Caroline menuju ruang dapur.
" Rumahmu sangat luas sekali Leta, baru pertama kalinya aku masuk kesini. " ucap Caroline berdecak kagum.
" Ini semua permintaan dari mama ku, dia ingin rumah besar dan mewah tapi tidak diberi sekat jadinya seperti gedung. " jelas Leta terkekeh pelan saat mengingat masalalu.
" Tapi jujur aku suka pemikiran mama mu, rumah jadi terlihat lebih besar kalau tidak banyak pembatas dinding. " tutur Caroline.
" Kau memasak? " tanya Caroline lagi saat mereka sudah memasuki area dapur yang lumayan luas.
" Tidak, aku hanya memanaskan makanan siap saji yang ku beli di market. " jawab Leta meletakkan makanan dalam bentuk cup segi empat.
" Seharusnya aku menghubungimu terlebih dahulu untuk tidak memanaskannya. soalnya aku baru membeli buritto. " ucap Caroline menunjukan paper bag berlambangkan logo nya.
" Kupikir disini tidak ada buritto. " ucap Leta.
" Dulu belum ada, cuman baru 2 minggu yang lalu mereka opening. jadi aku membelinya ternyata ada gratisan nya, beli satu gratis satu. " ucap Caroline senang sembari mengeluarkan makanan nya dari dalam paper bag itu.
" Wah... buatku satu? " tebak Leta.
Caroline menganggukkan kepalanya menyodorkan kedua nya menyuruh Leta untuk memilihnya sendiri.
" Sebenarnya aku cukup kaget kalau ada gratisan nya, mau kasih siapa juga satunya dan aku tidak terlalu dekat penghuni komplek sini . karena aku teringat dirimu makanya aku langsung kemari. " ucap Caroline sembari menyuapkan buritto nya.
" Terimakasih. " ucap Leta senang.
Setelah nya mereka saling mengobrol banyak hal tentang pribadi masing-masing entahlah Leta merasa senang dengan Caroline dirinya seperti merasa aman jika berada didekatnya. mungkin karena dirinya kesepian.
Leta membungkus kembali buritto nya dan ia mengambil sesuatu didalam kantong belanjaan yang dia beli di market indonesia sedangkan Caroline masih melahap makananya ia berpikir Leta sudah kenyang.
" Kau membeli asinan buah. " tebak Caroline tepat sasaran saat melihat Leta meletakan cup berisikan asinan buah itu diatas meja.
" Iya, saat di market aku ngiler sekali melihatnya, sebab itulah aku akan memakannya sekarang. " ucap Leta kesenangan ia menyuapkan asinan mangga muda itu dalam mulutnya.
Asin, manis, asam menjadi satu rasa yang membuat Leta begitu ketagihan Caroline yang melihat pun ingin merasakan nya juga.
" Sepertinya enak sekali ya? " tanya Caroline penasaran.
" Tentu saja Carl, kau harus mencoba ini. " ucap Leta menyodorkan nya.
Caroline menerima suapan itu ia menggedikan bahunya.
" Ugh... ini sangat masam dan kecut. apa itu buah mangga muda. " ucap Caroline segera membilasnya dengan air putih.
" Iya. " jawab Leta seadanya.
Caroline tersenyum dan menggelengkan kepalanya.
" Kau seperti wanita hamil saja. " celetuk Caroline.
Leta tersentak dan menerawang kejadian nya setiap malam.
" Hantu tidak bisa menghamili manusia kan. " pikir Leta setelah ia membaca beberapa artikel dan buku di perpustakaan.
" Hahaha..... aku hanya ingin saja. " ucap Leta kesal dan memukul bahu Caroline pelan.
" Apa aku boleh menginap disini? " tanya Caroline.
" Tentu saja boleh, kebetulan aku sendirian disini. " ucap Leta senang.
" Kau tidak ada pelayan sama sekali? jadi yang membersihkan semua ruangan disini? " tanya Caroline.
" Aku membayar cleaning service setiap minggu nya. " ucap Leta.
" Kau tidak merasa takut sendirian dirumah sebesar ini Leta? " tanya Caroline.
" Ya, setiap hari ada sih. mau bagaimana lagi sudah memang nasib kan? mau cari pembantu aku belum ada waktu tugas kuliah ku begitu padat sekali. " jelas Leta sedih.
" Mau ku carikan pembantu untukmu? " tawar Caroline dirinya punya ide.
" Tentu saja aku mau. " ucap Leta tampak senang.
" Oke, kalau gitu mungkin sekitar 1 sampai 2 minggu aku akan mendapatkan nya dan langsung menghubungimu, apa kau ada kriteria untuk pembantu? " tanya Caroline.
" Em... yang pasti harus perempuan dan laki-laki mungkin harus yang jelas identitasnya untuk penjaga sekitaran taman belakang rumah idan didalam rumah tu aja sih. " ucap Leta.
Caroline menganggukkan kepalanya mengerti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments