MBW 10

DI MANSION. 

Leta merebahkan tubuhnya keatas kasur king size miliknya. sembari memejamkan matanya lelah batin dan fisik akhir-akhir ia rasakan. seperti bekerja dua kali lebih cepat padahal aktivitas gadis itu hanya berkuliah organisasi hangout lalu pulang. 

" Aku lelah. " ucap Leta mengeluh dan menatap langit-langit kamarnya berwarna bintang dan bulan yang ia minta arsitektur menggambarnya.

Setelah kejadian di Cafe tadi ia langsung kembali kerumahnya, ia saja belum sempat untuk meminum kopi pesanan nya dan buru-buru pulang kepalanya begitu pusing memikirkan kejadian yang sangat aneh baginya beberapa menit yang lalu. 

Leta memutuskan untuk tidur saja. dirinya terlalu lelah memikirkan semua kejadian aneh belakangan ini. baru beberapa menit dirinya tertidur ia kembali terbangun. 

" Ku pikir akan melupakan semua kejadian beberapa hari membuat ku hampir gila ternyata tidak sama saja. " gumam Leta menarik nafas gusar lagi dan bangkit dari tempat tidurnya menuju dapur.

Gadis itu cukup cepat lapar akhir-akhir ini, entahlah Leta merasa tubuhnya semakin hari semakin aneh dan fisik nya seperti ada sesuatu yang salah. 

Tidak biasanya gadis itu berperilaku yang diluar kebiasaanya. 

DAPUR.

Leta menuangkan segelas air dalam gelas nya dan mendudukkan dirinya di kursi bar di dapur ia menolehkan kepalanya kearah sekitar.

" UHUK! " 

Leta tersedak air es yang diminumnya, saat matanya tidak sengaja melihat seseorang dengan setengah badan yang mengintip dari jendela ruang tengah yang tidak jauh dari posisi tempatnya duduk. melalui jendela kaca yang memang semua kaca dirumah ini tembus pandang dari luar dan dalam.

Leta langsung berlari dari dapur keruang tengah saat melihat sosok itu yang entah Leta sendiri tidak tahu itu manusia atau bukan. 

" Tidak ada siapa-siapa, tapi tadi aku melihatnya dengan jelas!. " pikir Leta saat dirinya sudah sampai di ruang tengah jendela yang memang Leta buka untuk melihat orang yang mengintipnya tapi kosong tidak ada siapapun. 

Leta segera keluar dari rumahnya untuk melihat area sekitar takutnya itu maling kebetulan satpam dirumah nya tidak ada karena harus cuti selama beberapa hari ke depan. jadi hanya Leta sendiri saja dirumah sebesar dan semegah itu.

Setelah berkeliling hampir semua area Leta datangi tidak ada orang sama sekali ia memutuskan masuk kembali dan tidak lupa menutup semua gorden jendela dan mengunci pintu. 

" Mungkin aku hanya kelelahan saja karena kejadian tadi. " batin Leta kembali memasuki kamarnya dan mengistirahatkan tubuhnya yang lelah. 

...✿ ✿ ✿ ✿...

" Apa yang dipikirkan anak itu sebenarnya selama ini! " kesal seorang pria yang usianya sudah tidak muda lagi pada wanita yang usia nya hampir sama dengan nya didepannya, tampak wajahnya menahan amarah setengah mati setelah pertengkaran mereka 1 minggu yang lalu. 

" Tenanglah Manuel, aku sebagai ibunya saja tidak tahu apa yang dipikirkan anak kita itu padahal dia seorang raja. " ucap wanita itu pelan. 

" Tama, bukankah Milius sudah mengambil resiko yang sangat besar saat ini! dengan membiarkan matenya hidup diluar seperti ini dengan kebebasan yang belum tentu tidak ada mangsa yang mengincarnya? aku hanya takut jika terjadi sesuatu dengan keadaanya apalagi kalau dia sampai mengandung cucuku?!. " ucap Manuel wajah pria itu memerah.

" Aku tahu Manuel, aku juga bingung jalan pikir Camilius. tapi sebaiknya kita liha saja apa rencana dari anakmu itu. kita sudah mengirimkan Michael kan untuk menemaninya ada Caroline juga, jadi semuanya akan aman. para pengawal juga disana memantau keadaanya. " jelas Tamara. 

Manuel mengerang frustasi ia menghembuskan nafas nya pelan dan menatap Tamara lembut. sedangkan Tamara istri sang mantan raja itu terbatuk-batuk sepertinya penyakitnya kumat kembali.

" Sebaiknya kita istirahat, kesehatan mu mulai menurun akhir-akhir ini. " ucap Manuel menuntun istri nya untuk pergi kekamar. 

...✿ ✿ ✿ ✿...

" Aku yakin, malam itu melihat raja datang kerumah ini, tapi kenapa tidak ada khas aromanya disekitar bangunan besar ini apalagi gadis yang tinggal di rumah ini tidak memiliki bau dari anjing hina itu. " ucap seorang pria menatap kearah bangunan rumah megah Leta dari kejauhan memperhatikan dan menyelediki. 

" Tidak ada pasukan keamanan dirumah ini, tapi kenapa kedua saudaranya selalu kesini dan berdekatan dengan nya diluar juga. " ucap pria satunya lagi.

" Mungkin mereka hanya berteman biasa saja, untuk mengalihkan perhatian kita dari si pemilik anak anjing yang sebenarnya. " tebak pria pertama itu. 

" Kau benar, mungkin pria itu hanya sekedar lewat saja karena dia teman saudara nya untuk mengelabui kita. " ucap pria satunya lagi. mereka menghilang secepat angin dari tempatnya berdiri diatas pohon tadi.

Tidak lama setelah kepergian kedua orang itu muncul lah satu sosok berjubah hitam seperti bayangan. 

WUSHH....

Seperti angin yang bertiup kencang dirinya muncul membuat beberapa pepohonan dan dedaunan nya bergerak cepat. 

" Teruslah kalian berpikir begitu terhadap ku, agar keadaan mereka tetap aman dalam jangkauan. " ucap pria itu berdiri di tempat yang sama di posisi sosok yang baru menghilang barusan.

" Your Majesty, sudah saat nya kita kembali ke perusahaan ada rapat yang harus di laksanakan. " ucap seorang pria yang baru saja muncul dibelakang nya. 

" Ck, kau menggangguku saja Sebastian!! " ucap Camilius kesal menatap asisten dan sekretarisnya nya itu. 

Camilius menghilang terlebih dahulu secepat kilat meninggalkan Sebastian yang tidak lama mengikutinya.

...✿ ✿ ✿ ✿...

HUH...

HUH...

HUH...

HUH...

Leta terbangun dari tidurnya ia bermimpi lagi dirinya semalam bercinta dengan pria itu lagi. buru-buru Leta beranjak dari kasurnya. 

" Ergh... " Leta mengerang kesakitan di bagian antara kedua paha nya. 

Diraba tubuhnya pakaian nya masih lengkap tapi organ intim nya kembali sakit. Se-brutal itu laki-laki itu menyetubuhi nya. Leta menatap dirinya di balik cermin wastafel. 

Diraba nya bagian tubuh atas nya di buka sedikit lingerie yang digunakan disana banyak sekali bercak-bercak merah terutama di bagian perutnya penuh dengan bercak merah. 

" Gila! pria itu sangat gila! " batin Leta menjerit frustasi diacak-acak nya rambutnya seperti orang depresi.

Tanpa sadar Leta tertawa pelan dan isakan-isakan kecil terdengar dari bibirnya. ia menangis menjerit seperti orang gila didalam kamarnya. 

" Murahan banget gue diperkosa hantu gak di kenal, apa arwah penasaran ya? . " pikir Leta masih meraung-raung. 

" Dimana lagi gue bisa cari paranormal yang bisa bantu gue. " ucap Leta sudah frustasi berat. 

Apa sebegitu menariknya tubuhnya sampai diperkosa hantu setiap malam nya. 

" Untung saja hantu tidak menghamili manusia. " pikir Leta lagi menatap tubuhnya di cermin ia segera membersihkan tubuhnya yang kotor dan menggosok semua ruam-ruam merah yang dibuat 'pria ' itu.

" Kau salah sayang, aku bukan hantu. " ucap Camilius yang berada di dalam kamar itu. 

Setelah Leta pergi ke kamar mandi dirinya memunculkan diri. Camilius belum siap menampilkan wujud nya dihadapan Leta. ia takut jika Leta akan membenci nya dan membawa pergi anak-anak nya tanpa dia ketahui. 

Ia menunggu Leta hingga selesai bersiap-siap barulah Camilius pergi dari sana. setelah Leta berangkat ke kampus dan bertemu dengan Michael serta Caroline. 

" Hai mau berangkat bersama? " tawar Caroline berhenti di depan rumah Leta. 

" Bukan nya kau bekerja? tujuan kita berbeda arah Carl. " ucap Leta. 

" Aku ada pekerjaan di kampus, kepala direktur nya mengundangku. " ucap Caroline memberitahu. 

" Oh ya? ada acara penting apa sampai dia mengundang mu datang ke kampus ku. " ucap Leta setelah masuk kedalam mobil Caroline. 

" Dia ingin membangun gedung baru lagi di area kampus mu, dia meminta ku untuk jadi donatur nya. " ucap Caroline. 

" Bagian tanah kosong belakang kampus itu ya? mau di buat fakultas apa? " tanya Leta lagi. 

" Entahlah, hari ini aku meeting dengan mereka makanya aku kesana. " ucap Caroline. 

Leta menganggukkan kepalanya membenarkan. 

KAMPUS.

Setelah memarkirkan mobil Caroline dan Leta masuk kedalam area kampus. dari kejauhan Michael memanggil Leta.

" Leta! " panggil Michael berjalan menghampiri Leta dan Caroline yang juga menuju arahnya. 

" Hai, kau baru datang? atau dari tadi? " tanya Leta. 

" Baru saja, siapa gadis di sampingmu dia sangat cantik. " tanya Michael memuji kecantikan Caroline. 

" Ah iya, perkenalkan dia Caroline dan ini Michael. " ucap Leta memperkenalkan keduanya. 

Mereka berjabat tangan dan tersenyum. 

" Kau anak baru? aku baru melihatmu disini? " tanya Michael. 

" Bukan, aku ada pekerjaan disini direktur kampus kalian mengundangku. " ucap Caroline. 

" Ah begitu ya. " ucap Michael sembari memperbaiki gendongan nya pada bayi kecil nya. 

" Aihh... dia anakmu. " tanya Leta melihat bayi mungil dalam gendongan Michael. 

" Iya nama Richard. " ucap Michael.

" Gendut banget...lucu lagi... " ucap Leta gemas tangan Leta tak melepas genggaman jemari tangan gemuk sang bayi.

Michael mengayunkan tubuh anaknya kearah depan memperlihatkan bentuk wajahnya didepan Leta yang menunduk sedikit sedangkan Caroline dan Michael mereka saling pandang sebentar dan tersenyum.

" Matanya. " ucap Leta tersentak kaget saat mata bayi itu begitu mirip dengan orang itu. 

" Pria itu. " batin Leta spontan sedikit memundurkan tubuhnya. 

" Hei, ada apa Leta? kau sakit? " tanya Caroline saat memegang kedua pundak Leta. 

" Hah? tidak apa-apa kok dia lucu sekali. " ucap Leta lagi menampilkan senyuman yang dipaksakan. 

" Mungkin hanya kebetulan saja. " batin Leta. 

" Aku baru tahu kau sudah menikah dan punya anak.  "ucap Leta lagi. 

" Aku merahasiakan pernikahan ku dan anak ku. " ucap Michael. 

" Kau menikah diusia dini? " tebak Caroline. 

" Ya, saat usia 20 tahun, lalu aku hamil dan baru bisa kuliah setelah aku melahirkan. " ucap Michael. 

" Kau seorang ibu yang hebat, bisa membagi waktu dengan suami, tugas kuliah, anakmu, dan pekerjaan rumah. semua itu pasti tidak mudah. " ucap Leta. 

" Kau benar, tapi aku sudah terbiasa sekarang ini. " ucap Michael. 

" Em... aku harus pergi duluan kelas ku sebentar lagi dimulai. " ucap Leta melirik alarm ponselnya berbunyi. 

" Pergilah, aku hari ini mengambil cuti selama 1 bulan aku ada pekerjaan diluar kota. " ucap Michael.

" Oke, aku pergi dulu Carl, Michael. " ucap Leta berlalu pergi. 

Setelah benar-benar Leta pergi dan tidak terlihat lagi batang hidung nya kedua wanita itu memandang lagi. 

" Bisa kau jelaskan padaku sekarang? " ucap Caroline melipat kedua tangan nya di dada meminta penjelasan. 

" Baiklah, kita pergi ke cafe terdekat. " ucap Michael mengajak Caroline pergi dari area kampus. 

Terpopuler

Comments

HNF G

HNF G

hahaha... pdhl adeknya sendiri

2023-12-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!